Anda di halaman 1dari 45

Tutorial Kasus 1

FBS 1
Biologi Sel

Anggota : Annisa Dyah Chairini 1510211128


Radya Agna Nugraha 1610211011
Muhammad Al-Hafidz 1610211015
Sheila Azelya Fernanda 1610211068
Farah Elena Astrilia 1610211069
Ahda Faza Hunafa 1610211070
Muhammad Ariq Fiqih 1610211080
Khadijah Ratna Widiyani 1610211094
Zaylyaleonita Yuliandhani Helmi 1610211100
Zakaria
Adhila Khairinnisa 1610211101
Fadhilah Apriliandri 1610211103

Tutor : Uswatun Hasanah. S.Si, M.Biomed

Fakultas kedokteran UPN Veteran Jakarta


Tahun Akademik 2016/2017
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang maha kuasa yang telah memberi
nikmat yang berlimpah.
Dalam rangka memenuhi tugas tutorial, kami menyusun makalah ini membahas
tentang biologi sel, struktur penyusun, organel sel, komunikasi sel dan lain-lain. Dalam
Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada
teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis.
Semoga materi ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak
yang membutuhkan, khususnya bagi tim penulis sehingga tujuan yang diharapkan dapat
tercapai, Amin.

Penyusun
Terminologi

Musculoskeletal : Sistem otot dan rangka


Sel epitel : Sel yang berfungsi untuk melindungi organ transport
Sel penyokong : Sel yang berfungsi untuk mempertahankan bentuk sel
Sel otot : Sel yang berfungsi untuk pergerakkan
Sel saraf : Sel yang berfungsi untuk menerima dan menghantarkan rangsang.

Jaringan : Kumpulan sel yang sejenis yang menjakani tugas yang sama

Organel : Struktur khusus sel, mencangkup mitokondria, kompleks golgi,


reticulum endoplasmic, lisosom, ribosom, sentriol,
kloroplas,silium dan flagella.
Komposisi sel yang bisa dilihat/diamati dengan mikroskop

Sel : Struktural dan unit fungsional yang menjalankan kehidupan


.

Diferensiasi : 1.Membedakan sesuatu dari yang lainnya.


2.Tindakan atau proses memperoleh sifat makhluksecara
lengkap, seperti terjadinyadifersifikasi progresif sel dan jaringan
dalam embrio.
3. Heterogenitas morphologic dan kimia meningkat.

Sel Punca:
Sel yang belum terdifferensiasi
Siklus Sel :
Daur sel
Stem Cell Therapy :
Therapy sel yang belum mempunyai fungsi spesifik.

Problem

1. Apa itu sistem ?


2. Apa yang menjadi penyusun sistem ?
3. Berikan contoh sistem serta penyusun hingga yang paling kecil
4. Apa organel sel dan fungsinya ?
5. Bagaimanakan sel bergerak dan berkomunikasi ?
6. Apa saja zat-zat yang dibutuhkan, digunakan, dan dibuang oleh sel ?
7. Bagaimana zat bisa masuk ke sel ?
8. Bagaimana cara sel menghasilkan energi ?
9. Apa saja aktivitas sel ?
10. Bagaimana proses pembelahan sel ?
11. Mengapa sel dapat mengalami kerusakan?
12. Apakah sel dapat beregenerasi ?

Hipotesis

1. Sel JaringanOrganSistem organOrganisme.


2. Organell sel terdiri dari inti sel, RE, ribosom, mitokondria, lisosom, dan badan golgi.
3. Sel berkomunikasi dengan cara transport aktif dan psaif.
4. Sel berespirasi untuk menghasilkan energy.
5. Sel bergerak, berkomunikasi, dan mengalami transport zat.
6. Macam-macam pembelahan sel yaitu, amitosis, mitosis, meiosis

IDK

1. Pergerakan sel
2. Komunikasi sel :
a. Parakrin
b. Autokrin
c. Endokrin
d. Sinapsis
3. Transport melalui membrane sel:
a. Transport aktif
b. Transport pasif
4. Hubungan antarsel
a. Tight junction
b. Gap junction
c. Desmosome
d. Adherens Junction
e. Matriks ekstraseluler
f. Adhesi
5. Ikatan antarsel
a. Ikatan kovalen
b. Ikatan nonkovalen
6. Siklus sel :
a. Amitosis
b. Meiosis
c. Mitosis
7. Struktur dasar, komposisi, dan fungsi :
a. Membran sel
b. Sitoplasma
c. Organel sel
d. Inti sel
8. Perbedaan prokariotik dan eukariotik
9. 11 sistem tubuh beserta fungsi secara umum, dan diberi contoh.
10. Jenis, manfaat, dan perbedaan stem cell (sel punca)

Learning Issues

1. Sel :
a. Pergerakan sel
b. Komunikasi sel
c. Transport zat
d. Hubungan antarsel
e. Ikatan antarsel
f. Siklus sel
g. Struktur dasar, komposisi, dan fungsi sel
2. 11 sistem utama tubuh beserta fungsi dan contoh
3. Sel punca :
a. Definisi
b. Jenis
c. Manfaat
4. Perbedaan prokariotik dan eukariotik
Sel

Makhlukhidupcontohnyamanusiahiduptersusundariberjuta-
jutabahkanbermiliyaransel yang adadiseluruhbagiantubuh.Definisidariselitusendiriialah
unit structuraldanfungsionalterkecil yang menyusunmakhlukhidup;selbekerjasebagai
pembangun jaringan, organ, dansystemtubuhmakhlukhidup. Ada beberapafungsidasarsel
(Sherwood:3) :
a. Memperolehmakanandanoksigen.

b. Melakukanreaksikimiaseperti proses respirasi yang terjadididalamorganelsel


yang bernamamitokondriadanmenghasilkanenergi.

c. Mengeluarkankarbondioksidadanproduksisadarireaksikimia.

d. Membentuk protein.

e. Mengontrolsebagianbesarpertukaranbahanantarsel.

f. Pekadanresponsiveterhadapperubahandilingkungan.

g. Dapatbereproduksi.

h. Mampubergeraksecarautuhmemindahkanbahanbagianseldalamaktivitas sel.

Karakteristikdarisel :
a. Memilikimembran plasma

b. Memilikisitoplasma, dan

c. Memilikinukleus (intisel)
Struktur Sel
Struktur sel terdiri atas membran sel, nukleus, sitoplasma dan organel sel. Organel
sel itu sendiri terdiri atas mitokondria, ribosom, retikulum endoplasma, aparatus golgi,
lisosom dan sitoskeleton.
1. Membran Plasma
Untuk semua sel, membran plasma atau membran sel membuat suatu batas
antara sel hidup dan sekitarnya.Membran sel juga mengontrol jalannya materi ke
dalam dan keluar sel. Sebagai struktur yang memisahkan dunia luar dengan sel,
plasma membran sangatlah tipis Membran plasma dan membran dalam sel eukariotik
dapat memberikan fungsi yang berbeda.Pada plasma membran, fosfolipid adalah
komponen utamanya.
Disamping ini merupakan struktur fosfolipid secara kimia.Fosfolipid terdiri
dari dua bagian yaitu hidrofilik (suka air) dan hidrofobik (tidak suka air). Pada
permukaan luar plasma membran juga banyak terdapat reseptor untuk material
material yang akan masuk ke dalam sel. Jenis material tersebut terbagi dua, yaitu
lipofilik (suka lipid) dan lipofobik (tidak suka lipid) dan masing masing jenis
mempunyai cara tersendiri untuk masuk ke dalam sel. Fosfolipid membentuk dua
lapis pada membran sel, disebut dengan fosfolipid bilayer. Pada fosfolipid bilayer ini
juga terdapat protein-protein, yaitu protein integral, protein periferal dalam dan luar
sel. Berikut merupakan gambar membran plasma dengan fosfolipid dan protein.

Permeabilitas dari membran plasma bervariasi tergantung pada


komposisi dari lipid bilayer.Molekul molekul nonpolar seperti oksigen dan karbon
dioksida dapat dengan mudah melewati bagian hidrofobik dari fosfolipid. Fungsi lain
dari membran tergantung pada jenis protein yang dapat menerima ion spesifik dan
molekul hidrofilik yang dapat melewati membran.

2. Nukleus
Nukleus sel mengandung DNA sel dan mengontrol aktivitas sel dengan cara
sintesis protein. Kromosom sel eukariotyang dari materi yang disebut kromatin
(kompleks protein dan DNA).Ketika sel bersiap untuk membelah, DNA dikopi atau
diduplikasi dan benang benang kromatin menebal, cukup tebal untuk dilihat di
mikroskop.
Nukleus terdiri dari membran inti dan nukleus. Membran inti memiliki pori
pori pada strukturnya, terdiri dari protein. Pori-pori ini mengontrol aliran materi dari
dalam ke luar maupun dalam nukleus.Membran inti berhubungan dengan retikulum
endoplasma.Bagian lainnya adalah nukleolus.Nukleolus merupakan struktur yang
paling menonjol dari sebuah nukleus.Ini adalah tempat dimana RNA ribosom
disintesis.
3. Sitoplasma
Fungsi sitoplasma yang utama adalah pergerakan organel sel secara
keseluruhan.Sitoplasma memiliki jaringan ikat protein yang disebut dengan
sitoskeleton.Filamen-filamn tersebut berfungsi untuk mempertahankan organel-
organel pada tempatnya masing-masing. Tanpa sitoskeleton, organel-organel tersebut
akan berkumpul pada bagian dasar dari sel.
4. Organel Sel

a. Mitokondria = merupakan tempat respirasi sel, tempat proses katabolik yang


membutuhkan oksigen. Mitokondria adalah tempat diproduksinya ATP atau
Adenosin Trifosfat.
b. Ribosom = merupakan subunit RNA, terletak bebas di sitoplasma atau melekat
pada retikulum endoplasma. Ribosom berfungsi untuk sintesis protein

c. Lisosom = merupakan tempat untuk daur ulang materi organik yaitu dengan
cara menghancurkan organel yang tua dan rusak. Lisosom mengandung
hidrolase asam dan enzim enzim yang merombak protein, asam-asam nukleat
serta karbohidrat pada suasana asam. Lisosom merupakan bagian pencernaan
dari sel

d. Retikulum Endoplasma
Terbagi menjadi dua, yaitu

RE Kasar : Terbentuk dari kantong dan lekukan membran yang ditempeli ribosom.
Terlibat dalam transpor protein. Dslam RE kasar terdapat
- Rangkaian sinyal rangkaian khusus yang memulai messenger RNA menjadi
protein ekspor
- Glikoprotein dibuat di dalam RE
- Vesikel Transpor memisahkan diri dari membran. Membawa baham keluar dari
sel, ke plasma atau ke tempat lain sel.

RE Halus : Metabolisme lipid


- Fosfolipid, lemak, steroid disintesis di dalam RE halus
- Merupakan tempat obat tertentu untuk didetoksifikasi. Modifikasi kimia oleh enzim
RE halus memungkinkan obat obatan dikeluarkan dari tubuh
e. Aparatus Golgi
Memodifikasi produk dari retikulum endoplasma. Hubungan antara
RE dan Badan Golgi adalah Badan Golgi menerima vesikel dari RE yang
mengandung sintesis protein ribosom yang menempel di RE, Lalu Badan
Golgi selesai memproses protein dan mengirim vesikel transport yang
mengeluarkan protein ke luar sel
Klasifikasi Sel
Berdasarkan Membran Inti :
Prokariot
Makhluk hidup yang tidak memiliki membran inti sel, semua prokariota
adalah uniseluer (myxobacteria). Prokariota terbagi menjadi dua domain:
Bacteri dan Archaea. Genom dari prokariota berada dalam suatu kompleks
DNA/protein dalam sitosol, namanya nukloid, yang tidak punya membran
nukleus.Prokariota pada umumnya tidak punya kompartemen membran sel
seperti mitokondria dan kloroplas sehingga fosforilasi oksidatif dan fotosintesis
terjadi disepanjang membran plasma.Tapi prikariota mempunyai struktur
internal, seperti sitoskeleton.

Eukariot
Organisme dengan sel kompleks, dimana bahan-bahan genetika disusun
menjadi nuklei yang terikat membran.Eukariota meliputi hewan, tumbuhan dan
jamur yang kebanyakan multiselular. Pada umumnya, memiliki bagian-bagian
sub-selular yag disebut dengan organel dan sitoskeletonyang terdiri atas
mirotubulus, mikrofilamen dan filamen antara. DNA eukariota disimpan dalam
kumpulan kromosom yang tersimpan didalam nuklei yang terbungkus
membran.

Perbedaan Eukariotik dan Prokariotik


Eukariota punya inti sel yang mengandung DNA, sedangkan
prokariotik tidak punya inti sel dan meteri genetiknya tidak berada didalam
membran. Prokariota hanya mengandung satu lingkaran DNA kromosomal
yang stabil, yang tersimpan dalam dalam nukleoid, sedangkan DNA dalam
eukariota ditemukan dalam kromosom yang tertutup rapat dan terorganisas.
Meskipun beberapa eukariota eukariota memiliki struktur DNA satelit
bernama plasmid, biasanya plasmid identik dengan prokariota, dan banyak
gen penting dalam prokariota tersimpandalam plasmmid.
Prokariota memiliki rasio luas permukaan terhadap isi sehingga
memiliki taraf metabolik yang lebih tinggi, taraf pertumbuhan yang lebih
tinggi dan otomatis durasi perkembang biakkan yang pendek dibanding
eukariota. Sel prokariota biasanya lebih kecil daripada eukariota.
Kesamaannya, eukariota dan prokariota sama-sama mengandung
struktur RNA/protein yang besar, dinamakan ribosom, yang memproduksi
protein.

KOMPONEN PROKARIOTIK EUKARIOTIK


Selubung Inti - +
DNA telanjang Dengan protein
Kromosom tunggal Ganda
Nukleus - +
Pembelahan Amitosis Mitosis/Meiosis
Organel Bermembran - +
Mitokondria - +

Berdasarkan Jumlah Sel :


Uniseluler
Merupakan organisme yang selnya dapat berdiri sendiri da menjalankan
fungsinya sebagai satuan organisme bersel tunggal. Contoh E.Coli,
Amoeba, dan paramaecium.
Multiseluler
Merupakan organisme yang selnya tidak dapat berdiri sendiri melainkan
harus berikatan dengan sel lain agar dapat menjalankan fungsinya sebagai
satuan hidup.
Sistem Tubuh
Sistem tubuh manusia terbentuk dari sel-sel yang tersusun berdasarkan spesialisasi
untuk mempertahankan homeostasis, suatu keadaan lingkungan internal yang stabil
dinamik. Didalam tubuh kita terdiri dari 11 macam system tubuh, yaitu :
1. System Sirkulasi

Pada system sirkulasi ini jaringan dan organ utama yang berfungsi yaitu
Jantung, Pembuluh darah, dan darah.Yang mana system ini memilik fungsi untuk
mengangkut oksigen, hormone, dan nutrisi ke sel-sel tubuh serta memindahkan
limbah dan karbondioksida dari sel ke seluruh tubuh. System sirkulasi memiliki 3
komponen dasar yaitu :
1) Jantung : berfungsi sebagai pompa yang member tekanan pada darah untuk
menghasilkan gradien tekanan yang dibutuhkan untuk mengalirkan darah ke
jaringan.

2) Pembuluh Darah : saluran untuk mengarahkan dan menyebarkan darah


dari jantung ke semua bagian tubuh dan kemudian dikembalikan ke jantung.
Pembuluh darah juga dibagi menjadi beberapa bagian yaitu :

a) Pembuluh Arteri : berfungsi untuk membawa darah ke jantung dan


pemasok darah segar yang kaya akan oksigen.

b) Pembuluh Vena : untuk menghantarkan darah menuju jantung,


menerima darah dari kapiler, sebagai transportasi darah yg miskin
akan oksigen untuk dibawa lagi ke paru-paru dan jantung, dan
katupnya terletak di dalam pembuluh darah sehingga darah mengalir
dalam satu arah.

c) Pembuluh Kapiler : sebagai penghubung antara vena dan arteri.

3) Darah : medium pengangkut tempat larutnya atau tersuspensinya bahan-


bahan misalnya oksigen, karbondioksida, hormone, dll yang akan diangkut
jarak jauh di dalam tubuh. Darah terdiri dari :

a) Sel darah putih : berfungsi untuk melindungi tubuh dari kuman


dengan cara menghancurkan dan menyerang kuman ketika masuk ke
dalam tubuh.

b) Sel darah merah : bertugas untuk membawa oksigen dari paru-paru


ke seluruh tubuh serta membawa karbondioksida dan transport
menuju paru-paru.

c) Trombosit : sel darah yang membantu untuk mengentikan


pendarahan

d) Plasma darah : bagian cair dari darah, dan dibuat di hati.

System sirkulasi dibagi menjadi 3 macam sirkulasi yaitu sirkulasi paru yang terdiri
dari lengkung tertutup pembuluh-pembuluh yangmengangkut darah antara jantung
dan paru. Sedangkan sirkulasi sistemik yaitu sirkuit pembuluh yang mengangkut
darah antara jantung dan system tubuh lain. Dan yang terakhir yaitu sirkulasi
kontemporer yaitu yang gerakan darahnya melalui jaringan-jaringan jantung.

2. Sistem Limfatik (getah bening)

Fungsi : Sebagai pertahanan tubuh untuk melawan infeksi dan penyakit.


Pada system ini jaringan dan organ utama yang berfungsi yaitu kelenjar
getah bening dan pembuluh getah bening.
3. Sistem Pencernaan

Fungsi : Mencerna makanan dan menyerap nutrisi, mineral, vitamin dan air.

Jaringan dan organ utama yang digunakan yaitu kerongkongan, perut,


usus besar, usus kecil. Pada system pencernaan terjadi 4 proses pencernaan dasar
antara lain :

a) Motilitas : kontraksi otot yang mencampur dan mendorong maju isi saluran
cerna.

b) Sekresi

c) Digesti : untuk menguraikan struktur kompleks makanan secara kimiawi


menjadi satuan-satuan yang lebih kecil sehingga bisa diserap.

d) Absorbsi : penyerapan

4. Sistem Endokrin (hormone)

Fungsi : Menghasilkan hormone yang mengkomunikasikan antar sel-sel.

Jaringan dan organ pertama yang digunakan pada system ini yaitu
kelenjar hipofisis, hipotalamus, kelenjar adrenal, ovarium, dan testis.

5. Sistem Integumen
Fungsi :
Memberikan perlindungan dari cedera dan kehilangan air
Pertahanan fisik terhadap infeksi oleh mikroorganisme
Kontrol suhu organ dan jaringan utama yang berfungsi yaitu kulit, rambut, dan
kuku.
6. Sistem Saraf
Fungsi : Mengumpulkan, mentransfer, dan memproses informasi.
Jaringan dan organ yang berkerja pada system ini yaitu ; otak, sum-sum
tulang belakang, dan saraf. System saraf dibagi menjadi 2 yaitu secara fungsional
dan structural.Yang mana secara structural terdapat system saraf pusat dan system
saraf perifer.Pada fungsional system saraf dibagi menjadi saraf sensorik dan
motorik.
7. Sistem Reproduksi
Fungsi : Menghasilkan gamet (sel kelamin) dan hormone seks, serta menciptakan
individu baru dengan sel kromosom yang baru dan lengkap.
jaringan dan organ utam yang bekerja yaitu :
Pada wanita : rahim, vagina, saluran tuba, dan ovarium
Pada laki-laki : penis, testis, vasikula seminulis
8. Sistem Pernapasan
Fungsi : Membawa udara ke situs dimana pertukaran gas dapat terjadi antara
darah dan sel-sel (seluruh tubuh).
Jaringan dan organ utama yg berkerja yaitu dibagi menjadi bagian atas yaitu
hidung, mulut, rongga hidung, faring.Sedangka bagian bawah yaitu laring, trakea,
faring, bronkus, paru-paru.Sistem penrnapasan juga dibagi menjadi 2 yaitu
pernafasan internal dan eksternal.
9. Sistem Musculoskeletal
Diambil dari kata musculo yang berarti otot dan skeletal yang berarti
tulang.
Fungsi : Mendukung dan melindungi jaringan lunak tubuh, menghasilkan sel
darah, menyimpan mineral, alat gerak aktif.
Musculo berfungsi sebagai penegak tubuh dan member gerakan
volunteer. Musculo terdiri dari system :tendon yaitu pengikat otot pada tulang
berupa serabut-serabut putih dan memiliki sedikit elastic. Berfungsi untuk
memungkinkan masa otot yang besar mengkonsentrasi kekutannya pada satu
tulang.Fascia jaringan yang membungkus atau mengikat jaringan lunak. Fungsi
dari fascia yaitu mengelilingi otot, memungkinkan struktur bergerak satu sama lain.
Skeletal memiliki fungsi umum yaitu ; melindungi bagian-bagian tubuh yang lunak,
melakukan pergerakan, sebagai kerangka bagi tubuh sehingga tubuh dapat berdiri
dan bergerak. Sel-sel penyusun skeletal yaitu :osteoblast, osteoclast, dan osteosit.

10. Sistem Urinaria


Fungsi : Menghilangkan kelebihan air, garam, dan produk-produk limbah dari
darah dan tubuh, mengontrol Ph, mengendalikan keseimbangan air dan
garam. Pada system ini jaringan dan organ utama yang berfungsi yaitu
ginjal, kandung kemih, ureter, uretra.

11. Sistem Imunitas


Fungsi : Sebagai pertahanann tubuh manusia.
Jaringan dan organ utama yang dipakai yaitu sum-sum tulang belakang,
limfa, dan sel darah putih.
Komunikasi Sel
Definisi

Komunikasi antarsel adalah komunikasi sel dengan sesamanya dengan


menggunakan senyawa kimia atau mediator.Komunikasi ini terjadi antara sel pengirim
sinyal atau sel skretori dengan sel sasaran atau target.

Tujuan

Tujuan dari adanya komunikasi antarsel ini adalah :


1. Mengatur pengembangan dan pengorganisasian sel menjadi jaringan.

2. Mengendalikan pertumbuhan dan pembelahan sel.

3. Mengkoodinasikan fungsi sel.

Jenis Komunikasi Antarsel


Jenis komunikasi antarsel dibagi menjadi empatt bagian :
Parakrin

Arti : sel sekretori atau pengirim sinyal mengirimkan sinyalnya dalam


bentuk mediator untuk sel penerima sinyal atau target yang berada di sekitar
sel skretori tersebut

Mediator : protein, steroid

Komunikasi ini terjadi di dalam sistem imun

Endokrin

Arti : sel sekretori atau pengirim sinyal mengirimkan sinyalnya yang berupa
hormon masuk kedalam aliran darah, lalu aliran darah akan membawa
sinyal tersebut hingga akan dikeluarkan lagi setelah mencapai sel penerima
sinyal atau target.

Mediator : hormon

Komunikasi ini terjadi antara

Sinaps
Arti : sel saraf akan mengirimkan sinyal kepada sel penerima sinyal atau
target dalam bentuk neurotransmitter atau neurohormon.

Mediator : neurotranmitter (jarak antar sel saraf dengan targetnya sangat


berdekatan) dan neurohormon (menggunakan aliran darah untuk mengankut
sinyal yang diberikan. Jarak antar sel saraf dengan targetnya jauh).

Komunikasi ini terjadi antara sel saraf dengan sel saraf, sel saraf dengan sel
otot, dan sel saraf dengan sel ekskresi.

Autokrin

Arti : sel sekretori atau pengirim sinyal mengirimkan sinyal yang ditangkap
sinyalnya oleh sel itu sendiri

Reseptor Permukaan Sel

1. Kanal ion

2. Reseptor yang mengikat G protein

Second Messenger

Komunikasi yang menggunakan sinyal yang dibawa oleh mediator (first messenger)
yang bersifat hidrofilik tidak dapat mencapai substansi genetik, maka mediator hanya dapat
mencapai reseptor pada permukaan sel. Sinyal yang berlangsung melalui pengiriman
mediator yang diterima oleh reseptor pada permukaan membran sel, belum dapat
mengubah prilaku(metabolisme, pembelahan sel, dan lain-lain)sel sasaran seperti yang
diharapkan oleh sel pengirim sinyal tersebut. Untuk dapat mengubah perilaku sel sasaran,
sinyal harus dapat mencapai substansi genetik agar menjadi aktif.Untuk meneruskan sinyal
pertama sampai dapat mencapai terjadinya aktivasi substansi genetik diperlukan proses-
proses selanjutnya, termasuk pelibatan pembawa pesan kedua atau second messenger.
Contoh dari second messenger adalah C amp, dan ion Ca2+.C amp diaktifkan oleh
enzim adenilil, dan ion Ca2+ diaktifkan oleh enzim phospholipase.Kedua enzim tersebut
diaktifkan oleh Gprotein a. G protein diaktifkan oleh reseptor yang terletak pada membran
sel.
Hubungan Antarsel

Dalam membentuk jaringan terdapat dua mekanisme dasar untuk menjaga


integritas sel-sel menjadi satu kesatuan, baik kesatuan structural maupun kesatuan
fungsional.Integritas structural dicapai melalui struktur hubungan antarsel, sedang
integritas fungsional dicapai melalui mekanisme komunikasi antarsel.
Integritas structural yang didasarkan pada adhesi sel, dilakukan dalam dua cara.
Cara pertama dengan jejaring senyawa makromolekul yang terdapat di luar sel yang
dinamakan matriks ekstraseluler, sedang cara kedua dengan menggunakan hubungan
antarsel dengan melalui hubungan sel.
Adhesi pada sel adaah proses pelekatan sel dari satu sel ke sel lainnya, sehingga
sel-sel dapat terinegrasi satu sama lain.
Berdasarkan bentuk lawan interaksinya, adhesi sel dapat dibedakan menjadi :
1)Adhesi antarsel, jika lawan interaksinya sel,

2)Adhesi sel dengan matriks ekstraseluler, jika lawan interaksinya matriks ekstraseluler

Sedang berdasarkan mekanisme interaksinya, adesi sel dibagi menjadi :


1)Adhesi penghubung tetap

2)Adhesi penghubung sementara

Adhesi antarsel
Pada bentuk interaksi antarsel terjadi kontak antar sel-sel yang berhadapan. Daerah
kontak tersebut merupakan modifikasi permukaan sel sehingga sel-sel bersangkutan
mengadakan hubungan dengan sekitarnya dengan berbagai cara berdasarkan struktur dan
fungsinya; adesi sel yang menetap dapat dikelompokkan dalam 3 kategori :
1) Hubungan lekat (adehering junction / desmosome)

Struktur ini biasanya dinamakan desmosome. Hubungan antarsel bentuk ini


banyak ditemukan pada jaringa yang banyak mendapatkan tekanan mekanik,
seperti otot jantung, epidermis kulit, dan epitel leher rahim. Antara 2 permukaan
membrane sel yang berdekatan terdapat celah sebesar 15-20 nm, sehingga tidak
trjadi kontak langsung. Dalam sitoplasma di sekitar daerah hubungan sel ini
biasanya terdapat
kumpulan filamen aktin (sistoskeleton).

2) Hubungan tak tembus (impermeable junction)

Termasuk dalam kategori ini yaitu yang biasa disebut tight junction,
merupakan hubungan antarsel yang sangat erat tanpa celah yang
memisahkan.Tight junction berperan besar untuk membentuk sawar dalam
lapisan sel seperti pada epitel selaput lender usus.Dengan adanya tight junction,
bahan makanan dalam ruang usus tidak dapat melalui celah di antara sel-sel
epitel usus, namun harus melalui membrane sel yang langsung berhadapan
dengan ruang usus.Tight junction pada epitel usus ini berbentuk gelang di
sekeliling sel pada bagian puncak sel.

3) Hubungan berkomunikasi (communicating junction)

Struktur ini berfungsi sebagai wahana untuk melakukan molekul dari satu
sel ke sel sekitarnya, dan sekaligus berfungsi untuk berkomunikasi
antarsel.Terdapat dua macam penghubung jenis ini, yaitu gap junction dan
sinapsis.
Gap junction merupakan brntuk hubungan sel yang paling umum terdapat pada
jaringan dari semua hewan dan manusia.Gap junction disusun oleh saluran
saluran kecil yang menghubungkan lansung ruang dalam dari kedua sel yang
berdekatan.Tiap aluran dibentuk oleh protein protein membran dari masing
masing sel yang dinamakan konekson.Permukaan membrane dari kedua sel
tersebut dipisahkan oleh celah selebar 2-4 nm. Konekson dapat dilalui oleh
molekul kecil yang larut dalam air dari satu sel ke sel yang lain di dekatmya.
Biasanya dengan BM lebih kecil dari 1500 dapat melalui gap junction.Seperti
misalnya ion anorganik, gula, asam amin, tetapi molekul seperti protein asam
nukleat dan polisakarida tidak dapat melalui gap junction.Gap junction struktur
antar sel dapat berfungsi dalam komunikasi antarsel, maka hubungan ini
termasuk kelompok yang disebut hubungan berkomunikasi yang juga
mencakup sinapsis dan jaringan syaraf. Dengan demikian gap junction akan
menggandengkan 2 sel yang berdekatan secara structural, listrik dan metabolic.

MatriksintraselulerdanMatriksekstraseluler

Secaraharafiahmatriks = cairan, intra = dalam, danekstra = luar. Jadi, matriks intra


danekstraseluleradalahsebuahcairan yang terdapat di dalamdandiluar sel.
Membranselsebagaipelindungdariselakanmenyeleksisetiapzat-zat yang
dikirimmelaluidarah. Zat-zattersebuttentusajaberadadidalamsebuahcairan.Ketikaberada di
luarseldaninginmasukkedalamsel, wajibmelewatimembraneselterlebihdahulu,
jugasebaliknya.Biasanya, matriksberisi protein ataukarbohidrat yang sudahdipecah yang
dialirkanmelaluidarah.
Tabel Perbedaan Komunikasi Sel

Komunikasi Sel secara Komunikasi Sel secara tidak


Langsung Langsung

Definsi
Melalui tautan celah (terowongan kecil) Melalui zat kimia perantara ekstra sel/molekul
yang menjembatani sitoplasma dari 2 sel signal
berbelahan pada beberapa jaringan.

Jenis
Gap Junction,Desmosom,Tight Junction Parakrin,Endokrin,Neurotransmit,Neurohormo
dan adherens junction n,dan autokrin

Cara Komunikasi
Komunikasi Langsung Komunikasi Lokal
Gap Junction Parakrin

-Definisi : -Definisi :
Gap junction (nexus) daerah pertautan Zat kimia perantara local yang berefek
antar sel bertetangga,terdiri dari hanya pada sel-sel sekitarnya secara sejajar.
sepasang kepingan,yang berhubungan Dalam lingkungan dekat tempat sekresinya.
dan membentuk jembatan sitoplasma.
-Konsep Kerja :
Sel target akan memghasilkan hormon
-Fungsi : kemudian hormonnya akan digunakan oleh
1.Tempat lewat ion dan metabolit sel target lainnya.
2. Lintasan arus listrik tegangan rendah
3.Koordinasi gerakan dan aktifitas. -Letak :
Hipotalamus
-Letak :
1.Sel embrio awal -Contoh :
2.Gonad,saraf,otot,jaringan ikat,dan Histamin
epitel
3.Otot Jantung

-Gambar :
-Gambar :

Autokrin

-Definisi :
Cara kerja hormon di mana hormon terikat
pada reseptor - reseptor dan mempengaruhi
sel yang dihasilkannya. Bentuk sinyal sel di
mana sel mengeluarkan hormon atau utusan
kimia (disebut agen autokrin) yang
mengikat autokrin reseptor pada sel itu
sama, yang mengarah ke perubahan dalam
sel.
-Konsep Kerja :
Sel akan mengeluarkan sinyal
ekstraseluler,dan akan kembali di tangkap
oleh reseptor pada sel itu sendiri.

-Gambar :

Langsung tapi tidak berkomunikasi Komunikasi Jarak Jauh


Tight Junction Neurotransmiter

-Definisi : -Definisi :
Jenis pertautan yang sangat ketat dan Senyawa organic endogenus membawa
rapat seperti patri antar sel bertetangga. signal diantara neutron yang menghasilkan
signal listrik.
-Fungsi :
1. Barrier Permabilitas. -Letak :
2. Menciptakan potensial listrik. Antara Saraf
3. Merekatkan sel bertetangga
aggarkukuh. -Contoh :
neurotransmiter amina biogenik, peptida
-Letak : neurotransmitter, dan neurotransmitter asam
Sel epitel bentuk batang di dalam tubuh amino.
dan sel otot polos.

-Gambar :
-Gambar :
Desmosom Hormon

-Definisi : -Definsi :
Badan bulat dan padat yang membentuk Zat kimia perantara panjang yang secara
tempat perekatan antar sel terutama spesifik disekresikan ke dalam darah oleh
epitel selapis dan epidermis. kelenjar endokrin sebagai respon.

-Fungsi : -Letak :
Pembentuk tempat perekatan antar sel Plasma darah.
epitel selapis dan epidermis.
-Contoh :
-Letak : Endokrin.
Otot Jantung dan Kulit.

-Gambar : -Gambar :

Adherens Junction Neurohormon

-Definisi : -Definisi :
Suatu persimpangan Adherens yang Hormone yang dibebaskan ke dalam darah
memiliki karakteristik penahan sel oleh neuron neuroskretorik yang dapat
melalui Oilament aktin sitoplasma menghantarkan listrik namun tidak secara
mereka. langsung menyarafi sel sasaran,tetapi
membebaskan zat kimia perantara-
-Fungsi : neurohormon ke dalam darah.
Perakitan epitel, pembentukan
penghalang, motilitas sel, perubahan -Fungsi :
bentuk sel. Sebagai komunikasi antar sel jarak jauh
melalu zat kimia perantara ke dalam darah
-Letak :
Membran sel epital.

-Gambar :

-Gambar :

Sinapsis

-Definsi
Pertemuan antara sel saraf serabut satu
dengan serabut sel saraf dari sel lain.

-Konsep Kerja
Neurotransmiter disintesis oleh katalis
enzim-Molekul Neurotransmiter di simpan
di dalam veskel-Molekul Neurotransmiter
yang bocor akan di degradasi oleh enzim-
potensial aksi mengakibatkan vesikel
bergabung dengan membrane sinaps-
neurotransmiter yang dilepaskan akan
berkaitan dengan auto reseptor dan
menghambat pelepasan neurotransmitter-
molekul yang lepas akan berikatan dengan
reseptor sinapsis.

-Gambar
Ikatan Antar Sel
A. Ikatan Kovalen.

Ikatan kovalen adalah sebuah ikatan yang akan terjadi ketika dua buah atom
saling berbagi/menggunakan sepasang elektron valensinya. Ikatan kovalen adalah
ikatan yang kuat dibanding dengan ikatan-ikatan kimia lain di dalam sel dan yang
paling stabil. Ikatan kovalen di dalam sel umumnya berperan sebagai penghubung
antara makromolekul-makromolekul materi organik hidup seperti karbohidrat,
protein dan asam amino yang saling bertautan satu sama lain yang biasa kita sebut
polimer. Dengan kata lain salah satu contoh ikatan kovalen dalam sel adalah
polimer yang berasal dari bahasa yunani, polys = banyak, dan meris = bagian.
Polimer terbentuk dari dua monomer yang terikat secara kovalen dengan
melepas sebuah molekul air, peristiwa ini biasa kita sebut dengan reaksi kondensasi
atau reaksi dehidrasi karena menghilangkan molekul air. Reaksi ini juga terjadi
ketika asam-asam amino berikatan satu sama lain membentuk peptida yang biasa
kita sebut dengan ikatan peptida. Contoh-contoh komponen yang beikatan secara
kovalen di dalam sel ialah sebagai berikut :
1. Glikoprotein dan Glikolipid, komponen yang banyak ditemukan di
membran plasma, karbohidrat yang terikat dengan lipid ataupun protein,
dibentuk oleh Retikulum endoplasma dan disekresikan oleh apparatus
golgi.
1. Proteoglikan, salah satu komponen yang membentuk matriks

ekstraseluler, salah satu tipe dari glikoprotein.

2. Tautan antara enzim dengan inhibitornya (penghabat).


3. Tautan antara atom
karbon dengan molekul
fosfat pada asam nukleat.

4. Tautan antara RNAt dengan asam aminonya.


B. Ikatan nonkovalen.

Pada umumnya interaksi molekular terjadi berupa interaksi nonkovalen.


Ikatan ini terjadi karena adanya interaksi antaratom yang tidak terikat secara
kovalen satu sama lain. Ikatan nonkovalen tidak sekuat ikatan kovalen tetapi
mempunyai peranan penting dalam sel karena membantu menstabilkan struktur-
struktur makromolekul seperti protein dan asam nukleat. Beberapa ikatan non
kovalen yang penting dalam sel antara lain ikatan hidrogen, ikatan ionik, interaksi
van der waals, dan interaksi hidrofobik.
1. Ikatan Hidrogen.

Ikatan hidrogen adalah salah satu bentuk interaksi lemah antara satu
atom elektronegatif dengan atom hidrogen yang terikat secara kovalen
pada atom lain. Atom hidrogen terletak lebih dekat dengan atom yang
keelektronegatifitasnya tinggi dibandingkan dengan atom
hidrogen.Ikatan ini merupakan iaktan yang banyak terdapat dalam
sistem biologis, misalnya pada asam nukleat dan protein. Pada asam
nukleat, ikatan hidrogen menyebabkan terbentuknya pasangan antar-
untaian/interstrand antar basa nukleotida, misalnya adenin dengan timin
dan guanin dengan sitosin.Pada protein, ikatan hidrogen terjadi antara
gugus NH dan CO pada rantai utama alfaheliks. Gugus CO pada residu
asam amino n berikatan hidrogen dengan gugus NH.
2. Ikatan ionik.

Ikatan ionik adalah ikatan antaratom yang terjadi karena adanya


perbedaan muatan pada atom-atom yang berinteraksi.Sebagai contoh,
asam amino aspartat dan glutamat bermuatan negatif, sedangkan lisin,
arginin dan histidin bermuatan positif.Muatan-muatan yang berbeda ini
menyebabkan asam-asam amino tersebut dapat membentuk ikatan ionik.
Asam-asam amino yang bermuatan berbeda terletak pada bagian
polipetida yang berjauhan rantai akan melipat sedemikian rupa sehingga
bagian-bagian tersebut dapat berdekatan karena adanya ikatan ini.
Kejadian sebaliknya akan terjadi apabila muatannya sama. Ikatan ionik
merupakan interaksi nonkovalen yang paling kuat. Namun, ikatan ini
dapat hilang dengan pH ekstrem atau dengan kondisi kadar garam yang
tinggi.

3. Interaksi van der waals.

Pada atom, penyebaran elektron-elektron seringkali tidak merata


sehingga menyebabkan terjaidnya peristiwa dipol-dipol sementara atau
distribusi muatan asimetris. Jika dua atom yang terikat secara
nonkovalen berada cukup dekat satu sama lain dipol-dipol sementara
pada atom yang satu akan menyebabkan terjadinya dipol-dipol pada
atom sekitarnya. Interaksi ini disebut dengan interaksi van der waals dan
hanya terjadi ketika dua atom berdekatan dengan jarak sebesar 1 2
Angstrom. Contoh interaksi ini adalah antara molekul antibodi dengan
antigen spesifiknya, dan antara enzim dengan substratnya.

4. Interaksi hidrofobik.

Molekul-molekul nonpolar bersifat tidak larut dalam air sehingga


disebut juga sebagai molekul hidrofobik.Ikatan kovalen antara dua
atom karbon dan antara atom karbon dengan atom hidrogen adalah
contoh-contoh ikatan nonpolar.Gugus-gugus samping alifatik dan
aromatik suatu protein dan basa-basa asam nukleat mempunyai sifat
nonpolar.Kekuatan yang mendorong terjadinya asosiasi atau
agregasi antara molekul-molekul hidrofobik merupakan kekuatan
utama yang menyebabkan terjadinya pelipatan makromolekul,
misalnya protein, dan pembentukan membran sel.
Transport Zat
Pada dasarnya suatu bahan dapat masuk ke dalam sel maupun keluar dari dalam sel
dengan menggunakan suatu proses tertentu. Proses tersebut dinamakan dengan proses
transpor zat. Transpor zat secara garis besar dibedakan menjadi dua kategori, yaitu :
A. Transpor Pasif

Disebut dengan transpor pasif karena perpindahan zat melewat membran plasma
berlangsung tanpa mengeluarkan energi.
i. Difusi

Difusi merupakan salah satu hasil gerak termal (panas atau kalor), sehingga
tersebar merata di dalam ruang yang tersedia.Setiap molekul bergerak
secara acak, namun difusi populasi suatu molekul tertentu dapat memiliki
arah tertntu.
Jika tidak ada gaya lain, suatu zat akan berdifusi dari tempat yang
konsenrasinya lebih tinggi ke tempat yang konsentrasinya lebih rendah.
Dengan kata lain, zat apapun akan berdifusi menuruni gradien konsentrasi,
wilayah gradasi penurunan densitas kimia.
Tak ada kerja yang harus dilakukan agar hal ini terjadi ; difusi merupakan
proses spontan yang tidak memerlukan masukan energi.
a. Difusi satu zat terlarut. Pewarna berdifusi dari tempat yang
konsentrasinya lebih tinggi ke tempat yang konsentrasinya lebih rendah
(disebut berdifusi menuruni gradien konsentrasi). Ini mengarah pada
keseimbangan dinamik: molekul zat terlarut terus melintasi membran,
namun pada laju yang sama dalam kedua arah.

b. Difusi dua zat terlarut. Setiap pewarna berdifusi menuruni gradien


konsentrasinya sendiri. Akan terjadi difusi netto pewarna ungu ke kiri,
walaupun konsentrasi zat terlarut total pada awalnya lebih besar di sebelah
kiri.

ii. Osmosis

Air berdifusi melintasi membran dari wilayah yang berkonsentrasi zat


terlarut lebih rendah ke wilayah yang berkonsentrasi zat terlarut lebih tinggi
sampai konsentrasi zat terlarut pada kedua sisi membran setara.Difusi air
melewati membran permeabel selektif disebut dengan osmosis.
a) Isotonis

Apabila sel dimasukan kedalam larutan yang isotonis maka tidak


ada pergerakan netto air melintasi membran plasma atau air akan
melewati membran plasma namun dengan laju yang sama di kedua
arah. Karena cairan isotonis memiliko konsentrasi zat terlarut dan
pelarut yang sama.

b) Hipertonis

Apabila sel dimasukan kedalam larutan yang bersifat hipertonis


(konsentrasi larutan lebih tinggi) maka sel akan kehilangan air ke
lingkugan. Keadaan ini dapat membuat sel mengkerut atau bahkan
mati.

c) Hipotonis

Apabila sel dimasukan kedalam larutan yang bersifat hipotonis


(konsentrasi larutan lebih rendah) maka air dari lingkungan akan
masuk lebih cepat dibandingkan dengan yang keluar dari sel.
Nantinya sel akan membengkak kemudian lisis (meletus).

iii. Difusi Terfasilitasi

Difusi terfasilitasi merupakan transpor pasif yang dibantu oleh


protein.Lapisan lipin ganda pada membran plasma mungkin untuk di
tembus berkat bantuan oleh protein transpor.
Protein Transpor :
Protein Kanal (saluran): sebuah saluran protein yang bersifat hidrofilik
sebagai penyedia koridor yang dapat dilalui oleh molekul ion spesifik untuk
menyebrangi membran

Protein Carier (pembawa) : terjadi perubahan bentuk yang


mentranslokasikan situs pengikat zat terlarut melewati membran.

B. Transpor Aktif

Kebalikan dengan transportasi pasif, mekanisme transportasi aktif memerlukan


energi untuk memompa melewati gradien yang didapat dari ATP.ATP ini didapat
dengan mentransfer gugus fosfat terminalnya secara langsung ke protein
transpor.Untuk transpor aktif, protein transpor yang digunakan adalah protein
Carier (protein pembawa).
I. Eksositosis

Pada eksositosis, sel menyekresikan molekul biologis tertentu melalui penyatuan


(fusi) antara vesikel dengan membran plasma.

Contoh: sel di pankreas membuat dan menyekresikan insulin kedalam cairan


ekstraseluler.

II. Endositosis

Sel mengambil molekul biologis dan partikel dengan cara membentuk vesikel baru
dari membran plasma.
Fagositosis : Menerna benda yang berada dalam bentuk padat.

Pinositosis : Mencerna benda yang berada dalam bentuk cair.

III. Pompa Natrium Kalium


1. pompa Natrium-kalium mengikat ATP dan tiga ion Na + intraseluler.

2. ATP dihidrolisis menghasilkan adenosin difosfat (ADP) dan fosfat anorganik. Fosfat
bebas memfosforilasi pompa natrium-kalium.

3. Perubahan konformasi pada pompa mengekspos ion Na+ ke luar.

4. Bentuk pompa yang terfosforilasi memiliki afinitas ion Na + lebih rendah, sehingga
mereka dilepaskan. Pompa mengikat dua ion K + ekstraseluler. Hal ini
menyebabkan defosforilasi pompa, kembali ke keadaan konformasi sebelumnya,
mengangkut ion K + ke dalam sel.

5. Bentuk pompa yang tidak terfosforilasi memiliki afinitas yang lebih tinggi untuk
Na + ion daripada ion K +, sehingga dua ion K + yang terikat dilepaskan.

6. ATP mengikat, dan proses dimulai lagi.

Siklus Sel
Siklus sel adalah tahapan pembelahan sel. Siklus pembelahan sel merupakan cara
mendasar bagi organisme untuk berkembangbiak. Dalam tubuh organisme multiseluler, di
samping untuk menggantikan sel-sel yang rusak menjelang kematiannya, atau mati karena
telah terprogram, dibutuhkan juga pembelahan banyak kali dalam rangka persiapan untuk
dapat menghasilkan organisme baru. Berdasarkan mekanismenya, ada 3 macam cara
pembelahan sel, yaitu amitosis, mitosis, dan meiosis.
Amitosis
Amitosis banyak ditemukan pada sel-sel prokariotik.Amitosis dinamakan pula
sebagai pembelahan langsung, oleh karena dalam mekanismenya inti membelah tanpa
melibatkan pembentukan kromosom.Pembelahan sel diawali dengan memanjangnya sel
dan inti yang diikuti oleh pengecilan bagian tengah sampai putus.Hal ini mengakibatkan
terpisahnya sitoplasma dan inti menjadi dua bagian membentuk 2 sel baru atau yang
disebut dengan sitokinesis.Kadang-kadang pembelahan inti tidak diikuti oleh pemisahan
sitoplasma. Amitosis tidak menjamin bahwa unsur-unsur genetic dalam sel akan terbagi
sama rata dalam anak selnya.

Periode Interfase
Sebelum masuk ke tahap pembelahan mitosis atau miosis, fase siklus diawali dengan fase
interfase terlebih dahulu.Fase ini merupakan fase yang penting dan paling lama dalam
siklus sel. Fase interfase disebut juga fase persiapan untuk pembelahan.Ada tiga fase dalam
periode interfase yaitu fase G1, S, dan G2.
1. Fase G1 (Gap 1 Phase)

Kegiatan biosintesis dalam fase G1 terjadi sangat meningkat.Dalam fase ini terjadi
perbanyakan organela sel dan replikasi sentriol.Selama fase G1 sel bersangkutan
memantau keadaan lingkungannya dan ukurannya sendiri.Kegiatan ini penting
untuk mengambil keputusan apakah sel sudah matang untuk menggandakan diri
atau tidak. Jika diputuskan untuk membelah, maka sel akan melanjutkan ke tahap
selanjutnya. Namun jika sel memutuskan untuk tidak membelah karena kondisinya
yang kurang memungkinkan untuk membelah, maka sel masuk dalam fase istirahat
atau biasanya dinamakan fase G0.Waktu yang dibutuhkan dalam fase G0 dapat
selama berminggu-minggu, bahkan bertahun-tahun sebelum kembali dalam
kegiatan membelah diri.
2. Fase S

Fase S atau disebut juga dengan fase sintesis karena pada fase ini terjadi sintesis
protein dan duplikasi DNA.Pada saat ini kromosom, walaupun tidak Nampak,
terdiri atas dua kromatid.
3. Fase G2 (Gap 2)
Fase G2 dimulai setelah jumlah DNA meningkat dua kali, dan berakhir pada awal
mitosis.Fungsi fase G2 yaitu untuk mempersiapkan mitosis.Pada akhir G2 terjadi
aktivase enzim kinase yang diperlukan untuk katalisator fosforilasi.Fosforilasi
protein hisston H1 berlangsung karena diperlukan untuk merakit kromosom.

Periode Mitosis
Pembelahan mitosis terjadi pada sel-sel tubuh atau sel somatis. Hasil anakan yang
diperoleh dari pembelahan mitosis adalah 2 sel anak yang diploid dan memiliki sifat yang
sama dengan induknya. Pada mitosis, terjadi 4 fase yaitu profase, metafase, anafase, dan
telofase.
a. Profase

Kromosom yang telah melalui replikasi DNA dan masing-masing terdiri atas dua
kromatid saudara yang berdekatan dengan dihubungkan oleh sentromer. Pada awal
profase masih dapat dibedakan seubung inti, yang segera akan terpecah-pecah dan akan
lenyap, sementara profase sedang berlangsung. Dengan hilangnya selubung inti, maka
bahan-bahan kromosom tidak dipisahkan lagi dengan sitoplasma.Sentriol yang
sebelumnya bereplikasi bergerak ke arah ke kutub yang berlawanan.Bersamaan dengan
kejadian tersebut tampak pula adanya benang-benang halus yang memancar dari
masing-masing sentriol.Benang-benang halus ini membentuk gelendonng.Kromosom
menempel pada gelendong yang dihubungkan dengan protein kinetokor yang berada di
dalam sentromer.Kromosom mulai bergerak.

b. Metafase

Pada fase ini kromosom terletak sejajar di bidang ekuator.Kromosom sangat terlihat
jelas pada fase ini.
c. Anafase

Pada fase ini terjadi degradasi kinetokor pada sentromer yang menyebabkan kromatid
berpisah menjadi kromos dengan sentromernya masing-masing.Masing-masing
sentromer menggerakkan kromosom ke arah kutub gelendong yang berlawanan.Kutub
tersebut bergerak menjauh dan mikrotubulus kinetokor memendek.
d. Telofase
Akhir pergerakan kromosom ke kutub-kutub sel menandai mulainya tahap terakhir
mitosis yang disebut telofase.pada umumnya peristiwa yang terjadi pada tahap telofase
hamper merupakan peristiwa yang mirip dengan tahap awal profase, hanya urutunnya
yang berlawanan,sehingga tahap ini berakhir dengan kromosom yang berubah kembali
menjadi kromatin, selubung inti mulai muncul dan terjadi sitokinesis. Suatu cincin
kontraktil filament aktin yang terkait myosin membentuk suatu alur pembelahan yang
membagi sel menjadi dua sel anak, masing-masing dengan satu inti dan set kromosom
yang komplit dan siap menjadi babak replikasi DNA selanjutnya.

Pembelahan Meiosis
Pembelahan meiosis biasa terjadi untuk pembentukan sel-sel gonad atau sel kelamin
seperti pembentukan sel spermatozoa dan sel ovum.Sel anakan yang dihasilkan adalah
haploid atau setengah dari induknya.Berbeda dengan mitosis, pembelahan meiosis
mengalami dua kali tahap pembelahan yaitu meiosis I dan meiosis II.
Meiosis I
a. Profase I

Pada fase awal pembelahan ini terbagi lagi menjadi 5 fase yaitu:
Liptoten

Pada fase ini kromatin berkondensasi menjadi kromosom dan kromosom tampak
jelas.Kromosom terdiri atas dua kromatid.
Zigoten

Kromosom homolog akan berdekatan dan berpasang-pasangan secara rapi yang


disebut juga dengan sinapsis.
Pakiten

Kromosom bereplikasi jadi dua kromatid dengan sentromer yang masih


menyatu.Pada tahap ini terjadi pertukaran segmen kromatid dari kromosom
homolog yang disebut crossing over atau pindah silang. Itulah sebabnya mengapa
tiap individu tak persis sama karena terjadi pertukaran materi genetic pada proses
crossing over ini. Pakiten merupakan tahap yang paling lama dalam profase I.
Diploten
Pada tahap ini terjadi pemisahan kromosom homolog yang tadinya masing-masing
menempel satu sama lain. Tetapi pemisahan belum sempurna karena masih terdapat
pelekatan yang disebut kiasma yang sekaligus merupakan tempat terjadinya
crossing over.
Diakinesis

Pada tahap ini, kromosom mengalami pemendekan hingga penampilannya lebih


jelas lagi.Kromosom tersebar di seluruh inti yang sudah tidak menampakkan
adanya nucleolus lagi.
b. Metafase I

Pada metafase II, kromosom tersusun pada bidang ekuator dan terlihat sangat jelas.
c. Anafase I

Pada tahap ini, kromatid setiap kromosom homolog yang masih berdektan pada
sentromernya, bergerak menuju kutubnya masing-masing.
d. Telofase I

Tahap terakhir dalam meiosis I ini dimulai apabila kromosom-kromosom telah


berkumpul pada masing-masing kutubnya.
Hasil meiosis 1 adalah terbentuknya 2 sel dengan inti yang jelas.

Interfase
Sesudah berakhirnya tahap telofase I, maka sel berada dalam tahap interfase yang tidak
berlangsung lama.Berbeda dengan interfase sesudah pembelahan mitosis, pada tahap
interfase meiosis ini tidak terjadi replikasi kromosom, artinya tidak ada tahap S, sehingga
intinya tetap haploid.Walaupun demikian dalam setiap kromosom tetap mengandung 2
kromatid.

Meiosis II
Secara singkat dapat dikatakan bahwa tahap-tahap yang dilalui meiosis II ini sama persis
seperti tahap-tahap mitosis. Bedanya adalah pada meiosis II akhirnya dihasilkan 4 sel anak
yang haploid.
Daftar Pustaka
Campbell, N.A.& J.B. Reece. Biologi. Edisi 8. Jakarta : Penerbit Erlangga
Hall, E John.. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Guyton & Hall. Edisi 11. Jakarta : EGC
Juwono. 2000. Biologi Sel. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC
Sherwood, Lauralee. . Fisiologi Manusia dari sel ke Sistem. Edisi 8 Jakarta : Penerbit Buku
Kedokteran EGC
Siregar, Nirwana. Buku Ajar Biologi Kedokteran. Jakarta : FK UPN Veteran Jakarta
Subowo. 2011. Biologi Sel. Edisi 6. Jakarta : Sagung Seto

Anda mungkin juga menyukai