Pengertian Etika
Feb24 by jhohandewangga
56 Votes
Pengertian Etika
Etika adalah ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban
moral (akhlaq); kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlaq; nilai mengenai nilai
benar dan salah, yang dianut suatu golongan atau masyarakat. (Kamus Besar Bahasa
Indonesia, 1989)
Etika adalah suatu ilmu yang membahas tentang bagaimana dan mengapa kita mengikuti
suatu ajaran moral tertentu atau bagaimana kita harus mengambil sikap yang bertanggung
jawab berhadapan dengan pelbagai ajaran moral. (Suseno, 1987)
Etika sebenarnya lebih banyak bersangkutan dengan prinsip-prinsip dasar pembenaran dalam
hubungan tingkah laku manusia. (Kattsoff, 1986)
Berdasarkan beberapa pemikiran diatas etika menurut Bartens sebagaiman dikutip oleh abdul
kadir,memberikan tiga arti etika yaitu
1) Etika dipakai dalam arti nilai-nilai dan norma-norma moral yang menjadi pegangan bagi
seorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya.arti ini dapat juga disebut
sistem nilai dalam hidup manusia perseorngan atau hidup bermasyrakat
2) Etika dipakai dalam arti kumpulan asas dan nilai moral,yang dimaksud disi adalah kode
etik
3) Etika dipakai dalam arti ilmu tentang yang baik atau yang buruk .arti sini sama dengan
filsafat moral
Dalam perkembangannya etika dapat dibagi dua yaitu etika perangai dan etika moral
a) Etika perangai adalah adatistiadat atai kebiasaan yang menggambarkan perangai manusia
dalam hidup bermasyarakat didaerah tertentu dan pad waktu tertentu.etika perangai tersebut
diakui dan berlaku karena disepakati masyarakat berdasarkan hasil penelitian.contoh etika
perangai adalah
1. Berbusana adat
2. Pergaulan muda mudi
3. Perkawinan semenda
4. Upacara adat
b) Sementara itu untuk etika moral adalah berkenaan dengan kebiasaan berperilaku baik dan
benar berdasarkan kodrat manusia.apabila etika tersebut dilanggar timbullah kejahatan yaitu
perbuatan yang tidak baik dan tidak benar,kebiasaan ini berasal dari kodrat manusia yang
disebut moral,contoh moral adalah
1. Berkata dan berbuat jujur
2. Menghormati orang tua
3. Menghargai orang lain
4. Membela kebenaran dan keadilan
5. Menyantuni anak yatim piatu
Funsi etika
Menurut Magnis Suseno etika adalah pemikiran sistemmatis tentang moralitas ,dan yang
dihasilkan secara langsung bukan kebaikan melainkan suatu pengertian yang lebih mendasar
dan kritis
F.Magnis Suseno menyatakan ada empat alasan yang menlatarkan belakanginya
a. Etika dapat membantu dalam mengali rasionalitas dan moralitas agama,seperti mengapa
Than memerintahkan ini bukan itu
b. Etika membantu dalam mengintterprestasikan ajaran agama yang saling bertentangan
c. Etika dapat membantu menerapkan ajaran moral agama terhadap masalah masalah baru
dalam kehidupan manusia
d. Etika dapat membantu mengadakan diaolog antar agama karena etika memndasarkan pada
rasionallitas bukan wahyu
Perbedaan etika dan etiket
Dalam perkataan sehari-hari kata etika dan etiket sering dicampur adukan.etika adalah moral
dan etiket adalah sopan santun,tata krama ,persamaan keduanya dalah mengenai perilaku
manusia.baik etika maupun etika mengatur perilaku manusia secara normatif ,artimya
memberi norma manusia bagaimana seharusnya berbuat dan tidak berbuat
Pada prinsipnya terdapat perbedaan yang sangat signifikan antara keduaanya,terutama dalam
kehidupan sehari hari.hal itu sesuai pendapat bartens yaitu
Empat perbedaan moral dan etiket yaitu
Etika Etiket
Menetapkan norma perbuatan ,apakah perbuatan boleh atau tidak dilakukan Menetapkan
cara-cara melakukan perbuatan,menunjukakn cara yang tepat,baik,benar dan sesuai dengan
yang diharapkan
Berlaku tidak tergantung pada ada tidaknya orang lain Hanya berlaku dalam pergaulan,jika
tidak ada orang kain yang hadir maka etiket tidak berlaku
Bersifat absolut dan tidak dapat ditawar-tawar Bersifat relatif
Memandang manusia dari segi dalam (bathiniah) Memandang manusia dari segi luar
(jasmaniah)
Daftar pustaka
Supriadi,S.H.,M.HUM . 2006.etika dan tanggung jawab profesi hukum di indonesia
Jakarta.Sinar Grafika
Abdulkadir Muhammad.1991 .,etika profesi hukum .bandung.Citra Aditya Bakti
Liliana Tedjosaputro.2003etika profesi dan profesi hukum ,Semarang .Aneka Ilmu
Darji Darmodiharjo dan Sidharta .1995.pokok-pokok filsafat hukum .Jakarta.Gramedia
pustaka utama
Magnis Suseno.1995.pokok-poko etika profesi hukum .Jakarta .Pradnya paramitha
2vdklmjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj
jjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj
ome Umum Pengertian Etika Secara Umum dan Menurut Para Ahli
Pengertian Etika Secara Umum dan Menurut Para Ahli
Blogger Siak 00:03 Umum
Sebagian besar dari kita pasti sering mendengar tentang Etika baik dimedia
cetak maupun digital. Akan tetapi, tahukah anda apa pengertian Etika? Untuk
itu, mari kita melihat beberapa pendapat para pakar yang ahli di bidangnya
mengenai pengertian dan definisi Etika.
Pengertian Etika
Pengertian Etika (Etimologi), berasal dari bahasa Yunani adalah Ethos, yang
berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan (custom). Etika biasanya berkaitan
erat dengan perkataan moral yang merupakan istilah dari bahasa Latin, yaitu
Mos dan dalam bentuk jamaknya Mores, yang berarti juga adat kebiasaan
atau cara hidup seseorang dengan melakukan perbuatan yang baik (kesusilaan),
dan menghindari hal-hal tindakan yang buruk.Etika dan moral lebih kurang sama
pengertiannya, tetapi dalam kegiatan sehari-hari terdapat perbedaan, yaitu
moral atau moralitas untuk penilaian perbuatan yang dilakukan, sedangkan etika
adalah untuk pengkajian sistem nilai-nilai yang berlaku. Istilah lain yang identik
dengan etika, yaitu:
Susila (Sanskerta), lebih menunjukkan kepada dasar-dasar, prinsip, aturan hidup
(sila) yang lebih baik (su). Akhlak (Arab), berarti moral, dan etika berarti ilmu
akhlak.
Menurut K. Bertens
Etika adalah nilai-nila dan norma-norma moral, yang menjadi pegangan bagi
seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya.
Menurut W. J. S. Poerwadarminto
Etika adalah ilmu pengetahuan tentang asas-asas akhlak (moral).
Menurut H. A. Mustafa
Etika adalah ilmu yang menyelidiki, mana yang baik dan mana yang buruk
dengan memperhatikan amal perbuatan manusia sejauh yang dapat diketahui
oleh akal pikira
Etika profesi terbentuk dari dua kata dasar, yaitu kata Etika dan kata Profesi. Kata etik
(atau etika) berasal dari kata ethos (bahasaYunani) yang berarti karakter, watak kesusilaan
atau adat. Etika dapat juga diartikan sebagai sesuatu yang akan mengatur, membatasi dan
memberikan aturan main yang baik bagi setiap manusia dalam suatu lingkungan
pergaulannya.
Istilah profesi berasal dari bahasa latin Proffesio yang artinya janji/ikrar dan pekerjaan.
Profesi secara sederhana dapat diartikan juga sebagai segala kegiatan yang dilakukan oleh
manusia yang bertujuan untuk memperoleh nafkah berdasarkan skill atau keterampilan
khusus yang dimilikinya. Pengertian lainnya tentang profesi adalah kelompok lapangan kerja
di mana manusia yang melakukannya memerlukan ketrampilan dan keahlian yang tinggi.
Berdasarkan arti kata tersebut, maka etika profesi dapat diartikan sebagai suatu sikap
menegakkan aturan-aturan yang disepakati demi kebaikan manusia, sesuai dengan batasan-
batasan dalam melakukan pekerjaan berdasarkan skill atau keterampilan khusus.
Etika profesi dapat diterapkan di segala profesi yang ada dalam kehidupan manusia, oleh
sebab itu cakupan etika profesi sangat luas. Segala jenis pekerjaan memiliki aturan main
tersendiri. Pada dasarnya etika profesi mencakup beberapa hal pokok yang berlaku umum
untuk setiap profesi, hal-hal pokok tersebut yaitu:
Tanggung Jawab; baik terhadap pekerjaan, hasil, serta dampak pekerjaan tersebut
Keadilan; berkaitan dengan hak-hak orang lain yang wajib dipenuhi oleh kita dalam
melakukansuatu profesi
Otonomi, hal ini bermaksud untuk memberikan kewenangan kepada setiap orang
sesuai dengan tuntutannya dalam menjalani suatu profesi.
Tujuan dari proses pembelajaran etika profesi keteknikan pada dasarnya adalah agar mampu
menerapkan etika-etika yang semestinya dilakukan dalam berprofesi sehari-hari, secara
umum tujuan-tujuan pembelajaran etika profesi keteknikan adalah sebagai berikut:
Meningkatkan mutu profesi; jika setiap pelaku profesi menjalankan profesinya dalam
koridor etika profesi yang semestinya, maka mutu profesi juga otomatis akan
meningkat.
Mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terjalin erat; pemahaman dan
pengamalan etika profesi akan mendukung terciptanya organisasi profesional
yangkuat.
Kode etik dapat diartikan sebagai aturan main, tata cara, pedoman etis yang
menjadi standar dalam melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan (profesi). Kode etik
menunjukkan nilai-nilai profesional yang diterapkan oleh setiap anggotanya. Kode etik
berfungsi sebagai perlindungan dan pengembangan bagi profesi itu, dan sebagai pelindung
bagi masyarakat pengguna jasa pelayanan suatu profesi. Kode etik juga berperan sebagai
pedoman bagi masyarakat dalam meminta pertanggungjawaban jika mengalami tindakan
yang di luar kewajaran atau kesalahan dari para pelaku profesi. Terdapat 3 hal penting
mengenai kode etik, yaitu:
Kode etik profesi memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang prinsip
profesionalitas yang digariskan.
Kode etik profesi merupakan sarana pengendalian sosial bagi masyarakat atas profesi
yang bersangkutan;
Kode etik profesi mencegah campur tangan pihak di luar organisasi profesi tentang
hubungan etika dalam keanggotaan profesi.
Kode etik insinyur menurut ABET pada awalnya memulai dengan pengenalan umum
yang berisikan pernyataan tentang 4 (empat) prinsip etika dasar profesi keinsinyuran
sebagai berikut :
Insinyur harus selalu menggunakan pengetahuan dan keterampilan untuk peningkatan
kesejahteraan manusia,
Insinyur dituntut untuk bersikap jujur dan tidak memihak, serta melayani masyarakat,
pengusaha dan klien dengan kesetiaan;
Insinyur selalu berusaha untuk meningkatkan kompetensi dan prestise dari profesi
teknik,
d.Insinyur mendukung kaum profesional dan teknis dari disiplin ilmu mereka
masing-masing.
Selanjutnya kode etik versi ABET tersebut diakhiri dengan 7 (tujuh) fundamental
canon yang kemudian dilengkapi lagi dengan uraian penjelasan yang termuat dalam
Suggested Guidelines for Use with the Fundamental Cannons of Ethics.