Anda di halaman 1dari 3

BAB 1

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Pendidikan pada hakikatnya merupakan interaksi antara komponenkomponen yang saling
terpadu dalam upaya mencapai tujuan pendidikan. Komponen pendidikan berarti bagian-
bagian dari sistem proses pendidikan yang menentukan berhasil dan tidaknya, atau ada dan
tidaknya proses pendidikan. Dalam dunia pendidikanharus ada minimal 6 komponen
pendidikan yang saling terkait guna mencapai tujuan pendidikan nasional, diantaranya yaitu:
1) tujuan pendidikan; 2) peserta didik; 3) orang tua; 4) guru/pendidik; 5) isi pendidikan; 6)
lingkungan pendidikan. Sebagaimana tujuan pendidikan nasional telah dijelaskan dalam
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 3
yang berbunyi Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Pendidikan selalu mengalami perubahan, perkembangan dan perbaikan sesuai dengan
perkembangan di segala bidang kehidupan. Perubahan dan perbaikan dalam bidang
pendidikan meliputi berbagai komponen yang terlibat di dalamnya baik itu pelaksana
pendidikan di lapangan (kompetensi guru dan kualitas tenaga pendidik), mutu pendidikan,
perangkat kurikulum, sarana dan prasarana pendidikan dan mutu menejemen pendidikan
termasuk perubahan dalam metode dan strategi pembelajaran yang lebih inovatif. Upaya
perubahan dan perbaikan tersebut bertujuan membawa kualitas pendidikan Indonesia lebih
baik (Mulyasa, 2005).
Pendidikan tidak terlepas dari kegiatan pembelajaran. Belajar menurut Suprijono 2009
adalah adalah mengamati, membaca, meniru, mencoba sesuatu, mendengar dan mengikuti
arah tertentu. Jadi belajar adalah proses perubahan perilaku secara aktif, proses mereaksi
terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu, proses yang diarahkan kepada suatu
tujuan, proses berbuat melalui berbagai pengalaman, proses melihat, mengamati, memahami
sesuatu yang dipelajari Dalam proses belajar mengajar guru dituntut untuk dapat
mewujudkan dan menciptakan situasi yang memungkinkan siswa untuk aktif dan kreatif.
Pada sistem ini diharapkan siswa dapat secara optimal melaksanakan aktivitas belajar
sehingga tujuan instruksional yang telah ditetapkan dapat tercapai secara maksimal.
Keberhasilan proses pembelajaran salah satunya terletak pada pendayagunaan fasilitas
belajar secara efektif dan efisien. Pendayagunaan fasilitas belajar yang tepat , pendidik akan
lebih mudah dalam menyampaikan materi pembelajaran, dan peserta didik lebih mudah
menerima dan memahami materi.selain itu , peserta didik juga dapat melatih diri berperan
aktif dalam pembelajaran dengan memanfaatkan fasilitas belajar sebagai mediator
komunikasi. Pendayagunaan fasilitas belajar sangat penting dilakukan demi tercapainya
tujuan pembelajaran. Dalam Undang-undang SISDIKNAS No. 20 Tahun 2003 Bab XII
tentang Sarana dan Prasarana Pendidikan, menyatakan bahwa: 1. Setiap satuan pendidikan
formal dan nonformal menyediakan sarana dan prasarana yang memenuhi keperluan
pendidikan sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan potensi fisik, kecerdasan
intelektual, sosial, emosional, dan kejiwaan peserta didik. 2. Ketentuan mengenai penyediaan
sarana dan prasarana pendidikan pada semua satuan pendidikan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah. Dengan adanya kelengkapan
fasilitas belajar yang memadai, motivasi belajar siswa akan meningkat, sehingga siswa akan
lebih giat belajar dengan mengoptimalkan kegunaan fasilitas tersebut secara bertanggung
jawab. Hal ini berdampak pada peningkatan hasil belajar siswa (Djamarah dan Zain , 2006)

1.2 Rumusan Masalah


a) Bagaimanakah kontribusi kelengkapan fasilitas yang menunjang proses belajar siswa
jurusan listrik di SMKS Ristek Kikin Cakung Jakarta timur?
b) Apakah terdapat pengaruh fasilitas hasil belajar siswa jurusan listrik di SMKS Ristek
Kikin Cakung Jakarta timur

1.3 Tujuan Penelitian


Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh fasilitas terhadap hasil belajar
siswa jurusan listrik di SMKS Ristek Kikin Cakung Jakarta Timur

1.4 Manfaat Penelitian


1. Bagi siswa
Penelitian ini di harapkan dapat membantu siswa dalam mencapai hasil belajar
yang lebih baik.

2. Bagi guru
Penelitian ini di harapkan dapat memberikan kemudahan kepada guru mata
pelajaran dalam menjelaskan materi.

3. Bagi sekolah
Penelitian ini di harapkan dapat menjadi bahan masukan dalam meningkatkan
kualitas pembelajaran

4. Bagi peneliti
Penelitian ini di harapkan dapat meningkatkan pengetahuan sebagai bekal untuk
menjadi guru professional.

5. Untuk Lembaga Universitas Negeri Jakarta


Penelitian ini di harapkan dapat bermanfaat untuk penelitian selanjutnya dalam
segmen yang berbeda.

Referensi:

Djamarah, Syaipul Bahri dan Azwan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Erlangga.

Mulyasa.E. 2005. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya Suparlan

Suprijono.A ,2009 . Cooperative Learning:Teori Dan Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Anda mungkin juga menyukai