Anda di halaman 1dari 1

Ashar Abdur Rohman135110801111004

Etnografi Asia Timur

Kimono and the Construction of Gendered and Cultural Identities

Penulis: Ofra Goldstein-Gidoni

Dalam artikel ini membahas tentang Kimono dalam budaya jepang. Kimono dianggap
sebagai simbol feminim dan sebuah pakaian tradisional Jepang. Selain itu juga dalam artikel ini
juga dibahas perbedaan pakaian Jepang dan Barat yang mana ini merupakan bagian dari sebuah
proses atas konstruksi gender dan identitas kebudayaan pada era modern saat ini di Jepang.

Kimono merupakan busana resmi yang dikenakan pada acara-acara resmi. Kimono
terbuat dari sutera, dan bisa dikenakan pada musim apapun. Kimono bukan sekedar busana
tradisional biasa. bagi kaum perempuan Kimono ini melambangkan kesederhanaan, keanggunan
dan kepribadian yang menawan. Berjalanpun harus dengan sikap anggun dan perlahan-lahan,
ketika berbicara harus bicara dengan pelan dan lemah lembut. Selain itu secara umum nilai-nilai
yang terdapat pada pakaian Kimono meliputi kesopanan, kerapian, keteraturan, dan kepatuhan.

Pakaian tradisional Jepang ini tidak hanya sebagai identitas Jepang dan kearifan lokal
sekitar, karena ini membawa dampak pada eksistensi pakaian kimono sebagai budaya. Pada era
sekarang lambat laun kimono mulai tergusur oleh arus globalisasi budaya barat. Tetapi disisi lain
nilai-nilai tradisi dari kimono sendiri masih tetap terjaga dan berakar dalam masyarakat Jepang
sendiri. Kimono juga menggambarkan sebagai simbol penghargaan atas kaum perempuan yang
menjaga adat ketimuran bahwa perempuan berpakaian yang sopan dan pantas di depan umum.
Kebebasan berpakaian merupakan hak bagi setiap manusia termasuk wanita di Jepang ini, Jika
perempuan di Jepang. Jika dihubungkan dengan pembahasan minggu lalu tentang suku Ainu di
Jepang apakah suku Ainu sekarang ini juga memakai pakaian kimono? karena suku Ainu ini
sudah tidak dianggap dan terpinggirkan, padahal suku ini sebenarnya adalah suku asli di Jepang
dan sudah menetap sejak lama atau dari dulu.

Anda mungkin juga menyukai