Anda di halaman 1dari 6

PEMERIKSAAN IVP

Alat dan bahan untuk pemeriksaan Intra Vena Pyelografi yang harusdipersiapkan antara lain :
Pesawat rontgen siap pakai, kaset IP dan film ukuran 24x 30 cm dan 30 x 40 cm, grid, marker
dan plester.Pada pemeriksaan Intra Vena Pielografi perlu dipersiapkan alat untuk memasukkan
media kontras, terdiri alat bantu steril dan non steril. Alat steril yangdiperlukan antara lain : spuit
20 cc, jarum ukuran 20-21, kassa, kapas alkohol, obatanti alergi dan infus set. Sedangkan alat
bantu non steril terdiri atas : bengkok, pengatur waktu, tensimeter dan tabung oksigen.
2.5.2

Persiapan penderita
Persiapan pemeriksaan pada traktus urinarius perlu dilakukan dengantujuan agar abdomen bebas
dari feses dan udara dengan melakukan urus-urus.Selain itu juga harus dilakukan pemeriksaan
kadar kreatinin normal (1,5mg/100ml) dan ureum normal (20 mg/100 ml) darah di
laboratorium serta pengukuran tekanan darah pasien.Tahapan persiapan yang harus dilakukan
pasien antara lain sebagai berikut

:1. Sehari sebelum pemeriksaan, pasien hanya diperbolehkan makanan rendahserat, misalnya
bubur kecap

2. Pada tengah malam tidak boleh makan lagi atau pasien puasa minimal 8 jamsebelum
pemeriksaan dilakukan

3. pada malam hari penderita diberi obat pencahar yang berupa


sulfas magnesium
atau garam ingris sebanyak 30 gram atau
dulkolax
tablet sebanyak 4 butir.

4. pada pagi hari pasien diberi


dulkolax suposutoria
sebanyak 1 butir yangdimasukkan ke dalam dubur guna lavement

5. pasien dilarang merokok dan banyak bicara karena dapat meningkatkan produksi cairan dalam
lambung dan volume udara pada usus

6. sebelum pemeriksaan dilakukan, pasien diminta untuk buang air kecil

7.pasien diwajibkan melakukan tes darah di laboratorium guna mengukur kadar ureum serta krea
tininnya. Kandungan kreatinin (menyatakan jumlah darahyang dibersihan dari kreatinin per
menit) normal berkisar antara 120-140 ml per menit per 1,73 m
2
luas permukaan tubuh (Scholtmeijer,1997). Sedangkan kadar ureum normal dalam darah ialah 8-
25 mg/100ml
TEKNIK PEMERIKSAAN HSG

VII. Persiapan Alat dan Bahan


Pesawat roentgen dengan fluoroscopy
kaset ukuran 18X24 cm, 24X30 cm
apron
peralatan HSG meliputi :
sonde uterus
speculum vagina sepasang (2 buah)
tenaculum (portio tang)
conus (ukuran S,M,L)
sarung tangan
kain kasa (haas)
canul injection dan syringe (salphingograf)
alas bokong
lampu sorot
bengkok

VII. Persiapan Pasien


1. Pasien dilarang coitus sebelum dilakukan pemeriksaan Kenapa ?
2. Dilakukan pada hari ke 9 - 12 siklus haid (jika menstruasi sudah selesai) Menurut K Fochem (13-16:
Barat)
3. Sebelum dilakukan pemeriksaan, pasien disuruh buang air kecil (mixie)
4. Pasien membawa pembalut

IX. Jenis-jenis Kontras Media


Lipiodol ultrafluid
urografin 60% (meglumin diatrizoate 60% atau sodium diatrizoate 10%)
hipaque 50% (sodium diatrizoate)
endografin (meglumine iodipamide)
diaginol viscous (sodium acetrizoate plus dextran)
salpix (sodium acetrizoate plus polyvinyl pyrolidone)
isopaque (metrizoate)

X. TEKNIK RADIOGRAFI
Plan Foto
Pemasangan Alat HSG
Pemasukan Bahan Kontras
Foto (Eksposi) AP, Oblique Kanan, Oblique Kiri
Post Void

Plan Foto
Dibuat untuk menentukan factor eksposi, melihat apakah ada kalsifikasi pada ovarium, kalsifikasi fibrosa
pyosalpinx,menggunakan film ukuran 24X30 cm yang diletakkan melintang.

Teknik Pemotretan
pasien supine diatas meja pemeriksaan
atur posisi pasien agar pelvis simetris
sentrasi kurang dari 2,5 cm garis tengah antara kedua SIAS atau 2 inchi di atas Symphisis pubis
(menurut Merrill)
sinar diarahkan tegak lurus film
Kriteria gambar :
a. Daerah pelvis mencakup vesica urinaria
b. Daerah uterus (pintu panggul atas terlihat di pertengahan film)

Pemasangan Alat HSG

pasien tidur supine di atas meja pemeriksaan, bagian bokong pasien diberi alas
posisi pasien litotomi (cytoscopic position), lutut flexi. Sebelum dilakukan pemasangan alat HSG, pasien
diberitahukan tentang pemasangan alat dengan maksud agar pasien mengerti dan tidak takut.
Lampu sorot diarahkan kebagian genetalia untuk membantu penerangan
Bagian genetalia eksterna dibersihkan dengan betadine menggunakan kassa steril
Speculum dimasukkan ke liang vagina secara perlahan-lahan
Cervix dibersihkan dengan betadine menggunakan kassa steril dan alat forceps/ tenaculum
Untuk mengetahui arah dan dalamnya cavum uteri digunakan sonde uterus
Portio dijepit dengan menggunakan tenaculum agar bagian dalam cervix dapat terbuka
Conus dipasang pada alat canulla injection yang telah dihubungkan dengan syringe yang berisi bahan
kontras kemudian dimasukkan melalui liang vagina sehingga conus masuk ke dalam osteum uteri
eksterna (ke dalam cervix)
Tenaculum dan alat salphingograf di fixasi, agar kontras media yang akan dimasukkan tidak bocor.
Speculum dilepas perlahan-lahan
Pasien dalam keadaan supine digeser ke tengah meja pemeriksaan, kedua tungkai bawah pasien
diposisikan lurus.
Kemudian fluoroscopy pada bagian pelvis dan bahan kontras disuntikkan hingga terlihat spill pada kedua
belah sisi.

Pengambilan Gambar (Eksposi)

Antero Posterior
Posisi pasien : supine diatas meja pemeriksaan dengan kedua tungkai lurus, pelvis rapat pada meja
pemeriksaan, kedua tangan diatas kepala, meja pemeriksaan diposisikan trendelenberg
Kaset ukuran : 18X24 cm dipasang melintang
Bahan kontras : disuntikkan 2-5 cc
CR : pada symphisis pubis, eksposi
Kriteria gambar yang tampak adalah tampak pengisian bahan kontras ke dalam tuba fallopi, tampak
gambaran corpus uteri dan spill pada peritoneal cavity ( rongga peritoneal ).

Oblique Kanan
Posisi pasien : supine, tungkai kanan lurus, panggul bagian kiri diangkat kira-kira 45, panggul bagian
kanan merapat ke meja pemeriksaan, kedua tangan di atas kepala, meja dalam keadaan trendelenberg.
Kaset ukuran : 18X24 cm dipasang melintang
CR : diarahkan pada pertengahan antara SIAS dan sympisis pubis bagian kanan, lalu di
eksposi
Kriteria gambar yang tampak adalah tampak pada pengisian bahan kontras pada cavum uteri, tuba
uterine, dan spill pada rongga peritoneum

Oblique Kiri
Posisi pasien : supine, tungkai bawah kiri lurus, panggul bagian kanan diangkat kira-kira 45, panggul
bagian kiri merapat ke meja pemeriksaan, kedua tangan diatas kepala, posisi meja trendelenberg.
Kaset ukuran : 18X24 cm diletakkan melintang
CR : diarahkan pada pertengahan antara .
SIAS dengan sympisis pubis
Kriteria gambar yang tampak adalah tampak pengisian bahan kontras pada cavum uteri, tuba uterus
bagian kanan dan kiri serta spill di sekitar fimbrae..

Post Void
Pembersihan bahan kontras, posisi sama dengan plan foto, setelah pasien loncat-loncat di Toilet
Kriteria
Daerah pelvis mencakup vesica urinaria
Daerah uterus (pintu panggul atas terlihat di pertengahan film)
Tampak sisa kontras, sebagian telah kosong

XI. PERHATIAN
Pasien setelah pemeriksaan diminta untuk memakai pembalut
Jika terasa pusing, tunggu sampai hilang
Dokter akan menganjurkan makan/minum obat Ponstan
Akan keluar bahan kontras bercampur betadin dari organ genetalia (pasien jangan takut)
Alat-alat HSG segera dibersihkan dengan sabun agar bahan kontras tidak mengering

HSG DENGAN POLY CATETER

Pemeriksaan radiografi sistem reproduksi wanita bagian dalam (uterus dan tuba uterina) dengan
cara memberikan bahan kontras media positif dengan alat bantu kateter.

ALAT DAN BAHAN


Pesawat roentgen dengan fluoroscopy
Kaset ukuran 18 X 24 cm, 24 X 30 cm
Apron
Peralatan HSG kateter meliputi :
Sterill:
speculum vagina sepasang
polycatteter
handscoon
spuit 10 cc
polly cateter
kasa steril (haas)
alas bokong
cocor bebek
Teknik Radiografi HSG Cateter
o Pasien tidur supine di atas meja pemeriksaan, bagian bokong diberi alas kain steril
o Pasien diposisikan lithotomi, daerah vulva dibersihkan dengan betadine
o Speculum dimasukkan ke dalam vagina secara perlahan
o Cervix dibersihkan menggunakan kassa steril dan betadine
o Sonde uterus digunakan untuk mengetahui arah fleksi dan dalamnya cavum uteri
o Cateter yang digunakan adalah polycateteryang mempunyai dua cabang pada pangkalnya, satu untuk
memasukkan udarasehingga menahan bahan kontras agar tidak keluar, cabang yang kedua untuk
memasukkan bahan kontras.
o Poly cateter dimasukkan perlahan sampaicanalis cervikalis, balon dikembangkan dengan mengisi udara
sebanyak 1,5 cc. kemudian cateter ditarik untuk memastikan balon telah menetap dan sempurna.pada
saat memasukkan cateter dibantu dengan alatcocor bebek dan lampu sorot
o Setelah cateter fix, speculum vagina dilepas perlahan-lahan
o Kaki pasien diluruskan dan pasien digeser perlahan ke arah cranial (pertengahan meja)
o Fluoroscopy pada bagian pelvis, sambil memasukkan bahan kontras yang telah terisi didalam spuit 10 cc
o Bahan kontras dimasukkan kira-kira 3 cc sampai terlihat spill sehingga dapat terlihat cavum uteri, dan
menentukan apakah kedua tuba uterine terisi bahan kontras atau belum, jika tidak terlihat maka
tambahkan lagi bahan kontras 1 cc
o Eksposi proyeksi AP (4 cc), Oblique Kanan (+2 CC), Oblique Kiri (+2 CC)
o Setelah terlihat spill maka balon cateter dikempiskan dan cateter dilepaskan perlahan-lahan.
o Minta pasien untuk melompat-lompat di Toilet agar sisa kontras dapat keluar

PERHATIAN
Pasien setelah pemeriksaan diminta untuk memakai pembalut
Jika terasa pusing, tunggu sampai hilang
Dokter akan menganjurkan makan/minum obat Ponstan
Akan keluar bahan kontras bercampur betadin dari organ genetalia (pasien jangan takut)
Alat-alat HSG segera dibersihkan dengan sabun agar bahan kontras tidak mengering

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN

Menggunakan Alat HSG (Set) Menggunakan alat bantu


cateter
Kelebihan Pada saat dialirkan bahan Pasien tidak terasa sakit
kontras media, aliran agak
kuat jika terjadi sumbatan
akan mengikis sumbatan.

Kekurangan Karena alat tsb terbuat dari Aliran bahan kontras agak
logam, dapat mengakibatkan lambat
iritasi dengan organ Adanya gambaran balon pada
reproduksi bagian dalam bagian distal (cervic uteri)
sehingga luka. Tambahan biaya untuk
Pasien terasa sakit pembelian poly cateter

Anda mungkin juga menyukai