Anda di halaman 1dari 63

TKS 3249

Perpindahan Panas
Kuliah 5 Heat Exchanger
Semester Genap 2016-2017
Kelas B Program Sarjana Teknik Kimia
Universitas Riau
Tipe Alat Penukar Kalor
Tipe-tipe alat penukar kalor yang digunakan di
industri kimia adalah:
HE double-pipe,
HE shell-and-tube, and
HE plate heat exchangers.
Double-Pipe Equipment
Sederhana, terdiri dari dua pipa yang
konsentris (sepusat).
Satu rangkaian double-pipe disebut dengan
hairpin.
Rangkaian hairpins dapat disusun sedcara seri
dan paralel.
Fluida-fluida yang mengalir dalam pipa
biasanya berlawan arah.
Double-Pipe Equipment
Pola aliran fluida disebut dengan counter flow
atau counter-current flow.
Pada beberapa aplikasi spesial, aliran fluida
searah atau paralel, disebut juga co-current
flow.
Double-Pipe Equipment
Double-Pipe Equipment
HE double-pipe tersedia dengan ukuran pipa
luar dari 2 sampai 8 inchi, dan pipa dalam dari
sampai 6 inchi.
HE Multi-tube biasanya memiliki ukuran dari
3 sampai 16 inchi, dengan tube yang
ukurannya bervariasi. Tetapi, HE multi-tube
dengan ukuran 36 inchi juga tersedia secara
komersil.
Double-Pipe Equipment
HE double-pipe umumnya digunakan untuk
operasi dengan laju alir relatif rendah dan suhu
atau tekanan yang tinggi
Keunggulan lain HE double-pipe adalah
murahnya biaya instalasi, mudah
perawatannya dan bersifat fleksibel.
Shell-and-Tube Equipment
HE shell-and-tube merupakan gabungan tube
yang terisi pada shell silinder.
Sebagian besar HE shell-and-tube dirancang
menurut standar TEMA (Tubular Exchanger
Manufacturers Association).
Tube bisa diletakkan permanen dalam shell (fixed
tube-sheet exchanger) atau dapat dibongkar
pasang, untuk kemudahan pembersihan atau
penggantian suku cadang (floating-head or U-
tube exchanger).
Shell-and-Tube Equipment
(a) Type AES floating-head exchanger;
(b) (b) type BEM fixed tube-sheet exchanger with conical rear head
(c) Type AEP floating-head exchanger;
(d) type CFU U-tube exchanger with two-pass shell
Shell-and-Tube Equipment
Tube atau dan kondenser yang tersedia dengan
ukuran dari 1/4 sampai 2 inchi diameter
luarnya.
Diameter luar nominal untuk tube HE adalah
diameter aktualnya.
Ketebalan tube HE dispesifikasi dengan
Birmingham Wire Gage (BWG), bukan dengan
schedule number (sch no.)
Shell-and-Tube Equipment

Lay-out tube yang umum digunakan. (a) Square pitch (90o);


(b) rotated square pitch (45o); and (c) triangular pitch (30o)
Shell-and-Tube Equipment

Common TEMA baffle types


Shell-and-Tube Equipment

Non-TEMA baffles
Shell-and-Tube Equipment
Pemilihan sekat (baffle) penting untuk mengendalikan
distribusi aliran pada sisi shell dan pressure drop.

Sekat single segmental memiliki pressure drop dan


perpindahan panas yang paling tinggi, karena jumlah
tube yang maksimum pada aliran cross flow.

Potongan sekat untuk tipe single segmental bervariasi


dari 20 ke 35%, yang paling umum digunakan 25%.

Sekat double segmental memiliki pressure drop lebih


rendah dibanding sekat single segmental.
Plate Heat Exchangers
HE Gasketed Plate-Frame.
HE Gasketed plate-frame heat terdiri dari of a
kumpulan plat yang ditekan diantara dua plat yang
lebih tebal dan seluruhnya terpasang pada sebuah
frame untuk kemudahan pemasangan.

Exploded view of gasketed plate-frame heat exchanger


Plate Heat Exchangers
HE Shell-and-Plate.
HE shell-and-plate terdiri dari plat lingkaran disusun
dalam wadah (shell) yang juga berbentuk lingkaran.

A typical shell-and-plate heat exchanger


Plate Heat Exchangers
HE Plate-fin.
HE plate-fin terdiri dari lapisan-lapisan fin yang
diletakkan diantara plate, yang memisahkan fluida
panas dan dingin.

Plate-fin parting sheet configuration


Plate Heat Exchangers
Keunggulan utama HE plate-fin adalah
volumenya yang padu (compact), penting
untuk disain jenis HE ini yang tergantung
ukuran dan beratnya
Kelemahannya adalag sulit untuk
membersihkan dan adanya kebocoran akibat
siklus termal (panas).
The Overall Heat-Transfer Coefficient
Koefisien perpindahan panas overall didefenisikan
dengan:

Luas perpindahan panas, A, adalah luas permukaan


pipa bagian dalam. Pada prakteknya, sering
digunakan diameter luar pipa, sehingga:

Beda suhu, Tm, adalah perbedaan suhu antara dua


aliran fluida.
The Overall Heat-Transfer Coefficient
Tm adalah beda suhu logaritma rata-rata, yaitu:

dengan T1 dan T2 adalah beda suhu pada kedua


ujung HE. Persamaan (3.3) dapat digunakan untuk
aliran counter flow atau aliran parallel.

Berdasarkan persamaan (3.1), resisten termal adalah:


The Overall Heat-Transfer Coefficient
Resisten disusun dari tiga resisten secara seri.

Resisten konvektif antara fluida panas dan dinding


pipa, resisten konduktif dari dinding pipa, dan
resisten konvektif antara dinding pipa dan fluida
dingin,

dengan hi dan ho adalah koefisien perpindahan panas


untuk aliran didalam dan diluar pipa.
The Overall Heat-Transfer Coefficient
Ai adalah luas permukaan pipa bagian dalam
berdasarkan diameter dalam pipa, yaitu:

Kalikan persamaan (3.5) dengan Ao dan dihasilkan:

Persamaan (3.7) benar jika HE dalam keadaan baru


dan permukaannya bersih.
The Overall Heat-Transfer Coefficient
Pada sebagian besar, selama waktu tertentu pada
permukaan perpindahan panas akan terbentuk lapisan
pengotor atau kerak.

Proses ini disebut dengan fouling dan mengakibatkan


turunnya performance Hem karena penambahan
resisten termal dari lapisan yang kotor (dirt films).

Fouling dihitung secara empiris dengan faktor


fouling, RDi and RDo, yang mereprentasikan resisten
termal film pada pipa bagian dalam dan luar.
The Overall Heat-Transfer Coefficient
Untuk film pengotor bagian dalam:

Tambahan dua resisten ke persamaan (3.5)


menghasilkan:

dengan UD adalah koefisien overall setelah fouling


terjadi (sudah terbentuk kerak/pengotor).
The Overall Heat-Transfer Coefficient

Peritungan disan HE biasanya dibuat berdasarkan UD


karena perlu diketahui kondisi HE yang beroperasi
setelah adanya fouling.
Faktor fouling harus ditentukan (ditetapkan) agar HE
memiliki periode operasi yang layak sebelum
dibersihkan.
Periode pengoperasian HE harus cukup untuk
memastikan adanya waktu pembersihan pada skedul
shutdowns pabrik/proses.
The Overall Heat-Transfer Coefficient
Fouling dapat terjadi karena adanya beberapa atau
kombinasi mekanisme berikut:
Korosi.
Kristaliasi.
Dekomposisi.
Polimerisasi.
Pengendapan.
Aktifitas mikroba/biologi.
The LMTD Correction Factor
Pada HE multi-pass shell-and-tube, beda suhu tidak
sama dengan beda suhu logaritma rata-rata.

Karenanya, nilai LMTD dikoreksi dengan faktor, F,


yang formulasinya sebagai berikut:

Faktor koreksi LMTD dapat diitung secara analitis


untuk HE dengan jumlah pass sisi shell dan sisi tube
tertentu, dengan formula berikut:
The LMTD Correction Factor
Untuk N = jumlah pass sisi shell,
The LMTD Correction Factor
The LMTD Correction Factor
LMTD correction factor for 12 exchangers
Analysis of Double-Pipe Exchangers
Detail analisis termal untuk HE double-pipe meliputi
perhitungan koefisien perpindahan panas overall
menurut persmaan (3.9).

Koefisien inside, hi, dapat dihitung menggunakan


persamaan for aliran dalam pipa silinder (dibahas
pada Chapter 2), tergantung rejim aliran. Koefisien
outside, ho, dapat dihitung dengan diameter ekivalen
yang juga tergantung rejim aliran.
Analysis of Double-Pipe Exchangers

Configuration for derivation of equation to estimate pipe-wall temperature


Analysis of Double-Pipe Exchangers
Neraca energi untuk sistem HE,

Penyelesaian untuk Tw adalah:

Substitusi A = DL untuk luas area, dan disusun ulang


menjadi:

Note: Use of Equation (3.18) involves an iterative procedure.


Analysis of Double-Pipe Exchangers
Preliminary Design of Shell-and-Tube
Exchangers
Nilai koefisien overall berdasarkan nilai yang
ditabulasi dan perhitungan untuk luas perpindahan
yang dibutuhkan dari persamaan (3.1).
Pada beberapa prosedur lebih baik memperkirakan
nilai koefisien film, hi dan ho, dan menggunakannya
untuk menghitung koefisien overall dengan
persamaan (3.9).
Tabel nilai koefisien film juga dapat ditemukan pada
beberapa buku/literatur.
Rating a Shell-and-Tube Exchanger
Analisis termal HE shell-and-tube heat exchanger
sama dengan analisis termal pada HE double-pipe,
yang koefisien perpindahan panass overall dihitung
dari koefisien film individu, hi dan ho.

Karena aliran pada shell-and-tube berbeda dengan


aliran pada HE double-pipe, prosedur perhitungan
koefissien film juga berbeda.
Rating a Shell-and-Tube Exchanger
Koefisien pada sisi shell sulit sekali ditentukan karena
kompleknya aliran dalam shell.

Pada pass multiple-tube, faktor koreksi LMTD harus


digunakan untuk menghitung beda suhu dalam HE.
Rating a Shell-and-Tube Exchanger

Thermal rating procedure for a shell-and-tube heat exchanger


Heat-Exchanger Effectiveness
Efektivitas didefenisikan sebagai nisbah laju
perpindahan panas aktual terhadap laju perpindahan
panas maksimum.

Jika fluida panas memiliki nilai C rendah, diperoleh


Th,out = Tc,in, dan:

Jika fluida dingin memiliki nilai C rendah, sehingga


Tc,out = Th,in, dan:
Heat-Exchanger Effectiveness
Sehingga untuk masing-masing kasus diperoleh:

dengan Tmax = Th,in Tc,in adalah beda suhu


maksimum yang mungkin terjadi dari terminal suhu
aliran.

Efektivitas, , dihitung dengan formula:


Heat-Exchanger Effectiveness
Laju perpindahan panas aktual diekspresikan:

Untuk tipe HE tertentu efektivitasnya hanya


tergantung pada dua parameter, yaitu r and NTU,
where:

NTU merupakan jumlah unit perpindahan panas,


terminologinya diturunkan dengan analogi peralatan
perpindahan massa menggunakan continuous-
contacting mass-transfers.
question

Anda mungkin juga menyukai

  • Kuliah 3
    Kuliah 3
    Dokumen32 halaman
    Kuliah 3
    Zulfansyah Muchtar
    Belum ada peringkat
  • Kuliah 1
    Kuliah 1
    Dokumen10 halaman
    Kuliah 1
    Zulfansyah Muchtar
    Belum ada peringkat
  • Kuliah 1
    Kuliah 1
    Dokumen11 halaman
    Kuliah 1
    Zulfansyah Muchtar
    Belum ada peringkat
  • RPS RPP Pancasila PDF
    RPS RPP Pancasila PDF
    Dokumen18 halaman
    RPS RPP Pancasila PDF
    Zulfansyah Muchtar
    Belum ada peringkat
  • Kuliah 10
    Kuliah 10
    Dokumen52 halaman
    Kuliah 10
    Zulfansyah Muchtar
    Belum ada peringkat