Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmatNya penulis dapat menyelesaikan Laporan Mata Kuliah Sistem
Transportasi ini dengan baik. Laporan ini membahas mengenai Sistem
Transportasi di D.I. Yogyakarta.
Dalam laporan ini, kami mendapatkan banyak bimbingan dan dukungan
dari berbagai pihak. Peneliti mengucapkan terima kasih kepada dosen yang telah
banyak membantu, baik pada tahap persiapan, pelaksanaan, dan pembuatan
laporan ini. Selain itu penulis juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak
yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu namanya yang telah membantu.
Penulis berharap laporan ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan para pembaca. Penulis menyadari bahwa di dalam
laporan ini terdapat banyak kekurangan. Oleh sebab itu, penulis berharap adanya
kritik, saran dan usulan demi perbaikan laporan yang telah peneliti buat. Penulis
memohon maaf jika terdapat kesalahan-kesalahan yang terjadi di dalam laporan
ini.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................... i
DAFTAR GAMBAR..................................................................................iv
DAFTAR TABEL....................................................................................... v
BAB I...................................................................................................... 1
PENDAHULUAN...................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang............................................................................. 1
1.2 RUMUSAN MASALAH.................................................................2
1.3 TUJUAN..................................................................................... 2
1.4 MANFAAT................................................................................... 2
BAB II..................................................................................................... 3
TINJAUAN PUSTAKA............................................................................... 3
2.1 PENGERTIAN SISTEM TRANSPORTASI........................................3
2.2 JENIS SARANA ANGKUTAN YANG DIGUNAKAN...........................3
2.3 TEKNOLOGI TRANSPORTASI......................................................4
a. Transportasi Darat........................................................................4
b. Transportasi Laut..........................................................................5
c. Transportasi Udara........................................................................5
2.4 JARINGAN TRANSPORTASI.........................................................5
2.4.1 MACAM MACAM JARINGAN JALAN.....................................6
BAB III.................................................................................................... 8
PEMBAHASAN........................................................................................ 8
3.1 GAMBARAN UMUM D.I. YOGYAKARTA.......................................8
3.2 ANALISIS SISTEM PERGERAKAN...............................................9
3.2.1 ANALISIS EVALUASI RUTE PELAYANAN ANGKUTAN
UMUM 10
1. Transportasi Darat Oplet..............................................................10
2. Transportasi Darat Bus Kota.........................................................13
3. Transportasi Air di Sungai Kapuas.................................................16
3.2.2 ANALISIS SISTEM JARINGAN.............................................18
3.2.3 ANALISIS KELEMBAGAAN.................................................19
BAB IV.................................................................................................. 20
PENUTUP.............................................................................................. 20
KESIMPULAN.................................................................................... 20
SARAN............................................................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA................................................................................ 21
DAFTAR GAMBAR
PENDAHULUAN
1.3 TUJUAN
1. Untuk mengetahui bagaimana moda transportasi yang ada di D.I.
Yogyakarta
2. Untuk mengetahui pola transportasi di D.I. Yogyakarta
3. Untuk Mengatahui peta jaringan transportasi angkutan umum di
D.I. Yogyakarta
1.4 MANFAAT
Diharapkan dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang
bagaimaina sistem transportasi di kota kota di Indonesia seperti di D.I.
Yogyakarta
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Transportasi Udara
2. Transportasi Laut
3. Transportasi Darat
Jalan raya
Jalan rel
ASDP
Pipa, belt conveyer, dll
a. Transportasi Darat
Awalnya manusia memindahkan barang dengan tangan dan
punggungnya, tapi kemampuannya sangat terbatas. Kemudian mulai
menggunakan hewan (kuda, keledai, unta dll) sehingga produktivitas,
jarak tempuh, kecepatan perpindahan meningkat,
c. Transportasi Udara
Seperti moda yang lain, transportasi udara juga berkembang.
Pemanfaatan burung merpati untuk sarana transportasi informasi memiliki
keterbatasan daya angkut. Perkembangan teknologi yang ada sudah dapat
menciptakan pesawat terbang, helicopter, hidrofoil dan jenis-jenis
angkutan udara lainnya bukti kerja keras manusia dalam rangka melawan
keterbatasan angkutan udara, sehingga sekarang transportasi udara mampu
mengangkut penumpang dan barang dalam jumlah yang lebih banyak
dengan aman, cepat, nyaman ke tempat-tempat yang jauh.
d) Jaringan jalan
Jaringan ini sering terdapat pada jaringan transportasi antar kota
pada banyak koridor perkotaan yang telah berkembang pesat.
e) Jaringan Heksogonal
Jaringan jalan ini jarang dipakai tetapi mempunyai keuntungan
dengan adanya persimpangan-persimpangan jalan yang berpencar dan
mengumpul tetapi tanpa melintas satu dengan lainnya secara langsung.
f) Jaringan jalan Delta
Jaringan jalan ini hampir sama dengan jaringan jalan heksoganal
dengan perbedaan pada bentuknya
Jaringan transportasi terutama terdiri dari simpul (node) dan ruas (link).
Simpul mewakili suatu titik tertentu dalam ruang (dinyatakan dalam
bentuk titik), sedang ruas jalan dalam bentuk garis antara 2 titik. Pemilihan
bentuk jaringan jalan ini disesuaikan dengan kondisi dan situasi daerah
yang direncanakan.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 GAMBARAN UMUM D.I. YOGYAKARTA
Daerah Istimewa Yogyakarta (bahasa Jawa: Dharah Istimwa
Ngayogyakarta) adalah Daerah Istimewa setingkat provinsi di Indonesia
yang merupakan peleburan Negara Kesultanan Yogyakarta dan Negara
Kadipaten Paku Alaman. Daerah Istimewa Yogyakarta terletak di bagian
selatan Pulau Jawa, dan berbatasan dengan Provinsi Jawa Tengah dan
Samudera Hindia. Daerah Istimewa yang memiliki luas 3.185,80 km2 ini
terdiri atas satu kotamadya, dan empat kabupaten, yang terbagi lagi
menjadi 78 kecamatan, dan 438 desa/kelurahan. Kota Yogyakarta
berkedudukan sebagai ibukota Propinsi DIY dan merupakan satu-satunya
daerah tingkat II yang berstatus Kota di samping 4 daerah tingkat II
lainnya yang berstatus Kabupaten Kota Yogyakarta terletak ditengah-
tengah Propinsi DIY, dengan batas-batas wilayah sebagai berikut
Sebelah utara : Kabupaten Sleman
Sebelah timur : Kabupaten Bantul & Sleman
Sebelah selatan : Kabupaten Bantul
Sebelah barat : Kabupaten Bantul & Sleman
Wilayah Kota Yogyakarta terbentang antara 110 o 24I 19II sampai 110o
28I 53II Bujur Timur dan 7o 15I 24II sampai 7o 49I 26II Lintang Selatan dengan
ketinggian rata-rata 114 m diatas permukaan laut Secara garis besar Kota
Yogyakarta merupakan dataran rendah dimana dari barat ke timur relatif
datar dan dari utara ke selatan memiliki kemiringan 1 derajat, serta
terdapat 3 (tiga) sungai yang melintas Kota Yogyakarta, yaitu : Sebelah
timur adalah Sungai Gajah Wong , bagian tengah adalah Sungai Code ,
sebelah barat adalah Sungai WinongoI. Kota Yogyakarta memiliki luas
wilayah tersempit dibandingkan dengan daerah tingkat II lainnya, yaitu
32,5 Km yang berarti 1,025% dari luas wilayah Propinsi DIY
Dengan luas 3.250 hektar tersebut terbagi menjadi 14 Kecamatan, 45
Kelurahan, 617 RW, dan 2.531 RT, serta dihuni oleh 402 679 jiwa (data
per Desember 2013) Menurut sensus penduduk 2010 memiliki populasi
3.452.390 jiwa dengan proporsi 1.705.404 laki-laki, dan 1.746.986
perempuan, serta memiliki kepadatan penduduk sebesar 1.084 jiwa per
km2[5]. Kota Pontianak dilintasi oleh garis Khatulistiwa, yaitu pada 002
24 Lintang Utara sampai dengan 0 05 37 Lintang Selatan dan 10916
25 Bujur Timur sampai dengan 109 23 01 Bujur Timur. Ketinggian
Kota Pontianak berkisar antara 0,10 meter sampai 1,50 meter diatas
permukaan laut dan kemiringan tanah sekitar 0 2 %. Terdapat 2 (dua)
sungai utama yaitu Sungai Kapuas dan Sungai Landak yang membelah
Kota serta dikelilingi oleh sekitar 33 sungai kecil.
Kecamatan di Kota Pontianak yang mempunyai wilayah terluas
adalah Kecamata Pontianak Utara (34,52%), diikuti oleh Kecamatan
Pontianak Barat (15,25%), Kecamatan Pontianak Kota (14,39%),
Kecamatan Pontianak Tenggara (13,75%), Kecamatan Pontianak Selatan
(13,49%) dan Kecamatan Pontianak Timur (8,14%). Sedangkan apabila
dilihat dari jumlah penduduknya, maka jumlah penduduk Kota Pontianak
adalah 550.304 jiwa dengan kepadatan penduduk 5.104 jiwa/KM ( Sensus
penduduk, 2010).
Keunikan Kota Pontianak dilengkapi oleh posisi yang strategis. Di
lingkup Nasional, letak Kota Pontianak berdekatan dengan beberapa
daerah lain yang menjadi pusat pertumbuhan regional, seperti Batam,
Pekanbaru dan Natuna di Pulau Sumatera, Jakarta di Pulau Jawa serta
Balikpapan dan Pangkalan Bun di Pulau Kalimantan. Sementara itu di
lingkup internasional, letak Kota Pontianak tidak jauh dari beberapa kota
yang sudah maju di Negara - negara ASEAN, seperti Kuching dan Sabah
(Malaysia), Bandar Seri Begawan (Brunei Darrusalam), Singapura dan
beberapa kota di ASEAN lainnya. Transportasi udara, laut/sungai maupun
transportasi darat dapat menghubungkan secara langsung Kota Pontianak
dengan daerah - daerah tadi.
14
Gambar 6 Peta Jangkauan Pelayanan Bus Kota
speed boat
kapal barang
kapal penumpang
kapal bermotor
sampan bermotor dan tak bermotor
16
PELABUHAN PONTIANAK
18
itu, dapat disimpulkan bahwa kualitas jalan yang baik pada kecamatan
dengan pusat-pusat aktivitas pendukung yang cukup banyak
didalamnya menyebabkan tingkat ketergantungan terhadap kendaraan
pribadi pada kecamatan lainnya.
PENUTUP
KESIMPULAN
SARAN
Berikut adalah rekomendasi yang dapat diberikan bagi pemerintah kota Pontianak :
20
DAFTAR PUSTAKA