Anda di halaman 1dari 12

KATA PENGANTAR

Penulis mengucapkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena telah

melimpahkan segala rahmat dan karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

laporan tugas akhir yang merupakan salah satu persyaratan untuk menyelesaikan

program studi strata satu (S1) pada Program Studi Ilmu Hukum Universitas Putera

Batam.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Karena itu,

kritik dan saran akan senantiasa penulis terima dengan senang hati.

Dengan segala keterbatasan, penulis menyadari pula bahwa skripsi ini takkan

terwujud tanpa bantuan, bimbingan, dan dorongan dari berbagai pihak. Untuk itu,

dengan segala kerendahan hati, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Rektor Universitas Putera Batam.


2. Ketua Program Studi ..
3. ... selaku pembimbing Skripsi pada Program Studi Ilmu Hukum

Universitas Putera Batam.


4. Dosen dan Staff Universitas Putera Batam
5. .
6. .......................................
7. .................................................................
8. ....................................................................................

Semoga Tuhan membalas kebaikan dan selalu mencurahkan Berkat serta

KaruniaNya, Amin.
Batam, April 2017

Penulis

BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Penelitian

Indonesia merupakan Negara kepulauan terbesar di dunia, dan juga Negara

dengan populasi penduduk terbanyak nomor 4 didunia setelah Tiongkok, India, dan

Amerika Serikat. Dalam era globalisasi dan modern sekarang ini, Negara dipaksa

harus dapat berkembang dalam berbagai aspek dan bidang, salah satunya yaitu bidang

industri.
Undang-Undang Dasar 1945 pasal 27 menyebutkan bahwa setiap warga

negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan. Dan

dipertegas dalam Pasal 3 Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1969 tentang Ketentuan-

ketentuan Pokok Tenaga kerja yang berbunyi : Tiap tenaga kerja berhak atas

pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan. Sedangkan dalam Pasal

5 Undang-Undang Nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan menyebutkan

bahwa Setiap tenaga kerja memiliki kesempatan yang sama tanpa diskriminasi

untuk memperoleh pekerjaan.


Di Indonesia terdapat berbagai macam bidang industri dalam usaha

pembangunan Negara. Sejalan dengan proses era globalisasi kehidupan masyarakat

Indonesia mengalami banyak perubahan, yaitu dari masyarakat agraris menjadi

masyarakat industri dimana persaingan di bidang usaha semakin tinggi.

Perusahaan-perusahaan, industri kecil maupun besar dituntut untuk semakin


meningkatkan kualitasnya untuk tetap bertahan di bidang usaha. Tuntutan

peningkatan kualitas tersebut tidak hanya mengenai mutu hasil produksi tetapi

juga orang-orang yang terlibat di dalamnya.

Adanya tuntutan peningkatan tersebut, hal ini tentunya juga memerlukan

pengerahan tenaga kerja secara intensif pula dari para pekerja. Sehingga sering kali

para pekerja diharuskan bekerja di luar batas kemampuannya, akibatnya

keselamatan dan kesehatan dari pekerja sering terabaikan.

Sehubungan dengan pertumbuhan industri dan persaingan usaha, maka

semakin bertambah pula penggunaan mesin-mesin sebagai alat untuk mempermudah

pekerjaan. Dengan penggunaan mesin-mesin tersebut tentu saja akan lebih

memperlancar proses produksi, tetapi resiko terjadinya kecelakaan kerja yang dapat

menimpa tenaga kerja juga lebih besar pula. Bahan-bahan yang mengandung racun,

mesin-mesin, alat-alat, serta cara-cara kerja yang buruk, kekurangan pengetahuan

untuk penanganan peralatan yang serba baru dan mutakhir, dan tidak adanya latihan

kerja serta pengetahuan tentang sumber bahaya yang baru senantiasa merupakan

sumber-sumber bahaya dan penyakit-penyakit akibat kerja. Oleh karenanya tenaga

kerja dalam bekerja perlu adanya pengetahuan tentang keselamatan dan kesehatan

yang maju dan tepat serta dilengkapi alat perlindungan diri sehingga dapat diperkecil

kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja dan penyakit yang timbul akibat kerja.

Menurut data terakhir dari bpjsketengakerjaan terdapat total 33.151 orang

pekerja mengalami kecelakaan kerja sampai bulan April 2016 di seluruh Indonesia,
data tersebut bisa bertambah mengingat masih banyak pekerja yang tdak terdaftar

pada bpjsketenagakerjaan.

(http://www.bpjsketenagakerjaan.go.id/page/Lain-Lain/Jumlah-Kasus-

Jaminan.html diakses 26 maret 2017 16:55 wib)

Dari data diatas menunjukkan bahwa angka kecelakaan kerja di Indonesia

masih sangat tinggi dan perlu adanya upaya untuk memperkecil angka kecelakaan

tersebut diatas terhadap para pekerja khususnya di kota Batam.

Dalam hal ini Dinas Tenaga Kerja Kota Batam yang merupakan salah satu

Dinas Tenaga Kerja yang ada di Indonesia harus selalu memberikan perlindungan

kepada pekerja dan pengusaha di Kota Batam. Hal ini disebabkan karena pekerja

merupakan aset pembangunan nasional yang secara normatif di jamin oleh Undang-

Undang dan hal tersebut adalah suatu hak yang yang harus diterima oleh pengusaha.

Maka dalam hal ini Dinas Tenaga Kerja Kota Batam harus mengadakan perlindungan

keselamatan dan kesehatan kerja bagi pekerja untuk menghindari kecelakaan kerja

dan penyakit yang timbul akibat hubungan kerja terhadap para pekerja dan

pengusaha.

Dalam penerapannya ditemukan masih banyak penyimpangan yang ditemukan

dalam penerapannya undang-undang yang menganturnya dilapangan, hal tersebut

terjadi karna kurangnya sosialisasi antara dinas tenga kerja dengan pengusaha atau
pengusaha kepada pekerja mereka. Berdasarkan uraian diatas penulis merasa tertarik

untuk mengadakan penelitian dengan judul:

PERANAN DINAS TENAGA KERJA KOTA BATAM DALAM

MENGATASI KECELAKAAN KERJA (STUDI PADA DINAS TENAGA KERJA

KOTA BATAM.

1.2. Identifikasi Masalah

Dari uraian latar belakang diatas dapat di indentifikasi permasalahannya

dibawah ini:

2.2.1 Kurangnya pengawasan terhadap keselamatan kerja di tempat kerja.


2.2.2 Kurangnya sosialisasi keselamatan kerja di tempat kerja.

3. Pembatasan Masalah

Penulis menyadari bahwa banyak kekurangan dalam penelitian ini, baik dari

segi waktu, biaya, dan kemampuan akademis, oleh karena itu penulis hanya

memfokuskan penelitian ini hanya sampai bagaimana Peranan Dinas Tenaga Kerja

Kota Batam dalam mengatasi kecelakaan kerja.


1.3. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, Identifikasi masalah, dan pembatasan masalah,

maka dapat dirumuskan permasalahannya, yaitu:

2.3.1 Bagaimana peranan dinas tenaga kerja kota batam dalam mengatasi

kecelakaan kerja?
2.3.2 Apa saja upaya yang dilakukan dinas tenaga kerja kota batam dalam

mengatasi kecelakaan kerja?


2.3.3 Apa saja kendala yang dihadapai dinas tenaga kerja kota batam dalam

mengatasi kecelakaan kerja?

1.4. Tujuan Penelitian

Berdasarkan Perumusan Masalah diatas, maka dapat disimpulkan tujuan dari

penelitian ini adalah:

Untuk mengetahui bagaimana peranan dinas tenaga kerja kota batam dalam

mengatasi kecelakaan kerja.

Untuk mengetahui apa saja upaya yang dilakukan dinas tenaga kerja kota batam

dalam mengatasi kecelakaan kerja.

Untuk mengetahui bagaimana peranan dinas tenaga kerja kota batam dalam

mengatasi kecelakaan kerja.


1.4.1 Untuk mengetahui bagaimana peranan dinas tenaga kerja kota batam

dalam mengatasi kecelakaan kerja.


1.4.2 Untuk mengetahui apa saja upaya yang dilakukan dinas tenaga kerja

kota batam dalam mengatasi kecelakaan kerja.


1.4.3 Untuk mengetahui apa saja kendala yang dihadapi dinas tenaga kerja

kota batam dalam mengatasi kecelakaan kerja.

1.5. Manfaat Penelitian

1.5.1 Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat diterapkan sebagai bahan referensi dan

pertimbangan dalam pencegahan kecelakaan kerja

1.5.2 Manfaat praktis

1.5.2.1 Bagi penulis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengalaman dan

ilmu pengetahuan dalam mengembangkan pola pikir ilmiah

dalam lingkup hukum ketenagakerjaan.

1.5.2.2 Bagi ilmu pengetahuan

Penelitian ini diharapkan bermanfaat dalam penerapan

pencegahan kecelakaan kerja


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Untuk mengetahui peranan dan langkah-langkah dinas tenaga kerja kota

batam dalam mengatasi kecelakaan kerja, maka penulis memerlukan beberapa

sumber-sumber referensi terpercaya, diantaranya buku-buku, jurnal, skripsi, dan

perundang-undangan dalam penelitian ini.

2.1. Teori Dasar


2.1.1 Tinjauan kecelakaan kerja

a. Kerja

Secara garis besar Kerja adalah kegiatan yang dilakukan setiap orang

secara dinamis, terstruktur, dan berulang-ulang terhadap suatu

kegiaatan tertentu. Adapun kerja menurut para ahli adalah:

Steers dan Porter (1983),

Kerja merupakan hal yang penting dalam kehidupan individu karena beberapa

alasan. Pertama, adanya pertukaran atau timbale balik dalam kerja. Ini dapat

berupa reward. Secara ekstrinsik, reward seperti uang. Secara intrinsik, reward

seperti kepuasan dalam melayani. Kedua, keija biasanya memberikan

beberapa fungsi sosial. Perusahaan sebagai tempat kerja, memberikan

kesempatan untuk bertemu orang-orang baru dan mengembangkan

persahabatan. Ketiga, pekeijaan seseorang seringkali menjadi status dalam

masyarakat luas, namun kerja juga dapat menjadi sumber perbedaan sosial

maupun integrasi sosial. Keempat, adanya nilai keija bagi individu yang

secara psikologis dapat menjadi sumber identitas, harga diri dan aktualisasi

diri.

Brown (dalam Anoraga, 1998)

kerja merupakan penggunaan proses mental dan fisik dalam mencapai

beberapa tujuan yang produktif.


Supriyadi (2003)

Kerja adalah beban, kewajiban, sumber penghasilan, kesenangan, gengsi,

aktualisasi diri, dan lain lain.

b. Kecelakaan

Kecelakaan adalah kejadian yang tidak terduga dan tidak diharapkan

terjadi kepada korban yang mengakibatkan kerugian, baik material

maupun penderitaan bagi yang mengalaminya.

c. Kecelakaan Kerja

2.2. Penelitian Terdahulu

2.3. Kerangka Pemikiran

2.4. Hipotesis

BAB III METODE PENELITIAN (TENTATIF ATAU

DISESUAIKAN
DENGAN PENELITIAN PROGRAM STUDI)

3.1. Desain Penelitian

3.2. Operasional Variabel

3.3. Populasi dan Sampel

3.4. Teknik Pengumpulan Data

3.5. Metode Analisis Data

3.6. Lokasi dan Jadwal Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.1.Simpulan

5.2.Saran

Anda mungkin juga menyukai