14 Katup
Sistem control pneumatik terdiri dari komponenkomponen sinyal dan
bagian kerja. Komponen-komponen sinyal dan control mempergunakan
rangkaian atau urut-urutan operasi dari bagian kerja, dan disebut katup.
Penggunaan katup dalam system pneumatik yaitu untuk mengontrol
tekanan, kecepatan aliran dan untuk mengatur arah aliran udara dalam sirkuit
pneumatik.
Menurut fungsinya, katup dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
21
Gambar 2.13 Pressure Limiting Valve
Keterangan :
3. sequence valve
Prinsip pada katup ini adalah sama seperti pada katup pembatas tekanan.
Jika tekanannya melebihi penetelan pada pegas, katup membeku. Udara
mengalir dari P ke A. saluran keluar A terbuka seandainya penyetelan tekanan
sudah diberikan pada saluran pemandu Z. gulungan pemandu membuka lintasan
P ke A. katup ini dipasang pada control pneumatik apabila tekanan khusus
dipenuhi untuk merubah operasi (tekanan tergantung control). Sinyal hanya
diteruskan sesudah tekanan operasi yang diperlukan sudah tercapai.
22
2.1.16 Directional Control Valve
Directional Control Valve ini dipakai dalam sistem control pneumatik dan
berfungsi untuk mengubah arah aliran udara atau menghentikan aliran, sehingga
mengontrol kinerja silinder.
23
Gambar 2.15 katup 3/2 Directional Control Valve Tipe Poppet
dengan dudukan bola.
24
Gambar 2.17 katup 5/2 directional control valve tipe slide
2.Berdasarkan sistem operasi valve
Beberapa jenis sistem operasi katup control arah, antara lain :
a.Solenoid-valve
Valve yang digerakkan solenoid (magnet). Valve ini dibuka dan ditutup
dengan gaya tarik solenoid (magnet). Valve jenis ini digunakan dalam alat control
otomatis dengan sistem electrik pneumatik. Solenoid valve digunakan secara luas
untuk otomatisasi mesin industri.
Menurut jumlah solenoid yang dipakai katup, terdapat tipe :
Single solenoid valve (katup solenoid tunggal).
Double solenoid valve (katup solenoid ganda)
Tipe single solenoid mempunyai satu elektro magnet seperti pada gambar
dibawah dan dengan daya tarik magnet valve digfanti posisinya (change over)
kemudian dengan mematikan listrik (Demagnetizing) valve kembali
kekedudukan semula dengan gaya sring atau tekanan udara.
25
Ketika solenoid diubah keposisi on, plunyer (Armature) tertarik keatas
melawan gaya pegas. Ini menyebabkan sambungan P dan A terhubung bersama.
ujung belakang (Cakra Punggung) daripada pluyur menutup saluran keluar R.
apabila solenoid diubah pada posisi off, pegas mendorong plunyer diatas
dudukan katup bawah dan menutup saluran P ke A. saluran kerja A dapat
membuang melalui R. katup ini adalah jenis katup saling melengkapi, dan ia
memerlukan waktu perubahan sangat singkat.
Tipe double solenoid valve mempunyai dua elektro magnet, seperti pada
gambar, dan dibagi menjadi tipe continuous magnetizing (dimagnet terus
menerus) yang mempertahankan pengganti valve diposisinya dengan memagnet
selenoid A atau B terus menerus, dan tipe magnetisasi sekejap (instantaneous
magnetizing) yang mempertahankan penggantian posisi valve dengan memagnet
salah satu solenoid dan mematikan magnetnya setelah itu.
26
Gambar 2.21 katup solenoid ganda 5/2 way
b.Mechanical valve
Valve ini melakukan penggantian dengan gerakan mekanikal dari camp.
Pemakaiannya sama seperti micro switch dan limit switch dalam peralatan listrik.
Perubahan katup dibuat dalam tahap-tahap berikut :
Pertama, penutup saluran A ke R, kemudian pembukaan saluran P ke A.
kembali keposisi semula dapat berlangsung ketika tuas rol dilepas. Ini akan
menutup saluran tekanan ke diapragma dan saluran pembuang. Pegas yang
terpasang mengembalikan kumparan pemandu katup utama ke posisi awalnya
27
Gambar 2.23 katup 3/2 dengan system mekanik
(posisi normal terbuka)
c. Manual Valve
Valve ini dibuka dan ditutup secara manual. Cara kerja dari valve ini
adalah udara dapat berubah dengan jalan manual tergantung dari operator,
seperti berupa pedal (pijakan kaki), tuas dan tombol tekan.
28
2.1.17 Flow Control Valve
Flow Control Valve digunakan untuk control speed sebuah silinder atau
sebuah actuator dengan menyetel flow udara.
Umumnya dipakai sebuah trootle valve atau kombinasi trootle valve
degan check valve (speed control valve).
1. Trootle valve
Pada throttle valve (katup cekik), pencekikan bias diatur dan
penempatannya dua arah bias dikunci pada posisi yang diinginkan. Karena sifat
udara yang kompresible, karakteristik gerakan berfariasi dengan beban dan
tekanan udara, sehingga katup pengontrol aliran digunakan untuk control
kecepatan silinder dengan berfariasi.
Prinsip pengoperasian katup ini adalah dengan menyetel sekerup pada
pengaturan alirannya, maka didapatkan luas penampang lubang laluannya
disetel membesar atau mengecil. Sehinggga folume udara yang melewatipun
akan terpengaruhi.
29
Gambar 2.26 Speed control valve ( one way flow control valve )
Apabila udara mengalir, check valve terbuka dan udara dengan sendirinya
akan mengalir baik melalui throttle valve maupun check valve. Flow seperti ini
dinamakan free flow. Apabila udara mengalir dengan arah yang terbalik, maka
check valve otomatis akan tertutup dan aliran udara hanya melalui throttle valve.
Umumnya speed control valve diletakan diantara directional control
valve dengan actuator (silinder). Dipakai dengan dua cara yaitu tipe meter out
dan meter in. Dalam tipe meter out, udara masuk dengan free flow tanpa ada
halangan apapun sehingga tekanan udara dalam silinder naik segera.
Udara exhaust dari silinder dikontrol oleh throotle valve sehingga speed
dikontrol dengan stabil. Sebaliknya dalam tipe meter in, udara masuk yang
dikontrol sehingga tekanan dalam silinder naik perlahan-lahan, dan udara
exhaust dikeluarkan secara free low ke atmosfir.
Maka dari itu piston tidak bergarak dengan kecepatan konstan karena
gesekan internal dalam silinder dan sifat kompresibilitas udaraa, dll. Jika piston
bergerak sedikit, kemudian ia naik lagi wktu tekanan didalam naik. Akhirnya
terjadi apa yang dinamakan jogging (tersendat-sendat).
30
Oleh karena itu, tipe meter out lah yang sering dipakai pada umumnya.