FBS 1
Biologi Sel
Penyusun
Terminologi
Jaringan : Kumpulan sel yang sejenis yang menjakani tugas yang sama
Sel Punca:
Sel yang belum terdifferensiasi
Siklus Sel :
Daur sel
Stem Cell Therapy :
Therapy sel yang belum mempunyai fungsi spesifik.
Problem
Hipotesis
IDK
1. Pergerakan sel
2. Komunikasi sel :
a. Parakrin
b. Autokrin
c. Endokrin
d. Sinapsis
3. Transport melalui membrane sel:
a. Transport aktif
b. Transport pasif
4. Hubungan antarsel
a. Tight junction
b. Gap junction
c. Desmosome
d. Adherens Junction
e. Matriks ekstraseluler
f. Adhesi
5. Ikatan antarsel
a. Ikatan kovalen
b. Ikatan nonkovalen
6. Siklus sel :
a. Amitosis
b. Meiosis
c. Mitosis
7. Struktur dasar, komposisi, dan fungsi :
a. Membran sel
b. Sitoplasma
c. Organel sel
d. Inti sel
8. Perbedaan prokariotik dan eukariotik
9. 11 sistem tubuh beserta fungsi secara umum, dan diberi contoh.
10. Jenis, manfaat, dan perbedaan stem cell (sel punca)
Learning Issues
1. Sel :
a. Pergerakan sel
b. Komunikasi sel
c. Transport zat
d. Hubungan antarsel
e. Ikatan antarsel
f. Siklus sel
g. Struktur dasar, komposisi, dan fungsi sel
2. 11 sistem utama tubuh beserta fungsi dan contoh
3. Sel punca :
a. Definisi
b. Jenis
c. Manfaat
4. Perbedaan prokariotik dan eukariotik
Sel
Makhlukhidupcontohnyamanusiahiduptersusundariberjuta-
jutabahkanbermiliyaransel yang adadiseluruhbagiantubuh.Definisidariselitusendiriialah
unit structuraldanfungsionalterkecil yang menyusunmakhlukhidup;selbekerjasebagai
pembangun jaringan, organ, dansystemtubuhmakhlukhidup. Ada beberapafungsidasarsel
(Sherwood:3) :
a. Memperolehmakanandanoksigen.
c. Mengeluarkankarbondioksidadanproduksisadarireaksikimia.
d. Membentuk protein.
e. Mengontrolsebagianbesarpertukaranbahanantarsel.
f. Pekadanresponsiveterhadapperubahandilingkungan.
g. Dapatbereproduksi.
h. Mampubergeraksecarautuhmemindahkanbahanbagianseldalamaktivitas sel.
Karakteristikdarisel :
a. Memilikimembran plasma
b. Memilikisitoplasma, dan
c. Memilikinukleus (intisel)
Struktur Sel
Struktur sel terdiri atas membran sel, nukleus, sitoplasma dan organel sel. Organel
sel itu sendiri terdiri atas mitokondria, ribosom, retikulum endoplasma, aparatus golgi,
lisosom dan sitoskeleton.
1. Membran Plasma
Untuk semua sel, membran plasma atau membran sel membuat suatu batas
antara sel hidup dan sekitarnya.Membran sel juga mengontrol jalannya materi ke
dalam dan keluar sel. Sebagai struktur yang memisahkan dunia luar dengan sel,
plasma membran sangatlah tipis Membran plasma dan membran dalam sel eukariotik
dapat memberikan fungsi yang berbeda.Pada plasma membran, fosfolipid adalah
komponen utamanya.
Disamping ini merupakan struktur fosfolipid secara kimia.Fosfolipid terdiri
dari dua bagian yaitu hidrofilik (suka air) dan hidrofobik (tidak suka air). Pada
permukaan luar plasma membran juga banyak terdapat reseptor untuk material
material yang akan masuk ke dalam sel. Jenis material tersebut terbagi dua, yaitu
lipofilik (suka lipid) dan lipofobik (tidak suka lipid) dan masing masing jenis
mempunyai cara tersendiri untuk masuk ke dalam sel. Fosfolipid membentuk dua
lapis pada membran sel, disebut dengan fosfolipid bilayer. Pada fosfolipid bilayer ini
juga terdapat protein-protein, yaitu protein integral, protein periferal dalam dan luar
sel. Berikut merupakan gambar membran plasma dengan fosfolipid dan protein.
2. Nukleus
Nukleus sel mengandung DNA sel dan mengontrol aktivitas sel dengan cara
sintesis protein. Kromosom sel eukariotyang dari materi yang disebut kromatin
(kompleks protein dan DNA).Ketika sel bersiap untuk membelah, DNA dikopi atau
diduplikasi dan benang benang kromatin menebal, cukup tebal untuk dilihat di
mikroskop.
Nukleus terdiri dari membran inti dan nukleus. Membran inti memiliki pori
pori pada strukturnya, terdiri dari protein. Pori-pori ini mengontrol aliran materi dari
dalam ke luar maupun dalam nukleus.Membran inti berhubungan dengan retikulum
endoplasma.Bagian lainnya adalah nukleolus.Nukleolus merupakan struktur yang
paling menonjol dari sebuah nukleus.Ini adalah tempat dimana RNA ribosom
disintesis.
3. Sitoplasma
Fungsi sitoplasma yang utama adalah pergerakan organel sel secara
keseluruhan.Sitoplasma memiliki jaringan ikat protein yang disebut dengan
sitoskeleton.Filamen-filamn tersebut berfungsi untuk mempertahankan organel-
organel pada tempatnya masing-masing. Tanpa sitoskeleton, organel-organel tersebut
akan berkumpul pada bagian dasar dari sel.
4. Organel Sel
c. Lisosom = merupakan tempat untuk daur ulang materi organik yaitu dengan
cara menghancurkan organel yang tua dan rusak. Lisosom mengandung
hidrolase asam dan enzim enzim yang merombak protein, asam-asam nukleat
serta karbohidrat pada suasana asam. Lisosom merupakan bagian pencernaan
dari sel
d. Retikulum Endoplasma
Terbagi menjadi dua, yaitu
RE Kasar : Terbentuk dari kantong dan lekukan membran yang ditempeli ribosom.
Terlibat dalam transpor protein. Dslam RE kasar terdapat
- Rangkaian sinyal rangkaian khusus yang memulai messenger RNA menjadi
protein ekspor
- Glikoprotein dibuat di dalam RE
- Vesikel Transpor memisahkan diri dari membran. Membawa baham keluar dari
sel, ke plasma atau ke tempat lain sel.
Eukariot
Organisme dengan sel kompleks, dimana bahan-bahan genetika disusun
menjadi nuklei yang terikat membran.Eukariota meliputi hewan, tumbuhan dan
jamur yang kebanyakan multiselular. Pada umumnya, memiliki bagian-bagian
sub-selular yag disebut dengan organel dan sitoskeletonyang terdiri atas
mirotubulus, mikrofilamen dan filamen antara. DNA eukariota disimpan dalam
kumpulan kromosom yang tersimpan didalam nuklei yang terbungkus
membran.
Pada system sirkulasi ini jaringan dan organ utama yang berfungsi yaitu
Jantung, Pembuluh darah, dan darah.Yang mana system ini memilik fungsi untuk
mengangkut oksigen, hormone, dan nutrisi ke sel-sel tubuh serta memindahkan
limbah dan karbondioksida dari sel ke seluruh tubuh. System sirkulasi memiliki 3
komponen dasar yaitu :
1) Jantung : berfungsi sebagai pompa yang member tekanan pada darah untuk
menghasilkan gradien tekanan yang dibutuhkan untuk mengalirkan darah ke
jaringan.
System sirkulasi dibagi menjadi 3 macam sirkulasi yaitu sirkulasi paru yang terdiri
dari lengkung tertutup pembuluh-pembuluh yangmengangkut darah antara jantung
dan paru. Sedangkan sirkulasi sistemik yaitu sirkuit pembuluh yang mengangkut
darah antara jantung dan system tubuh lain. Dan yang terakhir yaitu sirkulasi
kontemporer yaitu yang gerakan darahnya melalui jaringan-jaringan jantung.
Fungsi : Mencerna makanan dan menyerap nutrisi, mineral, vitamin dan air.
a) Motilitas : kontraksi otot yang mencampur dan mendorong maju isi saluran
cerna.
b) Sekresi
d) Absorbsi : penyerapan
Jaringan dan organ pertama yang digunakan pada system ini yaitu
kelenjar hipofisis, hipotalamus, kelenjar adrenal, ovarium, dan testis.
5. Sistem Integumen
Fungsi :
Memberikan perlindungan dari cedera dan kehilangan air
Pertahanan fisik terhadap infeksi oleh mikroorganisme
Kontrol suhu organ dan jaringan utama yang berfungsi yaitu kulit, rambut, dan
kuku.
6. Sistem Saraf
Fungsi : Mengumpulkan, mentransfer, dan memproses informasi.
Jaringan dan organ yang berkerja pada system ini yaitu ; otak, sum-sum
tulang belakang, dan saraf. System saraf dibagi menjadi 2 yaitu secara fungsional
dan structural.Yang mana secara structural terdapat system saraf pusat dan system
saraf perifer.Pada fungsional system saraf dibagi menjadi saraf sensorik dan
motorik.
7. Sistem Reproduksi
Fungsi : Menghasilkan gamet (sel kelamin) dan hormone seks, serta menciptakan
individu baru dengan sel kromosom yang baru dan lengkap.
jaringan dan organ utam yang bekerja yaitu :
Pada wanita : rahim, vagina, saluran tuba, dan ovarium
Pada laki-laki : penis, testis, vasikula seminulis
8. Sistem Pernapasan
Fungsi : Membawa udara ke situs dimana pertukaran gas dapat terjadi antara
darah dan sel-sel (seluruh tubuh).
Jaringan dan organ utama yg berkerja yaitu dibagi menjadi bagian atas yaitu
hidung, mulut, rongga hidung, faring.Sedangka bagian bawah yaitu laring, trakea,
faring, bronkus, paru-paru.Sistem penrnapasan juga dibagi menjadi 2 yaitu
pernafasan internal dan eksternal.
9. Sistem Musculoskeletal
Diambil dari kata musculo yang berarti otot dan skeletal yang berarti
tulang.
Fungsi : Mendukung dan melindungi jaringan lunak tubuh, menghasilkan sel
darah, menyimpan mineral, alat gerak aktif.
Musculo berfungsi sebagai penegak tubuh dan member gerakan
volunteer. Musculo terdiri dari system :tendon yaitu pengikat otot pada tulang
berupa serabut-serabut putih dan memiliki sedikit elastic. Berfungsi untuk
memungkinkan masa otot yang besar mengkonsentrasi kekutannya pada satu
tulang.Fascia jaringan yang membungkus atau mengikat jaringan lunak. Fungsi
dari fascia yaitu mengelilingi otot, memungkinkan struktur bergerak satu sama lain.
Skeletal memiliki fungsi umum yaitu ; melindungi bagian-bagian tubuh yang lunak,
melakukan pergerakan, sebagai kerangka bagi tubuh sehingga tubuh dapat berdiri
dan bergerak. Sel-sel penyusun skeletal yaitu :osteoblast, osteoclast, dan osteosit.
Tujuan
Endokrin
Arti : sel sekretori atau pengirim sinyal mengirimkan sinyalnya yang berupa
hormon masuk kedalam aliran darah, lalu aliran darah akan membawa
sinyal tersebut hingga akan dikeluarkan lagi setelah mencapai sel penerima
sinyal atau target.
Mediator : hormon
Sinaps
Arti : sel saraf akan mengirimkan sinyal kepada sel penerima sinyal atau
target dalam bentuk neurotransmitter atau neurohormon.
Komunikasi ini terjadi antara sel saraf dengan sel saraf, sel saraf dengan sel
otot, dan sel saraf dengan sel ekskresi.
Autokrin
Arti : sel sekretori atau pengirim sinyal mengirimkan sinyal yang ditangkap
sinyalnya oleh sel itu sendiri
1. Kanal ion
Second Messenger
Komunikasi yang menggunakan sinyal yang dibawa oleh mediator (first messenger)
yang bersifat hidrofilik tidak dapat mencapai substansi genetik, maka mediator hanya dapat
mencapai reseptor pada permukaan sel. Sinyal yang berlangsung melalui pengiriman
mediator yang diterima oleh reseptor pada permukaan membran sel, belum dapat
mengubah prilaku(metabolisme, pembelahan sel, dan lain-lain)sel sasaran seperti yang
diharapkan oleh sel pengirim sinyal tersebut. Untuk dapat mengubah perilaku sel sasaran,
sinyal harus dapat mencapai substansi genetik agar menjadi aktif.Untuk meneruskan sinyal
pertama sampai dapat mencapai terjadinya aktivasi substansi genetik diperlukan proses-
proses selanjutnya, termasuk pelibatan pembawa pesan kedua atau second messenger.
Contoh dari second messenger adalah C amp, dan ion Ca2+.C amp diaktifkan oleh
enzim adenilil, dan ion Ca2+ diaktifkan oleh enzim phospholipase.Kedua enzim tersebut
diaktifkan oleh Gprotein a. G protein diaktifkan oleh reseptor yang terletak pada membran
sel.
Hubungan Antarsel
2)Adhesi sel dengan matriks ekstraseluler, jika lawan interaksinya matriks ekstraseluler
Adhesi antarsel
Pada bentuk interaksi antarsel terjadi kontak antar sel-sel yang berhadapan. Daerah
kontak tersebut merupakan modifikasi permukaan sel sehingga sel-sel bersangkutan
mengadakan hubungan dengan sekitarnya dengan berbagai cara berdasarkan struktur dan
fungsinya; adesi sel yang menetap dapat dikelompokkan dalam 3 kategori :
1) Hubungan lekat (adehering junction / desmosome)
Termasuk dalam kategori ini yaitu yang biasa disebut tight junction,
merupakan hubungan antarsel yang sangat erat tanpa celah yang
memisahkan.Tight junction berperan besar untuk membentuk sawar dalam
lapisan sel seperti pada epitel selaput lender usus.Dengan adanya tight junction,
bahan makanan dalam ruang usus tidak dapat melalui celah di antara sel-sel
epitel usus, namun harus melalui membrane sel yang langsung berhadapan
dengan ruang usus.Tight junction pada epitel usus ini berbentuk gelang di
sekeliling sel pada bagian puncak sel.
Struktur ini berfungsi sebagai wahana untuk melakukan molekul dari satu
sel ke sel sekitarnya, dan sekaligus berfungsi untuk berkomunikasi
antarsel.Terdapat dua macam penghubung jenis ini, yaitu gap junction dan
sinapsis.
Gap junction merupakan brntuk hubungan sel yang paling umum terdapat pada
jaringan dari semua hewan dan manusia.Gap junction disusun oleh saluran
saluran kecil yang menghubungkan lansung ruang dalam dari kedua sel yang
berdekatan.Tiap aluran dibentuk oleh protein protein membran dari masing
masing sel yang dinamakan konekson.Permukaan membrane dari kedua sel
tersebut dipisahkan oleh celah selebar 2-4 nm. Konekson dapat dilalui oleh
molekul kecil yang larut dalam air dari satu sel ke sel yang lain di dekatmya.
Biasanya dengan BM lebih kecil dari 1500 dapat melalui gap junction.Seperti
misalnya ion anorganik, gula, asam amin, tetapi molekul seperti protein asam
nukleat dan polisakarida tidak dapat melalui gap junction.Gap junction struktur
antar sel dapat berfungsi dalam komunikasi antarsel, maka hubungan ini
termasuk kelompok yang disebut hubungan berkomunikasi yang juga
mencakup sinapsis dan jaringan syaraf. Dengan demikian gap junction akan
menggandengkan 2 sel yang berdekatan secara structural, listrik dan metabolic.
MatriksintraselulerdanMatriksekstraseluler
Definsi
Melalui tautan celah (terowongan kecil) Melalui zat kimia perantara ekstra sel/molekul
yang menjembatani sitoplasma dari 2 sel signal
berbelahan pada beberapa jaringan.
Jenis
Gap Junction,Desmosom,Tight Junction Parakrin,Endokrin,Neurotransmit,Neurohormo
dan adherens junction n,dan autokrin
Cara Komunikasi
Komunikasi Langsung Komunikasi Lokal
Gap Junction Parakrin
-Definisi : -Definisi :
Gap junction (nexus) daerah pertautan Zat kimia perantara local yang berefek
antar sel bertetangga,terdiri dari hanya pada sel-sel sekitarnya secara sejajar.
sepasang kepingan,yang berhubungan Dalam lingkungan dekat tempat sekresinya.
dan membentuk jembatan sitoplasma.
-Konsep Kerja :
Sel target akan memghasilkan hormon
-Fungsi : kemudian hormonnya akan digunakan oleh
1.Tempat lewat ion dan metabolit sel target lainnya.
2. Lintasan arus listrik tegangan rendah
3.Koordinasi gerakan dan aktifitas. -Letak :
Hipotalamus
-Letak :
1.Sel embrio awal -Contoh :
2.Gonad,saraf,otot,jaringan ikat,dan Histamin
epitel
3.Otot Jantung
-Gambar :
-Gambar :
Autokrin
-Definisi :
Cara kerja hormon di mana hormon terikat
pada reseptor - reseptor dan mempengaruhi
sel yang dihasilkannya. Bentuk sinyal sel di
mana sel mengeluarkan hormon atau utusan
kimia (disebut agen autokrin) yang
mengikat autokrin reseptor pada sel itu
sama, yang mengarah ke perubahan dalam
sel.
-Konsep Kerja :
Sel akan mengeluarkan sinyal
ekstraseluler,dan akan kembali di tangkap
oleh reseptor pada sel itu sendiri.
-Gambar :
-Definisi : -Definisi :
Jenis pertautan yang sangat ketat dan Senyawa organic endogenus membawa
rapat seperti patri antar sel bertetangga. signal diantara neutron yang menghasilkan
signal listrik.
-Fungsi :
1. Barrier Permabilitas. -Letak :
2. Menciptakan potensial listrik. Antara Saraf
3. Merekatkan sel bertetangga
aggarkukuh. -Contoh :
neurotransmiter amina biogenik, peptida
-Letak : neurotransmitter, dan neurotransmitter asam
Sel epitel bentuk batang di dalam tubuh amino.
dan sel otot polos.
-Gambar :
-Gambar :
Desmosom Hormon
-Definisi : -Definsi :
Badan bulat dan padat yang membentuk Zat kimia perantara panjang yang secara
tempat perekatan antar sel terutama spesifik disekresikan ke dalam darah oleh
epitel selapis dan epidermis. kelenjar endokrin sebagai respon.
-Fungsi : -Letak :
Pembentuk tempat perekatan antar sel Plasma darah.
epitel selapis dan epidermis.
-Contoh :
-Letak : Endokrin.
Otot Jantung dan Kulit.
-Gambar : -Gambar :
-Definisi : -Definisi :
Suatu persimpangan Adherens yang Hormone yang dibebaskan ke dalam darah
memiliki karakteristik penahan sel oleh neuron neuroskretorik yang dapat
melalui Oilament aktin sitoplasma menghantarkan listrik namun tidak secara
mereka. langsung menyarafi sel sasaran,tetapi
membebaskan zat kimia perantara-
-Fungsi : neurohormon ke dalam darah.
Perakitan epitel, pembentukan
penghalang, motilitas sel, perubahan -Fungsi :
bentuk sel. Sebagai komunikasi antar sel jarak jauh
melalu zat kimia perantara ke dalam darah
-Letak :
Membran sel epital.
-Gambar :
-Gambar :
Sinapsis
-Definsi
Pertemuan antara sel saraf serabut satu
dengan serabut sel saraf dari sel lain.
-Konsep Kerja
Neurotransmiter disintesis oleh katalis
enzim-Molekul Neurotransmiter di simpan
di dalam veskel-Molekul Neurotransmiter
yang bocor akan di degradasi oleh enzim-
potensial aksi mengakibatkan vesikel
bergabung dengan membrane sinaps-
neurotransmiter yang dilepaskan akan
berkaitan dengan auto reseptor dan
menghambat pelepasan neurotransmitter-
molekul yang lepas akan berikatan dengan
reseptor sinapsis.
-Gambar
Ikatan Antar Sel
A. Ikatan Kovalen.
Ikatan kovalen adalah sebuah ikatan yang akan terjadi ketika dua buah atom
saling berbagi/menggunakan sepasang elektron valensinya. Ikatan kovalen adalah
ikatan yang kuat dibanding dengan ikatan-ikatan kimia lain di dalam sel dan yang
paling stabil. Ikatan kovalen di dalam sel umumnya berperan sebagai penghubung
antara makromolekul-makromolekul materi organik hidup seperti karbohidrat,
protein dan asam amino yang saling bertautan satu sama lain yang biasa kita sebut
polimer. Dengan kata lain salah satu contoh ikatan kovalen dalam sel adalah
polimer yang berasal dari bahasa yunani, polys = banyak, dan meris = bagian.
Polimer terbentuk dari dua monomer yang terikat secara kovalen dengan
melepas sebuah molekul air, peristiwa ini biasa kita sebut dengan reaksi kondensasi
atau reaksi dehidrasi karena menghilangkan molekul air. Reaksi ini juga terjadi
ketika asam-asam amino berikatan satu sama lain membentuk peptida yang biasa
kita sebut dengan ikatan peptida. Contoh-contoh komponen yang beikatan secara
kovalen di dalam sel ialah sebagai berikut :
1. Glikoprotein dan Glikolipid, komponen yang banyak ditemukan di
membran plasma, karbohidrat yang terikat dengan lipid ataupun protein,
dibentuk oleh Retikulum endoplasma dan disekresikan oleh apparatus
golgi.
1. Proteoglikan, salah satu komponen yang membentuk matriks
Ikatan hidrogen adalah salah satu bentuk interaksi lemah antara satu
atom elektronegatif dengan atom hidrogen yang terikat secara kovalen
pada atom lain. Atom hidrogen terletak lebih dekat dengan atom yang
keelektronegatifitasnya tinggi dibandingkan dengan atom
hidrogen.Ikatan ini merupakan iaktan yang banyak terdapat dalam
sistem biologis, misalnya pada asam nukleat dan protein. Pada asam
nukleat, ikatan hidrogen menyebabkan terbentuknya pasangan antar-
untaian/interstrand antar basa nukleotida, misalnya adenin dengan timin
dan guanin dengan sitosin.Pada protein, ikatan hidrogen terjadi antara
gugus NH dan CO pada rantai utama alfaheliks. Gugus CO pada residu
asam amino n berikatan hidrogen dengan gugus NH.
2. Ikatan ionik.
4. Interaksi hidrofobik.
Disebut dengan transpor pasif karena perpindahan zat melewat membran plasma
berlangsung tanpa mengeluarkan energi.
i. Difusi
Difusi merupakan salah satu hasil gerak termal (panas atau kalor), sehingga
tersebar merata di dalam ruang yang tersedia.Setiap molekul bergerak
secara acak, namun difusi populasi suatu molekul tertentu dapat memiliki
arah tertntu.
Jika tidak ada gaya lain, suatu zat akan berdifusi dari tempat yang
konsenrasinya lebih tinggi ke tempat yang konsentrasinya lebih rendah.
Dengan kata lain, zat apapun akan berdifusi menuruni gradien konsentrasi,
wilayah gradasi penurunan densitas kimia.
Tak ada kerja yang harus dilakukan agar hal ini terjadi ; difusi merupakan
proses spontan yang tidak memerlukan masukan energi.
a. Difusi satu zat terlarut. Pewarna berdifusi dari tempat yang
konsentrasinya lebih tinggi ke tempat yang konsentrasinya lebih rendah
(disebut berdifusi menuruni gradien konsentrasi). Ini mengarah pada
keseimbangan dinamik: molekul zat terlarut terus melintasi membran,
namun pada laju yang sama dalam kedua arah.
ii. Osmosis
b) Hipertonis
c) Hipotonis
B. Transpor Aktif
II. Endositosis
Sel mengambil molekul biologis dan partikel dengan cara membentuk vesikel baru
dari membran plasma.
Fagositosis : Menerna benda yang berada dalam bentuk padat.
2. ATP dihidrolisis menghasilkan adenosin difosfat (ADP) dan fosfat anorganik. Fosfat
bebas memfosforilasi pompa natrium-kalium.
4. Bentuk pompa yang terfosforilasi memiliki afinitas ion Na + lebih rendah, sehingga
mereka dilepaskan. Pompa mengikat dua ion K + ekstraseluler. Hal ini
menyebabkan defosforilasi pompa, kembali ke keadaan konformasi sebelumnya,
mengangkut ion K + ke dalam sel.
5. Bentuk pompa yang tidak terfosforilasi memiliki afinitas yang lebih tinggi untuk
Na + ion daripada ion K +, sehingga dua ion K + yang terikat dilepaskan.
Siklus Sel
Siklus sel adalah tahapan pembelahan sel. Siklus pembelahan sel merupakan cara
mendasar bagi organisme untuk berkembangbiak. Dalam tubuh organisme multiseluler, di
samping untuk menggantikan sel-sel yang rusak menjelang kematiannya, atau mati karena
telah terprogram, dibutuhkan juga pembelahan banyak kali dalam rangka persiapan untuk
dapat menghasilkan organisme baru. Berdasarkan mekanismenya, ada 3 macam cara
pembelahan sel, yaitu amitosis, mitosis, dan meiosis.
Amitosis
Amitosis banyak ditemukan pada sel-sel prokariotik.Amitosis dinamakan pula
sebagai pembelahan langsung, oleh karena dalam mekanismenya inti membelah tanpa
melibatkan pembentukan kromosom.Pembelahan sel diawali dengan memanjangnya sel
dan inti yang diikuti oleh pengecilan bagian tengah sampai putus.Hal ini mengakibatkan
terpisahnya sitoplasma dan inti menjadi dua bagian membentuk 2 sel baru atau yang
disebut dengan sitokinesis.Kadang-kadang pembelahan inti tidak diikuti oleh pemisahan
sitoplasma. Amitosis tidak menjamin bahwa unsur-unsur genetic dalam sel akan terbagi
sama rata dalam anak selnya.
Periode Interfase
Sebelum masuk ke tahap pembelahan mitosis atau miosis, fase siklus diawali dengan fase
interfase terlebih dahulu.Fase ini merupakan fase yang penting dan paling lama dalam
siklus sel. Fase interfase disebut juga fase persiapan untuk pembelahan.Ada tiga fase dalam
periode interfase yaitu fase G1, S, dan G2.
1. Fase G1 (Gap 1 Phase)
Kegiatan biosintesis dalam fase G1 terjadi sangat meningkat.Dalam fase ini terjadi
perbanyakan organela sel dan replikasi sentriol.Selama fase G1 sel bersangkutan
memantau keadaan lingkungannya dan ukurannya sendiri.Kegiatan ini penting
untuk mengambil keputusan apakah sel sudah matang untuk menggandakan diri
atau tidak. Jika diputuskan untuk membelah, maka sel akan melanjutkan ke tahap
selanjutnya. Namun jika sel memutuskan untuk tidak membelah karena kondisinya
yang kurang memungkinkan untuk membelah, maka sel masuk dalam fase istirahat
atau biasanya dinamakan fase G0.Waktu yang dibutuhkan dalam fase G0 dapat
selama berminggu-minggu, bahkan bertahun-tahun sebelum kembali dalam
kegiatan membelah diri.
2. Fase S
Fase S atau disebut juga dengan fase sintesis karena pada fase ini terjadi sintesis
protein dan duplikasi DNA.Pada saat ini kromosom, walaupun tidak Nampak,
terdiri atas dua kromatid.
3. Fase G2 (Gap 2)
Fase G2 dimulai setelah jumlah DNA meningkat dua kali, dan berakhir pada awal
mitosis.Fungsi fase G2 yaitu untuk mempersiapkan mitosis.Pada akhir G2 terjadi
aktivase enzim kinase yang diperlukan untuk katalisator fosforilasi.Fosforilasi
protein hisston H1 berlangsung karena diperlukan untuk merakit kromosom.
Periode Mitosis
Pembelahan mitosis terjadi pada sel-sel tubuh atau sel somatis. Hasil anakan yang
diperoleh dari pembelahan mitosis adalah 2 sel anak yang diploid dan memiliki sifat yang
sama dengan induknya. Pada mitosis, terjadi 4 fase yaitu profase, metafase, anafase, dan
telofase.
a. Profase
Kromosom yang telah melalui replikasi DNA dan masing-masing terdiri atas dua
kromatid saudara yang berdekatan dengan dihubungkan oleh sentromer. Pada awal
profase masih dapat dibedakan seubung inti, yang segera akan terpecah-pecah dan akan
lenyap, sementara profase sedang berlangsung. Dengan hilangnya selubung inti, maka
bahan-bahan kromosom tidak dipisahkan lagi dengan sitoplasma.Sentriol yang
sebelumnya bereplikasi bergerak ke arah ke kutub yang berlawanan.Bersamaan dengan
kejadian tersebut tampak pula adanya benang-benang halus yang memancar dari
masing-masing sentriol.Benang-benang halus ini membentuk gelendonng.Kromosom
menempel pada gelendong yang dihubungkan dengan protein kinetokor yang berada di
dalam sentromer.Kromosom mulai bergerak.
b. Metafase
Pada fase ini kromosom terletak sejajar di bidang ekuator.Kromosom sangat terlihat
jelas pada fase ini.
c. Anafase
Pada fase ini terjadi degradasi kinetokor pada sentromer yang menyebabkan kromatid
berpisah menjadi kromos dengan sentromernya masing-masing.Masing-masing
sentromer menggerakkan kromosom ke arah kutub gelendong yang berlawanan.Kutub
tersebut bergerak menjauh dan mikrotubulus kinetokor memendek.
d. Telofase
Akhir pergerakan kromosom ke kutub-kutub sel menandai mulainya tahap terakhir
mitosis yang disebut telofase.pada umumnya peristiwa yang terjadi pada tahap telofase
hamper merupakan peristiwa yang mirip dengan tahap awal profase, hanya urutunnya
yang berlawanan,sehingga tahap ini berakhir dengan kromosom yang berubah kembali
menjadi kromatin, selubung inti mulai muncul dan terjadi sitokinesis. Suatu cincin
kontraktil filament aktin yang terkait myosin membentuk suatu alur pembelahan yang
membagi sel menjadi dua sel anak, masing-masing dengan satu inti dan set kromosom
yang komplit dan siap menjadi babak replikasi DNA selanjutnya.
Pembelahan Meiosis
Pembelahan meiosis biasa terjadi untuk pembentukan sel-sel gonad atau sel kelamin
seperti pembentukan sel spermatozoa dan sel ovum.Sel anakan yang dihasilkan adalah
haploid atau setengah dari induknya.Berbeda dengan mitosis, pembelahan meiosis
mengalami dua kali tahap pembelahan yaitu meiosis I dan meiosis II.
Meiosis I
a. Profase I
Pada fase awal pembelahan ini terbagi lagi menjadi 5 fase yaitu:
Liptoten
Pada fase ini kromatin berkondensasi menjadi kromosom dan kromosom tampak
jelas.Kromosom terdiri atas dua kromatid.
Zigoten
Pada metafase II, kromosom tersusun pada bidang ekuator dan terlihat sangat jelas.
c. Anafase I
Pada tahap ini, kromatid setiap kromosom homolog yang masih berdektan pada
sentromernya, bergerak menuju kutubnya masing-masing.
d. Telofase I
Interfase
Sesudah berakhirnya tahap telofase I, maka sel berada dalam tahap interfase yang tidak
berlangsung lama.Berbeda dengan interfase sesudah pembelahan mitosis, pada tahap
interfase meiosis ini tidak terjadi replikasi kromosom, artinya tidak ada tahap S, sehingga
intinya tetap haploid.Walaupun demikian dalam setiap kromosom tetap mengandung 2
kromatid.
Meiosis II
Secara singkat dapat dikatakan bahwa tahap-tahap yang dilalui meiosis II ini sama persis
seperti tahap-tahap mitosis. Bedanya adalah pada meiosis II akhirnya dihasilkan 4 sel anak
yang haploid.
Daftar Pustaka
Campbell, N.A.& J.B. Reece. Biologi. Edisi 8. Jakarta : Penerbit Erlangga
Hall, E John.. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Guyton & Hall. Edisi 11. Jakarta : EGC
Juwono. 2000. Biologi Sel. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC
Sherwood, Lauralee. . Fisiologi Manusia dari sel ke Sistem. Edisi 8 Jakarta : Penerbit Buku
Kedokteran EGC
Siregar, Nirwana. Buku Ajar Biologi Kedokteran. Jakarta : FK UPN Veteran Jakarta
Subowo. 2011. Biologi Sel. Edisi 6. Jakarta : Sagung Seto