Anda di halaman 1dari 12

1

POTENSIOMETRI : ELEKTRODA
Disampaikan pada Pelatihan Instrumentasi Kimia I :
POTENSIOMETRI, bekerja sama dengan Ikatan Alumni dan BEM
Akademi Kimia Analisis Bogor,
21 Oktober 2001 di Bogor

I. PENDAHULUAN

Analisis Elektrokimia meliputi banyak cara yang pada dasarnya


merupakan suatu fenomena (kejadian) tertentu pada sel
elektrokimia, yang biasa disebut juga elektroda. Sifat-sifat listrik
seperti arus, tahanan atau resistansi dan tegangan dapat diukur
sendiri-sendiri atau merupakan kombinasinya sehingga tujuan
analisa tercapai. Sifat-sifat listrik tersebut bila diukur sebagai fungsi
waktu akan menghasilkan bermacam-macam cara atau teknik
analisa, yang umum kita ketahui yaitu potensiometri, voltammetri,
polarografi, amperometri dan sebagainya.

Pada awal abad ke-20 analisa potensiometri sebagai bagian dari


elektrokimia terbatas penggunaannya pada titrasi dengan
menggunakan elektroda hidrogen sebagai elektroda-elektroda
indikator dan beberapa sistim redoks. Tahun 1909 Sorensen
menemukan parameter pH larutan yang banyak berguna dalam
bidang komersial dan industri serta laboratorium kimia atau klinik.
Sekitar tahun 1930 elektroda gelas ditemukan dan menjadi suatu
kenyataan berkembangnya teknik analisa dan elektroda itu sendiri,
tetapi resistansinya yang tinggi masih merupakan hambatan dalam
beberapa kegunaannya, sehingga hal ini mendorong ditemukannya
beberapa perangkat atau instrumen elektronik untuk
menanggulangi hambatan tersebut.

Untuk mendapatkan hasil analisa yang baik atau untuk


memecahkan masalah dalam analisa diperlukan beberapa hal yang
penting, yaitu :

Aplikasi atau penerapan yang tepat terhadap suatu contoh


(sample) tertentu dan spesifik.

Iwan Hermawan, S.Si. PT BISLYNN Sapta Adil, application@bislynn.co.id


2

Penggunaan instrumen yang baik, berjalan dengan baik dan


pemilihan instrumen yang tepat dan sesuai dengan contoh yang
akan dianalisa.

Sensor atau alat deteksi yang tepat.

Salah satu bentuk sensor yang banyak digunakan dalam analisa


dan pengukuran adalah elektroda. Sifat-sifat listrik dari suatu
larutan yang terukur oleh elektroda menyatakan keadaan dari
larutan tersebut adalah suatu fungsi aktifitas ion hidrogen (aH)
pada kondisi pengukuran yang ideal.

Metrohm, salah satu pembuat instrumen dan elektroda


menekankan pada ketepatan, kemudahan penggunaan dan
kehandalan. Elektroda dan pelengkapnya dikembangkan teknik,
bentuk dan konstruksinya dan sejajar dengan perkembangan dari
instrumen-instrumen itu sendiri.

II. PRINSIP UMUM

Elektroda atau sel elektrokimia dapat mengalami 2 macam aliran


listrik. Pertama satu sistem elektroda (terdiri dari dua elektroda)
dalam suatu larutan (misal larutan suatu garam), secara spontan
akan teraliri listrik yang ditimbulkan dari larutan atau reaksi-reaksi
dalam larutan tersebut. Energi kimia dari larutan diubah menjadi
energi listrik dan dialirkan ke perangkat eksternal. Reaksi-reaksi
kimia menghasilkan perubahan atau aliran listrik. Oksidasi terjadi
pada satu elektroda dan elektron-elektronnya berpindah pada
sirkuit luar lalu ke elektroda lain, dimana proses reduksi terjadi.
Pada jenis yang kedua, energi listrik dibangkitkan dari sirkuit luar
dan dialirkan melalui satu elektroda yang disebut sel elektrolisis
dan melalui suatu larutan menuju elektroda yang lain. Konsentrasi
larutan dalam sistem akan berubah.

Metoda-metoda elektrokimia mempunyai ciri khas yaitu kepekaan,


selektifitas dan ketepatan yang tinggi. Pengukuran satuan listriknya
hingga satuan mikro-amper dan mikro-volt sehingga

Iwan Hermawan, S.Si. PT BISLYNN Sapta Adil, application@bislynn.co.id


3

analisa/pengukurannya dapat dipengaruhi oleh gangguan listrik


yang kecil sekalipun, juga oleh setiap perubahan hingga
seperseratus milyar (10 ) molar.-11

Metoda-metoda elektrokimia dapat dikelompokan menjadi dua


bagian, yaitu metoda kesetimbangan (non-polarisasi) dan dinamis
(polarisasi). Metoda kesetimbangan yaitu terjadinya kesetimbangan
dengan mengaduk larutan atau dengan memutar elektroda atau
kedua-duanya, sehingga lonjakan-lonjakan konsentrasi dapat
dikurangi atau dihilangkan sama sekali. Dan konsentrasi larutan
setimbang atau berbanding lurus dengan potensial yang terukur,
sesuai dengan persamaan Nernst :

Un = Uo + RT lnai = Uo + 2,3026.RT log ai .................( 1 )

Un = Tegangan (mV) yang terukur pada elektroda

Uo = Tegangan standard (mV) dari elektroda

R = Konstanta gas ( 8,31441 Joule/Kelvin.Mol)

Zi = Muatan ion i ( termasuk tanda + atau - )

F = Konstanta Faraday (96.484,56 Coulomb/Mol)

ai = Aktifitas ion i

T = Temperature (Kelvin)

2,3026 = Faktor konversi ke logaritma basis 10.

Pada metoda dinamis, elektroda dan larutan tetap diam. Setelah


terjadi elektrolisis, lonjakan-lonjakan konsentrasi pada elektroda-
elektroda bergantung pada waktu atau penyebarannya. Jika
tegangan dan arus dikendalikan maka yang terukur adalah sebagai
fungsi waktu dan konsentrasi.

Hubungan antara arus, tegangan dan komposisi digambarkan tiga


dimensi sebagai berikut:

Iwan Hermawan, S.Si. PT BISLYNN Sapta Adil, application@bislynn.co.id


4

Gambar 1. Hubungan arus, tegangan dan komposisi dalam 3


dimensi

Iwan Hermawan, S.Si. PT BISLYNN Sapta Adil, application@bislynn.co.id


5

III. MACAM ELEKTRODA

Berdasarkan bentuk/konstruksinya elektroda dibagi menjadi :

1. pH Elektroda :

1.1. Terpisah (separate)

pH elektroda yang berfungsi sebagai elektroda


utama, sehingga harus digunakan elektroda referensi
dalam penggunaannya.

1.2. Gabung (combined)

pH elektroda dimana fungsi elektroda utama dan


referensi tergabung dalam satu elektroda, elektroda
jenis inilah yang umum ditemui.

2. Elektroda Logam :

2.1. Terpisah

2.1.a. Elektroda dengan logam tunggal menjadi


elektroda potensiometri bila dikombinasikan
dengan elektroda referensi,elektroda-
elektroda perak umum digunakan untuk
Argentometri dan platina atau emas untuk titrasi
redoks (reduksi-oksidasi).

2.1.b. Elektroda dengan logam ganda digunakan


sebagai elektroda indikator pada voltammetri
atau amperometri, yang umum digunakan
pada penetapan kadar air metoda Karl
Fischer.

2.2 Gabung

Elektroda gabung perak digunakan untuk titrasi


Argentometri dan elektroda gabung platina atau emas
untuk titrasi dan pengukuran reduksi-oksidasi.

Iwan Hermawan, S.Si. PT BISLYNN Sapta Adil, application@bislynn.co.id


6

3. Elektroda ion selektif,

Elektroda ion selektif dapat mendeteksi ion-ion tertentu yang


sesuai dengan sensor atau membrannya. Jenis membran
yang umum dipakai yaitu membran gelas untuk ion H+ dan
Na+, membran kristal untuk ion-ion halida, CN-, Ag+ dan lain-
lain, dan membran polimer untuk ion-ion Ca++, K+, NO4- ,
BF4- dan surfaktan.

4. Elektroda Referensi

Elektroda ini berfungsi sebagai referensi dari elektroda utama.


Elektroda referensi memberikan tegangan yang konstan dan
tidak bergantung dari komposisi larutan contoh, oleh karena
itu dibuat dari konduktor logam yang berhubungan dengan
garam dari logam tersebut dan suatu larutan yang
komposisinya tetap. Yang umum digunakan: elektroda
referensi kalomel (Hg/Hg2Cl2), elektroda referensi Hg/Hg2SO4
dan elektroda referensi Ag/AgCl.

5. Elektroda Karbon,

Elektroda ini berfungsi sebagai elektroda utama pada


pengukuran atau titrasi redoks. Atau sebagai elektroda bantu
dan elektroda referensi pada beberapa metoda titrasi.

6. Sel-sel konduktifitas,

Sel konduktansi terbagi menjadi 4 macam berdasarkan fungsi


dan konstruksinya, yaitu:

6.1. Imersi, sel ini untuk pengukuran konduktansi


secara umum, tetapi juga digunakan untuk titrasi

6.2. Pipet, untuk pengukuran contoh yang statis/diam atau


mengalir perlahan.

6.3. Titrasi, untuk pengukuran sebagai alat bantu/deteksi


pada titrasi.

Iwan Hermawan, S.Si. PT BISLYNN Sapta Adil, application@bislynn.co.id


7

6.4. Sel Jones, untuk pengukuran contoh yang mengalir


dengan konduktifitas rendah sampai tinggi sekali.

Sel-sel konduktiftas dilapisi oleh platina, umumnya platina


hitam, agar permukaannya lebih peka terhadap ion-ion dalam
contoh, juga untuk menghindari efek polarisasi pada contoh
dengan konduktifitas tinggi. Sel konduktifitas jenis imersi
dikelilingi/dilingkupi oleh tabung gelas untuk mencegah
kesalahan pengukuran, karena pengukuran konduktifitas
harus dengan volume contoh yang tetap untuk menghindari
perubahan distribusi ion-ion dalam larutan contoh.

7. Sensor-sensor lain (yang berbentuk atau sejenis elektroda),

Metrohm, memproduksi elektroda temperature (termometer)


dan sel photometer untuk menunjang produk-produk
elektrokimia lainnya.

7.1 Termometer Pt 100,

Elektroda termometer Pt 100 umumnya mempunyai


batas antara -50 C sampai pada suhu 100 C. Pada
suhu yang tinggi perlu diperhatikan kestabilan ujung
sensor dan kabelnya terhadap suhu.

7.2. Sel photometer,

Sel ini berfungsi sebagai sumber dan pembimbing


cahaya dengan panjang gelombang tertentu, sehingga
cahaya dari sumber dibimbing untuk tepat mengenai
detektor dengan melalui larutan contoh. Sel ini tahan
terhadap berbagai pelarut dan suhu operasi antara 0 -
100 C.

BERDASARKAN FUNGSINYA ELEKTRODA DIBAGI MENJADI :

1. Elektroda kerja atau elektroda utama,

Elektroda utama/indikator memberikan nilai potensial yang


besarnya bergantung pada larutan yang diukur/contoh.

Iwan Hermawan, S.Si. PT BISLYNN Sapta Adil, application@bislynn.co.id


8

2. Elektroda referensi,

Elektroda referensi memberikan nilai potensial yang nilainya


tetap, tidak bergantung pada komposisi larutan contoh.
Jumlah potensial yang diberikan oleh elektroda kerja dan
elektroda referensi adalah potensial yang terukur. Suatu
logam konduktor terendam pada larutan garam dari logam
tersebut dan suatu larutan dengan komposisi yang tetap,
yang disebut elektrolit referensi, ketiga bagian tersebut
membentuk suatu sistim referensi.

3. Elektroda bantu,

Elektroda bantu umumnya dipakai dalam titrasi potensiometri


dengan gangguan yang banyak, misal: lingkungan/larutan
contoh mempunyai konduktansi rendah, contoh merupakan
zat organik (sehingga) dilakukan TBA (titrasi bebas air) dan
banyaknya medan magnet disekitar sistem titrasi yang
ditimbulkan dari alat-alat lainnya. Elektroda bantu ini
merupakan elektroda logam.

Elektroda gabung (combined electrode) adalah elektroda yang


konstruksinya merupakan gabungan dari elektroda referensi dan
elektroda utama. Elektroda gabung lebih mudah penanganannya
dibanding elektroda terpisah, tetapi penggunaan elektroda terpisah
dengan elektroda referensi akan lebih baik hasilnya apabila:

Larutan contoh mengandung ion-ion yang tidak sesuai dengan


sistem referensi

Contoh dapat mengganggu atau menyumbat diafragma,


sehingga memerlukan penanganan yang sangat hati-hati bila
menggunakan elektroda gabung.

Contoh merupakan zat atau campuran organik dan bebas air


atau konduktifitasnya terlalu rendah

Iwan Hermawan, S.Si. PT BISLYNN Sapta Adil, application@bislynn.co.id


9

IV. ELEKTRODA pH GELAS

Elektroda pH gelas adalah elektroda ion selektif terhadap ion


hidrogen (H+). Unsur yang mengukur ion selektifnya adalah
membran gelas yang umum digunakan yaitu Lithium Silikat
ditambah ion-ion Barium dan Lanthanum.
Aktiftas air dalam larutan memegang peranan yang penting dalam
respon pH dari membran gelas. Jika kekuatan ionnya sangat tinggi
atau pelarut non air, potensial yang terukur akan berdeviasi dari
yang sesungguhnya. Sebelum dipakai membran gelas harus
direndam dalam air atau buffer sehingga terbentuk lapisan tipis
(hidrat jeli). Lapisan ini harus ada pada elektroda pH membran
gelas agar pengukuran pH dapat berhasil, karena adanya sifat
higroskopis dari gelas. Jika lapisan tersebut hilang atau rusak akan
memberikan respon yang kecil atau tidak sama sekali, sehingga
slope tidak memuaskan dan pengukuran menjadi salah. Untuk
membentuk lapisan tersebut membran direndam dalam air atau
buffer pada suhu kamar selama 24-48 jam, proses ini dapat
dipercepat dengan menaikan suhu. Elektroda-elektroda dari
Metrohm sudah siap pakai ketika dikirim, karena disimpan dalam
larutan KCl 3M (wet storage).

Lapisan jeli ini bisa rusak apabila dikenai pengaruh fisika


dan atau kimia:

Pengukuran dalam larutan yang mengandung Fluorida atau


Larutan Asam Fluorida (HF) dibawah pH = 4 atau dalam media
yang korosif,
Pengukuran atau didiamkan lama dalam keadaan terbuka dalam
larutan yang sangat higroskopis dan atau larutan bebas air.,
Pengukuran dalan larutan amat basa pada suhu yang tinggi,
Pengukuran dengan pengadukan pada suspensi yang
menyebabkan efek abrasif, misal: Si02, Al203 dan contoh-contoh
tanah,
Membersihkan membran dengan cara menggosoknya dengan
serbuk, sikat yang keras atau kertas/kain yang keras dan abrasif.

Iwan Hermawan, S.Si. PT BISLYNN Sapta Adil, application@bislynn.co.id


10

Lapisan jeli dengan kerusakan ringan dapat diperbaiki dengan


membentuk lapisan tersebut kembali (regenerasi), yaitu dengan
menyimpan atau merendamnya dalam larutan KCl 3M pada suhu
50 C selama beberapa jam.
Elektroda gabung seperti pada gambar 2 berikut merupakan
gabungan dari gelas indikator (elektroda utama) dengan elektroda
referensi yang dibentuk dalam satu unit (batang)

1. Gelas membran 4. Lubang pengisi KCl 3M


2. Sistem referensi 5. Elektrolit KCl 3M
3. Diafragma

Gambar 2. Elektroda pH Gelas Jenis Tabung.

Silinder gelas luarnya mengandung elektrolit yang merupakan


jembatan garam dengan elektroda referensi dan silinder ini
mengelilingi gelas elektroda kecuali bulatan membrannya. Dalam
pasar komersial juga dapat dijumpai elektroda untuk penggunaan
yang khusus, misal: untuk penggunaan dengan tekanan tinggi juga
elektroda mikro. Elektroda mikro hanya membutuhkan contoh
sekitar 1mm atau sekitar satu dua tetes contoh saja.
3

Batang atau unit elektroda gelas gabung terbuat dari gelas timbal.

Iwan Hermawan, S.Si. PT BISLYNN Sapta Adil, application@bislynn.co.id


11

Elekroda gabung jenis terbaru, umumnya ditambah dengan sensor


suhu Pt 100 (platina), sehingga nilai pH yang terukur merupakan
nilai setelah disesuaikan dengan perubahan suhu. "6.0232.100
Combined LL pH Glass Electrode" merupakan salah satu produk
terbaru untuk jenis tersebut.

Pada elektroda gabung ada 2 jenis gelas membran:

Gelas U (Univeral), berwarna kuning-hijau, kesalahan alkalinya


sangat kecil, batas pengukuran 0 - 70 C (bisa sampai 100 C
untuk waktu yang singkat).
Gelas T, berwarna biru, batas pengukuran -20 - 70 C (bisa
sampai 100 C untuk waktu yang singkat), untuk suhu dibawah
-5 C menggunakan elektrolit KCl 1,5M, elektroda ini banyak
digunakan pada contoh dengan konduktansi yang rendah seperti
larutan bebas air atau air murni (aquabidest).

PERAWATAN DAN PEMELIHARAAN ELEKTRODA pH GELAS


Agar elektroda dapat dipergunakan dalam jangka waktu yang lama,
maka perlu diperhatikan perawatan dan pemeliharaan elektroda
tersebut, antara lain:

Sesudah pengukuran dalam media bebas air, elektroda


direndam/dicuci dalam air setiap selesai satu pengukuran,
Sesudah pengukuran dalam media yang mengandung protein,
elektroda direndam dalam larutan pepsin 5% dalam HCl 0,1
mol/L,
Sesudah pengukuran dalam media yang mengandung Klorida
konsentrasi rendah, elektroda direndam dalam ammonia pekat
semalam dan bilas dengan air, perlakuan ini untuk mencegah
tersumbatnya diafragma,
Sesudah pengukuran dalam media yang mengandung sulfida,
elektroda direndam dalam larutan tiorea 7% yang agak asam
dan bilas dengan air.

PT BISLYNN Sapta Adil

Iwan Hermawan, S.Si. PT BISLYNN Sapta Adil, application@bislynn.co.id


12

Jalan Kaji 20 B Jakarta 10130


Phone : 63864128 / 9105908
Fax : 63468129
Email : bislynn@centrin.net.id
Homepage : www.bislynn.co.id

Iwan Hermawan

Iwan Hermawan, S.Si. PT BISLYNN Sapta Adil, application@bislynn.co.id

Anda mungkin juga menyukai