Anda di halaman 1dari 1

LP3M STMIK HIMSYA SEMARANG

PENELITIAN DOSEN PEMULA


DIREKTORAT JENDERAL PENGUATAN RISET DAN PENGEMBANGAN
DIREKTORAT RISET DAN PENGABDIAN MASYARAKAT
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

APLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA GURU


MENGGUNAKAN METODE AHP DAN TOPSIS

R. Hendrawansyah dan Solikhin

LATAR BELAKANG HASIL

Hasil dari penelitian ini adalah aplikasi sistem pendukung keputusan penilaian kinerja guru
Dalam penilaian kinerja guru harus berdasarkan kriteria dan subkriteria yang telah ditentukan pemerintah. menggunakan metode AHP TOPSIS. Aplikasi tersebut setelah dilakukan uji coba telah berjalan
Penilaian kinerja guru yang dilakukan secara subjektifitas akan berdampak pada hasil keputusan yang tidak sesuai dengan harapan.
tepat pula. Hal seperti ini jelas akan merugikan para guru yang dinilai, dan terkesan tidak adil, serta akan
muncul kecemburuan antar sesama guru di lingkungan sekolah. Berdasarkan analisis situasi tersebut,
dalam penelitian ini untuk membantu pihak kepala sekolah yang berwenang dalam memberikan keputusan
berdasarkan hasil penilaian kinerja guru, maka akan dikembangkan aplikasi sistem pendukung keputusan
penilaian kinerja bagi guru dengan menggunakan metode AHP dan TOPSIS. Dalam penelitian ini, penggunaan
metode AHP dan TOPSIS untuk memberikan penilaian kinerja guru dengan beberapa kriteria. Metode AHP
digunakan untuk pengambilan keputusan berdasarkan multi kriteria, sedangkan metode TOPSIS untuk
memilih alternatif terbaik dari beberapa pilihan yang paling dekat dengan solusi ideal positif dan paling jauh
dari solusi ideal negatif.
Gambar 1 Penilaian dan Pembobotan AHP
METODE

Dalam menyelesaikan persoalan AHP ada beberapa prinsip dasar (Saaty, 2006) yang dipahami seperti;
Decomposition, Comparatif Judgement, Synthesis of Priority, Local Consistency. Dalam paper ini, peneliti
melakukan proses metode AHP yang dibangun dalam tiga tahap berikut:
1). Penyusunan matriks perbandingan berpasangan ( ) yang merepresentasikan tingkat kepentingan an-
tar kriteria berdasarkan skala preferensi AHP.

Gambar 2 Penilaian TOPSIS

2). Normalisasi matriks keputusan. Setiap kolom dijumlahkan, setiap elemen dibagi dengan nilai total kolom-
nya, menentukan ratarata baris atau vektor yang memuat himpunan sejumlah n bobot w1, w2, , wn.
3). Analisis konsistensi.

Analisis konsistensi lain yang juga harus dihitung adalah CR ( consistency ratio). Secara umum, jika;

Gambar 3 Grafik Nilai Akhir TOPSIS

maka matriks perbandingan berpasangan konsisten, sehingga bobot dapat digunakan perankingan alternatif
dalam metode TOPSIS melalui tahapan berikut: MANFAAT
1). Menentukan normalisasi matriks keputusan.
Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk memberikan penilaian kinerja kepada guru secara
obyektif, yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi penilai/kepala sekolah dalam
memberikan persetujuan ataupun merekomendasikan kepada guru yang dinilai layak untuk
2). Menentukan bobot ternormalisasi matriks keputusan. diajukan dalam kenaikan pangkat, golongan, sertifikasi, dan pemilihan guru terbaik
3). Menentukan solusi ideal positif dan ideal negatif. (berprestasi).

KESIMPULAN
4). Menghitung jarak dengan menggunakan jarak
ekuivalen dimensi n.
Untuk memenuhi kebutuhan pembinaan dan pengembangan profesi guru, maka aplikasi sistem
pendukung keputusan penilaian kinerja guru menggunakan metode AHP dan TOPSIS ini dapat
digunakan oleh Kepala Sekolah untuk memberikan penilaian kinerja gurunya, sehingga akan
5). Hitung kedekatan relatif dengan solusi ideal.
membantu Kepala Sekolah dalam menentukan kebijakannya yang dapat dengan mudah dan te-
pat untuk memberikan rekomendasi para gurunya yang akan mengajukan kenaikan jabatan,
6). Melakukan perankingan pilihan alternatif. pangkat, golongan, dan sertifikasi guru, serta dalam penentuan guru berprestasi berdasarkan
peringkat hasil nilai-nya.

Anda mungkin juga menyukai