Landasan historis
Secara historis, Pancasila dirumuskan dengan tujuan untuk dipakai sebagai dasar Negara
Indonesia. Proses perumusannya diambil dari nilai-nilai pandangan hidup masyarakat.
Dalam sejarah tercatat, Ir. Soekarno dalam pidato tanggal 1 Juni 1945 dalam sidang Badan
Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan antara lain menyebutkan bahwa yang diminta
oleh ketua Badan Penyelidik agar sidang mengemukakan dasar Indonesia Merdeka yaitu
Philosofische Grondslag dari Indonesia Merdeka selanjutnya beliau memberi nama Dasar
Falsafah Negara Indonesia tersebut PANCASILA.
- Rumusan pancasila tercantum dalam Piagam Jakarta (naskah persiapan UUD 1945).
Pada tanggal 18 Agustus 1945 Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) menetapkan
UUD 1945 sebagai UU Dasar Negara, maka Pancasila yang terdapat dalam Pembukaan UUD
1945 secara resmi menjadi Dasar Negara Republik Indonesia.
Ada beberapa upaya penyelewengan Pancasila antara lain Peristiwa G.30 S/PKI lubang buaya
pada tahun 1965, merupakan suatu bukti pemberontakan yang ingin menyelewengkan Pancasila
dengan mengganti dengan idiologi lain yaitu paham komunis.
Oleh sebab itu ada kewajiban bagi seluruh bangsa Indonesia untuk memahami mengamalkan dan
mengamankan pancasila.
Landasan Kultural
- Pancasila merupakan salah satu pencerminan budaya bangsa, sehingga harus diwariskan ke
generasi penerus. Secara kultural unsur-unsur Pancasila terdapat pada adat istiadat, tulisan,
bahasa, slogan, kesenian, kepercayaan, agama, dan kebudayaan pada umumnya.
Landasan Yuridis
Pancasila secara yuridis konstitusional telah secara formal menjadi dasar negara sejak
dituangkannya rumusan Pancasila dalam pembukaan UUD 1945.
Landasan Filosofi
Nilai-nilai Pancasila berwujud dan bersifat filosofis secara praktis nilai-nilai tersebut berupa
pandangan hidup (filsafat hidup) berbangsa. Mempengaruhi alam pikiran manusia berupa filsafat
hidup, filsafat negara, etika, logika dan sebagainya, sehingga memberikan watak (kepribadian
dan identitas) bangsa.
Tujuan Nasional bangsa Indonesia dite rangkan secara jelas dan gamblang dalam pembukaan
UUD 1945, yaitu :
Untuk merealisasikan tujuan nasional perlu dijabarkan dalam berbagai bidang pembangunan
termasuk dalam bidang pendidikan. Penjabaran tersebut tertuang dalam UU No. 20 Th 2003
tentang Sistim Pendidikan Nasional (SISDIKNAS).
Pendidikan Pancasila sebagai salah satu komponen mata kuliah pengembangan kepribadian
(MPK) memegang peranan penting dalam membentuk kepribadian mahasiswa, diharapkan
mahasiswa tidak hanya berkembang daya intelektualnya namun juga sikap dan prilakunya.
3. Memupuk sikap dan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai dan norma
Pancasila.
Tujuan sebagaimana disebutkan diatas secara teoritis dapat dikelompokkan menjadi tujuan
jangka pendek (point 1 & 2) dan tujuan jangka panjang (point 3).
Pendidikan Pancasila akan membuahkan sikap mental bersifat cerdas, penuh tanggung jawab,
dalam memecahkan berbagai permasalahan hidup bermasyarakat dari peserta didik dengan
prilaku yang :