Sel kanker muncul setelah terjadi mutasi-mutasi pada sel normal yang
disebabkan oleh zat-zat karsinogenm tadi. zat karsinogen dari asap rokok
tersebut memicu terjadinya Karsinogenesis (transformasi sel normal
menjadi sel kanker). Karsinogenesisnya terbagi menjadi 3 tahap :
Karsinoma sel mukosa yang makroskopik bersifat tukak lesi yang terus
menetap menginflamasi jaringan tulang terutama mandibula sampai
endotel bermetastasis ke bagian tubuh yang lain.
Hati
Telah dipastikan terdapat tiga keterkaitan etiologik yang utama : infeksi oleh
HBV, Penyakit hati kronis (khususnya yang berkaitan dengan HCV dan alkohol) dan
kasus khusus hepatokarsinogen dalam makanan (terutama aflatoksin)
- Banyak faktor, termasuk usia, jenis kelamin, bahan kimia, virus, hormon,
alkohol, dan gizi, berinteraksi dalam pembentukan HCC.
- Siklus kematian dan regenerasi sel yang berulang, seperti terjadi pada
hepatitis kronis apapun sebabnya, penting dalam patogenesis kanker hati
- Seperti pada virus papiloma manusia, sebagian (tetapi tid ak semua) studi
mengisyaratkan bahwa protein HBV tertentu mengikat dan mengaktifkan
gen penekan tumor TP53. Keterkaitan antara infeksi hepatitis C dan
Memang dibanyak belahan dunia termasuk Jepang dan Eropa tengah, inf eksi
HCV kronis merupakan faktor risiko terbesar terjadinya kanker hati. HCC pada
pengidap hepatitis C hampir selalu timbul pada sirosis. Didaerah tertentu didunia
seperti Cina dan Afrika Selatan, tempat HBV endemi k juga banyak terjadi pajanan
ke aflatoksin dalam makanan yang berasal dari jamur Aspergillus flavus . Toksin
yang sangat karsinogenik ini ditemukan dalam kacang dan padi -padian yang
berjamur.
Esofagus
Biasanya pasien mengalami lesi ulserasi esofagus yng luas sebelum gejala timbul. Malignasi, biasanya
sel squamosa tipe epidermoid, menyebar dibawah mukosa esofagus , atau dapat menyebar langsung
kedalamnya, melalui dan diatas lapisan otot ke limfatik. Pada tahap lanjut, obstruksi esofagus terliat,
dengan kemungkinan peforasi mediastinum dan erosi pembuluh darah besar.
Bila gejala terjadi yang berhubungan dengan kanker esofagus penyakit ini secara umum meluas. Gejala
termasuik disfagia, pada awalnya dengan makanan padat dan akhirnya edngan cairan; perasaan ada
massa ditenggorokan; nyeri saat menelan; nyeri substernal atau rasa penuh; dan kemudian regurgutasi
makanan yang tidak dicerna disertai bau nafas busuk dan cegukan
Pasien pada awalnya hanya makanan padat yng menyebabkan distres, tetapi dengan berkembangnya
penyakit dan obsrtuksi cairan tidak adapat masuk ke lambung. Regurgitasi makanan dan saliva terjadi
hemoragi dapt terjadi dan penurunan progresif berat badan dan kekuatan terjdi sebagai akibat kelaparan.
Gejala selanjutnya mencakup nyeri substernal, cegukan, kesulitan bernafas dan bau nafas busuk.