2. Perbedaan Riwayat
Perbedaan riwayat hadits yang menjadi rujukan hukum diakibatkan oleh beberapa hal.
Pertama adalah adanya hadits yang hanya sampai kepada satu mujtahid dan tidak sampai
pada mujtahid yang lain. Kedua adalah sampainya satu hadits kepada seorang mujtahid
dengan sanad yang dlaif, sementara hadits tersebut sampai kepada mujtahid yang lain
dengan sanad yang shahih. Ketiga: Seorang mujtahid berpendapat bahwa terdapatnya
perawi dhaif dalam riwayat sabuah hadits membuat hadits tidak dapat diterima, sedangkan
mujtahid yang lain tidak demikian.
Dengan penjelasan ini dapat diketahui bahwa hasil ijtihad para imam madzhab tidak mungkin
untuk diikuti semua, meskipun boleh dan wajib mengamalkan salah satunya. Semua
perbedaan adalah masalah ijthadiyah, dan pendapat-pendapat yang bersifat dzanni (dugaan),
yang harus dihormati dan dianggap sama. Amatlah salah jika perbedaan tersebut menjadi
pintu timbulnya fanatisme, permusuhan dan perpecahan diantara kaum muslimin yang telah
disifati dalam al-Quran sebagai umat yang bersaudara dan diperintah untuk berpegang teguh
kepada tali Allah. Wallahul Mustaan