Anda di halaman 1dari 8

Sejarah Lengkap Asal-Usul Kerajaan Gowa

Kerajaan gowa adalah sebuah kerajaan tradisional yang pernah besar di Nusantara.
Nama kerajaan Gowa menjadi sangat terkenal di Mata dunia terutama pada penghujung
abad ke-16 dan awal abad ke-17. Raja gowa yang paling terkenal di mata dunia adalah
Sultan Hasanuddin yang bergelar Ayam Jantan dari Timur. Kemungkinan Besar orang
belanda memberikan nama Ayam Jantang dari timur karena sifat ayam jantan yang terus
berjuang dan bertarung sampai akhir meski peluang untuk menang sangat kecil.

Sejarah Terbentuknya Kerajaan Gowa.


Sejarah terbentuknya kerajaan gowa diperkirakan terbentuk disekitar abad ke-13. Hingga
saat ini belum ada pendapat jelas dan bukti secara empirik mengenai asal-usul nama
"Gowa". Kata Gowa sendiri tidak pernah dijelaskan dalam "Lontara Bilang" namun
pendapat yang paling dekat dan paling masuk akal mengenai asal kata Gowa adalah
"Goari". Bentuk penambahan huruf W ada berasal dari bunyi Gowa. Goari secara harfiah
memiliki arti kamar atau bilik. Pendapat ini kemudian di dukung oleh Prof Mattulada yang
menerangkan bahwa kata bilik yang dimaksud sebagai Goari adalah sebauah tempat
berkumpul. Tempat ini selanjutnya dijadikan tempat untuk berkempul setiap kali terdapat
suatu masalah jadi bisa diartika sebagai tempat berhimpun atau bersatu.

Sebuah pendapat yang dikeluarkan oleh salah satu keturunan Raja Gowa yakni Andi Ijo,
kata Gowa berasal dari "Gua", bukan dari kata betawi tetapi merujuk pada sebuah lubang
dalam tanah, namun pendapat ini masih diragukan mengingat bahasa kata Gua adalah
bahasa Melayu dan apakah penggunaan bahasa Melayu lebih dulu ada atau kerajaan
Gowa yang lebih dulu ada hal ini belum terbukti secara empirik. Fakta lain gua dalam
bahasa Makassar juga dikenal dengan sebutan "Kalibbong" sehingga masih kurang dasar
untuk menjadikan kata Gowa merujuk pada kata Gua.

Tumanurung Baine
Sebuah riwayat menyebutkan bahwa sebelum kehadiran "Tumanurung" ri butta Gowa,
Gowa adalah adalah sekumpulan kerajaan kecil yang tergabung dan menyatakan
berkongsi atau bersekutu (Bondgenoot) dibawah pengawasan "Paccallayya". Paccallayya
sendiri secara harfiah berarti "mencela" namun dalam hal cela yang dimaksud adalah
mengingatkan ketika bagian dari persatuan melakukan kesalahan. Analogi yang tepat untuk
menempatkan posisi paccalayan adalah ketua dewan hakim tertinggi yang diangkat dari
orang-orang bijak dan merupakan wakil dari masing kerajaan kecil.

Kerajaan-kerajaan kecil ini disebut "kasuwiang" setara dengan kelompok-kelompok dari


satu suku makassar laikang yang terdiri dari 9 kasuwiang yang menyatakan berada di
bawah pengawasan Paccailaya. Kesembilan kasuwiang ini adalah

1. Kasuwiang Tombolo (Sekarang Kecamatan Tinggi Moncong dan juga Kecamatan


Tombolo)

2. Kasuwiang Lakiung (Daerah sekitar pantai di Kecamatan Galesong, Toppe Jawa di


Takalar)

3. Kasuwiang Samata (Masih dengan nama yang sama)


4. Kasuwiang Parang-parang

5. Kasuwiang Data (Daerah Malakaji yang dikenal dengan nama Gowa dataran tinggi)

6. Kasuwiang Agang Jene

7. Kasuwiang Bisei

8. Kasuwiang Kailing

9. Kasuwiang Sero

Hampir sama dengan kondisi kerajaan yang berbentuk federasi, selalu ada perbedaan
pendapat terlebih tidak adanya pemimpin yang jelas dari persatuan kesembilan kasuwiang
ini karena Paccallaya adalah pengawas tanpa kekuatan militer sehingga terkadang nasehat
hanya sebatas nasehat saja. Hal ini semakin berat ketika terjadi perang saudara antara
gowa bagian utara dan gowa bagia selatan dari sungai Je'neberang. Kondisi stabil tidak
akan bertahan lama dalam keadaan seperti ini kecuali ada seorang karismatik atau memiliki
kekuatan militer sehingga mampu untuk membawahi secara langsung kesembilang
kasuwiang ini. dari cerita terdapat dua versi yang muncul yakni:

1. Pendapat pertama: Petunjuk datang dari langit, sehingga turun seorang wanita dari
langit yang kemudian disebut dengan istilah "Tumanurung" atau titisan dari langit,
berita ini dibawa oleh Paccailaya bahwa putri tersebut turun di atas bukit tamalatea
yang berada di Taka' Bassia. Cerita ini diperkuat dengan adanya cahaya yang muncul
dari langit yang dilihat oleh orang Bontobiraeng yang secara perlahan-lahan turun ke
daerah Taka'ssia, namun sebagaian sejarawan menyangsikan ini karena dianggap
tidak rasional.

2. Pendapat kedua: Kerajaan Gowa adalah salah satu kerajaan baru terbentuk pada
masa itu di mana orang-orang yang ada di sulawesi selatan berasal dari sebuah suku
yang lebih tua yakni keturunan i La Galigo di kerajaan Luwu. Paccallaya yang
mengetahui hal ini kemudian meminta kepada raja Luwu untuk mengutus seorang
bijak agar bisa menyatukan kesembilan kasuwiang ini agar tidak hancur kemudian
mengirim putrinya yang kemudian dihilangkan jejaknya agar orang-orang Gowa tetap
menaruh hormat kepada Orang ini. Hal ini juga didukung dengan adanya falsafah
Gowa yang berbunyi "Somba opu" yang artinya menyembah atau mengabdi pada Opu
yang merupakan istilah untuk raja Luwu.

Sebelum turunya Tumanurung, sebenarnya Paccalaiyya sudah memberikan tuigas kepada


Gallarang Mangasa dan Gallarang Tombolok untuk mencari tokoh yang bisa menyatukan
kesembilang kasuwiang tersebut. Kemudian cerita Tumanurung akhirnya terdengar dan
Paccailaya dan Kesembilang kasuwiang akhirnya berangkat ke Taka'bassia dan
mengelilingi cahaya, kemudian bermunajat untuk mendapatkan petunjuk dari langit. Karena
Pada saat itu seluruh penduduk Gowa belum memeluk dan mengenal agama samawi maka
kata langit merujuk pada mahluk maha kuasa yang ada di Langit sebagai Batara.
Dikisahkan setelah bertafakkur di daerah bercahaya perlahan-lahan cahaya tersebut
berubah dan menjelma menjadi seorang wanita cantik dengan paras lembut dan
mengenakan pakaian kesabaran. Paras dan karakter akhirnya menggugah hati kasuwiang
salapang dan juga Paccailaya kemudian memanggilnya dengan nama "Tumanurung
Baine".
Berdasarkan rasa kagum kepada Tumanurung Baine kemudian wakil dari para kasuwiang
dan Paccallaya akhirnya menemukan kesepakatan untuk menjadikan Tumanurung Baine
sebagai Raja yang pertama. Tugas dari raja pertama adalah memrintahkan untuk
menghentikan perang saudara yang sedang terjadi. Pada kejadian ini setelah titah pertama
raja turun, Pacallaya kemudian mendekat dan menyembah dengan mengikrakan kata
"Sombaku" atau tempat aku berserah, tuanku atau orang yang memerintah dan juga kata
"Sombaku" merujuk pada pengakuan diri menjadi seorang ata' atau hamba.

Pada proses penyembahan ini kemudian Paccallayya yang mewakili rakyat gowa memohon
untuk kesedian Tumanurung Baine untuk menetap di Gowa dan memerintah Gowa.
Permonohan Paccallaya inipun dikabulkan dan secar aserentak bergemurulah orang-orang
yang hadir dan meneriakkan "Somabi Karaengnu Tu Gowa" (Sembahlah Rajamu Hai
Orang-Orang Gowa) dijawablah dengan lantang "Sombangku" (Penguasaku atau tuanku".
Kata Somba ini kemudian dijadikan sebagai gelar raja yang memimpin untuk raja-raja
penerus. Ini adalah kisah yang paling tua yang menceritakan asal-usul penggunaan nama
Gowa sebagai nama Resmi.

Tanda-tanda kesembilang kasuwiang ini masih ada hingga saat ini dan yang paling terkenal
adalah adanya pohon tala' atau pohon lontar di daerah Tala' Salapang dekat dengan
Unismuh yang berada di Jalan Sultan Alauddin. Pohon Tala tersebut Berjumlah sembilang
namun salah satu dari tala tersebut roboh sekitar tahun 2000, sehingga pemerintah
kabupaten Gowa menggantinya dengan pohon yang lebih muda.

Silsilah Raja-Raja Gowa (Sombayya)

1. Tumanurung Baine (Perempuan) (Sekitar abad 13)

2. Tumassalangga Baraya

3. Puang Loe Lembang

4. I Tuniatabanri

5. Karampang ri Gowa

6. Tunatangka Lopi (Abad 14)

7. Batara Gowa Tumenanga ri Paralakkenna

8. Pakere Tau Tunijallo ri Passukki

9. Daeng Matanre Karaeng Tumapa'risi' Kallonna (awal abad ke-16)

10. I Manriwagau Daeng Bonto Karaeng Lakiyung Tunipallangga Ulaweng (1546-1565) -


(Pemersatu kerajaan Gowa dan Tallo dan memulai pembangunan Benteng Ford
Rotterdam dengan nama awal Benteng Panyua' sebagai bentuk pertanahan dari
serangan laut dan penjgaan Bandar Makassar. Baca Selengkapnya mengenai Benteng
Rotterdam)

11. I Tajibarani Daeng Marompa Karaeng Data Tunibatte

12. I Manggorai Daeng Mameta Karaeng Bontolangkasa Tunijallo (1565-1590).

13. I Tepukaraeng Daeng Parabbung Tuni Pasulu (1593).


14. I Mangari Daeng Manrabbia Sultan Alauddin Tumenanga ri Gaukanna Berkuasa
mulai tahun 1593 - wafat tanggal 15 Juni 1639. Merupakan penguasa Gowa pertama
yang memeluk agama Islam.

15. I Mannuntungi Daeng Mattola Karaeng Lakiyung Sultan Malikussaid Tuminanga ri


Papang Batuna. Lahir 11 Desember 1605, berkuasa mulai tahun 1639 hingga
wafatnya 6 November 1653

16. I Mallombassi Daeng Mattawang Karaeng Bonto Mangape Sultan Hasanuddin


Tuminanga ri Balla'pangkana. Lahir tanggal 12 Juni 1631, berkuasa mulai tahun 1653
sampai 1669, dan wafat pada 12 Juni 1670

17. I Mappasomba Daeng Nguraga Sultan Amir Hamzah Tuminanga ri Allu'. Lahir 31
Maret 1656, berkuasa mulai tahun 1669 hingga 1674, dan wafat 7 Mei 1681.

18. Sultan Mohammad Ali (Karaeng Bisei) Tumenanga ri Jakattara Lahir pada tanggal
29 November 1654, berkuasa mulai 1674 sampai 1677, dan wafat 15 Agustus 1681

19. I Mappadulu Daeng Mattimung Karaeng Sanrobone Sultan Abdul Jalil Tuminanga ri
Lakiyung. (1677-1709)

20. La Pareppa Tosappe Wali Sultan Ismail Tuminanga ri Somba Opu (1709-1711)

21. I Mappaurangi Sultan Sirajuddin Tuminang ri Pasi

22. I Manrabbia Sultan Najamuddin

23. I Mappaurangi Sultan Sirajuddin Tuminang ri Pasi. (Menjabat untuk kedua kalinya
pada tahun 1735)

24. I Mallawagau Sultan Abdul Chair (1735-1742)

25. I Mappibabasa Sultan Abdul Kudus (1742-1753)

26. Amas Madina Batara Gowa (diasingkan oleh Belanda ke Sri Lanka) (1747-1795)

27. I Mallisujawa Daeng Riboko Arungmampu Tuminanga ri Tompobalang (1767-1769)


28. I Temmassongeng Karaeng Katanka Sultan Zainuddin Tuminanga ri Mattanging
(1770-1778)

29. I Manawari Karaeng Bontolangkasa (1778-1810)

30. I Mappatunru / I Mangijarang Karaeng Lembang Parang Tuminang ri Katangka


(1816-1825)

31. La Oddanriu Karaeng Katangka Tuminanga ri Suangga (1825-1826)

32. I Kumala Karaeng Lembang Parang Sultan Abdul Kadir Moh Aidid Tuminanga ri
Kakuasanna (1826 - wafat 30 Januari 1893)

33. I Malingkaan Daeng Nyonri Karaeng Katangka Sultan Idris Tuminanga ri


Kalabbiranna (1893- wafat 18 Mei 1895)

34. I Makkulau Daeng Serang Karaeng Lembangparang Sultan Husain Tuminang ri


Bundu'na. Memerintah sejak tanggal 18 Mei 1895, dimahkotai di Makassar pada
tanggal 5 Desember 1895. Ia melakukan perlawanan terhadap Hindia Belanda pada
tanggal 19 Oktober 1905 dan diberhentikan dengan paksa oleh Hindia Belanda pada
13 April 1906. Ia meninggal akibat jatuh di Bundukma (di medan perang), dekat
Enrekang pada tanggal 25 Desember 1906.

35. I Mangimangi Daeng Matutu Karaeng Bonto Nompo Sultan Muhammad Tahur
Muhibuddin Tuminanga ri Sungguminasa (1936-1946)

36. Andi Ijo Daeng Mattawang Karaeng Lalolang Sultan Muhammad Abdul Kadir Aidudin
(1956-1960) merupakan Raja Gowa terakhir dan yang pertama mengenakan gelar
"Andi", meninggal di Jongaya pada tahun 1978.

Kerajaan Gowa Saat Ini


Kerajaan atau Kesultanan Gowa pada saat ini sudah tidak berdiri sebagai bentuk kerajaan
sejak Raja Gowa ke 36 telah memutuskan untuk menyerahkan wilayah kekuasaan kerajaan
gowa ka Negara Kesatuan Republik Indonesia. Hasil penyerahan membuat Gowa tidak lagi
berbentuk kerajaan melainkan kabupaten yang dipimpin oleh seorang bupati namun
sebagai bentuk pelestarian maka dibentuk dewan adat yang tetap dipimpin langsung oleh
keturunan dari Raja Gowa yang terdahulu yakni Andi Maddusila Patta Nyonri Karaeng
Katangka Sultan Alauddin II dan pada tahun 2016 merubah namanya menjadi I Maddusila
Patta Nonri Karaeng Katangka Sulta Alauddin II sesuai dengan adat Gowa yang tidak
pernah dipimpin oleh seorang bergelar "Andi". Beliau dinobatkan sebagai raja ke 37 dari
Kerajaan Adat Gowa kemudian disahkan dan disaksikan oleh seluruh persatuan -raja adat
nusantara.

Anda mungkin juga menyukai

  • Cover
    Cover
    Dokumen1 halaman
    Cover
    Famita Nauna Maniest
    Belum ada peringkat
  • Lembar Konsuul SEMINAR
    Lembar Konsuul SEMINAR
    Dokumen2 halaman
    Lembar Konsuul SEMINAR
    Famita Nauna Maniest
    Belum ada peringkat
  • CV
    CV
    Dokumen7 halaman
    CV
    Famita Nauna Maniest
    Belum ada peringkat
  • Angket Sampah
    Angket Sampah
    Dokumen2 halaman
    Angket Sampah
    Famita Nauna Maniest
    Belum ada peringkat
  • Krs Milla PDF
    Krs Milla PDF
    Dokumen2 halaman
    Krs Milla PDF
    Famita Nauna Maniest
    Belum ada peringkat
  • Krs Milla
    Krs Milla
    Dokumen2 halaman
    Krs Milla
    Famita Nauna Maniest
    Belum ada peringkat
  • Krs Arif
    Krs Arif
    Dokumen2 halaman
    Krs Arif
    Famita Nauna Maniest
    Belum ada peringkat
  • Lin Tang
    Lin Tang
    Dokumen1 halaman
    Lin Tang
    Famita Nauna Maniest
    Belum ada peringkat
  • Angket Sampah
    Angket Sampah
    Dokumen2 halaman
    Angket Sampah
    Famita Nauna Maniest
    Belum ada peringkat
  • Laporan Pendahuluan CKD Hcu
    Laporan Pendahuluan CKD Hcu
    Dokumen19 halaman
    Laporan Pendahuluan CKD Hcu
    Famita Nauna Maniest
    Belum ada peringkat
  • MACAM
    MACAM
    Dokumen1 halaman
    MACAM
    Famita Nauna Maniest
    Belum ada peringkat
  • Arya Gift
    Arya Gift
    Dokumen2 halaman
    Arya Gift
    Famita Nauna Maniest
    Belum ada peringkat
  • Document Arsipan
    Document Arsipan
    Dokumen9 halaman
    Document Arsipan
    Famita Nauna Maniest
    Belum ada peringkat
  • Konsep Dasar Asuhan Keperawatan Kelainan Letak
    Konsep Dasar Asuhan Keperawatan Kelainan Letak
    Dokumen13 halaman
    Konsep Dasar Asuhan Keperawatan Kelainan Letak
    Famita Nauna Maniest
    Belum ada peringkat
  • Perumusan Hipotensi
    Perumusan Hipotensi
    Dokumen11 halaman
    Perumusan Hipotensi
    Famita Nauna Maniest
    Belum ada peringkat
  • Und. Tahil 4
    Und. Tahil 4
    Dokumen1 halaman
    Und. Tahil 4
    Famita Nauna Maniest
    Belum ada peringkat
  • Cara Pembuatan Makanan
    Cara Pembuatan Makanan
    Dokumen5 halaman
    Cara Pembuatan Makanan
    Famita Nauna Maniest
    Belum ada peringkat
  • Document Arsipan
    Document Arsipan
    Dokumen9 halaman
    Document Arsipan
    Famita Nauna Maniest
    Belum ada peringkat
  • Cara Pembuatan Makanan
    Cara Pembuatan Makanan
    Dokumen5 halaman
    Cara Pembuatan Makanan
    Famita Nauna Maniest
    Belum ada peringkat
  • Document Arsipan
    Document Arsipan
    Dokumen9 halaman
    Document Arsipan
    Famita Nauna Maniest
    Belum ada peringkat
  • Ujianonline 1 TKJ
    Ujianonline 1 TKJ
    Dokumen8 halaman
    Ujianonline 1 TKJ
    PriePapanyaNay
    Belum ada peringkat
  • Bela Negara
    Bela Negara
    Dokumen19 halaman
    Bela Negara
    Famita Nauna Maniest
    Belum ada peringkat
  • Und. Tahil 4
    Und. Tahil 4
    Dokumen1 halaman
    Und. Tahil 4
    Famita Nauna Maniest
    Belum ada peringkat
  • Falsafah Dan Paradigma Keperawatan
    Falsafah Dan Paradigma Keperawatan
    Dokumen33 halaman
    Falsafah Dan Paradigma Keperawatan
    Famita Nauna Maniest
    Belum ada peringkat
  • Document Arsipan
    Document Arsipan
    Dokumen9 halaman
    Document Arsipan
    Famita Nauna Maniest
    Belum ada peringkat
  • DB (Debian)
    DB (Debian)
    Dokumen61 halaman
    DB (Debian)
    Famita Nauna Maniest
    Belum ada peringkat