Anda di halaman 1dari 5

KARBOHIDRAT

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam kehidupan sehari-hari kita sering melakukan aktivitas yang membutuhkan
energi cukup banyak. Energi ini kita peroleh dari bahan makanan yang kita makan.Pada
umumnya bahan makanan itu mengandung tiga kelompok utama senyawa kimia yaitu
karbohidrat, protein dan lemak. Kedudukan karbohidrat sangatlah penting bagi tubuh
manusia yaitu sebagai sumber kalori. Karbohidrat memegang peranan penting dalam alam
karena merupakan sumber energi utama bagi umat manusia dan hewan yang harganya
relative murah.Karbohidrat yang dihasilkan adalah karbohidrat sederhana glukosa.Di
samping itu dihasilkan oksigen (O2) yang lepas di udara (Almatsier, 2010).Karbohidrat
juga mempunyai fungsi biologi lainnya yang tak kalah penting bagi beberapa makhluk
hidup tingkat rendah, ragi misalnya, mengubah karbohidrat (glukosa) menjadi alkohol dan
karbon dioksida untuk menghasilkan energi. Kita dapat mengenal berbagai jenis
karbohidrat dalam kehidupan sehari-hari, baik yang berfungsi sebagai pembangun struktur
maupun yang berperan fungsional dalam proses metabolisme. Amilum atau pati, selulosa,
glikogen, gula atau sukrosa dan glukosa merupakan beberapa senyawa karbohidrat yang
penting dalam kehidupan manusia.

1.2 TujuanPraktikum
1. Menyusun rangkaian alat analisa karbohidrat dan mengoperasikannya.
2. Memahami reaksi-reaksi pada senyawa karbohidrat.
3. Menentukan kadar karbohidrat (pati) pada Ubi Cilembu dengan prosedur yang benar.

1.3 Manfaat Praktikum


1. Mahsiswa mampu menyusun rangkaian alat analisa karbohidrat dan
mengoperasikannya.
2. Mahasiswa mampu memahami reaksi-reaksi pada senyawa karbohidrat.
3. Mahasiswa mampu menentukan kadar karbohidrat (pati) pada Ubi Cilembu dengan
prosedur yang benar.
KARBOHIDRAT

BAB III
METODE PRAKTIKUM

1.1 Alat dan Bahan yang Digunakan


3.1.1 Bahan
1. HCl 0,5 N ( =1,2 gr/ml) 37%, 4,11 ml
2. NaOH 1 N 2 gram
3. Aquadest
4. Glukosa standar ( = 0,0025 gr/ml) 1,25 gram
5. Metilen blue 3 tetes
6. Kacang tanah 10 gram
7. Fehling A 5 ml
8. Fehling B 5 ml

3.1.2 Alat
1. Timbangan 13. Oven
2. Buret 14. Desikator
3. Magnetic stirrer plus heater 15. Pipet tetes
4. Waterbath 16. Gelas ukur
5. Labu leher tiga 17. Corong
6. Thermometer 18. Cawan Porselin
7. Pendingin balik 19. Beaker glass
8. Klem 20. Pengaduk kaca
9. Statif 21. Erlenmeyer
10. Selang 22. Labu ukur
11. Pipet volum 23. Indikator pH
12. Aspirator 24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
1.2 Gambar Rangkaian Alat

5
7

4
3

1
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41.
42.
43. Gambar : Rangkaian alat
44.
45. Keterangan :
1. Magnetic stirrer plus heater
2. Waterbath
3. Labulehertiga
4. Thermometer
5. Pendinginleibig
6. Klem
7. Statif
46.
47. 3.3 Prosedur Praktikum
1. Analisa kadar pati :
a. Persiapan bahan :
a) Sampel padat
48. Tumbuk dan haluskan kacang tanah. Hilangkan kadar airnya
menggunakan oven sampai berat sampel menjadi konstan. Timbang 10 gram.
49.
b. Standarisasi Larutan Fehling
50. Larutan fehling A sebanyak 5 ml dan larutan fehling B 5 ml dicampur, lalu
ditambah 15 ml larutan glukosa standart dari buret. Campuran dipanaskan hingga
hampir mendidih.Tambahkan 3 tetes indikator metilen blue. Larutan dititrasi
dengan glukosa standar hingga warna biru hampir hilang. Penambahan ini
dilakukan dalam waktu 1 menit. Volume glukosa standart yang dibutuhkan (F).
51.
c. Penentuan kadar pati
52. 10 gr kacang tanah dilarutkan dalam 100 ml HCl 0,5 N pada labu takar.
Campuran dimasukkan ke dalam labu leher tiga. Larutan dipanaskan pada suhu
1000C selama 1,5 jam dengan skala pengadukan sesuai variabel. Setelah itu
didinginkan, diencerkan dengan aquades sampai 500 ml, dan dinetralkan. Diambil
5 ml, diencerkan sampai 100 ml, diambil 5 ml. Kemudian dititrasi : 5 ml sampel +
5 ml fehling A + 5 ml fehling B + 15 ml glukosa standar, dipanaskan sampai
mendidih ditambahkan 3 tetes indikator MB. larutan dititrasi dengan glukosa
standar hingga warna berubah menjadi biru hampir hilang. Catat kebutuhan titran
(M ml). Hitung kadar pati. Yang perlu diperhatikan, proses titrasi dilakukan dalam
keadaan mendidih (di atas kompor), titrasi efektif dilakukan maksimal 1 menit

53.
54. Dengan B = 500 ml, jika ingin diperoleh kadar pati dikalikan dengan 0,9.
55. Keterangan :
56. X = hasil glukosa, dalam bagian berat pati.
57. F = larutan glukosa standart yang diperlukan.
58. M = larutan glukose standart yang digunakan untuk menitrasi sampel.
59. N = gr glukose / ml larutan standart = 0,0025 gr/ml.
60. W = berat pati yang dihidrolisis, gram
61. B = volume larutan suspensi pati dalam reaktor yang dihidrolisa
62.
2. Pembuatan larutan fehling :
a. Larutan Fehling A.
63. Dibuat dengan melarutkan 34,639 gram CuSO4.5H2O dalam 500 ml aquades.
Zat padat yang tidak larut disaring.
b. Larutan Fehling B
64. Dibuat dengan melarutkan 172 gram Kalium Natrium Tartrat
(KNaC4H4O6.4H2O) dan 50 gram NaOH dalam aquades sampai volumenya
menjadi 500 ml lalu dibiarkan selama 2 hari. Selanjutnya larutan disaring dengan
wol glass.
65.
3. Pembuatan Larutan Glukosa standart :
66. Dibuat dengan melarutkan 0,625 gram glukosa anhidris dengan air suling
sampai volume 250 ml.

67.
68.
69.
70.

Anda mungkin juga menyukai