Surah Yasin adalah surah yang menempati urutan ke 36 dalam mushaf Al-Quran.
Nama ini diambil dari ayat permulaan surah ini yang terdiri dari huruf singkatan
(muqaththaah) ya dan sin.
Ya adalah huruf untuk memanggil (nidaa) artinya wahai dan sin adalah singkatan
dari kata insan artinya manusia, maksudnya adalah manusia sempurna.
Manusia sempurna yang dituju oleh huruf muqaththaah ini adalah Sayyidina Nabi
Muhammad saw. Karena beliaulah seorang nabi yang telah menerirma wahyu Al-
Quran, kitab suci Allah yang sempurna, sehingga seluruh kehidupan beliau berada
di atas jalan yang lurus benar (QS.36: 5)
Dan kedudukan beliau berada di atas semua nabi dan rasul Allah swt., sampai-
sampai nama beliau saw. diletakkan berdampingan dengan nama Allah swt yang
senantiasa diucapkan oleh setiap orang yang memasuki Agama Islam dalam
kalimah syahadat.
Bahkan mereka mendapat pujian Allah swt. sebagai umat terbaik (QS.3:3) dan
paling unggul diantara umat yang ada di dunia saat ini.
Baca lebih lanjut
Beri peringkat:
46 Votes
Setan dalam menggoda manusia memiliki berbagai macam strategi, dan yang
sering dipakai adalah dengan memanfaatkan hawa nafsu, yang memang memiliki
kecenderungan mengajak kepada keburukan (ammaratun bis su).
Setan tahu persis kecenderungan nafsu kita, dia terus berusaha agar manusia
keluar dari garis yang telah ditentukan Allah Subhanahu Wa Taala, termasuk
melepaskan hijab atau pakaian muslimah. Berikut ini tahapan-tahapannya.
21 Votes
A. PENGERTIAN IKHTILAF
Ikhtilaf bagi para ulama juga dimaknai sebagaimana asal katanya, yaitu perbedaan.
Sebagian ulama membedakan antara ikhtilaf dan khilaf dengan perincian yang lebih
khusus.
B. HAKEKAT IKHTILAF
Sebuah perbedaan, apapun bentuknya ; dari perbedaan warna kulit, bahasa, hingga
perbedaan aqidah atau keyakinan sekalipun, semua itu adalah sunnah kauniyah
yang telah ditakdirkan oleh Allah SWT atas makhluknya.
Dalam Al-Quran Allah SWT berfirman :
Namun, perbedaan sebagai sebuah sunnah kauniyah bukan berarti kita tidak
diperintahkan untuk berusaha menghindarinya. Ini sebagaimana ada pada
kekufuran dan maksiat, yang tidak akan menimpa seseorang kecuali atas takdir
Allah SWT.
Meski demikian kita semua diperintahkan untuk menghindarinya, karena pada dua
hal itu tetap saja mengandung unsur kehendak (irodah) dan pilihan manusia (al-
ikhtiyar). Bahkan secara umum, para ulama menyatakan bahwa manusia wajib
berusaha menghindari sunnah kauniyah yang bersifat buruk (seperti maksiat atau
kekufuran).
7 Votes
Sungguh keliru, jika mengaku Muslim masih salah dalam menentukuan tujuan dan
arah hidup.
Apalagi secara lalai, abai, atau bahkan sengaja mengesampingkan aspek iman-
taqwa dan lebih memprioritaskan aspek lain yang sifatnya kenikmatan-kenikmatan
semu.
Kenikmatan Semu
Anggapan itu muncul tidak lain karena manusia lebih mengedepankan kekuatan
indera (pragmatisme) dan menafikan kekuatan mata hati (batin)
Bagi mereka kebahagiaan itu adalah melimpahnya harta, tingginya kekuasaan, dan
banyaknya wanita yang berada dalam kehidupannya. Mereka sama sekali tidak
mampu melihat realita di balik indera. Baginya hidup ini adalah dunia dan tidak ada
kehidupan setelah dunia ini. Allah mengkategorikan orang-orang seperti itu sebagai
orang kafir.
Secara bahasa, makna kafir atau kufur berarti kafara yang artinya tertutup atau
terhapus. Sedang yang dimaksudkan dengan orang kafir adalah orang yang tertutup
mata hatinya dari kemampuannya untuk melihat hakikat kebenaran dan karena itu
akan selalu sesat dalam melihat arti kebahagiaan.
11 Votes
Sampai saat ini masih banyak umat Islam yang beriman baru sampai pada tahap
pengenalan. Sebatas percaya pada Rukun Iman yang enam. Hanya mengikrarkan
dengan lisan dan meyakini dalam hati, tanpa disertai pengamalan.
Sampai saat ini masih banyak umat Islam yang beriman baru sampai pada tahap
pengenalan. Sebatas percaya pada Rukun Iman yang enam. Hanya mengikrarkan
dengan lisan dan meyakini dalam hati, tanpa disertai pengamalan.
Padahal iman yang mutlak adalah meliputi ikrar secara lisan, keyakinan dalam hati,
dan pengamalan dalam kehidupan sehari-hari. Sudah barang tentu iman yang
dimikian itu menuntut konsekuensi, perjuangan, dan pengorbanan.
Jelaslah bahwa tebal-tipisnya kadar iman seseorang bisa dilihat dari sepak
terjangnya dalam kehidupan sehari-hari. Yakni sejauh mana orang tersebut
mematuhi segenap perintah Allah SWT. dan meninggalkan segala larangan-Nya.
Sepak terjang seseorang yang mencerminkan kesempurnaan imannya adalah
apabila ia mampu mempraktekkan seluruh cabang iman dalam kehidupannya
sehari- hari.
Beri peringkat:
8 Votes
Sampai saat ini masih banyak umat Islam yang beriman baru sampai pada tahap
pengenalan. Sebatas percaya pada Rukun Iman yang enam. Hanya mengikrarkan
dengan lisan dan meyakini dalam hati, tanpa disertai pengamalan.
Sampai saat ini masih banyak umat Islam yang beriman baru sampai pada tahap
pengenalan. Sebatas percaya pada Rukun Iman yang enam. Hanya mengikrarkan
dengan lisan dan meyakini dalam hati, tanpa disertai pengamalan.
Padahal iman yang mutlak adalah meliputi ikrar secara lisan, keyakinan dalam hati,
dan pengamalan dalam kehidupan sehari-hari. Sudah barang tentu iman yang
dimikian itu menuntut konsekuensi, perjuangan, dan pengorbanan.
Jelaslah bahwa tebal-tipisnya kadar iman seseorang bisa dilihat dari sepak
terjangnya dalam kehidupan sehari-hari. Yakni sejauh mana orang tersebut
mematuhi segenap perintah Allah SWT. dan meninggalkan segala larangan-Nya.
Sepak terjang seseorang yang mencerminkan kesempurnaan imannya adalah
apabila ia mampu mempraktekkan seluruh cabang iman dalam kehidupannya
sehari- hari.
Bila Anda menginginkannya dengan jujur dari lubuk kalbu, Maka amalkanlah
amalan-amalan berikut dengan ikhlas mengharap keridhaan Allah untuk
mewujudkan impian dan harapan tersebut.
Mungkin Anda mendapatkan rumah di surga dengan izin Allah hanya dengan :
Spektakuler!!!!!
6 Votes
Beraneka Siksa
Selain itu, pembunuh orang mukmin tanpa hak, pelaku bunuh diri, orang yang tidak
mau berjihad dan tidak mau membantu kaum muslimin yang tertindas maupun
diperangi.
Orang yang meninggalkan shalat wajib, tidak mau membayar zakat, tidak mau
berpuasa wajib, para dayyuts (orang yang membiarkan perbuatan maksiat terjadi di
hadapannya), dan anak yang durhaka kepada kedua orang tuanya, termasuk
penghuni Neraka Jahannam.
3 Votes
Neraka Jahannam adalah tempat paling dahsyat dan mengerikan yang diciptakan
secara khusus oleh Allah SWT.
Neraka Jahannam laksana penjara super raksasa bagi orang yang menganggap
remeh berita tentang pengadilan akhirat.
Di alam akhirat, tempat itu kelak disediakan bagi manusia yang durhaka kepada
syariat Allah SWT, mengingkari Rasulullah SAW, senang bermaksiat, gemar
melakukan dosa, dan orang yang bersikap sombong