Anda di halaman 1dari 5

Rongga mulut

Sel kanker muncul setelah terjadi mutasi-mutasi pada sel normal yang
disebabkan oleh zat-zat karsinogenm tadi. zat karsinogen dari asap rokok
tersebut memicu terjadinya Karsinogenesis (transformasi sel normal
menjadi sel kanker). Karsinogenesisnya terbagi menjadi 3 tahap :

1. Tahap pertama merupakan Inisiaasi yatu kontak pertama sel normal


dengan zat Karsinogen yang memancing sel normal tersebut menjadi
ganas.

2. Tahap kedua yaitu Promosi, sel yang terpancing tersebut membentuk


klon melalui pembelahan (poliferasi).

3. Tahap terakhir yaitu Progresi, sel yang telah mengalami poliferasi


mendapatkan satu atau lebih karakteristik neoplasma ganas.

Karsinoma sel mukosa yang makroskopik bersifat tukak lesi yang terus
menetap menginflamasi jaringan tulang terutama mandibula sampai
endotel bermetastasis ke bagian tubuh yang lain.

Hati

Telah dipastikan terdapat tiga keterkaitan etiologik yang utama : infeksi oleh
HBV, Penyakit hati kronis (khususnya yang berkaitan dengan HCV dan alkohol) dan
kasus khusus hepatokarsinogen dalam makanan (terutama aflatoksin)

- Banyak faktor, termasuk usia, jenis kelamin, bahan kimia, virus, hormon,
alkohol, dan gizi, berinteraksi dalam pembentukan HCC.

Sebagai contoh, penyakit yang paling besar kemungkinannya


menimbulkan HCC pada kenyataannya adalah tirosinemia herediter yang
sangat jarang, hampir 40% pasien akan terjangkit tumor ini walaupun
sudah dilakukan kontrol diet (Kumar, 2007).

- Patogenesis pasti HCC mungkin berbeda antara populasi prevalen -HBV


insidensi tinggi versus populasi dengan insidensi rendah (Negara Barat),
sedang pada penyakit hati kronis lainnya, seperti alkoholism, HCV, dan
hemokromatosis herediter lebih sering terjadi.

- Sirosis yang terjadi tampaknya merupakan kontirubutor penting, tetapi

tidak mutlak untuk muncul HCC (Kumar, 2007).

Banyak bukti epidemiologis yang mengaitkan infeksi HBV kronis dengan


kanker hati, dan terdapat bukti kuat yang mengisyaratkan peran infeksi HCV.
Penelitian molekular terhadap karsinogenesis HBV memperlihatkan bahwa genom
HBV tidak mengandung sekuensi onkogenik. Selain itu, tidak terdapat tempat
selektif untuk integrasi DNA virus ke genom pejamu, sehingga tidak terjadi mutasi
atau pengaktivan proto-onkogen tertentu. Faktor berikut diperkirakan berperan :

- Siklus kematian dan regenerasi sel yang berulang, seperti terjadi pada
hepatitis kronis apapun sebabnya, penting dalam patogenesis kanker hati

- Akumulasi mutasi selama siklus pembelahan kontinu sel akhirnya


menyebabkan sebagian hepatosit mengalam i transformasi. Instabilitas
genom lebih besar kemungkinannya terjadi jika terdapat DNA HBV yang
terintegrasi dan hal ini menimbulkan penyimpangan kromosom sep erti
delesi, translokasi dan duplikasi
- Analisis molekular terhadap sel tumor pada orang yang terinfeksi HBV
memperlihatkan bahwa setiap kasus bersifat klonal dalam kaitannya
dengan pola integrasi DNA HBV yang mengisyaratkan integrasi virus
mendahului atau menyertai proses transformasi

- Genom HBV mengkode suatu elemen regulatorik, protein X HBV yang


merupakan suatu activator transkripsional transacting pada banyak gen
dan terdapat di sebagian besar tumor deng an DNA HBV terintegrasi.
Tampaknya di sel hati yang terinfeksi HBV, protein X HBV menggang gu
pengendalian pertumbuhan normal dengan mengaktifkan proto -onkogen
sel pejamu dan mengacaukan kontrol daur sel. Protein ini juga memiliki
efek anti apoptotik

- Seperti pada virus papiloma manusia, sebagian (tetapi tid ak semua) studi
mengisyaratkan bahwa protein HBV tertentu mengikat dan mengaktifkan
gen penekan tumor TP53. Keterkaitan antara infeksi hepatitis C dan

kanker hati cukup kuat (Kumar, 2007).

Memang dibanyak belahan dunia termasuk Jepang dan Eropa tengah, inf eksi

HCV kronis merupakan faktor risiko terbesar terjadinya kanker hati. HCC pada
pengidap hepatitis C hampir selalu timbul pada sirosis. Didaerah tertentu didunia

seperti Cina dan Afrika Selatan, tempat HBV endemi k juga banyak terjadi pajanan

ke aflatoksin dalam makanan yang berasal dari jamur Aspergillus flavus . Toksin

yang sangat karsinogenik ini ditemukan dalam kacang dan padi -padian yang
berjamur.

Penelitian pada hewan memperlihatkan bahwa aflatoksin dapat berikatan secara


kovalen dengan DNA sel dan menyebabkan mutasi diproto -onkogen atau gen penekan
tumor terutama TP53. Namun karsinogenesis tidak terjadi kecuali jika hati aktif secara
mitosis, seperti pada kasus hepatitis virus kronis dengan pro ses kerusakan dan perbaikan
yang berulang -ulang (Kumar, 2007). Tidak ada satupun pengaruh yang berkaitan dengan
HCV berperan dalam pembentukan kolangiokarsinoma. Pengaruh
kausal yang diakui pada tumor yan g jarang ini adalah kolangitis sklerotikans primer, infeksi
kronis saluran empedu oleh cacing hati Opisthorchis sinensis dan yang sejenis, serta riwayat
pajanan ke Thorotrast (dahulu digunakan dalam radiografi saluran empedu). Namun sebagian
besar kolangiokarsinoma timbul tanpa adanya faktor risiko sebelumnya (Kumar, 2007).

Esofagus

Biasanya pasien mengalami lesi ulserasi esofagus yng luas sebelum gejala timbul. Malignasi, biasanya
sel squamosa tipe epidermoid, menyebar dibawah mukosa esofagus , atau dapat menyebar langsung
kedalamnya, melalui dan diatas lapisan otot ke limfatik. Pada tahap lanjut, obstruksi esofagus terliat,
dengan kemungkinan peforasi mediastinum dan erosi pembuluh darah besar.
Bila gejala terjadi yang berhubungan dengan kanker esofagus penyakit ini secara umum meluas. Gejala
termasuik disfagia, pada awalnya dengan makanan padat dan akhirnya edngan cairan; perasaan ada
massa ditenggorokan; nyeri saat menelan; nyeri substernal atau rasa penuh; dan kemudian regurgutasi
makanan yang tidak dicerna disertai bau nafas busuk dan cegukan
Pasien pada awalnya hanya makanan padat yng menyebabkan distres, tetapi dengan berkembangnya
penyakit dan obsrtuksi cairan tidak adapat masuk ke lambung. Regurgitasi makanan dan saliva terjadi
hemoragi dapt terjadi dan penurunan progresif berat badan dan kekuatan terjdi sebagai akibat kelaparan.
Gejala selanjutnya mencakup nyeri substernal, cegukan, kesulitan bernafas dan bau nafas busuk.

Anda mungkin juga menyukai