Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN KASUS

PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR


GONORHOE

oleh :
dr. Desi

Dokter Pendamping :
dr. Hj. Riska Susanti
NIP : 19770127 200701 2 010

PUSKESMAS RAWAT INAP SUNGAI PINYUH


KABUPATEN MEMPAWAH
2017
PENDAHULUAN

WHOmemperkirakansetiaptahunterdapat350jutapenderitabaruPMS(penyakit

menularseksual)dinegaraberkembangsepertidiAfrika,Asia,AsiaTenggara,danAmerika

Latin.Dinegaraindustriprevalensinyasudahdapatditurunkan,namundinegaraberkembang

prevalensigonoremenempatitempatteratasdarisemuajenisPMS.Dalamkaitannyadengan

infeksiHIV/AIDS,UnitedStates BureauofCensuspada1995mengemukakanbahwadi

daerah yang tinggi prevalensi PMSnya, ternyata tinggi pula prevalensi HIV/AIDS dan

banyakditemukanperilakuseksualberisikotinggi.Kelompokseksualberperilakuberisiko

tinggiantaralaincommercialsexworkers(CSWs).Berdasarkanjeniskelaminnya,CSWs

digolongkan menjadi female commercial sexual workers (FCSWs) wanita penjaja seks

(WPS)danmalecommercialsexuallworkers(MCSWs).

Gonoremerupakanpenyakityangmempunyaiinsidenyangtinggidiantarapenyakit

menular seksual lainnya. Pada pengobatannya terjadi pula perubahan karena sebagian

disebabkan olehNeisseria gonorrhoeaeyang telah resisten terhadap penisilin dan disebut

PenicilinaseProducingNeisseriagonorrhoeae.

DiIndonesia,infeksigonoremenempatiurutanyangtertinggidarisemuajenisPMS.

BeberapapenelitiandiSurabaya,Jakarta,danBandungterhadapWPSmenunjukkanbahwa

prevalensigonoreberkisarantara74%50%.
LAPORAN KASUS

A. Anamnesis
Identitas Pasien
Nama : An. M.
Jenis Kelamin : Laki-laki
Usia : 23 tahun
Alamat : Anjungan
Status : Belum menikah
Tgl Pemeriksaan : 18 Februari 2017

Keluhan Utama : Keluar cairan bernanah dari kemaluan


Riwayat Penyakit Sekarang:
Pasien datang ke Puskesmas dengan keluhan keluar cairan seperti nanah dari
kemaluanya sejak 4 hari yang lalu, Os mengaku sakit apabila hendak berkemih. Os
mengaku sebelumnya Os melakukan hubungan suami istri dengan teman wanita, setiap
kali mereka berkencan. Os mengaku dia kerap melakukan hubungan suami istri 3-4
kali dalam sebulan dengan wanita yang sama. Os mengaku dia sudah mulai melakukan
hubungan seperti ini sejak menginjak usia 20 tahun, Os sebelumnya memiliki 2
pasangan wanita yang berbeda dan semuanya melakukan hubungan suami istri.
Os menyangkal adanya keluhan-keluhan lain.

Riwayat Penyakit Dahulu


Os mengaku 2 bulan sebelumnya Os juga pernah mengalami keluhan yang serupa, Os
mendapatkan pengobatan injeksi dan obat minum yang di konsumsi selama 4 hari.

Riwayat Penyakit Keluarga dan Lingkungan


Dikeluarga tidak ada yang mengalami keluhan serupa dengan Os.

B. Pemeriksaan fisik
Keadaan Umum : tampak sakit ringan
Kesadaran : compos mentis
Tanda vital :
Tekanan darah : 100/80 mmHg
Nadi : 80 x/menit, regular, isi cukup
RR : 20 x / menit
Suhu : 36,3 C
Pemeriksaan status generalis :
Kepala : tidak tampak kelainan
Mata : mata cekung (-), konjungtiva anemis (-),sclera ikterik (-)
THT : faring tidak hiperemis, tonsil T1-T1, lidah tampak kotor,
tremor (-)
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar getah bening
Thorax : bentuk normal.
Paru :
Inspeksi : simetris, tidak ada napas tertinggal.
Palpasi : vocal fremitus paru kanan sama dengan paru kiri
Perkusi : sonor di kedua lapang paru, batas paru normal
Auskultasi : suara nafas vesikuler, ronkhi (-)
Jantung :
Inspeksi : iktus kordis tidak tampak
Palpasi : iktus kordis tidak teraba
Perkusi : batas jantung dalam batas normal
Auskultasi : S1,S2 tunggal, regular, gallop(-), murmur (-)
Abdomen : bentuk datar, nyeri tekan epigastrium (-), turgor baik (<3
detik), bising usus normal tidak meningkat
Inspeksi : datar
Palpasi : nyeri tekan epigastrium (-), organomegali (-)
Perkusi : timpani
Auskultasi : bising usus normal (3x/menit)

Genitalia : Tidak terdapat ulkus maupun perubahan warna kulit pada


Penis Os, terdapat duh berwarna putih ke kuningan pada
Orifisium penis Os.
Ekstremitas : akral hangat, petekie (-), CR <2 detik

C. Daftar masalah
- Keluar duh (cairan bernanah) sejak 4 hari yang lalu

D. Diagnosis
Diagnosis : Gonorhoe
.
E. Usulan pemeriksaan dan Edukasi :
- Menganjurkan Os untuk melakukan skrining untuk HIV AIDS
- Menganjurkan Os untuk membawa teman wanitanya melakukan pemeriksaan yang
sama.
- Menganjurkan Os untuk menggunakan alat pengaman setiap kali melakukan
hubungan suami istri.

F. Penatalaksanaan
- Inj. Ceftriaxone 1 gr IM
- Ciprofloxacin 3 x 500mg selama 10 hari
-Antasid 3 x 1

G. Prognosis
Ad vitam : ad bonam
Ad functionam : ad bonam
Ad sanationam : dubia ad bonam

ANALISA KASUS

Dari anamnesis didapatkan jika Os sudah 4 hari mengalami kencing


bernanah. Os sering melakukan hubungan suami istri dengan teman wanitanya. Os
memiliki riwayat dengan keluhan yang sama sekitar 2 bulan yang lalu. Os melakukan
hubungan intim 3-4 kali dalam sebulan dengan teman wanitanya. Sebelumnya
memiliki 2 teman wanita yang berbeda dan menurut pengakuan Os melakukan
hubungan intim dengan 2 teman wanita sebelumnya.
Talaksanaan yang dberikan pada kasus ini adalah Inj. ceftriaxone 1 gr IM,
ciprofloxacin 3 x 500mg selama 10 hari, antasid 3 x 1 tableut. Selain itu pasien di
edukasi untuk melakukan tindakan aman dengan cara memakai alat pengaman ketika
berhubungan suami istri, dan di berikan edukasi untuk membawa serta teman
wanitanya untuk di lakukan pemeriksaan. Pasien di berikan pengarahan untuk tidak
berganti-ganti pasangan.
Prognosis dari penyakit gonorhoe pada umumnya baik bila diobati dengan
benar dan juga menghindari factor pencetus dan predisposisi, demikian juga
sebaliknya. Bila dalam perjalanannya gonorhoe tidak diobati dengan baik dan adekuat
desertai dengan tidak bermain aman ketika melakukan hubungan intim maka untuk
terjaangkit penyakit infeksi menular seksual lainya akan lebih besar.
(tampak duh berwarna putih ke kuningan pada Orifisium Urethra)

TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi
Gonorrhea adalah suatu penyakit menular seksual yang bersifat akut,
disebabkan oleh Neisseria gonorrhoeae, termasuk kuman gram negative berbentuk
biji kopi, terletak intra atau ekstraseluler.

B. Etiopatogenesis

Gonorrhea menular melalui hubungan seks, jarang oleh karena hyegin yang
buruk. Selain itu penularan dapat terjadi dari ibu ke anak saat lahir. Kuman ini paling
sering menginvasi sel mukosa saluran urogenital pria dan wanita, dan hanya hidup
pada sel epitel columnar. Selanjutnya organism ini akan bereplikasi dan dapat tumbuh
dalam lingkungan aerob maupun anaerob yang kemudian merangsang respon
inflamasi. Manusia merupakan satu-satunya host N. gonorrhoeae. Infeksi dapat
menyebar luas bila terlambat mendapat antibiotik, perubahan imunitas host, dan
tingginya strain virulensi kuman.

C. Kriteria Diagnosis

N. gonorrhoeae hanya menginfeksi membrane mukosa yang mempunyai sel


epitel kolumnar, yaitu urethra, cervix, rectum, pharynx dan konjuntiva. Periode
inkubasi pada pria sekitar 2-8 hari, dan biasanya menjadi simptomatik setelah 2
minggu. Manifestasi klinis infeksi gonorrhea pada pria adalah urethritis, yang ditandai
dengan discharge purulen yang keluar dari lubang penis. Inflamasi di mukosa uretra
anterior menyebabkan warna kemerahan dan bengkak pada meatus, sehingga timbul
rasa nyeri dan panas pada saat miksi. Bila seluruh bagian distal penis bengkak di
sebut bull head clap. Komplikasi pada pria adalah epididymitis, orchitis, prostatitis
akut dan kronis, seminal vesikulitis, proctitis, cowperitis dan tysonitis 2

D. Gejala yang muncul pada wanita sebagian besar asimptomatik, dan sering mengenai
endocervix, sehingga terjadi cervisitis dengan gejala keputihan yang encer, gatal pada
vagina dan disuria. Komplikasi pada wanita yaitu bartolinitis dan pelvic inflammatory
disease (PID). Infeksi pada mata bayi bisa menimbulkan opthalmianeonatorum, yang
dapat menyebabkan perforasi dan scarring pada kornea. Infeksi juga dapat menyebar
ke bagian tubuh lain melalui aliran darah sehingga terjadi disseminated gonococcal
infection (DGI). Kasus ini jarang terjadi dengan 3 gejala klasik yaitu dermatitis,
migratory polyarthritis dan tenosynovitis. Diagnosis Banding

1.Infeksi traktus urinarius 6. Pelvic Inflammatory Disease


2.Chlamydia 7. Endometriosis
3.Trichomoniasis 8.Orchitis
4. Bacterial Vaginosis 9. Epididymitis
5. Candidiasis vulvovaginalis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis, yaitu adanya coitus suspectus, fellatio
atau cunilingus; gejala klinis, dan pemeriksaan laboratorium

E. Pemeriksaan Penunjang

1. Kultur (gold standard)

2. Sediaan langsung
Sediaan diwarnai dengan pewarnaan Gram untuk melihat adanya kuman diplococcus
Gram negatif, berbentuk biji kopi yang terletak intra dan ekstraseluler. Bahan
pemeriksaan diambil dari pus di uretra yang keluar spontan ataupun melalui
pemijatan, sedimen urin, secret dari massage prostat (pada pria), muara uretra, muara
kelenjar bartolin, servik, rectum (pada wanita) dan secret mata.

F. Penatalaksanaan

1. Gonore tanpa komplikasi


a. Cefixim, 400 mgPO
b. Ceftriaxone, 125 mg IM

c. Ciprofloxacin, 500mg

d. Ofloxacin, 400 mg PO
e. Levofloxacin, 250 mg PO
Bila alergi dengan cephalosporin atau quinolon dapat diberikan spectinomycin 2 g IM
dose. Bila di duga ada infeksi campuran dengan Chlamydia dapat di tambahkan
azithromisin 1 g, single dose diberikan secara oral serta doksisiklin 2x100 mg untuk
10 hari.

2. Gonore dengan disseminated

a. Ceftriaxone 1 g IV atau IM setiap 24 jam

b. Cefotaxim 1 g IV setiap 8 jam

c. Ceftizoxime 1 g IV setiap 8 jam

d. Spectinomycin 2 g IM setiap 12 jam


Bila klinis membaik dapat diganti dengan terapi oral cefixim 2x400 mg dan
Cefpodoxime 2x400 mg selama 7 hari.
3. Gonore pada bayi dan anak
a. Ceftriaxone, 25-50 mg/kg/hari IV atau IM sehari sekali selama 7 hari

b. Cefotaxime, 25 mg/kg IV atau IM setiap 12 jam selama 7 hari

G. Daftar Pustaka

1. Hook EW,Handsfield HH. Sexually Transmitted Diseases. 4thed. New York


McGraw Hill, 2008; 627-642

2. Rosen T. Fitzpatricks Dermatology in General Medicine. 8th ed. McGraw Hill,


2010; 2514-19.

Peserta Pendamping
dr. Desi dr. Hj. Riska Susanti
NIP : 19770127 200701 2 010

Anda mungkin juga menyukai