Anda di halaman 1dari 17

BAB III

METODELOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

1. Paradigma Penelitian

Hipertensi atau penyakit darah tinggi sebenarnya adalah suatu

peningkatan tekanan darah didalam arteri yang melebihi nilai normal yaitu

> 140/90 mmHg. Hipertensi disebut sebagai pembunuh diam-diam (silent

killer), karena sebagian besar kasus tidak menunjukan gejala apapun

hingga pada suatu hari hipertensi menjadi stroke dan serangan jantung

yang menyebabkan kematian (Kurniadi & Nurrahmi, 2014).

Salah satu faktor penyebab yang mempengaruhi terjadinya penyakit

hipertensi adalah usia lanjut di atas 60 tahun. Hal ini dikarenakan pada usia

lanjut terjadi penurunan fungsi tubuh secara alamiah sehingga

mempengaruhi otot jantung dalam bekerja, pembuluh darah dan hormon.

Peningkatan tekanan darah dapat diatasi dengan kombinasi pengobatan

farmakologi dan non-farmakologi untuk mengefektifan pengobatan dan

meminimalisir efek samping dari pengobatan medis. Salah satu terapi

komplementer yang efektif untuk menurunkan tekanan darah pada lansia

adalah terapi herbal yang menggunakan bahan alami. Salah satu contoh

tumbuhan herbal yang dapat menurunkan tekanan darah tinggi adalah

Labu Siam. Namun harus diperhatikan juga faktor-faktor yang dapat

mempengaruhi tekanan darah diantaranya adalah genetik, usia, jenis

kelamin, ras, merokok, obesitas, gaya hidup malas, kelebihan garam,

kafein, dan stress.

51
52

Labu Siam atau Jipang (Sechium edule, bahasa inggris : chayote)

adalah tumbuhan suku labu-labuan (Cucurbitaceae) yang dapat dimakan

buah dan pucuk mudanya. Tumbuhan ini merambat di tanah atau agak

memanjat dan biasa dibudayakan di pekarangan, biasanya di dekat kolam.

Buah menggantung dari tangkai. Daunnya berbentuik mirip segitiga dan

permukaannya berbulu. Unsur-unsur di dalam Labu Siam yang dapat

menurunkan tekanan darah adalah alkaloida, glikosida, glikosida

antrakunion, saponin, dan tanin.

Variabel Independen : Variabel Dependen :

Kukusan Labu Siam Tekanan Darah Derajat I Pada


Lansia dengan Hipertensi

Variabel Konfonding

- Usia
Keterangan : - Jenis Kelamin
- Aktivitas Fisik
- Kebiasaan Merokok
= tidak diteliti - Stress
- Asupan garam berlebih
- Kurangnya waktu tidur
= yang diteliti - Olahraga teratur
- Obesitas
- Makanan Sehat dan seimbang
- Posisi Pengukuran Tekanan darah

Gambar 3.1 Kerangka Konsep Penelitian

Sumber : Triyanto (2014), Nurrahmi (2014), Azzizah (2012), Sitanggang

& Yulianti (2006)


53

2. Rancangan Penelitian
Desain Penelitian yang telah dilakukan adalah Pre Eksperiment

dengan desain one group pre-test and post-test, penelitian ini dilakukan

dengan cara memberikan pre-test (pengamatan awal) terlebih dahulu

sebelum diberikan intervensi, setelah itu diberikan intervensi, kemudian

dilakukan post-test (pengamatan akhir)

Pre-test (Pr)Gambar 3.2 Rancangan Penelitian Post-test (Po)


P

Keterangan :
Pr :Tekanan darah penderita hipertensi pada lansia sebelum

mengkonsumsi Kukusan Labu Siam


P :Pemberian Kukusan Labu Siam
Po :Tekanan darah penderita hipertensi pada lansia sesudah

mengkonsumsi Kukusan Labu Siam

3. Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan

masalah penelitian, oleh karena itu rumusan masalah penelitian

biasanya disusun dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan

sementara, karena jawaban yang diberikan baru berdasarkan teori

yang relevan, belum berdasarkan pada fakta-fakta empiris yang di

peroleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat

dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah

penelitian, belum jawaban yang empiris. (Sugiyono, 2009)


Ho : Tidak ada pengaruh konsumsi Kukusan Labu Siam terhadap

tekanan darah pada lansia dengan hipertensi derajat 1


Ha : Ada pengaruh konsumsi Kukusan Labu Siam terhadap tekanan

darah pada lansia dengan hipertensi derajat 1

4. Variabel Penelitian
54

Variabel adalah suatu sifat yang akan diukur atau diamati yang

nilainya bervariasi antara satu objek ke objek lainnya dan terukur

(Riyanto, 2011). Adapun jenis variabel menurut hubungan antara

variabel, yaitu :
a. Variabel Independen (Variabel Bebas)
Variabel independen merupakan variabel yang menjadi

sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen (terkait),

variabel ini dikenal dengan nama variabel bebas artinya bebas

dalam mempengaruhi variabel lain. Dalam peneltian ini, yang

merupakan variabel independen, yaitu Kukusan Labu Siam


b. Variabel Dependen (Variabel terkait)
Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi

atau menjadi akibat karena variabel bebas. Variabel ini dapat

tergantung dari variabel bebas terhadap perubahan. Dalam

penelitian ini, yang merupakan variabel dependen yaitu tekanan

darah pada lansia dengan hipertensi derajat 1

5. Definisi Operasional
Definisi Operasional merupakan definisi variabel-variabel yang

sudah diteliti secara operasional lapangan dan bermanfaat untuk

mengarahkan kepada pengukuran atau pengamatan terhadap variabel-

variabel yang sudah diteliti serta untuk pengembangan instrument

(Riyanto, 2011).
Definisi Operasional adalah mendefinisikan variabel secara

operasional dan berdasarkan karakteristik yang diamati, memungkinkan

peneliti untuk melakukan observasi atau pengukuran secara cermat

terhadap suatu objek atau fenomena. Pada definisi operasional dapat

ditentukan parameter yang dijadikan ukuran dalam penelitian (Hidayat,

2007).
55

Tabel 3.1 Definisi Operasional

Variabel Definisi Konseptual Definisi Operasional Alat Ukur Hasil Skala


Ukur
Pemberian Labu Siam atau Jipang Kukusan Labu Siam Timbangan Gram Ratio
Kukusan (Sechium edule) adalah diberikan 122 gram untuk makanan
Labu Siam tumbuhan suku labu- Lansia di wilayah kerja
labuan (Cucurbitaceae) Puskesmas Padasuka yaitu,
yang dapat dimakan buah Labu Siam yang segar, dicuci
dan pucuk mudanya. lalu di kukus.
(Penentuan dosis Kukusan
Labu siam berpedoman pada
penelitian terdahulu)(Kurnia,
2015)
Tekanan Hipertensi adalah keadaan Hipertensi derajat 1 adalah Sphygnom mmHg Ratio
Darah dimana tekanan darah naiknya tekanan darah ano Meter
berada diatas batas sistolik 140-156 mmHg dan Digital
normal atau optimal yaitu diastolik 90-99 mmHg pada
140 mmHg untuk sistolik penderita Hipertensi di
dan 90 mmHg untuk wilayah kerja Puskesmas
diastolik (Herlambang, Padasuka Kota Cimahi.
2013)

B. Populasi dan Sampel Penelitian


1. Populasi Penelitian
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas :

objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk di pelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya (Sugiyono, 2009). Populasi dalam penelitian ini

adalah lansia ( >60 tahun) pada penderita hipertensi di wilayah

kerja Puskesmas Padasuka. Adapun Jumlah populasi lansia

penderita hipertensi di Puskesmas Padasuka selama satu tahun

terakhir adalah 798 pada tahun 2015, sedangkan yang menderita

Hipertensi derajat 1 di Rw 05 sebanyak 38 orang.

2. Sampel Penelitian
56

Sampel penelitian adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2009).


Pengambilan sampel dengan cara teknik Consecutive Sampling

yaitu semua subyek yang datang secara berurutan dan memenuhi

kriteria pemilihan dimasukkan dalam penelitian sampling jumlah

subyek yang diperlukan terpenuhi. Untuk menentukan jumlah

sampel, maka peneliti menggunakan rumus sebagai berikut

(Notoatmodjo, 2010) rumus besar sampel pada penelitian analisis

numeric berpasangan :
Z P ( 1 P )
n=
d

1.962 x 0.15 x 0.85


n=
0.05
3.84 x 0.127
n=
0.05
0.487
n=
0.05
n=9.7=10
Untuk mengantisipasi jika ada responden yang sakit atau

mengundurkan diri pada saat proses penelitian, maka peneliti

mempertimbangkan dropout sebesar 10% dengan rumus:

Dropout = 10% x 10
= 1.0 Dropout = 10% x jumlah
= 1sampel
orang
Sampel awal + dropout = 11
Keterangan :
n : Besar Sampel
Z1- a/2 : Deviat baku alfa
P : Proporsi kategori variabel yang diteliti
Q :1P
d : Presisi
Kriteria inklusi adalah kriteria atau standar yang ditetapkan

sebelum penelitian atau penelaahan dilakukan. Sedangkan kriteria


57

ekslusi adalah merupakan kriteria dimana subjek penelitian tidak

dapat mewakili sampel karena tidak memenuhi syarat sebagai

sampel oleh karena suatu sebab (Sastroasmoro, 2008).

Karakteristik sampel yang dimasukkan dalam kriteria inklusi dan

eksklusi pada peneliti ini adalah :


a. Kriteria Inklusi
1) Tidak merokok 1 tahun ke belakang
2) Tidak Obesitas
3) Responden yang terdiri dari pria dan wanita
4) Aktivitas yang hampir sama, diukur dengan cara pengkajian

dan wawancara tentang kegiatan sehari-hari yang

kemudian diklasifikasian sesuai berat aktivitasnya dan

bersedia untuk tidak beraktivitas yang dapat mempengaruhi

tekanan darah.
5) Bersedia untuk tidak mengkonsumsi makanan yang dapat

mempengaruhi tekanan darah


6) Bersedia untuk membatasi makanan yang mengandung

kalium seperti, pisang, sukun, mengkudu, tomat, alpukat,

kurma, markisa, jambu merah,pepaya, kiwi dll


7) Bersedia untuk mengkonsumsi garam <5 gram/hari atau

tidak lebih dari 1 sendok teh selama penelitian berlangsung.


8) Bersedia menjadi responden selama proses penelitian

berlangsung.
b. Kriteria Eksklusi
1) Responden yang mempunyai penyakit rematik.
2) Menjalani pengobatan non farmakologi yang lain seperti

terapi diet, terapi relaksasi progresif, senam, yoga, terapi

hypno, terapi akupuntur dan lain-lain.


C. Pengumpulan Data
1. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan suatu proses pendekatan

kepada subjek dan proses pengumpulan karakteristik subjek yang

diperlukan dalam penelitian. Selama proses pengumpulan data,


58

peneliti memfokuskan pada penyediaan subjek, melatih tenaga

pengumpul data (jika diperlukan), memperhatikan prinsip-prinsip

validitas dan realibitas. Menyelesaikan masalah-masalah yang

terjadi agar data dapat terkumpul sesuai dengan rencana yang

telah ditetapkan (Nursalam, 2013).


Pengumpulan data dalam penelitian ini dilaksanakan selama

enam hari berturut-turut di lakukan door to door dimulai dari tanggal

31 Mei 05 Juli 2016 dengan prosedur sebagai berikut:


a. Satu hari sebelum intervensi di lakukan (Pengambilan Data

dilakukan di Posbindu)
1) Sebelum melakukan penelitian, peneliti mengajukan

permohonan izin kepada institusi yang bersangkutan

(Kepala Puskesmas Padasuka, Posbindu dan Kader).


2) Peneliti dibantu oleh asisten peneliti sebanyak 2 orang

asisten dalam penelitian ini yaitu teman sejawat jurusan ilmu

keperawatan (S1) Masing-masing asisten peneliti sudah

disamakan persepsi sebelumnya.


3) Peneliti memperkenalkan diri dan melakukan pendekatan

kepada calon responden dengan cara memberikan

penjelasan tentang maksud dan tujuan dari penelitian.


4) Peneliti melakukan pengukuran tekanan darah, mengukur

berat badan, mengukur tinggi badan, menanyakan kegiatan

yang dilakukan sehari-hari, menanyakan tentang merokok,

dan menanyakan penyakit rematik, sesuai kriteria inklusi.


5) Responden yang bersedia menjadi objek penelitian

selanjutnya menandatangani lembar persetujuan dan

peneliti menjelaskan prosedur penelitian.


6) Setelah mendapatkan data, peneliti lalu memilih responden

yang sesuai dengan kriteria yang telah di tentukan.


59

7) Selanjutnya peneliti menanyakan alamat rumah masing-

masing reponden untuk esok hari dilakukan intervensi.


8) Setiap responden diberikan Kukusan Labu Siam sebanyak

122 gram (penentuan dosis kukusan labu siam berpedoman

pada penelitian sebelumnya) (Kurnia, 2015), intervensi ini

dilakukan selama 6 hari berturur-turut.


9) Peneliti mengukur tekanan darah responden, lalu diberikan

Kukusan Labu Siam.


10) Setelah intervensi selama 6 hari diberikan, peneliti

mengucapkan terimakasih kepada masing-masing

responden karena telah membantu selama proses penelitian

berjalan.

Sehari sebelum Intervensi di Posbindu RW 05 Pengumpulan sampel sesuai


kriteria

Sesuai Kriteria Inklusi dengan besar sampel 10 dengan kriteria drop out 10% =
11

Mengukur Tekanan darah, Tinggi badan, dan mewawancarai satu per satu
sesuai kriteria dan menanyakan alamat rumah responden

Pre- test

Melakukan Pengukuran Tekanan Darah


Memberikan Kukusan Labu Siam
Post test

Melakukan Pengukuran Tekanan Darah


Pada Hari Ke Enam Melakukan pengukuran tekanan darah kembali setelah di
berikan Kukusan Labu Siam
60

Gambar 3.1 Alur Intervensi

2. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat-alat yang digunakan untuk

pengumpulan data (Sugiono, 2009). Instrumen penelitian yang

digunakan dalam penelitian ini adalah Sphygmomanometer digital

dan timbangan berat badan digital, dan timbangan makanan.

3. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian


Prinsip Validitas adalah pengukuran dan pengamatan yang

berarti prinsip keandalan instrumen dalam mengumpulkan data.

Instrumen harus dapat mengukur apa yang seharusnya diukur

(Nursalam, 2013). Uji Validitas adalah penelitian yang bertujuan

untuk mengetahi keberhasilan suatu alat ukur (Dahlan, 2013), dan

pada peneliti ini peneliti tidak melakukan uji validatas karena

instrument yang digunakan sudah baku.


Kalibrasi adalah serangkaian kegiatan yang membentuk,

hubungan antara nilai yang ditunjukkan oleh instrument pengukur

atau system pengukuran, atau nilai yang diwakili oleh bahan ukur,

dengan nilai-nilai yang sudah diketahui yang berkaitan dari besaran

yang diukur dalam kondisi tertentu.

Alat kesehatan dinyatakan lulus pengujian atau kalibrasi

apabila
61

1. Penyimpangan hasil pengukuran dibandingkan dengan nilai

yang diabadikan pada alat kesehatan tersebut tidak

melebihi penyimpangan yang diijinkan.


2. Nilai hasil pengukuran keselamatan kerja, berada dalam

nilai ambang batas yang diijinkan.

Tujuan Kalibrasi
1. Menentukan deviasi kebenaran konvensional nilai

penunjukkan suatu instrument ukur, atau deviasi dimensi

nasional yang seharusnya untuk suatu bahan ukur.


2. Menjamin hasil-hasil pengukuran sesuai dengan standard

nasional maupun internasional.


Manfaat Kalibrasi adalah menjaga kondisi instrument ukur

dan bahan ukur agar tetap sesuai dengan spesifikasinya.

D. Prosedur Penelitian
1. Tahap Persiapan Penelitian
Sebelum melakukan penelitian tahap-tahap persiapan yang

dilakukan adalah sebagai berikut :


a. Mencari Fenomena atau menentukan masalah untuk

penelitian pada bulan Maret 2016. Masalah yang telah

ditentukan kemudian diproses oleh LPPM. Kemudian,

disetujui oleh pembimbing.


b. Mencari data awal dari masalah atau fenomena yang telah

ditentukan. Pemohonan izin untuk mengambil data awal di

Puskesmas Padasuka pada bulan Maret 2016 dengan

nomor surat :
a) Sekolah Tinggi Ilmu kesehatan Jendral A. Yani Cimahi -

Kepala Badan Kesatuan Bangsa Kota Cimahi Nomor :

B.675 / STIKES / III / 2016, perihal Permohonan Ijin Data

Awal
62

b) Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jendral A. Yani Cimahi -

Dinas Kesehatan Kota Cimahi Nomor : B.675 / STIKES /

III / 2016, perihal Permohonan Ijin Data Awal


c) Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jendral A. Yani Cimahi

Puskesmas Padasuka Nomor : B.675 / STIKES / III /

2016, perihal Permohonan Ijin Data Awal

2. Tahap Pelaksanaan Penelitian


a. Mengurus Perizinan melaksanakan penelitian
1) Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jendral A. Yani Cimahi -

Kepala Badan Kesatuan Bangsa Kota Cimahi Nomor :

B/ / STIKES / III / 2016, perihal Permohonan Ijin Data

Awal
2) Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jendral A. Yani Cimahi

Dinas Kesehatan Kota Cimahi Nomor : B / / STIKES /

III / 2016, perihal Permohonan Ijin Data Awal


3) Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jendral A. Yani Cimahi

Puskesmas Padasuka Cimah Nomor : B / / STIKES /

III / 2016, perihal Permohonan Ijin Data Awal


b. Melakukan pengambilan data di Posbindu wilayah kerja

Puskesmas Padasuka Cimahi pada tanggal 31 Mei 5 Juni

2016
c. Intervensi dilakukan door to door selama 6 hari pada tanggal

31 Mei 5 Juni 2016


d. Melakukan pengolahan data dan analisa data dengan cara

univariat dan bivariat pada tanggal 29 Juni 2016

3. Tahap Akhir
a. Penyusunan laporan penelitian yang telah dilakukan
b. Konsultasi laporan penelitian kepada pembimbing
c. Penyajian hasil penelitian
d. Perbaikan laporan penelitian

E. Pengolahan dan Analisis Data


63

Pengolahan data adalah salah satu rangkaian kegiatan setelah

pengumpulan data. Pengolahan data digunakan untuk menjawab tujuan

penelitian (Riyanto, 2011).


1. Langkah-langkah Pengolahan Data
a. Pengeditan (Editing)
Editing merupakan kegiatan untuk melakukan pengecekan data

apakah data sudah terisi lengkap.


Dilakukan dengan cara mengkoreksi kelengkapan data

responden dalam lembar observasi, pencatatan dan

pengukuran tekanan darah pada responden.


b. Pemprosesan (Procesing)
Setelah melewati pengeditan data, peneliti memasukan data

yang telah diberikan kode dalam master tabel.


Data yang dimasukan berupa nilai dari hasil pengukuran

tekanan darah dalam bentuk numerik.


c. Pembersihan (Cleaning)
Pengecekan kembali data yang sudah di entry apakah ada

terdapat kesalahan dalam entry, coding, atau keselahan dalam

membaca kode.
Data di cek kembali dan dan tidak ditemui kesalahan.
2. Analisa Data
Setelah data terkumpul pengolahan data dengan

menggunakan rumus atau aturan yang sesuai dengan pendekatan

atau desain yang dipergunakan sehingga diperoleh suatu

kesimpulan yang disebut dengan analisa data (Riyanto, 2011).


Analisa data merupakan bagian yang sangat penting untuk

mencapai tujuan pokok penelitian yaitu menjawab pertanyaan-

pertanyaan peneliti yang mengungkap fenomena (Nursalam, 2009).

Analisa data dalam penelitian menggunakan analisa univariat dan

bivariat :

a. Analisa Univariat
64

Analisa Deskriptif adalah analisa yang menggambarkan

suatu data yang akan dibuat sendiri maupun secara kelompok.

Tujuan analisa deskriptif untuk membangun gambaran secara

sistematis data yang faktual dan akurat mengenai fakta-fakta

serta hubungan antara fenomena-fenomena yang diselidiki atau

diteliti (Riyanto, 2011).


Dalam penelitian ini analisa digunakan untuk mengetahui

mean (rata-rata) atau median (nilai tengah) karena belum

diketahui normal atau tidaknya distribusi tekanan darah sebelum

dan sesuah dilakukan intervensi, sehingga rumus yang

digunakan ialah sebagai berikut (Riyanto, 2011) :

Mean = X : n

Keterangan :

n = Jumlah data

X = Jumlah tiap data

b. Analisa Bivariat
Analisa bivariat mempunyai tujuan untuk menguji perbedaan

median antara dua kelompok data dependen (subjeknya sama

diukur dua kali).


Syarat Uji T / Uji Parametrik: Skala Pengukuran Variabel

numerik, data dengan skala interval dan rasio,sebaran data

normal. Sedangkan Syarat Uji Non Parametrik: Data tidak

berdistribusi normal, data berskala nominal dan ordinal,

umumnya dilakukan pada penelitian sosial, umumnya jumlah

sampel kecil. Pada penelitian ini menggunakan Uji Wilcoxon /

Uji Non Parametik, karena didapatkan data tidak normal selain

itu juga sampel penelitian termasuk sampel kecil (>30


65

responden). Pada Penelitian ini menggunakan Uji Wilcoxon

dengan hasil Pvalue Tekanan darah Sistole : 0,007, sedangkan

hasil Pvalue Tekanan darah diastole : 0,025, P value < 0,05

sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang

signifikan Kukusan Labu Siam terhadap tekanan darah pada

lansia dengan Hipertensi derajat 1. Uji Wilcoxon adalah untuk

mengetahui rata-rata sebelum-sesudah dari suatu perlakuan

dan data tersebut tidak normal (Riyanto, 2011).

F. Etika Penelitian
Dalam kegiatan keilmuan seperti penelitian, manusia sebagai

pelaku penelitian dengan manusia yang lain sebgai objek penelitian

juga tidak terlepas dari etika dan sopan santun. Dalam setiap hubungan

antar kedua belah pihak, masing-masing terkait dalam hak dan

kewajibannya. Etika dalam penelitian menunjuk pada prinsip-prinsip etis

yang diterapkan dalam kegiatan penelitian (Notoatmodjo, 2010).


1. Hak untuk ikut atau tidak menjadi responden (right to self

determination)
Responden mempunyai hak untuk memutuskan apakah mereka

bersedia atau menolak menjadi responden dari penelitian ini tanpa

adanya paksaan atau sanksi apapun. Pada saat penelitian,

responden tidak dipaksa oleh peneliti atau pihak mana pun untuk

mengikuti penelitian. Responden mengikuti penelitan atas dasar

sukarela atau keingnan responden sendiri. Peneliti

memperkenalkan diri terlebih dahulu untuk membina trust pada

responden, kemudian membuka kegiatan penelitian dengan

pengambilan data di Posbindu.


2. Lembar persetujuan (Informed Consent)
66

Lembar persetujuan disampaikan kepada responden, lalu dijelaskan

maksud dan tujuan dari penelitian, setelah responden menyetujui

untuk menjadi responden, kemudian diminta untuk menandatangani

lembar persetujuan yang telah disiapkan. Jika responden tidak

bersedia maka peneliti harus menghormati hak responden. Pada

saat penelitian, setelah menjelaskan tujuan dan manfaat penelitian,

responden yang ingin mengikuti penelitian dapat mendaftar terlebih

dahulu yang kemudian akan mendapatkan lembar persetujuan

untuk ditandatangani.
3. Menghormati privasi dan kerahasiaan (respect for privacy and

confidentiality)
Untuk menjamin kerahasiaan, peneliti tidak mencantumkan nama

dan identitas responden. Peneliti hanya menuliskan kode pada

lembar pengumpulan data atau hasil penelitian atau dengan inisial

nama. Penelitan menuliskan nama hanya pada lembar data

pengukuran untuk menghindari kesalahan entry data saat ada

kemiripan data. Selanjutnya responden yang terpilih sebagai

sampel hanya ditulis nomor urut.

4. Keadilan dan inklusivitas (respect for justice and inclusiveness)


Penelitian memperlakukan responden dengan perlakuan yang

sama selama penelitian. Salah satunya yaitu dengan cara

memberikan tempat yang nyaman yaitu tempat yang bersih dan

tenang ketika penelitian berlangsung dan mementingkan

pengamanan yaitu dengan memberishkan alat yang digunakan dan

selalu memantau keadaan umum responden. Penliti juga tidak

mendahulukan responden yang ingin pulang karena ada keperluan,


67

semua sesuai urutan pendaftaran. Semua lansia yang memiliki

kriteria penelitian berhak mengikuti


5. Memperhitungkan manfaat dan kerugian yang ditimbulkan

(balancing harms and benefits).


Untuk mendapatkan hasil yang bermanfaat semaksimal mungkin,

maka apabila selama penelitian ada yang berpotensi merugikan,

maka responden dikeluarkan dari kegiatan penelitian untuk

mencegah terjadinya cedera, kesaktian, stres, ataupun yang

lainnya. Dalam mengkonsumsi Kukusan Labu Siam akan ditemukan

efek samping, adapun efek samping yang akan di temukan adalah

pengeluaran urin berlebih karna Labu Siam yang mengandung

Alkaloida memiliki efek detoksifikasi sehingga ampuh mengeluarkan

racun dari dalam tubuh, dengan pengeluaran melalui urine. Peneliti

sudah memperhitungkan manfaat dan perkiraan terjadinya hal

terburuk dan mengantisipasinya dengan cara menganjurkan

responden banyak minum, menyediakan oralit, dan bekerjasama

dengan perawat dan Dokter Puskesmas apabila hal yang tidak

diinginkan terjadi.

G. Lokasi dan Waktu Penelitian


1. Lokasi
Penelitian dilakukan di Rw 05 Kelurahan Setiamanah wilayah kerja

Puskesmas Padasuka Cimahi


2. Waktu
Penelitian akan dilakukan pada bulan Mei-Juni 2016

Anda mungkin juga menyukai