303 785 1 SM
303 785 1 SM
ppppppppp
PENELITIAN
PENGARUH LATIHAN ISOTONIK DAN ISOMETRIK
TERHADAP PENURUNAN RASA NYERI PASIEN FRAKTUR
FEMUR
Gustop Amatiria*, Efa Trisna*
Kecelakaan lalu lintas merupakan salah satu prioritas penanggulangan penyakit tidak menular berdasarkan
Kepmenkes 116/Menkes/SK/VIII/2003. Kecelakaan lalu lintas menempati urutan ke 9 pada DALY (Disability
Adjusted Life Year) dan diperkirakan akan menjadi peringkat ke-3 di tahun 2020. Di kota Bandar Lampung
tingkat kecelakaan lalu lintas pada pengguna sepeda motor ini sering terjadi, data yang diperoleh dari rekam
medik RSAM tahun 2011 angka kasus yang disebabkan oleh kecelakaan lalu lintas yang menimbulkan cidera
sebanyak 298 orang, dan 148 dari kasus tersebut adalah kasus fraktur pada femur. Penanganan pembedahan pada
fraktur akan menimbulkan rasa nyeri yang hebat, yang selama ini hanya ditangani dengan obat. Berdasarkan
permasalahan tersebut, maka tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui Pengaruh Latihan isotonik dan
isometrik terhadap penurunan rasa nyeri pada pasien fraktur femur di Rumah Sakit Se Kota Bandar Lampung
2012. Dalam penelitian desain yang digunakan adalah desain eksperimen semu (Quasi Experiment,. Analisa data
yang digunakan adalah Univariat dan bivariat menggunakan uji T Dependent.Hasil uji statistik Pengaruh Latihan
isotonik dan isometrik terhadap penurunan rasa nyeri pada pasien fraktur femur di Rumah Sakit di Kota Bandar
Lampung 2012 dengan Pvalue 0,001 (p-value < 0,05) yang berarti bahwa ada perbedaan penurunan rasa nyeri
sebelum dan sesudah latihan isotonik dan isometrik di rumah sakit Se Kota Bandar Lampung Saran diharapkan
pada perawat menerapkan latihan isotonik dan isometrik pada pasien fraktur sehingga pasien tidak harus
diberikan obat analgetik untuk mengurangi rasa nyeri
rendah. Meskipun tindakan tersebut bukan tindakan yang dilakukan pada responden
merupakan pengganti untuk obat-obatan, yaitu latihan isotonik dan isometrik
tindakan tersebut mungkin diperlukan atau terhadap penurunan rasa nyer. Lembar
sesuai untuk mempersingkat episode nyeri observasi diisi pada awal kegiatan, dimana
Salah satu penatalaksanaan untuk pasien masih dirawat dan belum
mengatasi masalah nyeri dan mendapatkan intervensi isotonik dan
pembengkakan serta mencegah atropi pada isometrik. Selanjutnya pengukuran
otot dapat dilakukan latihan isotonik dan dilakukan disaat 2 (dua) hari pasien telah
isometric. dilakukan tindakan latihan. Hasil dapat
Pre survei yang peneliti lakukan dari hasil observasi langsung kepada
pada minggu pertama bulan Juni 2012 dari pasien.
10 pasien yang dirawat di ruang gelatik, Populasi dalam penelitian ini adalah
100% mengatakan rasa nyeri yang sangat seluruh pasien yang mengalami fraktur
pada daerah yang dilakukan pembedahan, femur yang dirawat di rumah sakit di kota
7 orang mengalami pembengkakan pada Bandar Lampung. Pengambilan sampel
daerah yang di operasi dan 8 orang terjadi menggunakan metode Accidental
atropi pada otot Quadrisep femoris. Hal Sampling, dimana respondn yang ambil
inilah yang mendorong peneliti untuk didasarkan kepada ketersediaan responden
mengetahui pengaruh latihan isotonik dan yang memenuhi kriteria dengan batasan
isometrik terhadap penurunan nilai nyeri waktu yang telah ditetapkan. Sampai batas
pada pasien fraktur femur di RS yang waktu yang telah ditetapkan diperoleh
berada di Kota Bandar Lampung. sampel sebanyak 31 (tiga puluh satu)
responden. Dirumah sakit Abdoel Moeluk
METODE sebanyak 20 responden dan 11 responden
di rumah sakit A.Dadi Cjokrodipo Bandar
Penelitian ini dilakukan di rumah Lampung. Analisis data dilakukan dengan
sakit yang ada di kota Bandar Lampung mengunakan uji T dependen.
yang akan dilaksanakan pada bulan 1
Nopember sampai dengan 15 Desember HASIL
2012 di Rumah sakit Abdoel Moeluk ,
A.Dadi Cjokrodipo Bandar Lampung. Analisa Univariat
Dalam penelitian ini desain yang
digunakan adalah desain eksperimen semu Tabel 1: Distribusi Responden menurut
(Quasi Experiment), karena penelitian ini Karakteristik
peneliti lakukan di masyarakat, sehingga
sulit untuk melakukan randomisasi. Pada No. Variabel f %
umumnya penelitian jenis ini tidak 1 Umur
menerapkan eksperimen sungguhan, tetapi 15 29 21 67,7
desain penelitiannya lebih lebih bersifat 30 39 7 22,6
eksperimen semu. 40 49 3 9,7
Adapun rancangannya penelitian ini >50 th 0 0
adalah kuasi eksperimen dengan
2 Jenis Kelamin
pendekatan pre dan post test only design
Laki laki 22 71,1
tanpa kontrol. Melalui desain ini
Perempuan 9 29
dimaksudkan mencari hubungan sebab
3 Tingkat
akibat dengan memberikan intervensi
Pendidikan 19 61,3
latihan isotonik dan isometrik terhadap
Rendah 8 25,8
responden yang mengalami fraktur dan
Sedang 4 12,9
melakukan pengukuran nyeri pasien.
Tinggi
Penelitian ini menggunakan alat ukur
4 Pengalaman nyeri
berupa lembar observasi, yang akan
Ada 13 41,9
digunakan untuk mengobservasi hasil dari
Tidak Ada 18 58,1
[136]
Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 2, Oktober 2013 ISSN 1907 - 0357
Pada tabel 1 dapat dilihat bahwa Tabel 4: Selisih Rata-rata Nyeri Sebelum
mayoritas responden berumur lebih 15-29 dan Sesudah Dilakukan Latihan
tahun yaitu 21 orang (67,7%) dan semua Isotonik dan Isometrik
responden berjenis kelamin laki-laki yaitu
22 orang (71,1%). Tingkat pendidikan Latihan isometrik Rasa Nyeri
mayoritas responden berpendidikan rendah dan isotonik Mean SD SE N
19 orang (61,3%) serta untuk pengalaman
nyeri sebelumnya ada sebanyak 18 orang Selisih 1.64 1.40 0.25 31
(58,1%) P value 0,001
[137]
Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 2, Oktober 2013 ISSN 1907 - 0357
kehidupan. Suatu kejadian yang alamiah, gerbang) dalam transmisi impuls nyeri,
dan dengan demikian nyeri merupakan mekanisme gate lokasinya bervariasi yang
sesuatu kejadian yang alamiah, dan sesuatu terdapat disusunan saraf pusat. Ketika gate
yang dapat ditoleransi tertutup, maka transmisi impuls nyeri
Respon fisik timbul karena pada saat tertutup dan tidak sampai pada pusat
impuls nyeri ditransmisikan oleh medulla kesadaran dikorteks jika gate terbuka akan
spinalis menuju batang otak dan thalamus, menimbulkan nyeri. Transmisi impuls
sistem saraf otonom terstimulasi, sehingga nyeri dapat melalui aktifitas serat saraf
menimbulkan respon yang serupa dengan besar dan kecil, proyeksi pada batang otak
respon tubuh terhadap stres. Pada nyeri sistem retikular dan proyeksi dari kortek
skala ringan sampai moderat serta nyeri serebal serta talamus dengan memberikan
superfisial, tubuh bereaksi membangkitkan effleurage, rubbing, dan back pressure
General Adaptation Syndrome (Reaksi dapat menghambat impuls nyeri melalui
Fight or Flight), dengan merangsang aktifitas serat besar dan serat kecil yang
sistem saraf simpatis sedangkan pada nyeri kemudian menutup pintu gerbang terhadap
yang berat dan tidak dapat ditoleransi serta rasa nyeri
nyeri yang berasal dari organ viseral, akan
mengakibatkan stimulasi terhadap saraf KESIMPULAN
parasimpatis.
Nyeri umumnya digambarkan Dari hasil dan pembahasan diatas
sebagai suatu perasaan subyektif dari rasa dapat diambil kesimpulan bahwa nilai rata-
tertekan dan rasa tidak nyaman dan hal ini rata nyeri sebelum Latihan isotonik dan
bisa di antisipasi atau dikurangi dengan isometrik adalah 6,70 dan nilai rata-rata
melakukan latihan isotonik dan isometrik. nyeri sesudah Latihan isotonic dan
Latihan isometrik adalah latihan statik isometrik adalah 5,06. Hasil analisis lebih
pada saat kontraksi tidak terjadi perubahan lanjut menunjukan ada pengaruh latihan
panjang eksternal otot. Latihan isotonik isotonik dan isometrik dengan nyeri pasien
adalah latihan dinamik beban yang fraktur femur (p value = 0,001).
konstan, tetapi kecepatan gerakan tidak Berdasarkan kesimpulan penulis
terkontrol. Otot berkontraksi melawan menyarankan agar perawat menerapkan
beban yang konstan, dengan tubuh latihan isotonik dan isometrik untuk
bergerak melawan beban melewati sebuah menurunkan nyeri pada pasien fraktur.
lingkup gerak sendi.(Turker ,1998)
Efek fisikologis latihan penguatan
yaitu hipertropi yaitu bertambahnya ukuran * Dosen Pada Prodi Keperawatan
otot oleh karena bertambahnya ukuran Tanjungkarang Poltekkes Kemenkes
serabut otot (terutama tipe II) dan miobril, Tanjungkarang
bertambahnya jumlah total protein
kontraktil, bertambahnya densitas kapiler
dan bertambahnya jumlah jaringan ikat , DAFTAR PUSTAKA
tendo dan ligamentum. Perubahan
biokimiawi meliputi meningkatnya Apley, A. Graham , Buku Ajar Ortopedi
kontraksi kreatin, fosfokeatin, ATP dan dan Fraktur Sistem Apley, Widya
glikogen, meningkat sedikit tetapi Medika, Jakarta, 1995.
bermakna pada katifitas enzim siklus creb Black, J.M, et al, Luckman and Sorensens
aerob dan berkurangnya volume Medikal Nursing : A Nursing
mitokondria. Process Approach, 4 th Edition,
Menurunkan rasa nyeri pada pasien W.B. Saunder Company, 1995.
fraktur yang dilakukan latihan isotonik dan Carpenito, Lynda Juall, Rencana Asuhan
isometrik sesuai dengan teori gate control dan Dokumentasi Keperawatan,
yang dikemukakan oleh . Teori gate EGC, Jakarta, 1999.
control yaitu suatu mekanisme gate (pintu
[138]
Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 2, Oktober 2013 ISSN 1907 - 0357
[139]