Anda di halaman 1dari 20

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
limpah, rahmat, dan petunjuknya sehingga penyusunan makalah Sistem
Pencernaan dapat terselesaikan.

Dengan selesainya makalah Sistem Pencernaan semoga makalah ini


akan menambah bahan acuan di dalam proses belajar mengajar.

Saya sadari bahwa makalah ini masih banyak mengandung


kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran selalu kami harapkan demi
perbaikan makalah ini untuk kedepannya.

Akhir kata, kami sebagai penyusun berharap makalah ini dapat


memberikan manfaat bagi kita semua.

Manado, 19 Maret 2013

Penyusun

1
Daftar Isi

JUDUL

. i

KATA PENGANTAR..

. ii

DAFTAR ISI

. iii

BAB I PENDAHULUAN..

. 1

1.1 Latar Belakang.

.. 1
1.2 Rumusan Masalah.

..2
1.3 Tujuan

3
BAB II

PEMBAHASAN

4
2.1 Pengertian Sistem Pencernaan..

..4
2.2 Organ Pencernaan

Manusia...5
BAB III PENUTUP

..14

2
3.1

Kesimpulan

..14
3.2

Saran

..15
DAFTAR

PUSTAKA

16

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sistem pencernaan makanan (tractusgastro-intestinalis) adalah suatu
sistem dalam tubuh manusia yang memegang peranan menerima makanan
dari luar, mencerna dan menyerap bahan yang dapat diserap, serta
mengeluarkan sisa-sisa pencernaan. Sistem ini meliputi alat-alat pencernaan
dari mulut sampai anus.
Factor penyebab gangguan pada pencernaan, diantaranya makanan
yang kurang baik dari segi kebersihan dan kesehatan, keseimbangan nutrisi,

3
pola makan yang kurang tepat, danya infeksi dan kelainan pada organ
pencernaan. Beberapa gangguan factor tersebut antara lain:
1. Karies: terjadi dalam rongga mulut pada gigi yang tidak terawatt.
Karies terjadi karena adanya penumpukan sisa makanan pada gigi
yang difermentasikan oleh bakteri dan menyebabkan lubang pada gigi.
2. Sariawan : Diawali dengan timbulnya luka kecil dalam rongga mulut.
Bil tidak segera disembuhkan, sariawan dapat mengganggu
pencernaan makanan di dalam mulut. Pencegahannya dilakuakan
dengan mengkonsumsi vitamin C dalam jumlah yang cukup.
3. Apendisitis : terjadinya peradangan bagian apendiks ( umbai cacing )
karena infeksi bakteri.
4. Diare : Apabila kim dari perut mengalir ke usus terlalu cepat maka
defekasi menjadi lebih sering dengan feses yang mengandung banyak
air. Feses yang sangat cair akibat peristaltik yang terlalu cepat.
Keadaan seperti ini disebut diare. Penyebab diare antara lain ansietas
(stres), makanan tertentu, atau organisme perusak yang melukai
dinding usus. Diare dalam waktu lama menyebabkan hilangnya air dan
garam-garam mineral, sehingga terjadi dehidrasi ( bahkan ada kasus
yang mempercepat dehidrasi ini misalnya muntaber).
5. Enteritis : Peradangan pada usus halus atau usus atau usus besar
karena infeksi oleh bakteri.
6. Konstipasi atau sembelit : Gejalanaya sulit buang air besar karena
penyerapan air di kolon.
7. Ulkus ( radang lambung ) : Dinding lambung diselubungi mukus yang
di dalamnya juga terkandung enzim. Jika pertahanan mukus rusak,
enzim pencernaan akan memakan bagian-bagian kecil dari lapisan
permukaan lambung. Hasil dari kegiatan ini adalah terjadinya tukak
lambung. Tukak lambung menyebabkan berlubangnya dinding
lambung sehingga isi lambung jatuh di rongga perut. Sebagian besar
tukak lambung ini disebabkan oleh infeksi bakteri jenis tertentu.
8. Parotitis ( gondong ) Peradangan pada kelenjar parotis karena infeksi
virus.

4
9. Kanker lambung Penyakit ini disebabkan oleh konsumsi alcohol yang
berlebihan, merokok, dan sering mengkonsumsi makanan berbahan
pengawet.
10. Kolitis ( radang usus besar ) Gejalanya berupa diare, kram perut,
atau konstipasi, bahkan dapat terjadi luka atau pendarahan di usus
11. Peritonitis : merupakan peradangan pada selaput perut
(peritonium).
12. Kolik adalah salah cerna akibat makan makanan yang
merangsang lambung, seperti alcohol dan cabe yang mengakibatkan
rasa nyeri.
13. Gastritis / Mag akibat dari produksi HCl yang berlebihan sehingga
dapat menyebabkan terjadinya gesekan pada dinding lambung dan
usus halus, sehingga timbul rasa nyeri yang disebut tukak lambung. ini
akan diperparah jika ada gesekan kalau lambung dalam keadaan
kosong akibat makan tidak teratur yang pada akhirnya akan
mengakibatkan pendarahan pada lambung.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas kami rumuskan item masalah yang ak
an dibahas pada penulisan makalah ini, yaitu :
1. Sistem pencernaan pada manusia
2. Proses penelanan makanan

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui definisi dari sistem pencernaan
2. Untuk mengetahui fungsi dari sistem pencernaan
3. Untuk mengetahui anatomi dan fisiologi sistem pencernaan
4. Untuk mengetahui manfaat dari organ-organ sistem pencernaan.

5
BAB II
PEMBAHASAN

Sistem pencernaan manusia adlah proses perubahan atau pemecahan


zat makanan dari molekul-molekul kompleks menjadi molekul yang lebih
sederhana dengan menggunakan enzim dan organ-organ pencernaan,
sistem pencernaan ini dibedakan menjadi tiga, yaitu:
1. Pencernaan mekanis
Yaitu pencernaan makanan secara fisik, mengubah bentuk kasar
manjadi halus, sperti mengunyah, menggiling, mengaduk, menekan
maupun melumatkan.
2. Pencernaan kimiawi atau enzimatis
Yaitu pengubahan zat makanan dengan bantuan enzim pencernaan.

6
3. Pencernaan biologis
Yaitu pencernaan yang memanfaatkan kerjasama yang
menguntungkan dengan mikroba.
Sedangkan menurut tempat terjadinya, pencernaan dibagi menjadi dua, yait
u:
1. Pencernaan intrasel, yaitu pencernaan yang terjadi di dalam sel
2. Pencernaan ekstrasel, yaitu pencernaan yang terjadi di luar sel atau
melalui saluran pencernaan

Organ pencernaan manusia


A. Mulut/cavum oris
Terjadi pencernaan secara mekanik dan kimiawi. Pada bagian dalam
multu terdapat gigi, lidah, dan kelenjar ludah.
a. Gigi /dens
Merupakan alat pencernaan yang bertugas secara mekanik. Terdapat 4
jenis gigi yaitu gigi taring (dens canicus) berfungsi untuk
merobek/mencabik makanan. Gigi seri (dens incisiivus) berfungsi untuk
memotong makanan. Gigi geraham depan (dens premolare) dan
geraham belakang (dens molare) yang keduanya berfungsi untuk
menghaluskan makanan.

b. Lidah/lingua
Merupakan organ yang terletak di dasar mulut yang kaya akan otot.
Permukaannya kaya akan papilla/tonjolan lidah yang sangat banyak
mengadngung kuncup pengecap. Berfungsi untuk:
1. Pengaduk makanan.
2. Membantu proses penelanan makanan.
3. Sebagai alat/organ pengecap.
4. Membantu membersihkan rongga mulut.
5. Membantu untuk berbicara/bercakap-cakap.
6. Terbagi menjadi beberapa daerah rasa antara lain asin, manis, asam dan p
ahit.
c. Kelenjar ludah/glandula salivales

7
menghasilkan air liiur/air ludah/saliva yang bersifat pekat dan licin.
Saliva ini banyak mengandung lender atau musin dan enzim
ptyalin/amylase. Enzim ptyalin memiliki pH sekitar 6,8-7,0 dengan suhu 300C
Fungsi air liur/saliva :
1. Mempermudah proses penelanan dan pencernaan makanan
2. Melindungi selaput mulut
3. Mencerna makanan secara kimiawi.

B. Faring
Faring merupakan organ penghubung antara rongga mulut dengan
kerongkongan atau esophagus. Makanan yang telah dicerna akan masuk ke
kerongkongan melalui proses deglutisi melewati faring. Faring juga
merupakan pertemuan antara tractus digestivus dengan saluran respirasi
atau disebut juga sebagai pangkal esophagus. Di bagian dalam faring
terdapat amandel/tosil yang merupakan kumpulan kelenjar yang
mengandung limfosit.

C. Kerongkongan (esophagus)
Esophagus [berasal dari bahasa Yunani: i (dibaca: oeso) yang berarti
membawa dan (dibaca: phagus) yang berarti memakan] atau kerong
kongan adalah tabung (tube) berotot pada vertebrata yang dilalui sewaktu m
akanan mengalir dari bagian mulut ke dalam lambung atau ventrikulus deng
an panjang sekitar 20 25 cm. Makanan berjalan melalui esofagus dengan m
enggunakan proses peristaltik . Dinding kerongkongan atau esophagus ini ter
diri atas 3 lapisan, yaitu:
a. Tunika mukosa : menghasilkan mucus/lender
b. Tunika submukosa : terdapat jaringan ikat kolagen dan elastis, ujung kapiler d
arah, dan ujung
saraf
c. Tunika muskularis : mengandung otot polos dan jaringan ikat

8
gerakan peristaltik pada kerongkong
an
Gerakan menelan makanan yang terjadi di esophagus merupakan geraka
n peristaltic/peristalsis, yaitu gerakan otot dinding saluran pencernaan (kaya
akan otot polos) yang berupa gerakan kembang kempis atau gerak meremas
-remas makanan dalam bentuk bolus dan akan mendorong lobus menuju ke l
ambung. Waktu
yang diperlukan lobus dari kerongkongan menuju ke lambung adalah 6 detik
D. Lambung/ventrikulus
Lambung atau ventrikulus merupakan organ kantung besar yang terletak di r
ongga perut agak
ke kiri. Dinding lambung tersusun menjadi 4 lapisan, yaitu :
a. Lapisan peritoneal (Lapisan Serosa)
Merupakan lapisan terluar dari ventrikulus yang berfungsi sebagai lapisan pe
lindung perut. Sel-sel di lapisan ini mengeluarkan sejenis cairan untuk meng
urangi gaya gesekan yang terjadi antara perut dengan anggota tubuh lainny
a.
b. Lapisan Berotot, yang terdiri dari :
1. Cardiac merupakan bagian atas ventriculus yang berhubungan dengan es
ophagus dan hepar.
2. Fundus merupakan bagian tengah ventriculus yang bentuknya membulat.
3. Pylorus merupakan bagian bawah ventriculus yang berhubungan dengan i
ntestinum tenue.
c. Lapisan Submukosa.
Submucosa ialah lapisan dimana pembuluh darah arteri dan vena dapat
ditemukan untuk menyalurkan nutrisi dan oksigen ke sel-sel perut sekaligus
untuk membawa nutrisi yang diserap, urea, dan karbon dioksida dari sel-sel t
ersebut.

d. Lapisan Mukosa.

9
Mucosa ialah lapisan dimana sel-sel mengeluarkan berbagai jenis cairan, sep
erti enzim, asam lambung, dan hormon. Lapisan ini berbentuk seperti palung
untuk memperbesar perbandingan antara luas dan volume sehingga mempe
rbanyak volume getah lambung yang dapat dikeluarkan.

Fungsi ventriculus yaitu :


a. Menyimpan makanan dalam kurun waktu 2 5 jam.
b. Mengaduk makanan (dengan gerakan meremas).
c. Mencerna makanan dengan bantuan enzim.
d. Menerima makanan dan bekerja sebagai penampung untuk jangka waktu
pendek
e. Makanan dicairkan dan dicampur dengan asam hidrokhlorida dan dengan
cara ini disiapkan untuk dicernakan oleh usus.
f. Susu dibekukan dan kasein dikeluarkan.
g. Pencernaan lemak dimulai di dalam lambung.
h. Faktor antianemia dibentuk.
i. Khime, yaitu isi lambung yang cair disalurkan masuk duodenum.
Enzim yang dihasilkan :
a. HCl/asam chlorida/asam lambung dihasilkan oleh sel parietal (parietal cell
) yang fungsinya
antara lain :
1. Merangsang keluarnya seketin.
2. Mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin untuk memecah protein.
3. Desinfektan, yaitu membunuh kuman-kuman.
4. Merangsang keluar hormon kolesistokinin yang merangsang empedu men
geluarkan
getahnya.
5. Renin berfungsi untuk mengendapkan kasein (protein susu). Kasein akan
diubah oleh pepsin menjadi pepton.

10
b. Pepsinogen [dihasilkan oleh sel chief (chief ceel)], akan aktif bila dalam be
ntuk pepsin. Pepsin berfungsi untuk mencerna protein menjadi pepton dan pr
oteosa.
c. Lipase berfungsi untuk mencerna lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
d. Hormone gastrin berfungsi untuk sekresi getah lambung.
e. Lendir/musin berfungsi melindungi sel-sel di permukaan lambung terhadap
kerusakan akibat kerja dari HCl. Dihasilkan oleh sel Goblet
(goblet cell)

E. Usus Halus (Intestinum Tenue)


Merupakan saluran panjang sekitar 8,25 m dan dibagi menjadi 3 bagian uta
ma yaitu :
a. Duodenum/usus dua belas jari merupakan usus halus yang berbatasan de
ngan ventriculus.
Terjadi proses pemecahan lemak dan karbohidrat. Panjangnya sekitar 25 c
m/0,25 m
b. Jejunum/usus kosong merupakan usus halus yang berbatasan langsung de
ngan duodenum
dan ileum. Disini tidak terjadi proses penyerapan dan pencernaaan makanan.
Panjangnya
sekitar 7 m.
c. Ileum/usus penyerapan merupakan usus halus yang berbatasan dengan jej
unum dan
intestinum crassum. Disinilah terjadi penyerapan sari-sari makanan. Panjang
nya sekitar 1 m.

Fungsi utama usus halus adalah:


a. Menerima zat-zat makanan yang mudah dicerna untuk diserap melalui ka
piler-kapiler darah dan saluran-saluran limfe

11
b. Menyerap protein dalam bentuk asam amino
c. Menyerap karbohidrat dalam bentuk emulsi lemak
Kelenjar atau enzim didalam usus halus :
- Enterokinase untuk mengaktifkan tripsinogen menjadi tripsin.
- Eripsin menyempurnakan pencernaan protein menjadi asam amino.
- Laktase mengubah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa.
- Maltase mengubah maltosa menjadi glukosa.
- Disakarase mengubah disakarida menjadi monosakarida
- Peptidase mengubah polipeptida menjadi asam amino
- Lipase mengubah trigliserida menjadi gliserol dan asam lemak
- Sukrase mengubah sukrosa menjadi fruktosa dan glukosa.

F. Kelenjar Pankreas
Terletak dekat ventriculus (rongga perut sebelah kiri) yaitu diantara duodenu
m dan limpa.
Dengan panjang sekitar 15 cm dan lebar 5 cm.
Kelenjar pancreas menghasilkan :
a. Hormon insulin yang berfungsi untuk mengatur (menurunkan) kadar gula
dalam darah.
b. Berfungsi untuk menghasilkan getah pancreas yang banyak mengandung
enzim. Enzim tersebut yaitu :
- Amylopsin/amylase pancreas berfungsi untuk mengubah amilum menjadi
maltos.
- Steapsin/lipase pancreas berfungsi untuk mengubah lipid menjadi asam
lemak dan gliserol.
- Tripsinoogen dengan bantuan enterokinase akan diubah menjadi tripsin.
Tripsin berfungsi untuk memecahkkan pepton menjadi asam amino.
- Karbohidrase pancreas berfungsi mengubah disakarida menjadi
monosakarida. Disakarida yang penting adalah maltase, sukrase, dan
lactase.
- Garam NaHCO3 dan bersifat basa yang berfungsi untuk menetralkan
keasaman kim/chime yang keluar dari ventrikulus.

12
G. Hati (Hepar)

Hepar merupakan kelenjar pencernaan yang terbesar dalam tubuh


dengan berat sekitar 2kg dan berwarna kemerahan. Terletak di dalam rongga
perut sebelah kanan di bawah sekat rongga dada. Menghasilkan cairan
empedu(bilus) yang ditampung dalam kantung empedu (vesica felea). Setiap
hari vesica felea menghsilkan 0,5 liter cairan empedu.
Kandungan Empedu :
a. Garam kholat yang berfungsi :
- Mengaktifkan lipase pancreas.
- menurunkan tekanan permukaan butir-butir lemak sehingga dapat
diemulsikan dalam pencernaan.
- bersenyawa dengan asam lemak membentuk senyawa yang mudah
larut dalam air dan mudah diserap.
b. Natrium karbonat berfungsi mengatur keasaman empedu sehinnga
membuat pH empedu menjadi 7,1-8,5.
c. kolesterol merupakan lemak netral yang memiliki daya larut sangat kecil
dalam air. Merupakan prekusor dari aktivits steroid seperti vitamin dan
hormone. Empedu menghasilkan zat warna empedu (bilirubin dan biliverdin),
garam empedu.

Fungsi empedu :
- Untuk mengemulsikan/memecahkan lemak.
- Membunuh kuman-kuman dalam saluran pencernaan bagian atas.

Hepar berfungsi :
Menghasilkan cairan empedu.
Menawarkan racun.
Menyimpan gula dalam bentuk glikogen (gula otot).

13
Mengubah provitamin A menjadi vitamin A.
Menjaga keseimbangan zat makanan dalam darah.
Mengubah kelebihan asam amino menjadi urea untuk dikeluarkan dari tub
uh

H. Usus Besar (Intestinum Mayor)

Usus besar/duodenum merupakan saluran panjang dengan permukaan


dinding yang mengalami penyempitan dan penonjolan serta merupakan
terusan dari usus halus. Panjang ususbesar l m dengan lebar 5 - 6cm.

Bagian-bagian usus yaitu:

a. Caecum/sekum merupakan pertemuan antara usus halus dan usus besar.


Pada bagian ujung sekum terdapat tonjolan kecil yang disebut umbai cacing
(appendiksi) dengan panjang 6cm. seluruhnya ditutupi oleh peritoneum
mudah bergerak walaupun tidak mempunyai mesentenium dan dapat diraba
melalui dinding abdomen pada orang yang masih hidup.

Fungsi dari peritoneum sendiri adalah :


Menutupi sebagian dari organ abdomen dan pelvis
Membentuk pembatas yang halus antara organ dalam rongga peritoneum
Menjaga kedudukan dan mempertahankan hubungan organ terhadap poste
rior abdomen
Tempat kelenjar limfe dan pembuluh darah

b. Usus Buntu (appendiks)


usus buntu (bahasa latin: caecus yang berarti buta) dalam istilah anatomi
adalah suatu kantung yang terhubung pada usus penyerapan serta bagian
kolon menanjak dari usus besar. Organ ini ditemukan pada mamalia, burung
dan beberapa jenis reptile. Sebagian besar herbivore memiliki sekum yang

14
besar, sedangkan karnivora eksklusif memiliki sekum yang kecil, yang
sebagian atau seluruhnya digantikan oleh umbai cacing.

Bisa juga diartikan sebagai bagian dari usus besar yang muncul seperti
corong dari akhir sekum mempunyai pintu keluar yang sempit tapi masih
memungkinkan dapat dilewati oleh beberapa isi usus.ereaksi secara hebat
dan hiperaktif yang bisa menimbulkan perforasi dindingnya ke dalam rongga
abdomen.

b. Colon/kolon/usus tebal
Kolon merupakan bagian yang lebih tebal dan menyempit dengan banyak
tonjolan pada bagian permukaannya.

Kolon Asendens
Pangjang kolon asendens yaitu 13cm, terletak di bawah abdomen sebelah
kanan membujur ke atas dan ileum kebawah hati. Dibawah hati
membengkok ke kiri, lengkungan ini disebut fleksura hepatica, dilanjutkan
debagai kolon transversum.

Kolon Transversum
Panjang kolon transversum yaitu 38cm, membujur dan kolon asendens
sampai ke kolon desensdens berada dibwah abdomen, sebelah kanan
terdpat fleksura hepatica dan sebelah kiri terdapat fleksura lienalis.

Kolon Descendens
Panjangnya 25 cm, terletak dibawah abdomen bagian kiri membujur dari
atas ke bawah dan fleksura lienalis sampai kedepan ileum kiri, bersambung
dengan kolon sigmoid.

Kolon Sigmoid

15
Merupakan lanjutan dari kolon desendens, terletak miring dalam rongga
pelvis sebelah kiri bentuknya menyerupai huruf S. ujung bawahnya
berhubungan dengan rectum.

Rectum/rectum/poros usus
Merupakan bagian terakhir dari usus besar. Terletak dibwah kolon sigmoid
yang menghubungkan intestinum mayor dengan anus, terletak dalam
rongga pelvis didepan os sakkrum dab os koksigis. Proses yang terjadi di
kolon adalah adannya penncernaan secara bioloogis dengan bantuan bakteri
Escherichia coli yang bertugas untuk membusukkan makanan, membentuk
vitamin K dan menghambat pertumbuhan bakteri yang bersifat pathogen.
Sisa makanan yang telah dibusukkan akan dibentuk manjadi feces dan akan
masuk dalam rectum. Proses yang terjadi di rectum adalah pergerakan feces
secara peristaltic yang dikendalikan oleh otot polos dan akhirnya akan
manuju anus (libang pelepasan terakhir). Proses perjalanan makanan untuk
sampai di usus besar membutuhkan waktu sekitar 4-5jam. Usus besar dapat
menyimoan makanan dalam kkurun waktu 24jam.

I. Anus/Lubang Pelepasan
Anus merupakan lubang pada ujung saluran pencernaan yang
menghubungkan rectum dengan dunia luar (udara luar). Terletak di dasar
pelvis. Di anus, terjadi proses perjalanan terakhir dari feces yang telah
dibentuk di kolon. Proses pengeluaran melalui anus disebut defekasi.

16
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pembahsan diatas maka dapat disimpulkan bahwa sistem
opencernaan pada manusia adalah proses perubahan atau pemecahan zat
makanan dari molekul kompleks menjadi molekul yang lebih sederhana
dengan menggunakan enzim dan organ-organ pencernaan.
Proses pencernaan makanan terjadi dalam tubuh dibantu dengan
enzim untuk mempercepat proses. Enzi mini dihasilkan oleh organ-organ
pencernaan dan jenisnya tergantung daru bahan makanan yang akan
dicerna oleh tubuh.
a. Mulut (oris)

17
b. Tekak (faring)
c. Kerongkongan (esophagus)
d. Lambung (ventrikulus)
e. Usus halus (intestinum minor)
a. Usus dua belas jari (duodenum)
b. Usus kosong (jejunum)
c. Usus penyerapan (ileum)
f. Kelenjar Pankreas
g. Hati (Hepar)
h. Usus besar (intestinum mayor)
a. Seikum
b. Kolon asendens
c. Kolon transversum
d. Kolon desendens
e. Kolon sigmoid
i. Rectum
j. Anus
B. Saran
Dengan mengetahui sistem-sistem yang ada pada tubuh manusia, kami
mengharapkan para pembaca maupun teman-teman yang lain dapat
mengenal lebih dekat bagian-bagian dari tubuh kita. Mulai dari organ-organ
yang menyusun sistem tersebbut, cara kerja suatu sistem pada tubuh kita,
zat-azat atau enzim yang membantu dalam proses sistem tersebut, penyakit
yang dapat menyerang sistem tersebut, attau hyal-hal lain yang berkaitan
dengan salah satu organ. Disini pula, kita menemukan pengetahuan dan
wawasan yang baru dan belum kita ketahui seluruhnya.

18
DAFTAR PUSTAKA

Sherwood, Laura. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. 2nd Ed. Buku EGC 2001:53
7-087.
Lee, JL. Pedoman Pemeriksaan Laboratorium dan Diagnostik. 6nd Ed. Buku EGC 2
008.
Medicastore. Biologi Sistem Pencernaan. Diunduh dari http://www.medicastore.co
m. 21 juni 2008.
Nurman, A. Penatalaksanaan Pankreatitis Akut. 2000. Diunduh dari http://www.kal
be.co.id/files/cdk/files_12/Penatalaksanaan_Pankreatitis_Akut_128/.pdf/12/Pe
natalaksanaan_Pankreatitis_Akut_128.html, 21 juni 2008.
Farid, F. Hepar. November 2007. Diunduh dari
http://fadlyansyah.blogspot.com/2007/11/pendahuluan-hepar-merupakan- elenjar.
html, 21 juni 2008

19
Medicastore. Pankreatitis akut. Juni 2008. Diunduh dari http://www.medicastore.co
m, 22 juni 2008.
Medicastore. Fisiologi Saluran Cerna. Diunduh dari http://www.medicastore.com, 2
2 juni 2008
Medicastore. Beberapa Gangguan Saluran Cerna. Diunduh dari http://www.medica
store.com, 22 juni 2008
Erawati. Nyeri Ulu hati. 2001. Diunduh dari http://www.sinarharapan.com, 22 juni
2008.

20

Anda mungkin juga menyukai