Indikasi
Bila tersedia, terapi oksigen harus diberikan dengan panduan pulse oxymetry. Berikan oksigen pada
anak dengan SaO2 <90%. Apabila pulse oxymetry tidak tersedia, kebutuhan terapi oksigen diberikan
berdasarkan gejala klinis seperti:
Sianosis sentral
Tidak dapat minum (akibat kesulitan bernafas)
Retraksi dinding dada bawah yang berat
Pernafasan > 70 kali per menit untuk anak usia 2 bulan sampai 5 tahun
Bunyi mengorok pada setiap pernafasan untuk anak usia < 2 bulan
Kepala mengangguk / head nodding (a movement of the head synchronous with inspiration
indicating severe respiratory distress)
*Metode ini mencukupi untuk mengobati anak hipoksemia dengan infeksi saluran nafas bawah akut
Nasal catheter.
Menggunakan kateter yang melewati bagian belakang rongga hidung.
Pasang kateter sampai sejauh jarak antara nostril sampai batas bagian dalam alis mata.
Set flow rate 1-2 l/menit
*Tidak diperlukan humidifikasi.
Nasopharyngeal catheter.
Menggunakan kateter yang melewati faring di bawah uvula
Pasang kateter sampai sejauh jarak antara sisi nostril sampai bagian depan telinga. Bila terlalu
jauh dapat menyebabkan distensi lambung dan reflex muntah.
Set flow rate 1-2 l/menit yang akan mengirimkan konsentrasi oksigen sebanyak 40-60%.
*Dibutuhkan humidifikasi
Monitor
Monitor anak paling tidak setiap 3 jam:
SaO2 oleh pulse oximeter
apakah nasal catheter atau nasal prongs berubah posisi
oksigen mengalami kebocoran
oxygen flow rate tidak benar
jalan nafas terobstruksi oleh mukus (bersihkan hidung dengan handuk lembab atau suction)
distensi lambung (bila manggunakan kateter)
Durasi
Lanjutkan pemberian terapi oksigen sampai anak mencapai SaO2 >90% di udara ruangan.
Bila anak stabil dan membaik, lepaskan oksigen dalam beberapa menit. Apabila SaO2 tetap
>90% maka hentikan terapi oksigen. Cek lagi setengah jam kemudian dan 3 jam kemudian
untuk memastikan anak sudah stabil.
Apabila pulse oxymetry tidak tersedia, durasi terapi oksigen berdasarkan gejala klinis.
Reff: