Anda di halaman 1dari 13

Hak Paten

Paten adalah hak eksklusif yang diberikan oleh Negara kepada Inventor atas
hasil Invensinya di bidang teknologi, yang untuk selama waktu tertentu
melaksanakan sendiri Invensinya tersebut atau memberikan persetujuannya
kepada pihak lain untuk melaksanakannya. (UU 14 tahun 2001, ps. 1, ay. 1)
Sementara itu, arti Invensi dan Inventor (yang terdapat dalam pengertian di
atas, juga menurut undang-undang tersebut, adalah):

Invensi adalah ide Inventor yang dituangkan ke dalam suatu kegiatan


pemecahan masalah yang spesifik di bidang teknologi dapat berupa
produk atau proses, atau penyempurnaan dan pengembangan produk
atau proses. (UU 14 tahun 2001, ps. 1, ay. 2)

Inventor adalah seorang yang secara sendiri atau beberapa orang yang
secara bersama-sama melaksanakan ide yang dituangkan ke dalam
kegiatan yang menghasilkan Invensi. (UU 14 tahun 2001, ps. 1, ay. 3)

Kata paten, berasal dari bahasa inggris patent, yang awalnya berasal dari kata
patere yang berarti membuka diri (untuk pemeriksaan publik), dan juga berasal
dari istilah letters patent, yaitu surat keputusan yang dikeluarkan kerajaan yang
memberikan hak eksklusif kepada individu dan pelaku bisnis tertentu. Dari
definisi kata paten itu sendiri, konsep paten mendorong inventor untuk
membuka pengetahuan demi kemajuan masyarakat dan sebagai gantinya,
inventor mendapat hak eksklusif selama periode tertentu. Mengingat pemberian
paten tidak mengatur siapa yang harus melakukan invensi yang dipatenkan,
sistem paten tidak dianggap sebagai hak monopoli.

Hukum yang mengatur

Contoh sampul dokumen paten Amerika Serikat


Saat ini terdapat beberapa perjanjian internasional yang mengatur tentang
hukum paten. Antara lain, WTO Perjanjian TRIPs yang diikuti hampir semua
negara.
Pemberian hak paten bersifat teritorial, yaitu, mengikat hanya dalam lokasi
tertentu. Dengan demikian, untuk mendapatkan perlindungan paten di beberapa
negara atau wilayah, seseorang harus mengajukan aplikasi paten di masing-
masing negara atau wilayah tersebut. Untuk wilayah Eropa, seseorang dapat
mengajukan satu aplikasi paten ke Kantor Paten Eropa, yang jika sukses, sang
pengaju aplikasi akan mendapatkan multiple paten (hingga 36 paten, masing-
masing untuk setiap negara di Eropa), bukannya satu paten yang berlaku di
seluruh wilayah Eropa.

Subjek yang dapat dipatenkan


Secara umum, ada tiga kategori besar mengenai subjek yang dapat dipatenkan:
proses, mesin, dan barang yang diproduksi dan digunakan. Proses mencakup
algoritma, metode bisnis, sebagian besar perangkat lunak (software), teknik
medis, teknik olahraga dan semacamnya. Mesin mencakup alat dan aparatus.
Barang yang diproduksi mencakup perangkat mekanik, perangkat elektronik dan
komposisi materi seperti kimia, obat-obatan, DNA, RNA, dan sebagainya. Khusus
Sel punca embrionik manusia (human embryonic stem atau hES) tidak bisa
dipatenkan di Uni Eropa.
Kebenaran matematika, termasuk yang tidak dapat dipatenkan. Software yang
menerapkan algoritma juga tidak dapat dipatenkan kecuali terdapat aplikasi
praktis (di Amerika Serikat) atau efek teknikalnya (di Eropa).
Saat ini, masalah paten perangkat lunak (dan juga metode bisnis) masih
merupakan subjek yang sangat kontroversial. Amerika Serikat dalam beberapa
kasus hukum di sana, mengijinkan paten untuk software dan metode bisnis,
sementara di Eropa, software dianggap tidak bisa dipatenkan, meski beberapa
invensi yang menggunakan software masih tetap dapat dipatenkan.
Paten yang berhubungan dengan zat alamiah (misalnya zat yang ditemukan di
hutan rimba) dan juga obat-obatan, teknik penanganan medis dan juga sekuens
genetik, termasuk juga subjek yang kontroversial. Di berbagai negara, terdapat
perbedaan dalam menangani subjek yang berkaitan dengan hal ini. Misalnya, di
Amerika Serikat, metode bedah dapat dipatenkan, namun hak paten ini
mendapat pertentangan dalam prakteknya. Mengingat sesuai prinsip sumpah
Hipokrates (Hippocratic Oath), dokter wajib membagi pengalaman dan
keahliannya secara bebas kepada koleganya. Sehingga pada tahun 1994, The
American Medical Association (AMA) House of Delegates mengajukan nota
keberatan terhadap aplikasi paten ini.
Di Indonesia, syarat hasil temuan yang akan dipatenkan adalah baru (belum
pernah diungkapkan sebelumnya), mengandung langkah inventif (tidak dapat
diduga sebelumnya), dan dapat diterapkan dalam industri. Jangka waktu
perlindungan untuk paten biasa adalah 20 tahun, sementara paten sederhana
adalah 10 tahun. Paten tidak dapat diperpanjang. Untuk memastikan teknologi
yang diteliti belum dipatenkan oleh pihak lain dan layak dipatenkan, dapat
dilakukan penelusuran dokumen paten. Ada beberapa kasus khusus penemuan
yang tidak diperkenankan mendapat perlindungan paten, yaitu proses / produk
yang pelaksanaannya bertentangan dengan undang-undang, moralitas agama,
ketertiban umum atau kesusilaan; metode pemeriksaan, perawatan, pengobatan
dan/atau pembedahan yang diterapkan terhadap manusia dan/atau hewan; serta
teori dan metode di bidang matematika dan ilmu pengetahuan, yakni semua
makhluk hidup, kecuali jasad renik, dan proses biologis penting untuk produksi
tanaman atau hewan, kecuali proses non-biologis atau proses mikro-biologis.
Perbedaan antara utilitas dan paten desain
Paten kegunaan: memiliki jangka waktu 20 tahun. Pada dasarnya
memberikan perlindungan pemilik dari orang lain membuat,
menggunakan, dan / atau menjual penemuan diidentifikasi dan
umumnya mencerminkan perlindungan proses baru, berguna, dan
tidak nyata. Contoh: penemuan yang terkait dengan baterai lithium.
Paten Rancangan: meliputi rancangan-rancangan yang baru, asli,
ornamental, dan tidak nyata untuk artikel-artikel manufaktur,
sebuah paten rancangan mencerminkan penampilan sebuah objek.
Paten-paten ini diberikan selama 14 tahun dan, seperti paten
kegunaan, memberikan hak negatif kepada sang pencipta yang
mencegah orang-orang lain dari membuat, menggunakan, atau
menjual artikel yang mempunyai penampilan ornamental dalam
gambaran-gambaran yang dimasukkan ke paten tersebut. Contoh:
desain yang terkait pada bentuk, pola dan warna pada handphone

Paten Pabrik: patenpaten ini dikeluarkan di bawah ketentuan-


ketentuan yang sama seperti paten kegunaan dan untuk beraneka
ragam pabrik baru.Peten-paten ini menunjukkan linkup minat yang
terbatas, dan oleh karena itu sangat sedikit paten jenis ini yang
dikeluarkan.

Syarat mendapatkan hak paten ada tiga yaitu :

Penemuan tersebut merupakan penemuan baru.

Penemuan tersebut diproduksi dalam skala massal atau industrial. Suatu


penemuan teknologi, secanggih apapun, tetapi tidak dapat diproduksi
dalam skala industri (karena harganya sangat mahal / tidak ekonomis),
maka tidak berhak atas paten.

Penemuan tersebut merupakan penemuan yang tidak terduga


sebelumnya (non obvious). Jadi bila sekedar menggabungkan dua benda
tidak dapat dipatenkan. Misalnya pensil + penghapus menjadi pensil
dengan penghapus diatasnya. Hal ini tidak bisa dipatenkan

Secara umum, ada tiga kategori besar mengenai subjek yang dapat dipatenkan
proses, mesin, dan barang yang diproduksi dan digunakan. Proses mencakup
algoritma, metode bisnis, sebagian besar perangkat lunak (software), teknik
medis, teknik olahraga dan semacamnya. Mesin mencakup alat dan aparatus.
Barang yang diproduksi mencakup perangkat mekanik, perangkat elektronik dan
komposisi materi seperti kimia, obat-obatan, DNA, RNA, dan sebagainya.

Prosedur Permohonan Pendaftaran Paten


Prosedur permohonan paten berdasarkan Undang-Undang Paten No. 14 Tahun
2001
1. Permohonan Paten diajukan dengan cara mengisi formulir yang disediakan
untuk itu dalam bahasa Indonesia dan diketik rangkap 4 (empat).

2. Pemohon wajib melampirkan:


a. surat kuasa khusus, apabila permohonan diajukan melalui konsultan Paten
terdaftar selaku kuasa;
b. surat pengalihan hak, apabila permohonan diajukan oleh pihak lain yang
bukan penemu;
c. deskripsi, klaim, abstrak: masing-masing rangkap 3 (tiga);
d. gambar, apabila ada : rangkap 3 (tiga);
e. bukti prioritas asli, dan terjemahan halaman depan dalam bahasa
Indonesia rangkap 4 (empat), apabila diajukan dengan hak prioritas.
f. terjemahan uraian penemuan dalam bahasa Inggris, apabila penemuan
tersebut aslinya dalam bahasa asing selain bahasa Inggris : rangkap 2
(dua);
g. bukti pembayaran biaya permohonan Paten sebesar Rp. 575.000,- (lima
ratus tujuh puluh lima ribu rupiah); dan
h. bukti pembayaran biaya permohonan Paten Sederhana sebesar Rp.
125.000,- (seratus dua puluh lima ribu) dan untuk pemeriksaan substantif
Paten Sederhana sebesar Rp. 350.000,- (tiga ratus lima puluh ribu rupiah);
i. tambahan biaya setiap klaim, apabila lebih dari 10 klaim:Rp. 40.000,- per
klaim.

3. Penulisan deskripsi, klaim, abstrak dan gambar sebagaimana dimaksud


dalam butir 2 huruf c dan huruf d ditentukan sebagai berikut:
a. setiap lembar kertas hanya salah satu mukanya saja yang boleh
dipergunakan untuk penulisan dan gambar;
b. deskripsi, klaim dan abstrak diketik dalam kertas HVS atau yang sejenis
yang terpisah dengan ukuran A-4 (29,7 x 21 cm ) dengan berat minimum
80 gram dengan batas sebagai berikut:
- dari pinggir atas : 2 cm
- dari pinggir bawah : 2 cm
- dari pinggir kiri : 2,5 cm
- dari pinggir kanan : 2 cm
c. kertas A-4 tersebut harus berwarna putih, rata tidak mengkilat dan
pemakaiannya dilakukan dengan menempatkan sisinya yang pendek di
bagian atas dan bawah (kecuali dipergunakan untuk gambar);
d. setiap lembar deskripsi, klaim dan gambar diberi nomor urut angka Arab
pada bagian tengah atas dan tidak pada batas sebagaimana yang
dimaksud pada butir 3 huruf b (1);
e. pada setiap lima baris pengetikan baris uraian dan klaim, harus diberi
nomor baris dan setiap halaman baru merupakan permulaan (awal) nomor
dan ditempatkan di sebelah kiri uraian atau klaim serta tidak pada batas
sebagaimana yang dimaksud pada butir 3 huruf b (3);
f. pengetikan harus dilakukan dengan menggunakan tinta (toner) warna
hitam, dengan ukuran antar baris 1,5 spasi, dengan huruf tegak berukuran
tinggi huruf minimum 0,21 cm;
g. tanda-tanda dengan garis, rumus kimia, dan tanda-tanda tertentu dapat
ditulis dengan tangan atau dilukis;
h. gambar harus menggunakan tinta Cina hitam pada kertas gambar putih
ukuran A-4 dengan berat minimum 100 gram yang tidak mengkilap
dengan batas sebagai berikut:
- dari pinggir atas : 2,5 cm
- dari pinggir bawah : 1 cm
- dari pinggir kiri : 2,5 cm
- dari pinggir kanan : 1 cm
i. seluruh dokumen Paten yang diajukan harus dalam lembar-lembar kertas
utuh, tidak boleh dalam keadaan tersobek, terlipat, rusak atau gambar
yang ditempelkan;
j. setiap istilah yang dipergunakan dalam deskripsi, klaim, abstrak dan
gambar harus konsisten satu sama lain.

Hal-hal yang tidak dapat diberi hak paten

Paten tidak diberikan untuk :

Penemuan tentang proses atau hasil produksi yang pengumuman dan


penggunaan atau pelaksanaannya bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku, ketertiban umum atau kesusilaan.

Penemuan tentang metode pemeriksaan, perawatan, pengobatan dan


pembedahan yang diterapkan terhadap manusia dan hewan, tetapi tidak
menjangkau produk apapun yang digunakan atau berkaitan dengan
metode tersebut.

Penemuan tentang teori dan metode di bidang ilmu pengetahuan dan


matematika

Jangka waktu paten

Paten diberikan untuk jangka waktu selama dua puluh tahun terhitung sejak
tanggal penerimaan permintaan paten. Tanggal mulai dan berakhirnya jangka
waktu paten dicatat dalam Daftar Umum Paten dan diumumkan dalam Berita
Resmi Paten.

Hak khusus pemegang paten

Pemegang paten memiliki hak khusus untuk melaksanakan paten yang


dimilikinya, dan melarang orang lain yang tanpa persetujuannya :

dalam hal paten produk : membuat, menjual, mengimpor, menyewakan,


menyerahkan, memakai, menyediakan untuk dijual atau disewakan atau
diserahkan hasil produksi yang diberi paten;

dalam hal paten proses : menggunakan proses produksi yang diberi paten
untuk membuat barang dan tindakan lainnya sebagaimana dimaksud
dalam (a).

Pengumuman permintaan paten

Kantor paten mengumumkan permintaan paten yang telah memenuhi ketentuan


(pasal 29 dan pasal 30 UU No. 13/1997) serta permintaan tidak ditarik kembali.
Pengumuman dilakukan :

Delapan belas bulan setelah tanggal penerimaan permintaan paten;atau


Delapan belas bulan setelah tanggal penerimaan permintaan paten yang
pertama kali apabila permintaan paten diajukan dengan hak prioritas.

Pengumuman dilakukan dengan mencantumkan :

nama dan alamat lengkap penemu atau yang berhak atas penemuan dan
kuasa apabila permintaan diajukan melalui kuasa

judul penemuan

tanggal pengajuan permintaan paten atau dalam hal permintaan paten


dengan hak prioritas:tanggal, nomor dan negara di mana permintaan
paten yang pertama kali diajukan

abstrak

klasifikasi penemuan

gambar (bila ada)

Berakhirnya paten

Suatu paten dapat berakhir bila :

Selama tiga tahun berturut-turut pemegang paten tidak membayar biaya


tahunan, maka paten dinyatakan batal demi hukum terhitung sejak
tanggal yang menjadi akhir batas waktu kewajiban pembayaran untuk
tahun yang ketiga tersebut.

Tidak dipenuhinya kewajiban pembayaran biaya tahunan berkaitan


dengan kewajiban pembayaran biaya tahunan untuk tahun kedelapan
belas dan tahun-tahun berikutnya, maka paten dianggap berakhir pada
akhir batas waktu kewajiban pembayaran biaya tahunan untuk tahun yang
kedelapan belas tersebut.

Tarif Pendaftaran Permohonan Paten

Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak Berdasarkan Peraturan


Pemerintah No.50 Tahun 2001

Jenis Penerimaan Negara Bukan


No. Satuan Tarif
Pajak
1. Permintaan:
a. Permintaan paten Per Rp. 575.000,00
permintaan
b. Permintaan paten sederhana Per Rp. 125.000,00
permintaan
2. a. Pemeriksaan substantif atas
permintaan paten
1) Profit Per 2.000.000,0
Rp.
permintaan 0
2) Non profit Per Rp. 900.000,00
permintaan
b. Pemeriksaan substantif atasPer Rp. 350.000,00
permintaan paten sederhana permintaan
3. Tambahan biaya setiap klaim Per Rp. 40.000,00
permintaan
4. Perubahan jenis permintaan paten Per Rp. 450.000,00
permintaan
5. Permintaan banding Per 3.000.000,0
Rp.
permintaan 0
6. Permintaan surat keterangan penemu
terdahulu
a. Profit Per 1.000.000,0
Rp.
permintaan 0
b. Non profit Per Rp. 450.000,00
permintaan
7. Permintaan surat bukti hak prioritas Per Rp. 75.000,00
permintaan
8. Permintaan surat keterangan resmiPer Rp. 100.000,00
untuk memperoleh contoh jasad renik permintaan
9. Permintaan pencatatan pengalihanPer Rp. 100.000,00
permintaan paten permintaan
10. Permintaan pencatatan pengalihanPer paten Rp. 150.000,00
paten
11. Permintaan pencatatan perubahan data Per Rp. 100.000,00
pemohon permintaan
12. Permintaan pencatatan perubahan Per paten Rp. 150.000,00
pemegang paten
13. Pendaftaran pencatatan perjanjianPer 1.000.000,0
Rp.
lisensi atau lisensi wajib permintaan 0
14. Pendaftaran konsultan paten Per 5.000.000,0
Rp.
permintaan 0
15. Permintaan petikan daftar umum paten Per Rp. 60.000,00
permintaan
16. Permintaan salinan dokumen paten Per lembar Rp. 5.000,00
17. Biaya penelusuran:
a. Permintaan atas penelusuran paten Per subyek Rp. 150.000,00
yang diumumkan di dalam negeri
b. Permintaan atas penelusuran paten Per subyek US$ 100.00
yang diumumkan di luar negeri
Pilihan untuk menghindari pelanggaran

Ya

1. MEREK

1. Pengertian Merek

Merek memberikan fungsi untuk membedakan suatu produk dengan produk


lain dengan memberikan tanda, seperti yang didefinisikan pada Pasal 1 Undang-
Undang Merek (Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001). Tanda tersebut harus
memiliki daya pembeda dan digunakan dalam perdagangan barang atau jasa.
Dalam prakteknya merek digunakan untuk membangun loyalitas konsumen. Hal
ini sering dapat dinilai merupakan perlindungan yang lebih strategis dalam bisnis
dibandingkan paten, yang masa perlindungannya terbatas.

Beberapa istilah dalam merek yang sering digunakan antara lain:


- Merek: adalah tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf,
angka-angka, susunan warna, atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut
yang memiliki daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan perdagangan
barang atau jasa.
- Merek Dagang: adalah Merek yang digunakan pada barang yang
diperdagangkan oleh seseorang atau beberapa orang secara bersama-
sama atau badan hukum untuk membedakan dengan barang-barang
sejenis lainnya.
- Merek Jasa: adalah Merek yang digunakan pada jasa yang diperdagangkan
oleh seseorang atau beberapa orang secara bersama-sama atau badan
hukum untuk membedakan dengan jasa-jasa sejenis lainnya.
- Merek Kolektif: adalah Merek yang digunakan pada barang dan/atau jasa
dengan karakteristik yang sama yang diperdagangkan oleh beberapa
orang atau badan hukum secara bersama-sama untuk membedakan
dengan barang dan/atau jasa sejenis lainnya.
- Indikasi Geografis: adalah suatu tanda yang menunjukkan daerah asal
suatu barang, yang karena faktor lingkungan geografis termasuk faktor
alam, faktor manusia, atau kombinasi dari kedua faktor tersebut,
memberikan ciri dan kualitas tertentu pada barang yang dihasilkan. Di
dalam UU Merek di Indonesia terdapat pasal yang menyebutkan mengenai
Indikasi Geografis dan di dalam TRIPs terdapat pasal yang menyebutkan
bahwa negara anggota harus menyediakan perlindungan khusus untuk
Indikasi Geografis. Indikasi Geografis pada dasarnya memiliki kesamaan
dengan merek. Perbedaannya, pada Indikasi Geografis, tanda
menunjukkan daerah asal suatu barang, yang didasarkan pada faktor
lingkungan geografis termasuk faktor alam, faktor manusia atau
kombinasi dari kedua faktor tersebut (Pasal 56 Undang-Undang Merek).
Jadi sebenarnya Indikasi Geografis ini akan banyak dapat diterapkan pada
produk-produk yang dihasilkan karena keanekaragaman plasma nutfah
yang dimiliki Indonesia, dan ini satu-satunya rezim HKI yang memberikan
perlindungan terhadap keunggulan komparatif negara berkembang.
- Hak atas Merek: Hak atas merek adalah hak eksklusif yang diberikan
Negara kepada pemilik merek yang terdaftar dalam Daftar Umum Merek
untuk jangka waktu tertentu menggunakan sendiri merek tersebut atau
memberi ijin kepada seseorang atau beberapa orang secara bersama-
sama atau badan hukum untuk menggunakannya.

Perlindungan terhadap merek dagang bergantung pada sifat dari merek tersebut.
Ada 4 kategori merek dagang:

1. Tanda diciptakan menunjukkan ada hubungan antara tanda dan barang


atau jasa dan membayar kemungkinan ekspansi ke berbagai macam
produk;

2. Tanda sewenang-wenang adalah salah satu yang memiliki arti lain dalam
bahasa kita dan diterapkan pada produk atau jasa;
3. Tanda sugestif digunakan untuk menunjukkan fitur tertentu, kualitas,
bahan, atau karakteristik produk atau jasa;

4. Tanda deskriptif harus menjadi khas selama periode waktu yang signifikan
dan memperoleh pengakuan konsumen sebelum dapat didaftarkan.

2. Syarat Pendaftaran Merek

Adapun persyaratan dalam pendaftaran merek, pemohon yang akan


mendaftarkan mereknya wajib mengisi Formulir Rangkap 4 dan dilampiri :

a. Surat pernyataan bahwa merek tidak meniru milik orang lain


b. Surat kuasa apabila dikuasakan
c. Foto copy KTP dilegalisir
d. Akte notaris/NPWP dilegalisir, jika merek diajukan oleh Badan Hukum
e. Surat kepemilikan bersama yang dilegalisir atas nama 1 orang
f. Etket merek yang discan sebanyak 24 lembar dengan ukuran maksimal
9x9 cm, minimal 2 x 2 cm
g. Biaya pendaftaran
h. Merek dengan Hak Prioritas mencantumkan nama Negara dan tanggal
permintaan pertama kali.

3. Ruang Lingkup

a. Tanda yang diberi perlindungan Merek


Pada umumnya segala tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf-
huruf, angka-angka, susunan warna, atau kombinasi dari unsur-unsur
tersebut yang memiliki daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan
perdagangan barang atau jasa dapat dimintakan perlindungannya.
b. Merek yang tidak dapat didaftar:
o Bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku;
o Tidak memiliki daya pembeda; tanda dianggap tidak memiliki daya
pembeda apabila tanda tersebut terlalu sederhana seperti satu
tanda garis atau satu tanda titik, ataupun terlalu rumit sehingga
tidak jelas.
o Telah menjadi milik umum; atau Contohnya adalah tanda tengkorak
di atas dua tulang yang bersilang yang secara umum dikenal
sebagai tanda bahaya; oleh karenanya tanda ini tidak dapat
digunakan sebagai Merek.
o Merupakan keterangan atau berkaitan dengan barang atau jasa
yang dimohonkan pendaftarannya
Contoh: Merek Kopi atau gambar kopi untuk jenis barang kopi atau
untuk produk kopi.
c. Merek yang ditolak

o mempunyai persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya


dengan Merek pihak lain yang sudah terdaftar lebih dahulu untuk
barang dan/atau jasa yang sejenis.
Yang dimaksud dengan persamaan pada pokoknya adalah
kemiripan yang disebabkan oleh adanya unsur-unsur yang menonjol
antara Merek yang satu dengan Merek yang lain, yang dapat
menimbulkan kesan adanya persamaan baik mengenai bentuk, cara
penempatan, cara penulisan atau kombinasi antara unsur-unsur
ataupun persamaan bunyi ucapan yang terdapat dalam merek-
merek tersebut.
o Mempunyai persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya
dengan Merek yang sudah terkenal milik pihak lain untuk barang
dan/atau jasa sejenis;
Pengertian Merek Terkenal dilakukan dengan memperhatikan
pengetahuan umum masyarakat mengenai Merek tersebut di
bidang usaha yang bersangkutan, reputasi Merek tersebut yang
diperoleh karena promosi yang gencar dan besar-besaran, investasi
di beberapa negara di dunia yang dilakukan pemilik Merek disertai
bukti pendaftaran Merek tersebut di beberapa negara. Apabila
perlu, Pengadilan Niaga dapat memerintahkan lembaga independen
untuk melakukan survei guna memperoleh kesimpulan mengenai
terkenal tidaknya Merek yang dipermasalahkan.
o Memiliki persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya dengan
Indikasi Geografis yang sudah dikenal.

4. Bentuk dan Lama Perlindungan

Pada saat diberikan sertifikat tanda perlindungan sah adanya, maka pemegang
Merek dilindungi untuk menggunakan sendiri Merek tersebut atau memberikan
izin kepada pihak lain untuk menggunakannya. Adapun jangka waktu
perlindungan merek adalah selama 10 (sepuluh) tahun dan dapat diperpanjang
selama merek tersebut digunakan dalam bidang perdagangan barang atau jasa.

5. Pelanggaran

Ketentuan sanksi terhadap pelanggaran Merek antara lain diatur sebagai


berikut:

1) Dengan sengaja dan tanpa hak menggunakan Merek yang sama pada
keseluruhannya dengan Merek terdaftar milik pihak lain untuk barang
dan/atau jasa sejenis yang diproduksi dan/atau diperdagangkan, dipidana
dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling
banyak Rp 1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).
2) Dengan sengaja dan tanpa hak menggunakan Merek yang sama pada
pokoknya dengan Merek terdaftar milik pihak lain untuk barang dan/atau
jasa sejenis yang diproduksi dan/atau diperdagangkan, dipidana dengan
pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun dan/atau denda paling
banyak Rp 800.000.000,00 (delapan ratus juta rupiah).
3) dengan sengaja dan tanpa hak menggunakan tanda yang sama pada
keseluruhan dengan indikasigeografis milik pihak lain untuk barang yang
sama atau sejenis dengan barang yang terdaftar, dipidana dengan pidana
penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp
1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).
4) dengan sengaja dan tanpa hak menggunakan tanda yang sama pada
pokoknya dengan indikasi geografis milik pihak lain untuk barang yang
sama atau sejenis dengan barang yang terdaftar, dipidana dengan pidana
penjara paling lama 4 (empat) tahun dan/atau denda paling banyak Rp
800.000.000,00 (delapan ratus juta rupiah).
5) Terhadap pencantuman asal sebenarnya pada barang yang merupakan
hasil pelanggaran ataupun pencantuman kata yang menunjukkan bahwa
barang tersebut merupakan tiruan dari barang yang terdaftar dan
dilindungiberdasarkan indikasi-geografis.
6) dengan sengaja dan tanpa hak menggunakan tanda yang dilindungi
berdasarkan indikasi-asal pada barang atau jasa sehingga dapat
memperdaya atau menyesatkan masyarakat mengenai asal barang atau
asal jasa tersebut, dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 (empat)
tahun dan/atau denda paling banyak Rp 800.000.000,00 (delapan ratus
juta rupiah).
7) memperdagangkan barang dan/atau jasa yang diketahui atau patut
diketahui bahwa barang dan/atau jasa tersebut merupakan hasil
pelanggaran dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) tahun
atau denda paling banyak Rp 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah).

6. Gugatan

Pemilik Merek terdaftar dapat mengajukan gugatan terhadap pihak lain yang
secara tanpa hak menggunakan merek yang mempunyai persamaan pada
pokoknya atau keseluruhannya untuk barang atau jasa yang sejenis kepada
Pengadilan Niaga berupa:

a. gugatan ganti rugi, dan/atau


b. b. penghentian semua perbuatan yang berkaitan dengan penggunaan
Merek tersebut.

Adapun tata Cara Gugatan pada Pengadilan Niaga yaitu:

1) Gugatan pembatalan pendaftaran Merek diajukan kepada Ketua


Pengadilan Niaga dalam wilayah hukum tempat tinggal atau domisili
tergugat.
2) Dalam hal tergugat bertempat tinggal di luar wilayah Indonesia, gugatan
tersebut diajukan kepada Ketua Pengadilan Niaga Jakarta Pusat.
3) Panitera mendaftarkan gugatan pembatalan pada tanggal gugatan yang
bersangkutan diajukan dan kepada penggugat diberikan tanda terima
tertulis yang ditandatangani panitera dengan tanggal yang sama dengan
tanggal pendaftaran gugatan.
4) Panitera menyampaikan gugatan pembatalan kepada Ketua Pengadilan
Niaga dalam jangka waktu paling lama 2 (dua) hari terhitung sejak
gugatan didaftarkan.
5) Dalam jangka waktu paling lama 3 (tiga) hari terhitung sejak tanggal
gugatan pembatalan didaftarkan,Pengadilan Niaga mempelajari gugatan
dan menetapkan hari sidang.
6) Sidang pemeriksaan atas gugatan pembatalan diselenggarakan dalam
jangka waktu paling lama 60 (enam puluh) hari setelah gugatan
didaftarkan.
7) Pemanggilan para pihak dilakukan oleh juru sita paling lama 7 (tujuh) hari
setelah gugatan pembatalan didaftarkan.
8) Putusan atas gugatan pembatalan harus diucapkan paling lama 90
(sembilan puluh) hari setelah gugatan didaftarkan dan dapat diperpanjang
paling lama 30 (tiga puluh) hari atas persetujuan Ketua Mahkamah Agung.
9) Putusan atas gugatan pembatalan yang memuat secara lengkap
pertimbangan hukum yang mendasari putusan tersebut harus diucapkan
dalam sidang terbuka untuk umum dan dapat dijalankan terlebih dahulu
meskipun terhadap putusan tersebut diajukan suatu upaya hukum.
10) Isi putusan Pengadilan Niaga wajib disampaikan oleh juru sita
kepada para pihak paling lama 14 (empat belas) hari setelah putusan atas
gugatan pembatalan diucapkan.

7. Manfaat dari merek dagang yang terdaftar

o Ini memberikan pemberitahuan kepada semua orang bahwa Anda


memiliki hak eksklusif untuk menggunakan merek tersebut sepanjang
batas teritorial.

o Ini hak Anda untuk menuntut di pengadilan untuk pelanggaran merek


dagang yang dapat mengakibatkan pemulihan keuntungan kerusakan dan
biaya.

o Ini menetapkan hak disangkal mengenai penggunaan komersial tanda.

o Ini menetapkan hak untuk deposit pendaftaran dengan adat untuk


mencegah impor barang dengan merek serupa

Anda mungkin juga menyukai