Anda di halaman 1dari 11

PASAL PERATURAN MENTERI 102/PMK.011/2011 PMK 38 TAHUN 2013 NOMOR : 30/PMK.

03/2014 PMK 56 TAHUN 2015 PMK 121 2015


KEUANGAN NOMOR PERUBAHAN ATAS PERATURAN
75/PMK.03/2010 NILAI LAIN SEBAGAI DASAR MENTERI KEUANGAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAS PERUBAHAN KEDUA ATAS PERUBAHAN KETIGA ATAS PERATURAN
PENGENAAN PAJAK ATAS NOMOR 75/PMK.03/2010 TENTANG PENYERAHAN EMAS PERHIASAN PERATURAN MENTERI MENTERI KEUANGAN
PEMANFAATAN BARANG NILAI LAIN KEUANGAN NOMOR 75/PMK.03/2010 TENTANG NILAI
KENA PAJAK TIDAK BERWUJUD DARI SEBAGAI DASAR PENGENAAN PAJAK NOMOR 75/PMK.03/2010 TENTANG LAIN
LUAR DAERAH PABEAN DI DALAM NILAI LAIN SEBAGAI DASAR
DAERAH SEBAGAI DASAR PENGENAAN PENGENAAN PAJAK
PABEAN BERUPA FILM CERITA IMPOR PAJAK
DAN PENYERAHAN FILM CERITA
IMPOR,
SERTA DASAR PEMUNGUTAN PAJAK
PENGHASILAN PASAL 22
ATAS KEGIATAN IMPOR FILM CERITA
IMPOR
1 Dalam Peraturan Menteri (PENGERTIAN) SAMA (PENGERTIAN) SAMA SAMA
Keuangan ini yang dimaksud
dengan :

1. Barang Kena Pajak


adalah barang yang
dikenai pajak
berdasarkan Undang-
Undang Nomor 8 Tahun
1983 tentang Pajak
Pertambahan Nilai
Barang dan Jasa dan
Pajak Penjualan atas
Barang Mewah
sebagaimana telah
beberapa kali diubah
terakhir dengan
Undang-Undang Nomor
42 Tahun 2009.

2. Jasa Kena Pajak adalah


jasa yang dikenai pajak
berdasarkan Undang-
Undang Nomor 8 Tahun
1983 tentang Pajak
Pertambahan Nilai
Barang dan Jasa dan
Pajak Penjualan atas
Barang Mewah
sebagaimana telah
beberapa kali diubah
terakhir dengan
Undang-Undang Nomor
42 Tahun 2009.

3. Nilai Lain adalah nilai


berupa uang yang
ditetapkan sebagai
Dasar Pengenaan
Pajak.

4. Penggantian adalah
nilai berupa uang,
termasuk semua biaya
yang diminta atau
seharusnya diminta
oleh pengusaha karena
penyerahan Jasa Kena
Pajak, ekspor Jasa
Kena Pajak, atau
ekspor Barang Kena
Pajak Tidak Berwujud,
tetapi tidak termasuk
Pajak Pertambahan
Nilai yang dipungut
menurut Undang-
Undang Nomor 8 Tahun
1983 tentang Pajak
Pertambahan Nilai
Barang dan Jasa dan
Pajak Penjualan atas
Barang Mewah
sebagaimana telah
beberapa kali diubah
terakhir dengan
Undang-Undang Nomor
42 Tahun 2009, dan
potongan harga yang
dicantumkan dalam
Faktur Pajak atau nilai
berupa uang yang
dibayar atau
seharusnya dibayar
oleh Penerima Jasa
karena pemanfaatan
Jasa Kena Pajak
dan/atau oleh penerima
manfaat Barang Kena
Pajak Tidak Berwujud
karena pemanfaatan
Barang Kena Pajak
Tidak Berwujud dari
luar Daerah Pabean di
dalam Daerah Pabean.

2 Nilai Lain sebagaimana dimaksud 1. Atas penyerahan Film Cerita Nilai Lain sebagaimana dimaksud dalam 1. Penyerahan Emas Nilai Lain sebagaimana dimaksud Nilai Lain sebagaimana dimaksud dalam
dalam Pasal 1 ditetapkan sebagai Impor oleh Importir kepada Pasal 1 ditetapkan sebagai berikut: Perhiasan dan/atau jasa dalam Pasal 1 ditetapkan sebagai Pasal 1 ditetapkan sebagai berikut:
berikut : Pengusaha Bioskop, terutang a) untuk pemakaian sendiri Barang yang terkait dengan Emas berikut :
Pajak Pertambahan Nilai. Kena Pajak dan/atau Jasa Kena Perhiasan oleh Pengusaha a. untuk pemakaian sendiri Barang
a. untuk pemakaian sendiri 2. Pajak Pertambahan Nilai yang Pajak adalah Harga Jual atau Emas Perhiasan terutang a. untuk pemakaian sendiri Kena Pajak dan/atau Jasa Kena
Barang Kena Pajak Penggantian setelah dikurangi Pajak Pertambahan Nilai. Barang Kena Pajak dan/atau Pajak adalah Harga Jual atau
terutang sebagaimana 2. Pengusaha Emas
dan/atau Jasa Kena laba kotor; Jasa Kena Pajak adalah Penggantian setelah dikurangi
Pajak adalah Harga Jual dimaksud pada ayat (1), b) untuk pemberian cuma-cuma Perhiasan sebagaimana Harga Jual atau Penggantian laba kotor;
atau Penggantian setelah dipungut pada saat impor Barang Kena Pajak dan/atau Jasa dimaksud pada ayat (1) setelah dikurangi laba kotor;
dikurangi laba kotor; Kena Pajak adalah Harga Jual meliputi pabrikan Emas b. untuk pemberian cuma-cuma
media Film Cerita Impor.
atau Penggantian setelah Perhiasan dan pedagang b. untuk pemberian cuma-cuma Barang Kena Pajak dan/atau Jasa
3. Dasar Pengenaan Pajak yang dikurangi laba kotor; Emas Perhiasan.
b. untuk pemberian cuma- Barang Kena Pajak dan/atau Kena Pajak adalah Harga Jual atau
digunakan untuk menghitung c) untuk penyerahan media rekaman 3. Pabrikan Emas Perhiasan
cuma Barang Kena Pajak Jasa Kena Pajak adalah Penggantian setelah dikurangi
Pajak Pertambahan Nilai yang suara atau gambar adalah sebagaimana dimaksud
dan/atau Jasa Kena Harga Jual atau Penggantian laba kotor;
perkiraan harga jual rata-rata; pada ayat (2) adalah
Pajak adalah Harga Jual terutang sebagaimana setelah dikurangi laba kotor;
d) untuk penyerahan film cerita Pengusaha yang
atau Penggantian setelah c. dihapus;
dimaksud pada ayat (2) adalah adalah perkiraan hasil rata-rata Menghasilkan Emas
dikurangi laba kotor; c. untuk penyerahan media
Nilai Lain. per judul film; Perhiasan dan melakukan
e) untuk penyerahan produk hasil rekaman suara atau gambar d. untuk penyerahan film cerita
4. Nilai Lain sebagaimana kegiatan antara lain jual
c. untuk penyerahan media tembakau adalah sebesar harga adalah perkiraan harga jual adalah perkiraan hasil rata-rata per
beli, jasa
rekaman suara atau dimaksud pada ayat (3) telah jual eceran; rata-rata; judul film;
perbaikan/modifikasi,
gambar adalah perkiraan memperhitungkan nilai dari f) untuk Barang Kena Pajak berupa
dan/atau jasa lain yang
harga jual rata-rata; persediaan dan/atau aktiva yang d. untuk penyerahan film cerita e. untuk penyerahan produk hasil
media Film Cerita Impor. berkaitan dengan Emas
menurut tujuan semula tidak adalah perkiraan hasil rata- tembakau adalah sebesar harga
5. Nilai Lain yang digunakan Perhiasan.
d. untuk penyerahan film untuk diperjualbelikan, yang 4. Pedagang Emas Perhiasan rata per judul film; jual eceran
cerita adalah perkiraan sebagai Dasar Pengenaan masih tersisa pada saat sebagaimana dimaksud
hasil rata-rata per judul Pajak Pertambahan Nilai pembubaran perusahaan, adalah pada ayat (2) adalah e. untuk penyerahan produk f. untuk Barang Kena Pajak berupa
film; harga pasar wajar; Pengusaha yang semata- hasil tembakau adalah persediaan dan/atau aktiva yang
sebagaimana dimaksud pada
g) untuk penyerahan Barang Kena sebesar harga jual eceran; menurut tujuan semula tidak untuk
mata melakukan kegiatan
e. untuk penyerahan produk ayat (3) adalah berupa uang Pajak dari pusat ke cabang atau diperjualbelikan, yang masih
jual beli Emas Perhiasan.
sebaliknya dan/atau penyerahan
yang ditetapkan sebesar Rp
hasil tembakau adalah Barang Kena Pajak antar cabang f. untuk Barang Kena Pajak tersisa pada saat pembubaran
12.000.000,00 (dua belas juta adalah harga pokok penjualan
sebesar harga jual berupa persediaan dan/atau perusahaan, adalah harga pasar
eceran; rupiah) per copy Film Cerita atau harga perolehan; aktiva yang menurut tujuan wajar;
Impor. h) untuk penyerahan Barang Kena semula tidak untuk
f. untuk Barang Kena Pajak Pajak melalui pedagang diperjualbelikan, yang masih g. untuk penyerahan Barang Kena
berupa persediaan perantara adalah harga yang tersisa pada saat Pajak dari pusat ke cabang atau
dan/atau aktiva yang disepakati antara pedagang pembubaran perusahaan, sebaliknya dan/atau penyerahan
menurut tujuan semula perantara dengan pembeli; adalah harga pasar wajar; Barang Kena Pajak antar cabang
i) untuk penyerahan Barang Kena
tidak untuk adalah harga pokok penjualan atau
Pajak melalui juru lelang adalah
diperjualbelikan, yang g. untuk penyerahan Barang harga perolehan;
harga lelang;
masih tersisa pada saat Kena Pajak dari pusat ke
j) untuk penyerahan jasa
pembubaran perusahaan, cabang atau sebaliknya h. untuk penyerahan Barang Kena
pengiriman paket adalah 10%
adalah harga pasar dan/atau penyerahan Barang Pajak melalui pedagang perantara
(sepuluh persen) dari jumlah yang
wajar; Kena Pajak antar cabang adalah harga yang disepakati
ditagih atau jumlah yang
adalah harga pokok antara pedagang perantara dengan
seharusnya ditagih;
g. untuk penyerahan k) untuk penyerahan jasa biro penjualan atau harga pembeli;
Barang Kena Pajak dari perjalanan atau jasa biro perolehan;
pusat ke cabang atau pariwisata adalah 10% (sepuluh i. untuk penyerahan Barang Kena
sebaliknya dan/atau persen) dari jumlah tagihan atau h. untuk penyerahan Barang Pajak melalui juru lelang adalah
penyerahan Barang Kena jumlah yang seharusnya ditagih; Kena Pajak melalui harga lelang;
Pajak antar cabang l) untuk, penyerahan emas pedagang perantara adalah
adalah harga pokok perhiasan termasuk penyerahan harga yang disepakati antara j. untuk penyerahan jasa pengiriman
penjualan atau harga jasa perbaikan dan modifikasi pedagang perantara dengan paket adalah 10% (sepuluh persen)
perolehan; emas perhiasan serta jasa-jasa pembeli; dari jumlah yang ditagih atau
lain yang berkaitan dengan emas jumlah yang seharusnya ditagih;
h. untuk penyerahan perhiasan, yang dilakukan oleh i. untuk penyerahan Barang atau
Barang Kena Pajak pabrikan emas perhiasan adalah Kena Pajak melalui juru
melalui pedagang 20% (dua puluh persen) dari lelang adalah harga lelang; k. untuk penyerahan jasa biro
perantara adalah harga harga jual emas perhiasan atau perjalanan wisata dan/atau jasa
yang disepakati antara nilai penggantian; j. untuk penyerahan jasa agen perjalanan wisata berupa
pedagang perantara m) untuk penyerahan jasa pengiriman paket adalah paket wisata, pemesanan sarana
dengan pembeli; pengurusan transportasi (freight 10% (sepuluh persen) dari angkutan, dan pemesanan sarana
forwarding) yang di dalam tagihan
jasa pengurusan transportasi
i. untuk penyerahan tersebut terdapat biaya jumlah yang ditagih atau akomodasi, yang penyerahannya
Barang Kena Pajak transportasi (freight charges) jumlah yang seharusnya tidak didasari pada pemberian
melalui juru lelang adalah adalah 10% (sepuluh persen) dari ditagih; komisi/imbalan atas penyerahan
harga lelang; jumlah yang ditagih atau jasa perantara penjualan adalah
seharusnya ditagih k. untuk penyerahan jasa biro 10% (sepuluh persen) dari jumlah
j. untuk penyerahan jasa perjalanan wisata dan/atau tagihan atau jumlah yang
pengiriman paket adalah jasa agen perjalanan wisata seharusnya ditagih;
10% (sepuluh persen) berupa penyerahan paket
dari jumlah yang ditagih wisata, pemesanan sarana l. dihapus;
atau jumlah yang angkutan, dan pemesanan
seharusnya ditagih; atau sarana akomodasi, yang m. untuk penyerahan jasa
penyerahannya tidak pengurusan transportasi (freight
k. untuk penyerahan jasa didasari pada pemberian forwarding) yang di dalam tagihan
biro perjalanan atau jasa komisi/imbalan atas jasa pengurusan transportasi
biro pariwisata adalah penyerahan jasa perantara tersebut terdapat biaya
10% (sepuluh persen) penjualan, adalah 10% transportasi (freight charges)
dari jumlah tagihan atau (sepuluh persen) dari jumlah adalah 10% (sepuluh persen) dari
jumlah yang seharusnya tagihan atau jumlah yang jumlah yang ditagih atau
ditagih. seharusnya ditagih; seharusnya ditagih.

l. dihapus; (DIATUR DALAM


PMK 30 TAHUN 2014)

m. untuk penyerahan jasa


pengurusan transportasi
(freight forwarding) yang di
dalam tagihan jasa
pengurusan transportasi
tersebut terdapat biaya
transportasi (freight charges)
adalah 10% (sepuluh
persen) dari jumlah yang
ditagih atau seharusnya
ditagih.

2A - - 1. Penetapan Nilai Lain untuk - SAMA SAMA


penyerahan film cerita sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 2 huruf d tidak
termasuk penetapan Nilai Lain untuk
film cerita impor. (diatur dalam pmk 102
tahun 2011)
2. Penetapan Nilai Lain untuk film
cerita impor sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) berlaku ketentuan
sebagaimana dimaksud dalam
Peraturan Menteri Keuangan yang
mengatur mengenai Nilai Lain sebagai
dasar pengenaan pajak atas
pemanfaatan Barang Kena Pajak Tidak
Berwujud dari luar daerah pabean di
dalam daerah pabean berupa film
cerita impor dan penyerahan film cerita
impor, serta dasar pemungutan Pajak
Penghasilan Pasal 22 atas kegiatan
impor film cerita.
1. Atas penyerahan Film Cerita Pajak Masukan yang berhubungan Penyerahan Emas Perhiasan Pajak Masukan yang berhubungan
3 Pajak Masukan yang Impor oleh Importir kepada dengan: dan/atau jasa yang terkait dengan dengan:
berhubungan dengan penyerahan Pengusaha Bioskop, terutang a. penyerahan jasa pengiriman Emas Perhiasan oleh Pengusaha
jasa oleh pengusaha jasa Pajak Pertambahan Nilai. paket sebagaimana dimaksud Emas Perhiasan terutang Pajak a. penyerahan jasa
pengiriman paket sebagaimana 2. Dasar Pengenaan Pajak yang dalam Pasal 2 huruf j yang, Pertambahan Nilai sebesar 10% pengiriman paket
dimaksud dalam Pasal 2 huruf j digunakan untuk menghitung dilakukan oleh pengusaha jasa (sepuluh persen) dikalikan dengan sebagaimana dimaksud
dan oleh pengusaha jasa biro Pajak Pertambahan Nilai terutang pengiriman paket; Dasar Pengenaan Pajak. dalam Pasal 2 huruf j yang
perjalanan atau jasa biro atas penyerahan Film Cerita b. penyerahan jasa biro perjalanan dilakukan oleh pengusaha
pariwisata sebagaimana Impor sebagaimana dimaksud atau jasa biro pariwisata jasa pengiriman paket;
dimaksud dalam Pasal 2 huruf k pada ayat (1) adalah Nilai Lain. sebagaimana dimaksud dalam
tidak dapat dikreditkan. 3. Nilai Lain yang digunakan
sebagai Dasar Pengenaan Pajak b. penyerahan jasa biro
Pertambahan Nilai sebagaimana perjalanan wisata dan/atau
dimaksud pada ayat (2) adalah jasa agen perjalanan
berupa uang yang ditetapkan wisata berupa penjualan
sebesar Rp 12.000.000,00 (dua paket wisata, pemesanan
belas juta rupiah) per copy Film Pasal 2 huruf k yang dilakukan sarana angkutan, dan
Cerita Impor. oleh pengusaha jasa biro pemesanan sarana
perjalanan atau pengusaha jasa akomodasi, yang tidak
4. Pajak Pertambahan Nilai
biro pariwisata; didasari oleh perjanjian
sebagaimana dimaksud pada c. penyerahan emas perhiasan
jasa perantara penjualan
ayat (2) dipungut hanya sekali termasuk penyerahan jasa
sebagaimana dimaksud
perbaikan dan modifikasi emas
untuk setiap copy Film Cerita dalam Pasal 2 huruf k yang
perhiasan serta jasa-jasa lain
Impor, yang pemungutannya dilakukan oleh pengusaha
yahg berkaitan dengan emas
jasa biro perjalanan wisata
dilakukan pada saat pertama kali perhiasan sebagaimana
dan/atau jasa agen
copy Film Cerita Impor tersebut dimaksud dalam Pasal 2 huruf I
perjalanan wisata;
yang dilakukan oleh pengusaha
diserahkan kepada Pengusaha
pabrikan emas; dan
Bioskop. d. penyerahan jasa pengurusan c. dihapus;
transportasi (freight forwarding)
yang di dalam tagihan jasa d. penyerahan jasa
pengurusan transportasi tersebut pengurusan transportasi
terdapat biaya transportasi (freight forwarding) yang
(freight charges) sebagaimana di dalam tagihan jasa
dimaksud dalam Pasal 2 huruf m pengurusan transportasi
yang dilakukan oleh pengusaha tersebut terdapat biaya
jasa pengurusan transportasi, transportasi (freight
tidak dapat dikreditkan charges) sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 2
huruf m yang dilakukan
oleh pengusaha jasa
pengurusan transportasi,

tidak dapat dikreditkan.


4 Ketentuan lebih lanjut mengenai Besarnya Nilai Lain sebagai Dasar SAMA 1. Dasar Pengenaan Pajak SAMA Ketentuan lebih lanjut mengenai
penentuan perkiraan harga jual Pengenaan Pajak sebagaimana dimaksud sebagaimana dimaksud penentuan perkiraan hasil rata-rata
rata-rata sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (5) dan Pasal 3 ayat dalam Pasal 3 adalah Nilai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2
dalam Pasal 2 huruf c, perkiraan (3) dapat ditinjau kembali secara berkala, Lain yang ditetapkan huruf d, dan harga jual eceran
hasil rata-rata sebagaimana yang penetapannya dilakukan dengan sebesar 20% (dua puluh sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2
dimaksud dalam Pasal 2 huruf d, Peraturan Menteri Keuangan. persen) dari harga jual Emas huruf e, dalam rangka penerapan Nilai
dan harga jual eceran Perhiasan atau nilai Lain, diatur dengan Peraturan Direktur
sebagaimana dimaksud dalam penggantian. Jenderal Pajak.
Pasal 2 huruf e, dalam rangka 2. Dalam hal penyerahan Emas
penerapan Nilai Lain, diatur Perhiasan oleh Pengusaha
dengan Peraturan Direktur Emas Perhiasan dilakukan
Jenderal Pajak. dengan cara mengganti atau
menukar Emas Perhiasan
dengan emas batangan
kadar 24 (dua puluh empat)
karat sebagai pengganti
seluruh bahan baku
pembuatan Emas Perhiasan,
Dasar Pengenaan Pajak
sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 3 adalah
sebesar 20% (dua puluh
persen) dari selisih antara
Harga Jual Emas Perhiasan
dikurangi dengan harga
emas batangan kadar 24
(dua puluh empat) karat
yang terkandung dalam
emas perhiasan tersebut.
5 Pada saat Peraturan Menteri SAMA Pajak Masukan yang berhubungan SAMA SAMA
Keuangan ini mulai berlaku, dengan penyerahan Emas Perhiasan
Keputusan Menteri Keuangan Dasar pemungutan Pajak Penghasilan dan/atau jasa yang terkait dengan
Nomor 567/KMK.04/2000 Pasal 22 untuk kegiatan impor Film Cerita Emas Perhiasan oleh Pengusaha
tentang Nilai Lain Sebagai Impor adalah Nilai Impor atas media Film Emas Perhiasan tidak dapat
Dasar Pengenaan Pajak dikreditkan.
Cerita Impor.
sebagaimana telah diubah
dengan Keputusan Menteri
Keuangan Nomor
251/KMK.03/2002, dicabut dan
dinyatakan tidak berlaku.

6 Nilai Impor sebagaimana dimaksud pada 1. Pengusaha Emas Perhiasan


ayat (1) adalah nilai berupa uang yang diwajibkan melaporkan
menjadi dasar penghitungan Bea Masuk usahanya ke Kantor
yaitu Cost Insurance and Freight (CIF) Pelayanan Pajak yang
ditambah dengan Bea Masuk dan wilayah kerjanya meliputi
pungutan lainnya yang dikenakan tempat kegiatan usaha untuk
berdasarkan ketentuan peraturan dikukuhkan sebagai
perundang-undangan kepabeanan di Pengusaha Kena Pajak.
bidang impor. 2. Kewajiban Pengusaha Emas
Perhiasan untuk melaporkan
usahanya ke Kantor
Pelayanan Pajak untuk
dikukuhkan sebagai
Pengusaha Kena Pajak
sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) tetap berlaku
bagi Pengusaha Emas
Perhiasan yang memenuhi
kriteria sebagai Pengusaha
kecil sebagaimana diatur
dalam Peraturan Menteri
Keuangan mengenai
Batasan Pengusaha Kecil
Pajak Pertambahan Nilai.
3. Pengusaha Emas Perhiasan
yang telah dikukuhkan
sebagai Pengusaha Kena
Pajak wajib membuat Faktur
Pajak atas penyerahan
Emas Perhiasan dan/atau
jasa yang terkait dengan
Emas Perhiasan.

Anda mungkin juga menyukai