Anda di halaman 1dari 10

PERENCANAAN ALTERNATIF GEDUNG KAMPUS FAKULTAS ILMU

BUDAYA UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG DENGAN MENGGUNAKAN


PROFIL CASTELLATED BEAM NON KOMPOSIT
Edy Sulistyanto Raharjo, M. Taufik Hidayat, Eva Arifi

Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya


Jl. MT. Haryono 167 Malang, 65145, Jawa Timur Indonesia
Email: edysulistyantoraharjo@gmail.com

ABSTRAK
Castellated Beam adalah profil baja yang kekuatan komponen strukturnya bertambah dengan cara
memperpanjang profil kearah satu sama lain dan di las sepanjang pola. Profil ini juga biasa disebut sarang
lebah karena memiliki bentuk lubang segi enam menyerupai sarang. Castellated Beam ini mempunyai tinggi
(h) hampir 50% lebih tinggi dari profil awal sehingga meningkatkan nilai lentur axial, momen inersia (Ix), dan
modulus section (Sx). Badan profil dibuat dicetakan hot - rolled (molding panas) dengan bentuk I, H, U dan
memotong zig zag. Setengah hasil pemotongan digeser atau dibalik dimana ujung atas kanan dilas dengan
ujung bawah kiri, dan sebaliknya. Sehingga lubang yang dihasilkan berbentuk segi enam (hexagonal).
Dalam perenacanaan ini akan dilakukan analisis struktur gedung dengan material baja Wide Flange
yang dipotong menjadi baja Castellated Beam dengan mutu baja BJ 41. Analisis yang akan dilakukan pada
studi ini yaitu dengan menggunakan bantuan software SAP 2000. Dalam analisisnya menggunakan 3 dimensi
dengan memasukkan beban-beban yang bekerja pada stuktur, dengan bentang balok induk sebesar 7,2 meter .
Dari hasil analisis program SAP 2000 digunakan baja baja Castellated Beam 918 x 202 x 13 x 23
yang berasal dari baja Wide Flange 612 x 202 x 13 x 23 karena menenuhi kategori penampang kompak, dan
harus memenuhi syarat Mn Mu serta perhitungan kuat geser memenuhi syarat Vn Vu
Kata kunci : castellated beam; momen inersia; modulus section; wide flange

ABSTRACT

Castellated Beam is a steel profile which the strength of its structure components increased by
lengthening the profile towards one another and welded along the pattern. This profile generally called the
beehive because its hexagon shape resembles a nest hole. The height (h) of castellated beam is almost 50%
higher than the original profile. Thus, castellated beam increases the value of axial bending, the moment of
inertia (Ix), and the modulus section (Sx). Web profile is created in hot - rolled (hot molding) to form I, H, U
and zigzag cutting. Half of the cutting results are shifted or reversed which in the top right corner, the cutting
welded to the bottom left, and also the opposite part of the cutting, so the outcome is in hexagonal form.
This design analyzes the structure of the building using wide flange steel material which cut into
castellated beam with the BJ 41 quality of the steel. The analysis of this study uses the help of the SAP 2000
software. The analysis uses a 3-dimension by entering loads which works on the structure, with the beam span
of 7.2 meters.
The result of the analysis of SAP 2000, steel castellated beam used 918 x 202 x 13 x 23, originating
from the Wide Flange Steel of 612 x 202 x 13 x 23. Because comply the sectional compact category, and must
qualify Mn Mu and the calculation of shear strength eligible Vn Vu
Keywords: castellated beam; inertia moment; modulus section; wide flange
1. PENDAHULUAN pengurangan luas badan profil ini tidak merupakan
Dalam teknik sipil, struktur biasanya dibagi persoalan. Namun untuk gaya lintang yang dipikul
menjadi dua bagian, struktur atas dan struktur bawah. oleh badan profil ini harus diperhatikan atau ditinjau
Struktur atas berfungsi sebagai pendukung beban lebih lanjut. Gaya lintang terkecil berada pada tengah
kerja pada sebuah bangunan, struktur atas terdiri dari bentang sehingga tidak mempengaruhi kekuatan
balok, kolom, lantai dan atap. Struktur bawah balok.
berfungsi sebagai pendistribusian beban dari atas ke
bawah, struktur bawah terdiri dari pondasi.
Pembangunan gedung pencakar langit merupakan
solusi akan terbatasnya lahan. Sebagai perencana
gedung pencakar langit, harus memperhatikan beban
- beban pada bangunan seperti gaya seismik dan
gravitasi.
Salah satu bangunan tinggi di kota Malang
adalah Kampus Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gambar 1. Momen lentur akibat gaya lintang.
Brawijaya Malang. Bangunan ini menggunakan
struktur beton bertulang. Perencanaan penggunaan
struktur beton bertulang dilakukan karena lebih
mudah untuk dilakukan dan tidak memerlukan
keahlian khusus dalam pengerjaan, tetapi bagaimana
jika bangunan tersebut menggunakan struktur baja.
Karena struktur beton ini memiliki kelemahan bahwa
bangunan menanggung beban mati relatif besar,
sehingga bangunan menjadi kurang efektif untuk
menanggung beban yang lebih besar. Kelemahan
lain dari struktur beton adalah faktor suhu, waktu, Gambar 2. Tegangan lentur akibat gaya lintang.
kerja atau produksi beton siap (ready mix). Ditambah Gambar diatas menunjukkan momen lentur
berat sendiri pada bangunan, akan lebih besar beban akibat gaya lintang, pada bagian potongan T atas dan
gempa yang harus ditahan bangunan tersebut. bawah biasanya merupakan titik balik momen (point
Sementara bangunan Kampus Fakultas Ilmu Budaya of inflection) dikarenakan gaya lintang yang

Universitas Brawijaya Malang menggunakan ukuran dimisalkan terjadi pada tengah lubang ( ). Tetapi jika
2
balok dan kolom yang besar. Maka membutuhkan dimisalkan gaya lintang dipikul sama besar pada
perencanaan lebih lanjut, khususnya dengan bagian atas dan bawah dikarenakan tinggi kedua
menggunakan struktur baja. Struktur baja juga bagian T itu sama.
memiliki kekurangan dari segi manufaktur dan 2.2. Terminologi
pemeliharaan, serta struktur baja juga lebih mahal Berikut ini merupakan ilustrasi bagian dari
dari struktur beton. Castellated Beam :
Profil baja Castlellated Beam adalah hasil Web Post :Area padat dari Castellated Beam
pengembangan dari profil baja Wide Flange Shape. Castellation :Area yang telah mengalami
Salah satu keuntungan dari profil baja Castlellated pelubangan (hole).
Beam adalah bobot yang lebih ringan, tetapi dengan Throat Width :Perpanjangan horizontal dari
kapasitas momen inersia 1,5 kali lebih besar dari potongan gigi bawah profil.
profil Wide Flange Shape dengan berat yang sama, Throat Depth :Tinggi daerah profil potongan
sehingga penggunaan baja akan lebih efisien (dalam gigi bawah sampai sayap profil.
kg) dan lebih besar menerima momen lentur.
Castlellated Beam belum banyak digunakan di
gedung-gedung tinggi.
2.1. TINJAUAN PUSTAKA
Castellated Beam adalah profil baja yang
kekuatannya komponen strukturnya bertambah
dengan cara memperpanjang profil kearah satu sama
lain dan di las sepanjang pola. Profil ini juga biasa
disebut sarang lebah karena memiliki bentuk lubang
segi enam menyerupai sarang. Castellated Beam ini
mempunyai tinggi (h) hampir 50% lebih tinggi dari Gambar 3. Bagian-bagian hexagonal castellated
profil awal sehingga meningkatkan nilai lentur axial, beam (Patrick Bardley, 2007)
momen inersia (Ix), dan modulus section (Sx)
(Knowles, 1991). Pada flens profil ini memikul
sebagian besar beban lentur, sehingga jika ditinjau
dari daya tahan terhadap momen maka seharusnya
3. METODE PENELITIAN Mmax = 93208,89 kgm
Nama Gedung : Gedung Kampus Fakultas Ilmu = 9320889 kcm
Budaya Universitas Brawijaya Vu = 62038 kg
Struktur Gedung: Gedung menggunakan struktur Profil WF 612x202x13x23
beton Mutu baja BJ 41, fy = 250 Mpa = 2500
Jumlah lantai : 8 lantai kg/cm 2

Tinggi Bangunan : 35,3 m d = 612 mm


Tinggi Lantai : Lantai 1 Lantai 7 : 4,5 m bf = 202 mm
Lantai 8 : 2,4 m tw = 13 mm
Zona Gempa :4 tf = 23 mm
Data perencanaan : Mengunakan Profil Castellated Ix = 103000 cm4
Beam pada balok dan Profil
Zx = 3777,651 cm3
Wide Flange pada kolom
3.1. Diagram Alur Perencanaan Sx = 3380 cm3
= 60
Mulai r = 22 mm
h = 522mm
Data Perencanaan ry = 43,1 mm
Es = 200000 Mpa
Desain awal
G = 80000 Mpa
rx = 246 mm
Pembebanan
As = 10770 mm2
Iy = 3180 cm4
Analisis Statika
Menggunakan SAP2000 Cw = 2,758 x 1012 mm6
J = 2052990 mm4
Pemodelan dan Analisa Struktur L = 7,2 m
4.1. Kontrol Penampang
Desain Balok Castellated Cek kelangsingan profil WF
Beam Desain Kolom
Pelat Sayap
170 170
p = = = 10,752
fy 250
Kontrol
Desain bf 202
= = = 4,391
2tf 2x23
< p Penampang Kompak (OK)

Gambar Detail Balok dan kolom Pelat badan


menggunakan AutoCAD 2016 1680 1680
p = = = 106,253
fy 250

Selesai h 522
= = = 40,154
tw 13
4.PEMBAHASAN
< p Penampang Kompak (OK)
Hasil output SAP 2000 v15 akibat beban kombinasi,
didapat:
4.2.Perhitungan Dimensi Profil Castellated = 205745,2287 cm4
(Berdasarkan Jurnal Openned Web Expanded Beam 1 1
= ( ) (2 ( )) (
4 4 2
and Girder)
1
Asumsi, K1 = 1,5 2) ( )
4
h = d ( K1 1 ) = 42557562 35928144 - 1217268
= 612 ( 1,5 - 1 ) = 306 mm = 5412150 mm3
dg = d + h = 612 +306 = 918 mm = 5412,15 mm3
306
b = = = 176,669 mm Ix = Ix rata rata
tan 1,73
+
2 918223 Ix =
dT = = 306 = 130 mm 2
2 2
257950,012 +205745,229
ho = 2h = 612 mm Ix =
2

e = 0,25 x ho = 153 mm Ix = 231847,62 cm4


ao = 2b + e = 506,338 mm 4.4. Kontrol Penampang
Maka profil Wide Flange menjadi profil Castellated Cek kelangsingan profil WF
Beam dengan data-data sebagai berikut : Pelat Sayap
dg = 918 mm 170 170
p = = = 10,752
bf = 202 mm fy 250
r = 22 mm bf 202
= = = 4,391
ho = 612 mm 2tf 2x23
< p Penampang Kompak (OK)
ao = 506,338 mm
Pelat badan (ketika solid)
tw = 13 mm
1680 1680
tf = 23 mm p = = = 106,253
fy 250
h = dg 2 ( tf + r ) = 828 mm
h 828
L = 7,2 m = = = 63,692
tw 13
4.3. Mencari Ix dan Zx Pada Profil Castellated < p Penampang Kompak (OK)
Pada bagian tanpa lubang Dari kombinasi pembebanan didapat
1 1
= ( ) (2 ( )) ( 2) Mu = 93208,89 kgm = 9320889 kgcm
12 12 2

= 13022613972 10443113856 Karena penampang kompak, maka:


= 2579500116 mm4 Mn = Mp
4
= 257950,0116 cm Mp = Fy x Z
= 2500 x 6629,418
= ( ) ( ) ( )
4
= 16573545 kgcm
= 2738853 + 3890565
Mp = 1,5 x My
= 6629418 mm
= 1,5 x ( Fy x Sx)
= 6629,418 cm
= 1,5 x 2500 x 5931,578
Pada bagian berlubang
= 22243417,5 kgcm (Dipilih yang terkecil, maka
1 1
= ( ) (2 ( )) ( 2)3 diambil Mp = 16573545 kgcm)
12 12 2
1 Mn = 0,9 x 16573545
( ( 2 2))
12
= 14916190,5 kgcm
= 13022613972 10443113856 (-522047829)
= 2057452287 mm4
Mn Mu = 180
14916190,5 kgcm 9320889 kgcm ( OK ) . ..
1 =
2
Pelat badan (ketika berlubang)
dT 130 200000 .80000 .2052990.10770
= = = 10 1 =
3380000 2
tw 13
170 170 1 = 12355,468
p = = = 10,752 4 .
fy 250 2 = ( )
.
370 370
R = = = 27,578 4 . 2,75810 3380000
2 = ( )
fy fR 250 70 31800000 80000 .2052990

< p < R maka, Penampang Kompak ( OK ) 2 = 7,139 4 / 2

Karena penampang kompak maka 1


1 1 + 2 ( )2
=

Mn = Mp
12355,468
Mp = Fy x Zx = 43,1 1 1 + 7,139 (180)2
180
= 2500 x 5412,15
= 649,485
= 13530375 kgcm
< ( Bentang pendek ), sehingga Mn = Mp
Mp = 1,5 x My
Kontrol kuat geser :
= 1,5 x ( Fy x Sx) 2 872
= = 67,077
= 1,5 x 2500 x 5931,578 13
1365 1365
= 22243417,5 kgcm (Dipilih yang terkecil, maka = = 86,33
250
diambil Mp = 13530375 kgcm) 1100 1100
= = 69,57
250
As = ho x tw
Kontrol tekuk badan (berdasarkan ASCE journal
= 61,2 x 1,3
page 3319)
= 79,56 cm2
2 1365
Momen lentur nominal (berdasarkan ASCE journal

page3327) 67,077 86,33 ... (OK)


2 1100
Mn = Mp fy x As ( + )
4
= 13530375 99450 x 30,6 67,077 69,57 ... (OK)
= 10487205 kgcm ao = 506,338 mm
Mn = 0,9 x Mn ho = 612 mm
= 0,9 x 10487205 506,338
= = 0,827 3,0 (OK)
612
= 9438484,5 kgcm

Vp = fy x tw x
Mn Mu 3

9438484,5 9320889 kgcm ( OK ) = 2500 x 1,3 x 7,506


Kontrol tekuk lateral : = 24393,049 kg
6
790 Po = +
= .
506,338 3672
= +
790 612 918
= . 43,1
250 = 0,827 + 4
= 2153,447 = 4,827 5,6 (OK) (Nilai 5,6 adalah untuk baja
= non komposit)
= 250 70
Untuk tee atas dan bawah : tw = 30 mm
ry = 107 mm
Vpt =
3
2500 1,3 130 fy = 250 MPa
=
3 fu = 410 MPa
422500
= ro = 22 mm
1,73

= 243930,489 kg Es = 200000 MPa


=0 G = 80000 MPa
506,338 rx = 188 mm
v= = = 3,895
130
d = 458 mm
6 +
= 0,435 1 (OK) h = d 2 (tf + r) = 314 mm
+ 3

Vnt =
6 +
x Vpt As = 52860 mm2
+ 3
Zy = 2244937,5 mm3
= 0,435 x 243930,489
Zx = 8538841 mm3
= 106186,127 kg
Sx = 8170000 mm3
Vnt Vpt 106186,127 kg 243930,489 kg
Ix = 1870000000 mm4
Vn = = 2 x Vnt = 2 x 106186,127
Iy = 605000000 mm4
= 212372,255 kg
Cw = 2,5177 * 1013mm4
Vn = Vn = 0,9 x Vn = 0,9 x 212372,255
J = 37972000 mm4
= 191135,029 kg
L = 4500 mm
Vn Vu
4.9. Kontrol Penampang
191135,029 kg 62038 kg
Cek kelangsingan penampang pada profil WF
4.5. Persamaan Interaksi :
Pelat Sayap

( ) + ( ) 1
2 208,5
= = 4,17
9320889 62038 50
( ) + ( ) 1,0
9438484,5 191135,029 250 250
= = 15,811
0,963 + 0,034 1,0 250


0,997 1,0 (OK) 2
< (OK)

4.6. Kontrol Jarak Antar Lubang :
Pelat badan
S = 2 ( b + e ) = 2 (176,669 + 153) = 659,338 mm
314
S ho = 659,338 612 ..... (OK) = = 10,467
30

0,282 665 665


S ao ( ) = = 42,05
10,717 250

659,338 50,634 x 0,394


< (OK)

659,338 19,944 (OK)
Faktor panjang efektif
4.7. Kontrol Lendutan
Bagian dasar kolom diasumsikan jepit, sehingga GA
Dari analisis sturktur program SAP2000 di dapat
=1
lendutan sebesar 0,02 m atau 2cm pada joint 1424
Momen inersia kolom WF 458 x 417 x 30 x 50
Ix = 187000 cm4
4.8. Perencanaan Kolom
Momen inersia Castellated beam 918 x 202 x 13 x
Profil WF 458 x 417 x 30 x 50
23
Bf = 417 mm
Ix = 231847,62 cm4
tf = 50 mm
= 10,467
Faktor panjang efektif k 500 665
= (2,33 )>

( )

= 500 551955,14 665
( )
= (2,33 )>
250 0,85 . 1321500 250
368805,556
= = 58,142 > 42,058
225407,4085

= 1,63 <
10,467 < 58,327 (Maka penampang kompak)
( )
=
Kontrol tekuk lateral :
( )
790
= .
368805,556
=
150271,606 790
= . 107
= 2,45 250

= 5346,147

4.9.Akibat portal bergoyang ( 1,2D + 1L + 1Ex + =

0,3Ey ) = 250 70
Akibat portal tidak bergoyang ( 1,2D+1L ) = 180
= 0,8 (dari nomogram diagram) 1 =


. ..
2
.
= 200000 .80000 .37972000.52860
.
1 =
8170000 2
0,8 . 4500 250
= 1 = 48702,124
188 . 200000
4 .
= 0,215 2 = ( )
.
Karena = 0,215 maka: 4 . 2,5177710 8170000
2 = ( )
605000000 80000 .37972000
= 1
2 = 0,447 4 / 2
=
1
= 1 1 + 2 ( )2
250
=
1
48702,124
= 250 = 107 1 1 + 0,447(180)2
340
Kuat rencana nominal = 319040,3
= . <
= 52860 . 250 4500 < 5346,147 (Bentang Pendek)
= 13215000 Sehingga =
= 1321500
Untuk Mnx
551955,14
= = 0,49 > 0,2 Maka mengunakan = .
. 0,85 . 1321500

8 = 8538841 .250
persamaan + ( + ) 1,0
9
= 2134710250
Cek kelangsingan penampang profil
551955,14 = 2134710,25
= = 0,49 > 0,125
. 0,85 . 1321500
= 1,5 .

=
= 1,5 . .
314
= = 1,5 . 250 . 8170000
30
= 3063750000 = 9053103,793

= 3063750 (Dipilih yang terkecil, maka =
1

diambil Mpx = 2134710,25 kgm)
0,4155
= 551955,1
Mnx = 0,9 x Mpx 1
9053103,793

= 0,9 x 2134710,25 = 1,064 1 (maka diambil 1,064)


= 192123,922 kgm Mux = x Mu maks
Untuk Mny = 1,064 . 7288,81
= . =7762,051 kgm
= 2244937,5 .250 Menentukan perbesaran momen :
= 561234375 Hubungan Balok Kolom
= 56123,4375 M1 = 442,46 kgm

= 1,5 . MA = 183,33 kgm

= 1,5 . . MB = 75,8 kgm


MC = 334,93 kgm
= 1,5 . 250 . 2900000
M2 = 594,06 kgm
= 108750000
. 0,82 . 4500
= 108750 (Dipilih yang terkecil, maka =
107
diambil Mpy = 56123,4375 kgm) .
= 34,485

Mny = 0,9 x Mpy

= 0,9 x56123,4375 = 0,6 0,4 . ( 1)
2
= 50511,093 kgm 442,46
= 0,6 0,4 . ( )
594,06
Menentukan perbesaran momen :
= 0,302
Hubungan Balok Kolom
. .
M1 = 3360,89 kgm =
. 2
( )
MA = 689,46 kgm
MB = 1963,96 kgm . 200000 . 52860
=
(34,485)2
MC = 4626,39 kgm
= 27912685,71
M2 = 7288,81 kgm
= 2791268,571
. 0,8 . 4500
=
188 =
1

.
= 19,148 0,302
= 551955,1
1
1 2791268,571
= 0,6 0,4 . ( )
2
= 1,246 1 (maka diambil 1,246)
3360,89
= 0,6 0,4 . ( ) Muy = . Mu maks
7288,81

= 0,4155 = 1,246 . 679,26


. . = 740,48 kgm
=
. Akibat portal bergoyang ( 1Ex+0,3Ey )
( )2

. 200000 . 52860
= 1,4 (dari nomogram diagram)
=
(19,148)2 Menentukan perbesaran momen :
= 90531037,93 Hubungan Balok Kolom
M1 = 16789,74 kgm . 200000 . 52860
=
(60,981)2
MA = 16873,5 kgm
= 8926749,048
MB = 16957,27 kgm
= 892674,9048
MC = 33751 kgm
= 6 892674,9048 = 5356049,429
M2 = 41544,74 kgm 1
=
1

= 32148,13 + 432474,48 + 551955,1 + 1


= 248861,5
1
382895,22 = 1399472,93 kg 5356049,429

. 1,4 . 4500 = 1,048 1 (maka diambil 1,048)


=
188 Muy = . Mu maks
.
= 33,51 = 1,048. 12638,48

. . = 13254,323 kgm
=
. Periksa persamaan
( )2

Mux = . Mntux + . Mltux
. 200000 . 52860
= = 7762,051 kgm + 47121,795
(33,51)2

= 29561155,24 = 54883,846 kgm


= 2956115,524 Muy = . Mntuy + . Mltuy
= 4 2956115,524 = 11824462 = 740,48 + 13254,323

=
1 = 13994,803 kgm

1
Kontrol kuat tekan lentur :
1
= 1399472,93 8
1
11824462
+ ( + ) 1,0
9

= 1,134 1 (maka diambil 1,134) 551955,14 8 54883,846 13994,803


+ ( + ) 1,0
1123275 9 192123,9 50511,09
Mux = . Mu maks
0,991 1,0 (OK)
= 1,134 . 41544,74
5. KESIMPULAN DAN SARAN
= 47121,795 kgm
5.1 Kesimpulam
Menentukan perbesaran momen :
Perencanaan alternatif gedung Kampus Fakultas
Hubungan Balok Kolom
Ilmu Budaya Universitaas Brawijaya Malang
M1 = 10693,6 kgm
mengunakan profil Castellated Beam non komposit
MA = 6385,02 kgm
adalah :
MB = 2076,43 kgm
1. Dilakukan proses perhitungan yang bertujuan
MC = 8357,46 kgm
mendapatkan potongan zig-zag dari profil Wide
M2 = 12638,48kgm
Flange untuk mendapatkan lubang dari profil
= 22251,44 + 72197,46 + 30320,19 + 31638,34
Castellated Beam dan dilanjutkan dengan
+ 5191,44 + 87262,6 = 248861,5 kg
perhitungan struktur sekunder dan primer pada
. 1,45 . 4500
= beban-beban yang bekerja.
107
. 2. Dilakukan cek perhitungan terhadap profil
= 60,981
Castellated Beam yang menenuhi kategori
. . penampang kompak, serta perhitungan harus
=
. 2
( )

memenuhi syarat Mn Mu dan perhitungan Standar Nasional Indonesia 03 1726 2002
kuat geser memenuhi syarat Vn Vu Tentang Tata Cara Perecanaan Ketahanan
5.2 Saran Gempa Untuk Bangunan Gedung.
Berdasarkan hail perencanaan, diharapkan: Standar Nasional Indonesia 03 1729 2002
1. Seiring dengan kemajuan teknologi, perhitungan Tentang Tata Cara Perecanaan Struktur Baja
gaya-gaya dalam analisis struktur 3D Untuk Bangunan Gedung.
menggunakan aplikasi merupakan suatu Setiawan, Agus, 2008. Perencanaan Struktur Baja
alternatif, akan tetapi dari hasil yang diperoleh dengan Metode LRFD (Sesuai Dengan SNI 03
harus tetap memperhatikan peraturan-peraturan 1729 2002). Semarang: Erlangga.
yang berlaku. Sehingga hasilnya dapat W. Blodgett, Omet. 1966. Design Of Welded
dipertanggung jawabkan. Structures. U.S.A: The James F. Lincoln Arc
2. Para perencana juga harus memperhatikan input Welding Fondation
data dalam program analisis struktur, karena
kesalahan input akan membuat hasil tidak valid.
Hal kecil yang sering terlupakan adalah satuan,
hal-hal kecil seperti ini harus benar diperhatikan.
3. Pemilihan profil yang digunakan harus benar-
benar diperhatikan. Sebagai enginerring
merencanakan sturktur gedung harus seefisien
mungkin, salah satu faktornya adalah biaya.
Karena tidak dapat dipungkiri biaya adalah faktor
yang sangat menentukan dalam suatu proyek.
Akan tetapi harus tetap mempertimbangkan
batasan-batasan peraturan yang berlaku,
sehingga selain efesien struktur gedung tersebut
dapat bertahan lama.
DAFTAR PUSTAKA
American Institute of Stell Construction, 1999,
Load and Resistance Factor Design
Spesification, Chicago, Illinois.
Journal of Structural Engineering, 1992, Proposed
Spesification for Structural Steel Beams with
Web Openings, ASCE
http://www.grunbauer.nl/eng/inhoud.htm
Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk Gedung
(PPIUG) 1983. Perencanaan Struktur Baja
untuk Bangunan Gedung Menggunakan
Metode LRFD.

Anda mungkin juga menyukai