Anda di halaman 1dari 11

2.1.

14 Katup
Sistem control pneumatik terdiri dari komponenkomponen sinyal dan
bagian kerja. Komponen-komponen sinyal dan control mempergunakan
rangkaian atau urut-urutan operasi dari bagian kerja, dan disebut katup.
Penggunaan katup dalam system pneumatik yaitu untuk mengontrol
tekanan, kecepatan aliran dan untuk mengatur arah aliran udara dalam sirkuit
pneumatik.
Menurut fungsinya, katup dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

a. Pressure Control Valve (Katup Pengontrol Tekanan)


b. Directional Control Valve (Katup Control Arah)
c. Flow control valve (katup pengontrol aliran)

2.1.15 Pressure Control Valve


Katup pengontrol tekanan adalah bagian yang sangat mempengaruhi
tekanan atau dikontrol oleh besarnya tekanan.
Jenis katup ini dibagi dalam katagori sebagai berikut :

1.Pressure Regulating Valve (Katup Pengatur Tekanan).


2.Pressure Limiting Valve (Katup Pembatas Tekanan).
3.Sequence Valve (Katup Saklar Tekanan)

1.Pressure Regulating Valve (Regulator)


Katup pengatur tekanan ini telah diuraikan diatas, yang penting dari unit
ini adalah untuk menjaga tekanan yang stabil walaupun dengan tekanan
masukan yang berubah-ubah. Tekanan masukan harus lebih besar daripada
tekanan keluaran yang diinginkan.

2.Pressure Limiting Valve


Katup ini terutama dipakai sebagai katup pengaman (katup tekanan
lebih). Katup ini mencegah terlampauinya tekanan maksimal yang ditolelir dalam
system. Apabila nilai tekanan maksimal tercapai pada lubang masukan, maka
lubang keluaran pada katup akan terbuka sampai katup ditutup oleh gaya pegas
di dalalm setelah mencapai tekanan kerja yang diinginkan.

21
Gambar 2.13 Pressure Limiting Valve
Keterangan :

1. Tombol ini dihubungkan ke baut pengaman, lalu diputar searah


jarum jam untuk menggeser sebuah mur untuk menaikkan atau
untuk menurunkan level preset.
2. Diafragma
Diafragma ini untuk mengimbangi gaya spring pengatur tekanan
dan tekanan kebawah diafragma.
3. Waktu tekanan bertambah sampai melampaui level preset,
keseimbangan diafragma terganggu dan udara akan keluar
sehingga tekanan kembali ke level preset.

3. sequence valve
Prinsip pada katup ini adalah sama seperti pada katup pembatas tekanan.
Jika tekanannya melebihi penetelan pada pegas, katup membeku. Udara
mengalir dari P ke A. saluran keluar A terbuka seandainya penyetelan tekanan
sudah diberikan pada saluran pemandu Z. gulungan pemandu membuka lintasan
P ke A. katup ini dipasang pada control pneumatik apabila tekanan khusus
dipenuhi untuk merubah operasi (tekanan tergantung control). Sinyal hanya
diteruskan sesudah tekanan operasi yang diperlukan sudah tercapai.

Gambar 2.14 Sequence Valve

22
2.1.16 Directional Control Valve
Directional Control Valve ini dipakai dalam sistem control pneumatik dan
berfungsi untuk mengubah arah aliran udara atau menghentikan aliran, sehingga
mengontrol kinerja silinder.

Klasifikasi directional control valve


Ada beberapa macam jenis directional control valve yang diklarifikasikan
menjadi :
1.Menurut kontruksi valve utama
2.Menurut system operasi valve

1.Menurut kontruksi valve utama


Klasifikasi ini dilihat berdasarkan dari type atau jenis dari katup yang
berada pada valve, yaitu :
a.Directional control valve tipe poppet
Dari kontruksinya, katup poppet dapat dikatagorikan seperti berikut :
katup dudukan bola (ball seat valve)
katup dudukan cakra (disc seat valve)
Pada katup poppet sambungan (saluran) dibuka atau ditutup dengan
memakai bola, cakra, plat atau kerucut. Tipe poppet biasanya terbuat dari karet
sintesis atau packing resin menutup langsung seat metal valve dengan
mengangkat tutup dari seat valve. Selain pemakaian bahan lastis untuk valve
atau seat valve, poppet ditekan dengan mantap pada seat valve oleh tekanan
udara untuk memperkuat efek sealingnya.
Valve ini terbuka lebar dengan stroke pendek saja karena kontruksinya,
dan ini menguntungkan sekali untuk operasi cepat. Bahan elastik ini juga
memberikan sealing yang ketat yang dapat mencegah masuknya kotoran-
kotoran dari luar.
Dudukan katup mempunyai beberapa bagian dudukan yang menjadi
sasaran pemakaian, dan karenanya katup tersebut mempunyai umur pelayanan
yang panjang. Katup jenis ini tidak peka terhadap kotoran, tetapi kuat.

23
Gambar 2.15 katup 3/2 Directional Control Valve Tipe Poppet
dengan dudukan bola.

Katup 3/2 Membuka katup 3/2 Menutup


Gambar 2.16 katup 3/2 Directional Control Valve Tipe Poppet dengan
dudukan cakra.

b.Directional Control Valve Tipe Slide


Directional control valve ini mengubah saluran udara dengan sliding di
permukaan datar. Permukaannya harus datar karena permukaan slide berfungsi
sebagai seal. Resistance friction (gesekan) juga harus kecil untuk menjalankan
valve denganmulus, maka itu pelumas diperlukan untuk permukaan slide. Ada
beberapa valve kecil yang menggunakan bahan resin sintesis untuk bagian valbe
untuk memperbaiki efek sealing.

Valve ini mempunyai kelebihan dimana ia dapat dibuat dengan ukuran


kompak (kecil) dibandingkan dengan flow ratenya. Sebaliknya plat slide
menerima tekanan udara langsung pada arah berlawanan dari seal, sehingga ia
perlu ditekan dengan gaya yang lebih besar dari tekanan udara yang
menyebabkan pertambahan gesekan dan gaya operasi. Karena tandensi ini
bertambah dengan bertambahnya ukuran valve tipe ini tidak dipakai secara luas.

24
Gambar 2.17 katup 5/2 directional control valve tipe slide
2.Berdasarkan sistem operasi valve
Beberapa jenis sistem operasi katup control arah, antara lain :

a.Solenoid-valve
Valve yang digerakkan solenoid (magnet). Valve ini dibuka dan ditutup
dengan gaya tarik solenoid (magnet). Valve jenis ini digunakan dalam alat control
otomatis dengan sistem electrik pneumatik. Solenoid valve digunakan secara luas
untuk otomatisasi mesin industri.
Menurut jumlah solenoid yang dipakai katup, terdapat tipe :
Single solenoid valve (katup solenoid tunggal).
Double solenoid valve (katup solenoid ganda)
Tipe single solenoid mempunyai satu elektro magnet seperti pada gambar
dibawah dan dengan daya tarik magnet valve digfanti posisinya (change over)
kemudian dengan mematikan listrik (Demagnetizing) valve kembali
kekedudukan semula dengan gaya sring atau tekanan udara.

Gambar 2.18 katup 3/2 selenoid tunggal

25
Ketika solenoid diubah keposisi on, plunyer (Armature) tertarik keatas
melawan gaya pegas. Ini menyebabkan sambungan P dan A terhubung bersama.
ujung belakang (Cakra Punggung) daripada pluyur menutup saluran keluar R.
apabila solenoid diubah pada posisi off, pegas mendorong plunyer diatas
dudukan katup bawah dan menutup saluran P ke A. saluran kerja A dapat
membuang melalui R. katup ini adalah jenis katup saling melengkapi, dan ia
memerlukan waktu perubahan sangat singkat.

Gambar 2.19 katup 5/2 Selenoid TunggalSimbol katup dengan menggunakan


single solenoid (solenoid tunggal) adalah sebagai berikut :

Gambar 2.20 Simbol Single Solenoid Valve

Tipe double solenoid valve mempunyai dua elektro magnet, seperti pada
gambar, dan dibagi menjadi tipe continuous magnetizing (dimagnet terus
menerus) yang mempertahankan pengganti valve diposisinya dengan memagnet
selenoid A atau B terus menerus, dan tipe magnetisasi sekejap (instantaneous
magnetizing) yang mempertahankan penggantian posisi valve dengan memagnet
salah satu solenoid dan mematikan magnetnya setelah itu.

26
Gambar 2.21 katup solenoid ganda 5/2 way

Simbol katup dengan menggunakan double solenoid (solenoid ganda)


adalah seperti gambar dibawah :

Gambar 2.22 Simbol double solenoid valve

b.Mechanical valve
Valve ini melakukan penggantian dengan gerakan mekanikal dari camp.
Pemakaiannya sama seperti micro switch dan limit switch dalam peralatan listrik.
Perubahan katup dibuat dalam tahap-tahap berikut :
Pertama, penutup saluran A ke R, kemudian pembukaan saluran P ke A.
kembali keposisi semula dapat berlangsung ketika tuas rol dilepas. Ini akan
menutup saluran tekanan ke diapragma dan saluran pembuang. Pegas yang
terpasang mengembalikan kumparan pemandu katup utama ke posisi awalnya

27
Gambar 2.23 katup 3/2 dengan system mekanik
(posisi normal terbuka)

c. Manual Valve
Valve ini dibuka dan ditutup secara manual. Cara kerja dari valve ini
adalah udara dapat berubah dengan jalan manual tergantung dari operator,
seperti berupa pedal (pijakan kaki), tuas dan tombol tekan.

Gambar 2.24 katup manual dengan sistem tuas

28
2.1.17 Flow Control Valve

Flow Control Valve digunakan untuk control speed sebuah silinder atau
sebuah actuator dengan menyetel flow udara.
Umumnya dipakai sebuah trootle valve atau kombinasi trootle valve
degan check valve (speed control valve).
1. Trootle valve
Pada throttle valve (katup cekik), pencekikan bias diatur dan
penempatannya dua arah bias dikunci pada posisi yang diinginkan. Karena sifat
udara yang kompresible, karakteristik gerakan berfariasi dengan beban dan
tekanan udara, sehingga katup pengontrol aliran digunakan untuk control
kecepatan silinder dengan berfariasi.
Prinsip pengoperasian katup ini adalah dengan menyetel sekerup pada
pengaturan alirannya, maka didapatkan luas penampang lubang laluannya
disetel membesar atau mengecil. Sehinggga folume udara yang melewatipun
akan terpengaruhi.

Gambar 2.25 Throtle valve

2. Speed control valve


Speed Control Valve adalah gabungan dari Throttle Valve dan Check Valve
yang disusun secara parallel. Katup ini juga disebut one way Flow Control Valve.
Dengan katup jenis ini, aliran udara dicekik hanya pada satu arah. Sebuah
katup satu arah menutup aliran udara dan udara bisa mengalir hanya melalui
penampang yang telah diatur. Pada arah yang berlawanan udara dapat mengalir
secara bebas melalui katup satu arah yang terbuka. Katup ini digunakan untuk
pengaturan kecepatan aktuator. Dan jika memungkinkan harus dipasang
langsung pada silinder.

29
Gambar 2.26 Speed control valve ( one way flow control valve )

Apabila udara mengalir, check valve terbuka dan udara dengan sendirinya
akan mengalir baik melalui throttle valve maupun check valve. Flow seperti ini
dinamakan free flow. Apabila udara mengalir dengan arah yang terbalik, maka
check valve otomatis akan tertutup dan aliran udara hanya melalui throttle valve.
Umumnya speed control valve diletakan diantara directional control
valve dengan actuator (silinder). Dipakai dengan dua cara yaitu tipe meter out
dan meter in. Dalam tipe meter out, udara masuk dengan free flow tanpa ada
halangan apapun sehingga tekanan udara dalam silinder naik segera.
Udara exhaust dari silinder dikontrol oleh throotle valve sehingga speed
dikontrol dengan stabil. Sebaliknya dalam tipe meter in, udara masuk yang
dikontrol sehingga tekanan dalam silinder naik perlahan-lahan, dan udara
exhaust dikeluarkan secara free low ke atmosfir.
Maka dari itu piston tidak bergarak dengan kecepatan konstan karena
gesekan internal dalam silinder dan sifat kompresibilitas udaraa, dll. Jika piston
bergerak sedikit, kemudian ia naik lagi wktu tekanan didalam naik. Akhirnya
terjadi apa yang dinamakan jogging (tersendat-sendat).

30
Oleh karena itu, tipe meter out lah yang sering dipakai pada umumnya.

Gambar 2.27a. Tipe motor out gambar 2.7b. Tipe motor in


( Gambar Tipe motor 2.27 )
Non - return valve
Non-Return Valve (katup non balik) adalah peralatan pneumatik yang
berfungsi untuk menyetop aliran udara dalam satu arah dan memberikan aliran
pada arah lawannya. Tekanan pada sisi aliran membebani bagian yang menutup
dan dengan demikian meningkatkan daya perapatan katup.
Katup-katup masuk katagori katup non balik ini adalah sebagai berikut :
1. Check valve ( katup pengecek )
2. Two pressure valve ( katup dua tekan )
3. Shuttle valve ( katup bola )
4. Quick exhaust valve ( katup buang cepat )

1. Check valve ( katup pengecek )


Katup pengecek dapat menutup aliran pada satu arah secara sempurna.
Dan pada arah yang berlawanan, udara mengalir dengan kerugian tekanan
seminimal mungkin. Untuk menutup satu arah aliran dapat dilakukan dengan
kerucut,bola, plat atau diaphrgma.

Gambar 2.28 kontruksi check valve


31

Anda mungkin juga menyukai