Jurusan Fisika
Jurusan Fisika
BAB I . PENDAHULUAN
I.2 MAKSUD
Adapun maksud dari penyusuna paper ini adalah menguraikan peranan penting katalis
dalam kehidupan sehari-hari.Hal ini tentunya dilakukan untuk memahami peranan penting
katalis dalam kehidupan sehari-hari , termasuk peranannya di dalam tubuh dan dalam alat
/media penunjang kehidupan seperti sepeda motor,dll.Sehingga dengan paper ini kita dapat
mengetahui proses kimia di dalam tubuh yang melibatkan katalis (enzim).
I.3 TUJUAN
2.KATALIS ENZIM
Enzim adalah suatu biokatalisator organik berupa protein yang menjadi katalis suatu
reaksi tanpa ikut bereaksi. Reaksi metabolisme dalam tubuh makhluk hidup sangat banyak,
karena itu jenis-jenis enzim pun sangat banyak sebab setiap satu enzim hanya dapat
mengkatalis satu jenis reaksi saja.Sesuai peranannya dalam organisme,Enzim merupakan
suatu katalis yang sangat berguna bagi tubuh manusia karena sangat diperlukan dalam proses
pencernaan dan berbagai proses kimia di dalam tubuh.Biasanya nama dari enzim mudah
diingat karena pemberian namanya disesuaikan dengan zat yang bereaksi
dengannya.Kegunaan dari enzim ini didalam tubuh adalah untuk mempercepat reaksi
pemecahan makanan.Biasanya enzim ini bekerja sangat efisien dan sangat selektif .Sebagai
contoh, reaksi dekomposisi H2O2 yang dikatalisasi oleh enzim catalase adalah lebih cepat
109 kali daripada dikatalisasi oleh katalis anorganik.Fungi enzim di dalam tubuh adalah
sangat banyak,tapi disini hanya diuraikan funsi utama enzim di dalam tubuh secara
umum.Adapun fungsi utama enzim di dalam tubuh yaitu :.
- Fungsi Enzim adalah mempercepat proses reaksi kimia organik tanpa habis
- Fungsi enzim adalah untuk menurunkan energi aktivitas, karena energi aktivitas yang
tinggi akan memperlama proses reaksi.
3. KATALIS HETEROGEN
Selain katalis homogeny dan katalis enzim,jenis katalis lainnya yang paling lazim kita
dengar adalah katalis heterogen/heterogeneus, dimana katalisis ini terjadi dalam fase yang
lebih dari satu.Katalis ini dapat berupa padatan dalam cairan atau padatan dalam gas. Sistem
katalisis heterogen paling luas digunakan dalam bidang industri, hal ini tentunya disebabkan
sistem katalis heterogen memiliki beberapa keuntungan misalnya dapat digunakan pada suhu
tinggi sehingga dapat dioperasikan pada berbagai kondisi. Kemudian secara luas digunakan
karena tidak memerlukan tahap yang panjang untuk memisahkan produk dari katalis
(Andriayani, 2005).
Katalisator heterogen mendapat banyak perhatian lebih akhir-akhir ini,terutama dalam
proses sintesis senyawa organik sehubungan dengan pertimbangan terhadap ekonomi dan
dampak lingkungan. Katalisator heterogen umumnya lebih murah dan memiliki kereaktifan
yang tinggi, ramah lingkungan, dan reaksi reaksi dapat berlangsung pada waktu yang tidak
lama, dan memiliki selektivitas yang baik, penanganan yang cukup sederhana,dan juga
menghemat energi (Shaterian, 2009).
Mayoritas dari katalis heterogen ini didasari pada silika, terutama pada saat
beberapa riset menunjukkan keuntungan dari penggunaan silika, diantaranya kestabilan yang
baik, luas permukan yang lebih besar, mudah dan murah, serta kemudahan gugus organik
dalam menjangkar ke permukaan, untuk menyediakan pusat katalitis pada reaksi yang
berlangsung (Gupta et al 2008). Sementara NaHSO4.H2O adalah sistem katalis asam
heterogen yang aman, murah, mudah dalam penanganan dan ramah lingkungan serta stabil
dalam media reaksi. Shaterian et al (2008) telah menunjukkan bahwa NaHSO4.H2O adalah
katalis yang efektif pada beberapa reaksi organik seperti sintesis asil-diazene, reaksi Friedel-
Craft dan deproteksi dari asetal. Chavan et al (2008) mengungkapkan bahwa silika gel yang
didukung dengan NaHSO4.H2O adalah sistem katalis heterogen yang murah dan stabil yang
dapat digunakan pada banyak reaksi organik dibawah kondisi heterogen. Sementara Shaterian
et al (2009) menggunakan katalis serupa pada sintesis senyawa amidoalkil naftol, dimana
hasil yang didapat/yield sebesar 73-93%, waktu reaksi yang singkat, tidak mencemari
lingkungan, serta murah dan mudah dalam penanganannya.
Adapun contoh sederhana dari katalisis heterogen adalah katalis dapat menyediakan
suatu permukaan dimana pereaksi-pereaksi (atau substrat) untuk sementara waktu
terjerap.Pada proses ini Ikatan dalam substrat-substrat menjadi lemah sehingga sangat
memadai untuk terbentuknya produk baru. Ikatan antara produk baru dan katalis lebih lemah
sehingga akhirnya terjadi pelepasan.Adapun mekanisme cara kerja dari katalis heterogen
antara lain :
1. Difusi molekul-molekul pereaksi menuju permukaan
2. Adsorpsi molekul-molekul pereaksi pada permukaan
3. Reaksi pada permukaan
4. Desorpsi hasil dari permukaan
5. Difusi hasil dari permukaan menuju badan sistem
Gas karbonmonoksida (CO), nitrogen oksida (NOx) dan kidrokarbon (HC) yang
merupakan gas buang dari kendaraan pada saat pembakaran yang sangat merugikan
manusia.Terbuangnya gas CO yang dapat mengurangi kadar oksigen dalam lingkungan
sehingga bila terhirup manusia menyebabkan kadar oksigen di dalam darah berkurang.Hal ini
disebabkan karena gas CO akan lebih mudah bereaksi dengan hemoglobin (Hb) yang
mengakibatkan kemampuan darah untuk mentransfer oksigen berkurang. Selain gas CO,gas
lain yang juga merupakan hasil pembuangan pada proses pembakaran adalah gas HC.Gas HC
dapat menyebabkan iritasi mata, batuk, rasa mengantuk dan bercak kulit. Sedangkan gas NOx
dapat mengganggu sistem pernafasan dan merusak paru-paru. NOx juga dapat bereaksi
dengan air membentuk hujan asam dan sangat berbahaya bagi lingkungan (Hardianto, 1998).
Gambar dibawah ini merupakan ilustrasi penggunaan katalis heterogen pada proses
pembakaran dalam kendaraan bermotor.
Dari gambar jelas terlihat volume beberapa gas yang merupakan polutan atau hasil
pembuangan dari proses pembakaran di dalam kendaraan bermotor.Jelas terlihat bahwa gas
yang paling banyak dihasilkan adalah gas CO dengan kadar kurang lebih 150 mg/mile,dan
selanjutnya gas NOx dengan kadar -50 mg/mile yang produksiny6a hamper sama dengan gas
HC.
Gas buang kendaraan bermotor yang dilepaskan melalui katub buang akan
terkonversi menjadi gas yang ramah lingkungan pada temperatur 600 sampai 800 C. Pada
penelitian yang lain, diketahui bahwa reaksi oksidasi CO menjadi CO2 dan reduksi NOx
menjadi N2 tidak dapat berlangsung di bawah 500 C tanpa adanya katalis. Apabila reaksi
tersebut ditambahkan katalis Pt maka reaksi dapat berlangsung pada suhu kerja optimum
sekitar 300 C, di mana gas CO dapat teroksidasi menjadi CO2 dengan nilai konversi di atas
83% dan NOx dapat tereduksi menjadi N2 dengan nilai konversi di atas 97% (Buinevicius,
2008) .
Ada beberapa tahapan pada catalytic converter, yang pertama adalah reaksi reduksi.
Catalytic converter menggunakan platina dan rhodium sebagai katalis logam pada reaksi
reduksi. Ketika gas NOx (NO atau NO2) masuk ke dalam catalytic converter, katalis logam
akan mengadsorpsi dan menyimpan atom Nitrogen dan membebaskan oksigen dalam bentuk
gas Oksigen (O2). Atom Nitrogen yang tersimpan akan bereaksi dengan atom nitrogen
lainnya yang teradsorpsi pada katalis membentuk gas Nitrogen (N2). Reaksi yang terjadi
adalah sebagai berikut:
Tahap kedua yang terjadi pada catalytic converter adalah reaksi oksidasi. Katalis
logam yang digunakan catalytic converter untuk reaksi oksidasi adalah Platina atau Paladium.
Katalis logam tersebut membantu proses pengubahan emisi gas buang seperti gas Karbon
Monoksida (CO) dan sisa hidrokarbon menjadi gas karbondioksida (CO2). Reaksi yang
terjadi adalah sebagai berikut:
Tahap ketiga adalah sistem kontrol yang mengawasi aliran gas buang pada catalytic
converter. Informasi yang didapatkan pada sistem kontrol digunakan untuk mengatur
perbandingan laju alir udara terhadap bahan bakar yang masuk ke ruang pembakaran. Sistem
kontrol memungkinkan catalytic converter bekerja sedekat mungkin dengan titik stoikiometri
(Farrauto, 1999) .
Mekanisme reaksi rektan (CO, HC dan NOx) pada permukaan katalis mengikuti
mekanisme tipe Langmuir-Hinselwood, di mana masing-masing reaktan akan teradsorpsi
pada permukaan katalis membentuk pusat aktif, kemudian kedua pusat aktif bereaksi pada
permukaan menghasilkan produk yang selanjutnya didesorpsi, sebagai contoh adalah reaksi
CO dan O2 pada permukaan katalis Pt menghasilkan molekul CO2 seperti yang terlihat pada
Gambar di bawah ini (Ertl, 2008) .
Gambar 3. Mekanisme kerja katalis heterogen pada hidrogenasi etena, C2H4 + H2--> C2H6
Pada gambar dapat dilihat bahwa pereaksi etena teradsorbsi pada permukaan katalis
yaitu pada sisi aktifnya.Setelah itu H2 terabsordsi kedalam pada permukaan katalis sehingga
terjadi reaksi dan pencampuran zat.Setelah terjadi reaksi,H2 dan C2H4 menyatu sehingga
menghasilkan C2H6.Setelah C2H6 terbentuk,maka C2H6 meninggalkan permukaan katalis
dan inilah yang menjadi produk dari reaksi.
Lain hal nya penggunaan katalis heterogen dalam proses industri, walaupun
dimungkinkan menerapkan suhu tinggi untuk mempercepat reaksi, tetapi biaya operasional
dan pemeliharaan akan sangat mahal. Oleh sebab itu, penggunaan katalis heterogen bagi
industri kimia merupakan aspek yang sangat penting. Hampir semua industri kimia (nasional
maupun internasional) menggunakan katalis heterogen di dalam prosesnya. Beberapa di
antaranya adalah industri pembuatan amonia, asam sulfat, dan asam nitrat.
Pada sintesis amonia, katalis heterogen yang digunakan adalah besi(II) oksida
dengan promotor ganda, yaitu penambahan sekitar 4% kalium oksida dan 0,8% aluminium
oksida. Promotor ini berfungsi untuk meningkatkan aktivitas katalitik dari besi oksida.
Promotor adalah bahan yang menjadikan katalis lebih efektif. Dalam katalis padat, sejumlah
kecil promotor dapat menyebabkan pembentukan kerusakan kisi kristal, yang menimbulkan
bagian aktif pada permukaan katalis. Dalam industri asam sulfat yang dikembangkan melalui
proses kontak, untuk mempercepat pembentukan gas SO3 dari gas SO2 dan gas O2digunakan
katalis vanadium(V)oksida (V2O5). Tahap-tahap reaksi pembuatan asam sulfat sebagai
berikut.
S(s) + O2(g) SO2(g)
SO2(g) + O2(g) SO3(g)
SO3(g) + H2SO4(aq) H2S2O7 (aq)
H2S2O7(aq) + H2O(l ) H2SO4(aq)
Dalam industri asam nitrat yang dikembangkan melalui proses Ostwald digunakan
katalis PtRh. Tahap-tahap reaksi pembuatan asam nitrat adalah sebagai berikut.
4NH3(g) + 5O2(g) 4NO(g) + 6H2O( l )
2NO(g) + O2(g) 2NO2(g)
4NO2(g) + O2(g) + 2H2O( l ) 4HNO3(aq)
Pada proses pembakaran yang tidak sempurna, selain gas karbon dioksida (CO2)
dihasilkan juga gas karbon monoksida (CO). Berbeda dengan CO2, karbon monoksida
berbahaya bagi manusia karena bersifat racun sehingga perlu diubah menjadi senyawa yang
lebih aman. Salah satu caranya adalah dengan mereaksikan CO dan H2 menggunakan katalis.
Beberapa jenis katalis yang digunakan pada reaksi antara gas CO dan H2 dengan berbagai
kondisi reaksi ditunjukkan pada Tabel 4.5 berikut.
Katalis heterogen juga digunakan dalam konverter katalitik pada sistem pembuangan
gas kendaraan bermotor seperti pada Gambar 4.14. Gas buang yang mengandung senyawa
NO, CO, dan CHx dilewatkan melalui konverter yang berisi katalis padat.
CO(g) CO2(g)
NO(g) N2(g)
CHx CO2(g) + H2O(g)
Katalis tersebut mengakibatkan cepatnya pengubahan CO menjadi CO2, CHx
menjadi CO2 dan H2O, serta NO menjadi gas N2, yang semuanya relatif ramah lingkungan.
Oleh karena sifat reaksi yang rumit dalam konverter, biasanya digunakan campuran katalis.
Material katalitik yang efektif adalah oksida logam unsur transisi dan logam mulia seperti
platina dan paladium.
Salah satu kendala dalam penggunaan katalis heterogen adalah hampir semua katalis
teracuni. Maksudnya, pengotor-pengotor dalam pereaksi melapisi permukaan katalis atau
memodifikasi permukaan katalis sehingga aktivitas katalitiknya berkurang. Kerja katalis
dapat dihambat oleh suatu inhibitor dengan cara mengikat katalis atau mengikat pereaksi.
Contoh, bau tengik pada mentega disebabkan oleh adanya ion tembaga yang masuk ketika
pengemasan. Ion tembaga ini berperan sebagai katalis sehingga mentega cepat teroksidasi.
Bau tengik dapat dikurangi dengan menambahkan sejumlah kecil zat organik tertentu.
Penambahan zat ini dapat mengikation tembaga sehingga efek katalitik dari ion tembaga
hilang.
Salah satu katalis heterogen yang paling terkenal yaitu katalis Zeolit .Katalis ini
telah banyak digunakan dalam bidang industri kimia baik sebagai penukar ion, dan
pemisahan gas. Hal ini dikarenakan katalis zeolit dapat mengkatalisa beberapa reaksi seperti
crakcing, isomerisasi dan sintesa hidrokarbon. Peran dan aktivitas zeolit dalam mengkatalisa
sangat ditentukan oleh jumlah dan situs asam yang terdapat pada permukaan. Karena
kekuatan asam zeolit alam berada pada daerah yang lebar maka selektivitas katalis menjadi
rendah. Dengan demikian perlu dilakukan penyeragaman kekuatan asam katalis yang dapat
dilakukan dengan cara dealuminasi parsial.
Katalis zeolit dapat digunakan dengan beberapa metoda.Metoda yang paling sering
digunakan untuk mendistribusikan logam Ni dalam zeolit dilakukan dengan cara impregnasi
dan ion exchange. Pada metoda ion exchange, cara memasukkan kation ke dalam kerangka
zeolit dilakukan melalui pertukaran antara kation alkali atau alkali tanah dengan larutan
garam logam prekursor. Bila ion exchange berlangsung pada zeolit alam, maka dengan cara
menukarkan logam alkali atau alkali tanah dengan ion Ni2+ dan reaksi ini berlangsung pada
temperature 180o
Yang merupakan proses primer dalam pelarutan ester , tantomerisasi ketonel, dan
inversi sukrosa.Katalis basa bronsted merupakan transfer ion hydrogen dari substrat ke basa :
XH + B X- + BH+ Kemudian X- bereaksi
Ini merupakan tahap primer dalam isomerasi dan halogenasi senyawa organic, dan
dalam reaksi claisen dan adol.
Jika ditinjau lebih lanjut bagaimana proses reaksi itu berlangsung,maka didapatkan
bahwa proses ini memerlukan 12 tahap enzimatik.Pada tahap terakhir asetaldehida direduksi
menjadi etanol melalui aksi enzim alkohol dehidrogenasi
Mekanisme yang paling sederhana dari aksi enzim yaitu yang melibatkan suatu
spesies pereaksi yang disebut dengan substrat (S),yang mengikatkan dirinya pada sisi aktif
enzim (E).Hasilnya dalah kompleks enzim-substrat (ES).Kompleks ini terurai menghasilkan
spesies hasil reaksi (P) dan enzim semula (E).Jadi dari hasil reaksi ini dapat disimpulkan
bahwa enzim itu dapat meningkatkan laju reaksi dengan nmenurunkan energi aktifasi dimana
enzim itu sendiri tidak ikut bereaksi.Mekanisme tahapan dari reaksi enzim yang berlangsung
bolak balik itu dapat digambarkan
S + E ES
ES E + P
Pada gambar di ats terlihat bahwa sisi aktif dari enzim sama dengan bentuk dari
substrat.Artinya disini enzim tidak perlu untuk menyesuaikan bentuk dengan bentuk
substrat.Atau sama seperti prinsip kerja kunci dan gembok.
b. Teori kecocokan yang terinduksi (Induced fit theory)
Menurut teori kecocokan yang terinduksi, sisi aktif enzim merupakan bentuk yang
fleksibel. Ketika substrat memasuki sisi aktif enzim, bentuk sisi aktif termodifikasi
melingkupi substrat membentuk kompleks. Ketika produk sudah terlepas dari kompleks,
enzim tidak aktif menjadi bentuk yang lepas. Sehingga, substrat yang lain kembali bereaksi
dengan enzim tersebut.
Selain katalis enzim dalam tubuh,penggunaan katalis akhir-akhir ini sangat
banyak,baik dalam hal industry maupun dalam praktikum.Misalnya saja,jenis katalis
heterogen yang banyak di gunakan dalam industry-industri besar,seperti industry
makanan,kosmetik dan industry lainnya.Peranan katalis ini membawa dampak besar bagi
kelangsungan hidup manusia,diantaranya menunjang tingkat perekonomian dan tingkat
kemakmuran hidup manusiaMisalnya saja fungsi katalis heterogen dalam mengatasi polutan
udara akibat gas buang dari kendaraan bermotor,yaitu mempercepat reaksi dalam suhu yang
tinggi dimana gas karbon monoksida dapat direduksi menjadi karbon dioksida (CO2) dan
juga dapat mereduksi gas NOx menjadi N2.Jadi penggunaan katalis juga ,membetrikan
perubahan dari dampak yang lebih besar menjadi dampak yang lebih kecil.Pada umumunya
jenis katalis yang digunakan pada kendaraan ini adalah katalis logam,seperti logam platinum
(Pt).
Dari perkembangan industri dewasa ini, khususnya industri-industri perabot plastik
dan zat kimia juga tentunya saja tak terlepas dari apa yang namanya katalis. Katalis ikut
ambil peran dalam kemajuan teknologi.Peranan ini merupakan suatu isyarat bahwa katalis itu
tidak dapat dimusnahkan dalam kehidupan sehari-hari meskipun jaman semakin
berkembang.Justru perkembangan jaman ini menjadi suatu tolak ukur dalam perkembangan
katalis. Salah satu sifat khusus dar katalis itu adalah bahwa katalis dapat berperan dalam
reaksi tapi bukan sebagai pereaksi ataupun produk. Salah satu jenis katalis yang paling umum
digunakan dalam industri perabot plastic adalah adalah katalis zeolit.Katalis zeolit banyak
digunakan dalam industry kimia sebagai penukar ion, pemisahan gas serta berfungsi sebagai
katalis heterogen. Zeolit dapat mengkatalisa beberapa reaksi seperti crakcing, isomerisasi dan
sintesa hidrokarbon. Peran dan aktivitas zeolit dalam mengkatalisa sangat ditentukan oleh
jumlah dan situs asam yang terdapat pada permukaan. Karena kekuatan asam zeolit alam
berada pada daerah yang lebar maka selektivitas katalis menjadi rendah. Dengan demikian
perlu dilakukan penyeragaman kekuatan asam katalis yang dapat dilakukan dengan cara
dealuminasi parsial.Jenis katalis lainnya yaitu katalis Ziegler-Natta.Katalis ini digunakan
untuk pembentukan barang barang yang bersifat plastic.Misalnya saja polipropilena.Katali
Ziegler-Natta itu sendiri itu adalah campuran antara senyawa-senyawa titanium seperti
titanium(III) klorida atau titanium(IV) klorida dan senyawa-senyawa aluminium seperti
aluminium trietil. Katalis Ziegler-Natta ini dapat membatasi berbagai monomer yang ada
padasebuah orientasi yang spesifik, hanya menambahkan monomer-monomer itu ke rantai
polimer jika mereka menghadap ke arah yang benar.Selain dapat memproduksi polipropilena,
katalis Ziegler-Natta juga dapat memproduksi ammonia dengan cara menambahkan katalis
oksida besi ke dalam reaksi. Dalam memproduksi ammonia digunakan suatu proses sintesis
yang disebut proses Haber-Bosch. Proses Haber-Bosch ialah proses pembuatan ammonia
(NH3) dengan cara mencampurkan antara nitrogen dan hydrogen dengan faktor-faktor
(tekanan dan suhu) yang optimal. Dalam pembuatan ammonia, diperlukan tekanan yang
cukup tinggi, yakni berkisar 200-1000 atm. Apabila tekanan yang digunakan tinggi, maka
reaksi akan bergeser ke kanan dan secara otomatis reaksi menjadi eksoterm. Selain tekanan
yang tinggi, dalam pembuatan ammonia juga diperlukan suhu yang sesuai dengan yang
dibutuhkan. Apabila suhu yang digunakan terlalu tinggi pada ammonia (NH3), maka ini akan
mengurai dan membentuk nitrogen (N2) dan hydrogen (N2). Dan apabila suhu yang
digunakan rendah, kadar reaksi pembuatan ammonia akan menurun
Selain katalis enzim dan heterogen,katalis yang diakui penggunaanya paling sulit
juga memegang peranan penting dalam konsep asam.Mengapa katalis homogen dikatakan
sebagai katalis yang penggunaannya paling sulit ? Ini disebabkan karena pada penggunaan
katalis homogen harus di ikuti dengan katalis heterogen.Hal ini disebabkan karena setelah
reaksi berlangsung,katalis harus dipisahkan dengan produk.Tentunya pemisahan ini menjadi
kesulitan tersendiri bagi kita.Meskipun katalis homogen sulit digunakan,tapi peranannya
dalam konsep asam tidak dapat dilepaskan.Misalnya saja dalam konsep bronsted
lowry,dimana terjadi transfer ion hydrogen dari substrat ke basa.
Perkembangan katalis dalam tahun ke trahgun semakin saja terlihat.Hal ini dapat
ditinjau dengan semakin banyaknya jenis katalis baru yang ditemukan dan digunakan dalam
menghadapi kemajuan jaman.Misalnya saja dengan kemunculan katalis asam berjenis asam
H2SO4 yang digunakan dalam proses esterifikasi yang nantinya menghasilkan ester.Jenis
katalis ini digolongkan kedalam katalis homogen asam yang merupakan donor proton dalam
pelarut organic.Katalis H2SO4 yang digunakan dalam reaksi esterifikasi adalah katalisator
positif karena berfungsi untuk mempercepat reaksi esterifikasi yang berjalan lambat. H2SO4
juga merupakan katalisator homogen karena membentuk satu fase dengan pereaksi (fase
cair). Pemilihan penggunaan asam sulfat (H2SO4) sebagai katalisator dalam reaksi
esterifikasi dikarenakan beberapa faktor, diantaranya adalah :
1. Asam sulfat selain bersifat asam juga merupakan agen pengoksidasi yang kuat
2. Asam sulfat dapat larut dalam air pada semua kepekatan
3. Reaksi antara asam sulfat dengan air adalah reaksi eksoterm yang kuat
4. Jika air ditambahkan asam sulfat pekat maka ia mampu mendidih
5. Karena afinitasnya terhadap air, maka asam sulfat dapat menghilangkan bagian terbesar
uap air dan gas yang basah, seperti udara lembab.
Jenis katalis homogen asam lainnya yang sering digunakan adalah HF, H3PO4 dan RSO3H,
Berjalan dari peranan penting katalis dalam kehidupan,para peneliti terus
mengadakan penelitian tentang katalis baru yang nantinya dapat digunakan.Baru-baru
ini,peneliti asal amerika,Jeffrey Long dan koleganya dari Universitas California, Barkeley,
USA, membuat suatu kompleks senyawa molibdenum-oxo yang bertindak sebagai
elektrokatalis, sehingga dapat mereduksi energi yang diperlukan untuk membuat hidrogen
dari air dengan menggunakan elektroda merkuri.Katalis kompleks logam-oxo ini
menunjukkan aktifitas katalitik dan kestabilan yang sangat tinggi, dan biaya produksinya
tergolong murah.
Hidrogen menarik perhatian para peneliti karena dapat dijadikan sebagai bahan
bakar yang ramah lingkungan. Pada dasarnya, hidrogen diproduksi dengan mereaksikan
antara uap air dengan gas metana dengan meggunakan katalis nikel, kekurangan metode ini
adalah menghasilkan hasil samping berupa gas CO2 yag dapat mengakibatkan efek rumah
kaca.
Perkembangan terbaru lainnya tentang katalis di Indonesia sendiri dapat dilihat
dengan penemuan katalis yang diberi nama TN 100-2T yang ditemukan oleh seorang
mahasiswa strata 3 pasca doctoral ITB,Bandung.Penemuannya ini dilatar beblakangi oleh
prose hydrotreating yang sangat diperlukan dalam pengolahan minyak bumi ubtuk
membuang senyawa-senyawa sampingan yang tidak dibutuhkan.Sebelum penemuan
ini,pertamina mengimpor sekitar 2000 ton/tahun katalis hydrotreating. Mengingat kebutuhan
katalis yang besar ini, maka dijalinlah kerja sama dengan Laboratorium Teknik Reaksi Kimia
dan Katalisis Teknik Kimia ITB sejak tahun 2005. Riset penelitian di laboratorium ini
dikonsentrasikan pada usaha produksi katalis nafta karena katalis ini lebih mudah dibuat.
Katalis gydrotreating nafta yang dikembangkan Ulfah, yang biasa dipanggil Dr.
Maria Ulfah, adalah jenis NiMo, yang merupakan larutan stabil dari logam molibdenum
sebagai zat aktif dan nikel sebagai promotor. Larutan ini kemudian disangga oleh senyawa
gama-alumina menjadi bentuk-bentuk trilog dengan luas permukaan yang optimal.
Katalis yang dinamakan TN 100-2T ini selain diuji pada reaktor berskala
laboratorium (massa katalis 1 gram), juga telah diuji pada reaktor pilot (massa katalis 100
gram) selama 4 bulan. Bahkan, TN 100-2T telah digunakan dalam reaktor industri (massa
katalis 3,5 ton) selama 2,5 bulan di Pertamina RU-II Dumai. Seluruh hasil pengujian tersebut
membuktikan bahwa TN 100-2T memiliki aktivitas penyingkiran senyawa-senyawa
sampingan yang harus dibuang seperti senyawa sulfur dan nitrogen yang setara dengan
katalis komersial yang biasa digunakan di kilang Dumai tersebut.
Katalis TN 100-2T ini memiliki umur sekitar 1 tahun, dan berpotensi untuk
dipanjangkan umurnya karena sifatnya yang tidak mudah remuk. Hal ini didukung oleh bukti
kinerjanya di Pertamina RU-II Dumai sejak Juli 2011 yang masih baik. Ke depannya, tidak
hanya untuk hydrotreating nafta, TN 100-2T juga dapat digunakan untuk hydrotreating diesel.
Terkait dengan peranan penting dari katalis,maka kita perlu mengetahui dan
mempelajari lebih mendalam tentang katalis dan peranannya dalam kehidupan kita.Denga
pengetahuan kita akan hal tersebut,maka kita dapat mengerti dan terus mengaplikasikan
perkembangan katalis demi memacu perkembangan ekonomi melalui industri-industri
besar.Karena tidak bisa di pungkiri bahwa katalis ituy sudah ,menjadi bagian terpenting dari
kehidupan kita,atau sering disebut dibutuhkan secara mutlak dalam kehidupan
kita.Perkembangan terus menerus tentang penelitian katalis menjadi suatu modal kesuksesan
dlam perekonomian dan dalam bidang lainnya.Hal ini dikarenakan katalis itu dibutuhkan
dalam semua aspek kehidupan.Jadi,terkait pentingnya suatu katalis maka dibutuhakan suatu
usaha pengembangan katalis baru sehingga suatu reaksi dapat dipercepat meskipun dalam
keadaan ekstrim.s
Katalis merupakan zat yang mempercepat laju reaksi. Namun tidak ikut bereaksi. Pada
kesempatan kali ini, kelompok kami melakukan percobaan pada sepeda motor dengan
menambahkan katalis untuk premium sebagai bahan bakar minyak.
Katalis bahan bakar di atas berfungsi untuk memecah molekul-molekul premium. Dengan
memecah molekul-molekul pada premium, laju reaksi semakin cepat karena luas
permukaan zat pereaksi bertambah. Pembakaran bahan bakar menjadi lebih sempurna.
Nilai oktan dari premium yang relatif rendah dapat ditingkatkan sehingga meminimalisir
gejala knocking pada mesin. Pembakaran yang sempurna dan tanpa terjadi knocking
terbukti bisa meningkatkan performa pada kendaraan. Umumnya akselerasi menjadi lebih
sempurna.
4. Katalisator
Katalis adalah zat yang dapat memperbesar laju reaksi, tetapi tidak mengalami perubahan
kimia secara permanen, sehingga pada akhir reaksi zat tersebut dapat diperoleh kembali.
Katalis mempercepat reaksi dengan cara menurunkan harga energi aktivasi (Ea). Katalisis
adalah peristiwa peningkatan laju reaksi sebagai akibat penambahan suatu katalis. Meskipun
katalis menurunkan energi aktivasi reaksi, tetapi ia tidak mempengaruhi perbedaan energi
antara produk dan pereaksi. Dengan kata lain, penggunaan katalis tidak akan mengubah
entalpi reaksi.
Berdasarkan wujudnya, katalis dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu katalis homogen
dan katalis heterogen.
a. Katalis homogen
Katalis homogen adalah katalis yang berada dalam fasa yang sama dengan molekul pereaksi.
Banyak contoh dari katalis jenis ini baik dalam fasa gas maupun dalam fasa cair atau larutan.
b. Katalis heterogen
Katalis heterogen berada dalam fasa yang berbeda dengan pereaksi; biasanya ada dalam
bentuk padatan. Katalis heterogen biasanya melibatkan pereaksi fasa gas yang terserap pada
permukaan katalis padat.
Terdapat dua jenis proses penyerapan gas pada permukaan padat, yaitu adsorpsi (penyerapan
zat pada permukaan benda) dan absorpsi (penyerapan zat ke seluruh bagian benda).
c. Autokatalis
Autokatalis adalah zat hasil reaksi yang dapat berperan sebagai katalis.
Disamping itu, ada beberapa zat yang dapat memperlambat suatu reaksi. Zat tersebut
dinamakan antikatalis, karena sifatnya berlawanan dengan katalis.
Inhibitor
Inhibitor adalah zat yang memperlambat atau menghentikan jalannya reaksi.
KATALISATOR
Katalisator adalah zat yang ditambahkan ke dalam suatu reaksi yang mempunyai tujuan
memperbesar kecepatan reaksi. Katalis terkadang ikut terlibat dalam reaksi tetapi tidak
mengalami perubahan kimiawi yang permanen, dengan kata lain pada akhir reaksi katalis
akan dijumpai kembali dalam bentuk dan jumlah yang sama seperti sebelum reaksi.
Fungsi katalis adalah memperbesar kecepatan reaksinya (mempercepat reaksi) dengan jalan
memperkecil energi pengaktifan suatu reaksi dan dibentuknya tahap-tahap reaksi yang baru.
Dengan menurunnya energi pengaktifan maka pada suhu yang sama reaksi dapat berlangsung
lebih cepat.
Halaman ini menitikberatkan pada perbedaan tipe-tipe katalis (heterogen dan homogen)
beserta dengan contoh-contoh dari tiap tipe, dan penjelasan bagaimana mereka bekerja. Anda
juga akan mendapatkan deskripsi dari satu contoh autokatalis reaksi dimana hasil produk
juga turut mengkatalis.
Katalis dapat dibagi berdasarkan dua tipe dasar, yaitu heteregon dan homogen. Didalam
reaksi heterogen, katalis berada dalam fase yang berbeda dengan reaktan. Dalam reaksi
homogen, katalis berada dalam fase yang sama dengan reaktan.
Apa itu fase?
Jika kita melihat suatu campuran dan dapat melihat suatu batas antara dua komponen, dua
komponen itu berada dalam fase yang berbeda. Campuran antara padat dan cair terdiri dari
dua fase. Campuran antara beberapa senyawa kimia dalam satu larutan terdiri hanya dari satu
fase, karena kita tidak dapat melihat batas antara senyawa-senyawa kimia tersebut.
Kita mungkin bertanya mengapa fase berbeda dengan istilah keadaan fisik (padat, cair dan
gas). Fase juga meliputi padat, cair dan gas, tetapi lebih sedikit luas. Fase juga dapat
diterapkan dalam dua zat cair (sebagai contoh, minyak dan air) dimana keduanya tidak saling
melarutkan. Kita dapat melihat batas diantara kedua zat cair tersebut.
Jika Anda lebih cermat, sebenarnya diagram diatas menggambarkan lebih dari fase yang
diterakan. Masing-masing, sebagai contoh, beaker kaca merupakan fase zat padat. Sebagian
besar gas yang berada diatas zat cair juga merupakan salah satu fase lainnya. Kita tidak perlu
memperhitungkan fase-fase tambahan ini karena mereka tidak mengambil bagian dalam
proses reaksi.
Katalis Homogen
Bagian ini meliputi penggunaan katalis dalam fase berbeda dari reaktan. Contoh-contoh
meliputi katalis padat dengan reaktan-reaktan dalam fase cair maupun gas