Anda di halaman 1dari 2

Waspada dan Kenali Penyebab Bayi lahir Prematur

>> Sabtu, 21 Agustus 2010

Banyak kejutan terjadi pada perempuan hamil seperti merasakan tendangan pertama
bayinya atau gejala morning sickness. Tapi kejutan yang paling tidak diinginkan oleh ibu
hamil adalah melahirkan bayi secara prematur. Sebenarnya apa penyebab bayi harus
lahir secara prematur?

Premature Rupture of Membrane (PROM) atau pecahnya membran prematur/ kantung


ketuban adalah penyebab kelahiran prematur yang paling umum. Ini bisa terjadi ketika
kantung yang berisi bayi dan cairan amniotik pecah atau menyembur sebelum
waktunya untuk lahir.

Gejala utama dari PROM ini adalah keluarnya cairan dari vagina baik langsung maupun
secara perlahan-lahan, seperti dikutip dari healthnews, Senin (10/8/2009).

Dokter belum yakin apa penyebab pasti dari PROM, tapi para dokter percaya bahwa
infeksi vagina atau terlalu banyaknya cairan amniotik bisa menjadi faktor pemicunya.
PROM juga bisa terjadi pada kehamilan bayi kembar atau lebih.

Tidak ada pengobatan atau pun prosedur untuk mencegah atau menghentikan PROM.
Namun, dokter bisa memberikan tocolystic yang mungkin bisa menghentikan atau
mencegah kelahiran sebelum waktunya. Ini memberikan waktu bagi bayi untuk
berkembang, ibu juga mungkin diberikan steroid untuk membantu paru-paru bayi
berkembang lebih baik lagi.

Faktor yang bisa memicu kelahiran prematur selain infeksi vagina atau terlalu
banyaknya cairan amniotik adalah:

Memiliki mulut rahim yang lemah. Idealnya mulut rahim akan melebar ketika kontraksi
dimulai. Kadang-kadang bayi yang tumbuh dan mendorong pada tengkuk, akan
membuat mulut rahim terbuka lebih awal sebelum bayi siap untuk dilahirkan.

Usia ibu yang hamil juga menjadi salah satu faktor pemicu bayi lahir prematur.
Perempuan yang lebih tua atau memiliki usia di atas 32 tahun, risiko terjadi komplikasi
selama masa kehamilannya meningkat dan risiko melahirkan bayi prematur lebih tinggi
40 persen dibandingkan dengan perempuan yang usianya lebih muda.

Psikologis sang ibu. Jika perempuan yang hamil mengalami stres berat atau depresi di
awal-awal kehamilan atau selama kehamilan akan berisiko dua kali lipat melahirkan
secara prematur. Selain itu juga menimbulkan dampak buruk bagi sang bayi seperti
bayi yang kekurangan gizi atau bahkan kematian bayi sebelum melahirkan.

Memiliki bentuk rahim yang tidak normal juga bisa memicu kelahiran secara prematur.
Terdapat beberapa perempuan yang mempunyai kelainan dalam bentuk rahimnya, tapi
memberikan hasil yang sama yaitu bayi memiliki ruang yang lebih sempit untuk tumbuh
dibandingkan dengan bentuk rahim yang normal.

Faktor lain yang turut menyumbang terjadinya kelahiran secara prematur, seperti
placenta previa, preeclampsia dan faktor lainnya.

Untuk menghindari melahirkan bayi secara prematur, jagalah kesehatan diri sendiri,
konsumsi makanan yang sehat dan bergizi, mengonsumsi air yang cukup, tidak
merokok dan tetap memperhatikan tanda-tanda yang diberikan oleh tubuh. Jika ada
sesuatu yang berubah atau aneh segeralah periksakan ke dokter kandungan.

Source: health.detik.com

Blog editor: dr. wahyu triasmara

Diposkan oleh Konsultasi Dokter di 17.31

Label: Kesehatan Ibu Anak, Kesehatan Ibu dan Anak, Kesehatan Reproduksi

Anda mungkin juga menyukai