Lampiran Materi Sap Kanker Seviks
Lampiran Materi Sap Kanker Seviks
KANKER SERVIKS
2. PENYEBAB
Pada umumnya, kanker bermula pada saat sel sehat mengalami mutasi
genetic yangmengubahnya dari sel normal menjadi sel abnormal. Sel sehat
tumbuh dan berkembang dengan kecepatan yang teratur. Sel kanker tumbuh dan
bertambah banyak tanpa control dan merekatidak mati. Adanya akumulasi sel
abnormal akan membentuk suatu massa (tumor). Sel kanker menginvasi jaringan
sekitar dan dapat berkembang dan tersebar di tempat lain di dalam
tubuh(metastasis).
Penyebab langsung dari karsinoma serviks belum diketahui. Faktor
ekstrinsik yang diduga berhubungan dengan insiden karsinoma serviks adalah
infeksi virus Human PapillomaVirus (HPV). Lebih dari 95 % kanker
serviks berkaitan erat dengan infeksi HPV ditularkan melalui aktivitas seksual.
HPV tipe resiko rendah (tipe 6 & 11) hampir tak berisiko menjadi Ca Serviks, tapi
menimbulkan genital warts. Infeksi tipe risiko tinggi (tipe 16 & 18) mengarah
pada Ca Serviks (Hartono, 2000).
Faktor risiko kanker leher rahim:
1) Kontak seksual terlalu dini kurang dari umur 15 tahun.
suka berganti-ganti pasangan
2) Merokok
Dari berbagai penelitian di negara - negara maju telah di temukan bahan
konstituen rokok di dalam sel-sel epitel leher rahim.
3) Faktor Genetik (Faktor Keturunan)
Faktor ini sangat memegang peranan seorang bisa mengalami kanker jenis
ini atau tidak. Jika ibu Anda atau saudara perempuan dari pihak ibu atau
ayah menderita kanker leher rahim, maka Anda mempunyai resiko 2x
lebih banyak menderita penyakit yang sama
4) Sistem imun yang menurun juga dapat meningkatkan terjadinya kanker.
Karena kebanyakan wanita yang terinfeksi HPV tidak terkena kanker
serviks. Namun, jika seseorang tekena infeksi HPV dan sistem imunnya
menurun akibat keadaan medis lainnya, maka kecenderungan
untuk berkembangnya kanker serviks semakin besar.
5) Pencucian vagina dengan antiseptik atau deodoran yang terlalu sering
6) Kekurangan vitamin C, asam folat, dan beta karoten, diet tinggi lemak
7) Personal hygine yang kurang
8) Grande multi para
4. Deteksi Dini
1) Pemeriksaan visual langsung/ IVA.
IVA yaitu singkatan dari Inspeksi Visual dengan Asam asetat. Metode
pemeriksaan dengan mengoles serviks atau leher rahim dengan asam asetat.
Kemudian diamati apakah ada kelainan seperti area berwarna putih. Jika tidak ada
perubahan warna, maka dapat dianggap tidak ada infeksi pada serviks.
2) Tes Pap Smear
Tes ini merupakan penapisan untuk mendeteksi infeksi HPV dan prakanker
serviks dengan cara pengambilan lendir leher rahim. Pap smear dapat mendeteksi
kondisi kanker dan prakanker dalam serviks. Biopsi (pengambilan jaringan)
serviks umumnya dilakukan saat pap smear bila ada indikasi kelainan signifikan,
atau bila ditemukan kelainan selama pemeriksaan dalam rutin, untuk
mengidentifikasi kelainan tersebut. Hasil pap smear dinyatakan positif, bila
menunjukkan perubahan-perubahan sel serviks. Biopsi (pengambilan jaringan)
mungkin tidak perlu dilakukan segera, kecuali anda dalam kategori risiko tinggi.
Untuk perubahan sel yang minor, umumnya direkomendasikan untuk mengulang
pap smear dalam 6 bulan ke depan.
3) Kolposkopi
Tujuannya untuk menentukan apakah ada lesi atau jaringan yang tidak
normal pada serviks atau leher rahim.
4) Servikografi
Dapat dikembangkan sebagai skrining kolposkopi. Dilengkapi dengan
kamera 35mm, Disebut negatif atau curiga jika tidak tampak kelainan abnormal.
5) Gineskopi
Teropong monocular, ringan, pembesaran 2.5 x (lebih sederhana dari
kolposkopi)
6) Pap net
Sama seperti pap smear konvensional tetapi hasil tergambar lebih jelas.
3) Kemoterapi,
Kemoterapi adalah proses pengobatan dengan menggunakan obat-obatan
yang bertujuan untuk membunuh atau memperlambat pertumbuhan sel
kanker. Banyak obat yang digunakan dalam kemotarapi.
Pola Kemoterapi yang umum di gunakan :
1) Kemoterapi Induksi
Ditujukan untuk secepat mungkin mengecilkan massa tumor atau
jumlah sel kanker, contoh pada tomur ganas yang berukuran besar (Bulky
Mass Tumor) atau pada keganasan darah seperti leukemia atau limfoma,
disebut juga dengan pengobatan penyelamatan.
2) Kemoterapi Adjuvan
Biasanya diberikan sesudah pengobatan yang lain seperti pembedahan
atau radiasi, tujuannya adalah untuk memusnahkan sel-sel kanker yang
masih tersisa atau metastase kecil yang ada (micro metastasis).
3) Kemoterapi Primer
Dimaksudkan sebagai pengobatan utama pada tumor ganas, diberikan
pada kanker yang bersifat kemosensitif, biasanya diberikan dahulu sebelum
pengobatan yang lain misalnya bedah atau radiasi.
4) Kemoterapi Neo-Adjuvan
Diberikan mendahului/sebelum pengobatan /tindakan yang lain seperti
pembedahan atau penyinaran kemudian dilanjutkan dengan kemoterapi lagi.
Tujuannya adalah untuk mengecilkan massa tumor yang besar sehingga
operasi atau radiasi akan lebih berhasil guna.
3) Hindari seks sebelum menikah atau di usia sangat muda atau belasan tahun.
4) Hindari berhubungan seks selama masa haid terbukti efektif untuk
mencegah dan menghambat terbentuknya dan berkembangnya kanker
serviks.