Anda di halaman 1dari 10

BAHASA

Dari segi bahasa, Islam berasal dari kata aslama yang berakar dari kata salama. Kata Islam
merupakan bentuk mashdar (infinitif) dari kata aslama ini.


Ditinjau dari segi bahasanya yang dikaitkan dengan asal katanya, Islam memiliki beberapa pengertian,
diantaranya adalah:
1. Berasal dari salm () yang berarti damai.

Dalam al-Quran Allah SWT berfirman (QS. 8 : 61)



Dan jika mereka condong kepada perdamaian, maka condonglah kepadanya dan bertawakkallah
kepada Allah. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

Kata salm dalam ayat di atas memiliki arti damai atau perdamaian. Dan ini merupakan salah satu
makna dan ciri dari Islam, yaitu bahwa Islam merupakan agama yang senantiasa membawa umat
manusia pada perdamaian.

Dalam sebuah ayat Allah SWT berfirman : (QS. 49 : 9)

Dan jika ada dua golongan dari orang-orang mu'min berperang maka damaikanlah antara keduanya.
Jika salah satu dari kedua golongan itu berbuat aniaya terhadap golongan yang lain maka perangilah
golongan yang berbuat aniaya itu sehingga golongan itu kembali kepada perintah Allah; jika golongan
itu telah kembali (kepada perintah Allah), maka damaikanlah antara keduanya dengan adil dan
berlaku adillah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil.

Sebagai salah satu bukti bahwa Islam merupakan agama yang sangat menjunjung tinggi perdamaian
adalah bahwa Islam baru memperbolehkan kaum muslimin berperang jika mereka diperangi oleh para
musuh-musuhnya.

Dalam Al-Quran Allah berfirman: (QS. 22 : 39)

Telah diizinkan (berperang) bagi orang-orang yang diperangi, karena sesungguhnya mereka telah
dianiaya. Dan sesungguhnya Allah, benar-benar Maha Kuasa menolong mereka itu.

2. Berasal dari kata aslama () yang berarti menyerah.


Hal ini menunjukkan bahwa seorang pemeluk Islam merupakan seseorang yang secara ikhlas
menyerahkan jiwa dan raganya hanya kepada Allah SWT. Penyerahan diri seperti ini ditandai dengan
pelaksanaan terhadap apa yang Allah perintahkan serta menjauhi segala larangan-Nya. Menunjukkan
makna penyerahan ini,

Allah berfirman dalam al-Quran: (QS. 4 : 125)

Dan siapakah yang lebih baik agamanya daripada orang yang ikhlas menyerahkan dirinya kepada
Allah, sedang diapun mengerjakan kebaikan, dan ia mengikuti agama Ibrahim yang lurus? Dan Allah
mengambil Ibrahim menjadi kesayanganNya.
Sebagai seorang muslim, sesungguhnya kita diminta Allah untuk menyerahkan seluruh jiwa dan raga
kita hanya kepada-Nya. Dalam sebuah ayat Allah berfirman: (QS. 6 : 162)

Katakanlah: "Sesungguhnya shalatku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan
semesta alam.

Karena sesungguhnya jika kita renungkan, bahwa seluruh makhluk Allah baik yang ada di bumi
maupun di langit, mereka semua memasrahkan dirinya kepada Allah SWT, dengan mengikuti
sunnatullah-Nya. Allah berfirman: (QS. 3 : 83) :

Maka apakah mereka mencari agama yang lain dari agama Allah, padahal kepada-Nya-lah berserah
diri segala apa yang di langit dan di bumi, baik dengan suka maupun terpaksa dan hanya kepada
Allahlah mereka dikembalikan.

Oleh karena itulah, sebagai seorang muslim, hendaknya kita menyerahkan diri kita kepada aturan
Islam dan juga kepada kehendak Allah SWT. Karena insya Allah dengan demikian akan menjadikan
hati kita tentram, damai dan tenang (baca; mutmainah).

3. Berasal dari kata istaslamamustaslimun ( - ): penyerahan total kepada Allah.

Dalam Al-Quran Allah berfirman (QS. 37 : 26)

Bahkan mereka pada hari itu menyerah diri.

Makna ini sebenarnya sebagai penguat makna di atas (poin kedua). Karena sebagai seorang muslim,
kita benar-benar diminta untuk secara total menyerahkan seluruh jiwa dan raga serta harta atau
apapun yang kita miliki, hanya kepada Allah SWT. Dimensi atau bentuk-bentuk penyerahan diri secara
total kepada Allah adalah seperti dalam setiap gerak gerik, pemikiran, tingkah laku, pekerjaan,
kesenangan, kebahagiaan, kesusahan, kesedihan dan lain sebagainya hanya kepada Allah SWT.
Termasuk juga berbagai sisi kehidupan yang bersinggungan dengan orang lain, seperti sisi politik,
ekonomi, pendidikan, sosial, kebudayaan dan lain sebagainya, semuanya dilakukan hanya karena
Allah dan menggunakan manhaj Allah.

Dalam Al-Quran Allah berfirman (QS. 2 : 208)

Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhannya, dan
janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.

Masuk Islam secara keseluruhan berarti menyerahkan diri secara total kepada Allah dalam
melaksanakan segala yang diperintahkan dan dalam menjauhi segala yang dilarang-Nya.

4. Berasal dari kata saliim () yang berarti bersih dan suci.

Mengenai makna ini, Allah berfirman dalam Al-Quran (QS. 26 : 89):




Kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih.

Dalam ayat lain Allah mengatakan (QS. 37: 84)


(Ingatlah) ketika ia datang kepada Tuhannya dengan hati yang suci.

Hal ini menunjukkan bahwa Islam merupakan agama yang suci dan bersih, yang mampu menjadikan
para pemeluknya untuk memiliki kebersihan dan kesucian jiwa yang dapat mengantarkannya pada
kebahagiaan hakiki, baik di dunia maupun di akhirat. Karena pada hakekatnya, ketika Allah SWT
mensyariatkan berbagai ajaran Islam, adalah karena tujuan utamanya untuk mensucikan dan
membersihkan jiwa manusia.

Allah berfirman: (QS. 5 : 6)

Allah sesungguhnya tidak menghendaki dari (adanya syariat Islam) itu hendak menyulitkan kamu,
tetapi sesungguhnya Dia berkeinginan untuk membersihkan kamu dan menyempurnakan ni`mat-Nya
bagimu, supaya kamu bersyukur.

5. Berasal dari salam )


( yang berarti selamat dan sejahtera.
Allah berfirman dalam Al-Quran: (QS. 19 : 47)

Berkata Ibrahim: "Semoga keselamatan dilimpahkan kepadamu, aku akan meminta ampun bagimu
kepada Tuhanku. Sesungguhnya Dia sangat baik kepadaku."

Maknanya adalah bahwa Islam merupakan agama yang senantiasa membawa umat manusia pada
keselamatan dan kesejahteraan. Karena Islam memberikan kesejahteraan dan juga keselamatan
pada setiap insan.

ISTILAH

Adapun dari segi istilah, (ditinjau dari sisi subyek manusia terhadap dinul Islam), Islam adalah
ketundukan seorang hamba kepada wahyu Ilahi yang diturunkan kepada para nabi dan rasul
khususnya Muhammad SAW guna dijadikan pedoman hidup dan juga sebagai hukum/ aturan
Allah SWT yang dapat membimbing umat manusia ke jalan yang lurus, menuju ke kebahagiaan
dunia dan akhirat.

Definisi di atas, memuat beberapa poin penting yang dilandasi dan didasari oleh ayat-ayat Al-Quran.
Diantara poin-poinnya adalah:

1. Islam sebagai wahyu ilahi ( )


Mengenai hal ini, Allah berfirman QS. 53 : 3-4 :

Dan tiadalah yang diucapkannya itu (Al Qur'an) menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu
tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya)."

2. Diturunkan kepada nabi dan rasul (khususnya Rasulullah SAW) ()


Membenarkan hal ini, firman Allah SWT (QS. 3 : 84)

Katakanlah: "Kami beriman kepada Allah dan kepada apa yang diturunkan kepada kami dan yang
diturunkan kepada Ibrahim, Isma`il, Ishaq, Ya`qub, dan anak-anaknya, dan apa yang diberikan
kepada Musa, `Isa dan para nabi dari Tuhan mereka. Kami tidak membeda-bedakan seorangpun di
antara mereka dan hanya kepada-Nya-lah kami menyerahkan diri."

3. Sebagai pedoman hidup ()


Allah berfirman (QS. 45 : 20):

"Al Qur'an ini adalah pedoman bagi manusia, petunjuk dan rahmat bagi kaum yang meyakini."


4. Mencakup hukum-hukum Allah dalam Al-Quran dan sunnah Rasulullah SAW (

)
Allah berfirman (QS. 5 : 49-50)

Dan hendaklah kamu memutuskan perkara di antara mereka menurut apa yang diturunkan Allah, dan
janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka. Dan berhati-hatilah kamu terhadap mereka, supaya
mereka tidak memalingkan kamu dari sebahagian apa yang telah diturunkan Allah kepadamu. Jika
mereka berpaling (dari hukum yang telah diturunkan Allah), maka ketahuilah bahwa sesungguhnya
Allah menghendaki akan menimpakan musibah kepada mereka disebabkan sebahagian dosa-dosa
mereka. Dan sesungguhnya kebanyakan manusia adalah orang-orang yang fasik. Apakah hukum
Jahiliyah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi
orang-orang yang yakin?

5. Membimbing manusia ke jalan yang lurus. (


)
Allah berfirman (QS. 6 : 153)

Dan bahwa (yang Kami perintahkan) ini adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah dia; dan janganlah
kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai-beraikan kamu dari jalan-Nya.
Yang demikian itu diperintahkan Allah kepadamu agar kamu bertakwa.

6. Menuju kebahagiaan dunia dan akhirat.(


)
Allah berfirman (QS. 16 : 97)

Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan
beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan
sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang
telah mereka kerjakan.
PANDANGAN ULAMAK

1. Syaikh Muhammad bin' Abdul Wahab rahimahullah, ''Islamberserah diri kepada Allah
dengan mentauhidkan-Nya, tunduk dan patuh kepada-nya dengan ketaatan, dan berlepas diri
dari perbuatan syirik dan para pelakunya
2. Muhammad bin Ibrahim bin Abdullah at-tawaijiri, "Islam adalah penyerahan diri
sepenuhnya kepada Allah dengan mengesakann-Nya dan melaksanakan syariat-Nya denga
penuh ketaatan atau melepaskan dari kesyirikan.
3. Umar bin Khatab, " Islam adalah agama yang diturunkan Allah kepada Muhammad saw.
Agama ini meliputi : Akidah, Syariah, dan Akhlak.
Adapun Isi penjelasan sesuai dengan definisi Umar bin Khattab,ra. dijabarkan sebagai berikut:

1. Aqidah adalah kepercayaan terhadap Allah, malaikat, kitab-kitab Allah, rasul-nya, hari
akhir dan qadha dan qadhar Allah. Aqidah sering dikatakan sebagai pondasi iman seseorang,
sehingga apabila goyah aqidahnya maka menjadi tidak berarti dan bahkan tidak diterima
ibadahnya maupun amal perbuatannya yang lain.
2. Syari'ah adalah segala bentuk peribadatan baik ibadah khusus yaitu thaharah, shalat,
zakat, puasa dan haji maupun ibadah umum (muamalah) seperti hukum, ekonomi, politik,
pendidikan, jual beli, sosial. istilah syari'ah berarti aturan atau undang-undang yang diturunkan
Allah untuk mengatur hubungan manusia dengan alam semesta.
3. Akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa manusia dan menimbulkan perbuatan ynag
mudah tanpa memerlukan pertimbangan pikiran.
CIRI-CIRI KHUSUS ISLAM :
a)rabbaniyyah~ketuhanan~
b)syumuliyyah~menyeluruh~
c)inqilabiyyah~teguh diatas kejahilan~
d)'alamiyyah~universal~
e)waqi'iyyah~realiti~
f)thabat wa murunah~tetap dan anjal~

1. RABBANIYYAH (KETUHANAN)

Ianya membawa erti bahawa Islam ini datangnya daripada Allah yang bersifat Rab. Manusia
hanya sebagai pelaksana kepada segala ketentuan yang telah ditetapkan. Seseorang itu disebut
rabbani apabila mempunyai hubungan dengan Allah. Ciri Rabbaniyyah ini akan melahirkan
mukmin bersifat Rabbani iaitu beriltizam dengan Islam dari segi iktikad, pemikiran, cita-cita,
percakapan, dan perbuatan. Sudut Rabbani terbahagi kepada dua bahagian iaitu :

Rabbani dari sudut matlamat dan tujuan:

matlamat: melakukan sesuatu hanya untuk mendapat keredhaan Allah SWT.


tujuan hidup: mengaplikasikan wahyu Allah dan sunnah Rasulullah SAW dimana akhirnya
tercapai matlamat tersebut iaitu mendapat keredhaan Allah SWT.

Ia bererti Islam menjadikan hubungan yang baik dengan Allah, pengabdian kepada Allah dan
mendapat keredhaanNya sebagai matlamat terakhir kehidupan. Inilah matlamat hidup insan di
dunia ini. Kesemua ajaran Islam yang baik yang bersangkutan dengan aqidah, muamalat, akhlak
dan lain-lainnya adalah bertujuan untuk menyiapkan manusia supaya menjadi hamba kepada
Allah semata-mata.

Kesan Rabbaniyah terhadap Jiwa Manusia:


Mengetahui matlamat hidup manusia di dunia.
Mengenal fitrah.
Selamat dari pertentangan dengan diri sendiri.
Bebas dari perhambaan sifat ananiah dan runtuhan hawa nafsu.

Rabbani dari manhaj dan sumber:


Rabbani dari sudut manhaj membawa erti manhaj ini adalah Rabbani kerana ia bersumberkan
dari wahyu Allah kepada Muhammad s.a.w. . Sumber ajaran Islam ialah Allah yang
mensyariatkan hukum dan cara pelaksanannya. Oleh itu Islam ialah wahyu Allah kepada Nabi
Muhammad. Sumber Rabbani juga merupakan asas pembentukan dan perkembangan individu
dan masyarakat.

Kesan Sumber dan Manhaj Rabbani:


Islam terhindar dari segala bentuk kekurangan
Terhindar dari pengaruh kekayaan
Islam sesuai untuk manusia
Mendapat penghormatan dan kehormatan.

2. SYUMULIYYAH (MENYELURUH)

Ia bererti ajaran Islam lengkap dan menyeluruh. Ruang lingkup ajaran Islam adalah mencakupi
seluruh aspek kehidupan manusia tanpa terkecuali dari sekecil-kecil urusan sampailah kepada
sebesar-besar perkara.

"Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi dan (daging) haiwan yang
disembelih bukan atas (nama) Allah, yang tercekik, yang dipukul, yang terjatuh, yang ditanduk,
dan yang diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu sembelih. Dan (diharamkan pula)
yang disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan pula) mengundi nasib dengan azlam (anak
panah)(kerana) ini suatu perbuatan fasik.Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk
(mengalahkan) agamamu,sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka,tetapi takutlah
kepadaKu. Pada hari ini Aku sempurnakan agamamu untukmu, dan telah Aku cukupkan nikmat-
Ku bagimu, dan Aku redha Islam sebagai agamamu. Tetapi barangsiapa terpaksa kerana lapar
bukan kerana ingin berbuat dosa,maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang."(Al-Maidah 5:3)

Ayat di atas menunjukkan Allah tidak membebankan umatNya yang dalam kesusahan, malah
mempermudahkan mereka dengan membenarkan mereka yang dalam darurat memakan daging
yang diharamkan tetapi sekadar untuk meneruskan hidup mereka.Sesungguhnya Allah Maha
Penagampun kepada umatNyA yang bertaubat selepas melakukan kesilapan.

Sudut kesyumulan Islam:

1) Undang-undang

Islam telah mengemukakan undang-undang kepada manusia untuk mengatur hubungan sesama
manusia. Islam telah menjelaskan hukuman-hukuman terhadap mereka melanggar hukuman
sama ada yang berkait rapat dengan sivil atau jenayah seperti hukuman hudud dan qisas. Hukum
yang bersangkut dengan urusan hubungan sesama manusia dengan Allah seperti solat, haji,
puasa dan ibadat lain. Hukum-hukum yang mengatur hubungan antara manusia dengan manusia
seperti hukum nikah, muamalah, kehakiman, hukum berkait dengan orang bukan Islam, hukum
antarabangsa, hukum berkait dengan pemerintahan negara, harta dan hukuman denda kepada
pesalah yang melakukan kesalahan.

2) Keadilan

Islam telah memperjuangkan keadilan. Keadilan dalam Islam adalah memberikan hak kepada
yang berhak tanpa sebarang kekurangan. Keadilan adalah wajib diberikan kepada semua insan
baik muslim, ahli keluarga atau bukan ahli keluarga.
3) Kehakiman

Islam telah mengemukakan sistem kehakiman. Ini bermaksud bahawa Islam menentukan di
dalam perhubungan permasalahan sesama manusia amat memerlukan seorang hakim yang
dapat menghukum dan menyelesaikan perselisihan mereka serta dapat mengembalikan hak
kepada yang berhak. Islam telah menetapkan bahawa kehakiman merupakan fardhu dimana
setiap hakim muslim mestilah menjatuhkan hukuman mengikut syariat yang telah ditentukan oleh
Allah.

4) Negara

Dalam soal bernegara, Islam telah menjelaskan soal hukum-hakam berkenaan persoalan
negara.Islam bukanlah teratas dalam lingkungan hubungan manusia dengan Allah sahaja, malah
menyusun hubungan manusia sesama manusia dan hubungan jamaah dengan jamaah yang lain.
Ketua negara dipilih dikalangan orang Islam sesuai dengan syariat-syariat seperti sifat Quwwah
dan amanah. Peranan ketua negara Islam ialah melaksanakan syariat dan membimbing manusia
untuk melakukannya.

5) Akhlak

Islam amat mengambil berat soal akhlak. Pengambilan berat Islam terhadap akhlak jelas dengan
apa yang digariskan oleh al-Quran tentang sifat-sifat dan akhlak yang perlu dimiliki oleh orang-
orang yang beriman.

6) Ilmu

Ilmu yang dimaksudkan di sini ialah makrifat dan mengenali hakikat sesuatu dengan tepat dan
mengetahui sesuatu yang diturunkan oleh Allah, mengetahui tujuan manusia diwujudkan oleh
Allah dan kehidupan akhirat yang mengakhiri manusia. Ilmu yang paling tinggi dalam Islam ialah
ilmu yang membawa kepada mengenali Allah.

3. INQILABIYYAH(TEGUH DIATAS KEJAHILAN)

Inqilabiyah yakni tertegaknya Islam dengan runtuhnya jahiliyah. Hal ini memberi kita maksud
bahawa maaruf yang perlu dilaksanakan selari dengan mungkar yang mesti dihapuskan, bukan
sekadar kita mengajak orang kepada kebaikan dan pada masa yang sama tidak cuba
menghapuskan kemungkaran yang semakin bermaharajalela.

Dengan kata lain, inqilabiyah ialah melaksanakan perubahan total iaitu dengan mencabut dan
meruntuhkan jahiliyyah serta membangunkan atau menegakkan Islam di atas keruntuhan
jahiliyyah itu. Mesti bersifat tajarrud, iaitu membebaskan diri daripada prinsip lain daripada Islam.

Menegakkan Islam atas keruntuhan jahiliyyah. Islam tidak boleh bercampur dengan Jahiliyyah.
Islam juga tidak boleh ditempel-tempelkan. Sebagai contoh kita ingin menegakkan Islam lalu kita
menganjurkan banyak aktiviti dan program berunsurkan islam tetapi dalam masa yang sama
konsert Jom Heboh, kedai bar minuman keras, disko dan lain-lain lagi tempat bertentangan
dengan syaro sama naik maju dengan program dan aktiviti keagamaan. Wajarkah begitu?

4. ALAMIYYAH (UNIVERSAL)

Alamiyyah bermaksud sesuai untuk semua orang dan tempat. Islam sesuai untuk orang Arab,
Melayu, Cina, India dan bangsa-bangsa lain kerana dakwah untuk semua manusia, tidak kira
bangsa, warna kulit dan keturunan.. Ia bukan untuk segolongan atau satu bangsa tertentu
sahaja. Ia sesuai di semua tempat sama ada di Kutub Selatan, Khatulistiwa dan sebagainya.
Dengan kata lain ia sesuai di zaman Rasulullah dan juga sesuai di zaman teknologi moden yang
serba canggih ini. Ajarannya sesuai hingga hari kiamat.

Nilai-nilai Islam bersifat sejagat dan menjamin hak asasi manusia. Islam juga meraikan kehendak
dan keperluan manusia dalam beberapa perkara.

5. WAQIIYYAH (REALITI)

Islam adalah mengikut suasana dan tempat. Contohnya : Islam mewajibkan menutup aurat tetapi
cara penutupannya mengikut tempat dan suasana umat Islam.

Jadi, ia merupakan praktikal bukan utopia, semula jadi atau mampu diamalkan oleh semua
manusia. (berpijak di bumi nyata).

6. THABAT WA MURUNAH (TETAP DAN ANJAL)

Thabat wa Murunah ertinya tetap dan anjal. Tetap dari segi prinsip dan hukum tetapi anjal, boleh
berubah dan fleksibel dari segi pelaksanaannya.

Contohnya : Solat adalah wajib dan pelaksanaannya boleh dibuat secara jama dan qasar bagi
mereka yang bermusafir. Begitu juga ketika sakit, solat boleh dilakukan secara sambil duduk atau
berbaring. Ini bermaksud,solat tetap dilakukan walaupun ketika dalam kesusahan kerana solat
ialah tiang agama.

Kata-kata Sayyid Qutb :


"Manhaj ini akan dapat dilaksana jika ianya dipikul oleh sekumpulan manusia yang benar-benar
mengimani kebenaran manhaj ini. Mereka beristiqamah dengan manhaj ini menurut kemampuan
mereka dan berusaha untuk menerapkannya dalam hati dan kehidupan mereka. Mereka
mengorbankan segala-galanyanya demi merealisasikan matlamat ini.. Melawan hawa nafsu
dan menentang sesiapa yang dikuasai oleh hawa nafsu"

Tawazun (Seimbang) Keperluan Dunia Akhirat / Fizikal & Kerohanian


Tawazun bermaksud ajaran Islam memberikan perhatian yang seimbang kepada
semua aspek kehidupan manusia; dari segi individu dan masyarakat, rohani dan
jasmani, kebendaan dan kerohanian serta dunia dan akhirat.
Islam tidak membenarkan umatnya mementingkan diri sehingga mengabaikan
kepentingan masyarakat dan begitu juga sebaliknya. Islam juga tidak membenarkan
umatnya mementingkan aspek kerohanian semata-mata sehingga mengabaikan
aspek jasmani dan kebendaan dan begitu juga sebaliknya. Umpamanya, seseorang
tidak dibenarkan beribadat sepanjang masa sehingga mengabaikan keperluan
menjaga kesihatan tubuh badan atau mencari rezeki yang halal. Begitu juga
sebaliknya, umat Islam tidak dibenarkan mencari rezeki sehingga mengabaikan
kepentingan beribadat kepada Allah. Islam juga tidak membenarkan penganutnya
mementingkan aspek kehidupan dunia sehingga mengabaikan kehidupan akhirat,
begitu juga sebaliknya.

Islam memerintahkan agar kesemua aspek hidup manusia mestilah digabungkan


dalam satu gabungan yang seimbang, harmonis dan sepadu supaya kehidupan
manusia menjadi sempurna dan sejahtera.

Kepentingan ciri tawazun ini dapat dilihat dengan jelas dalam firman Allah yang
bermaksud:

apabila kamu diseru untuk menunaikan solat pada


hari Jumaat, maka bersegeralah kamu mengingati
Allah dan tinggalkan jual-beli. Itu lebih baik bagi kamu
sekiranya kamu mengetahui. Apabila solat telah
dilakukan maka bertaburanlah kamu di muka bumi,
carilah kurniaan Allah dan ingatlah Allah banyak-
banyak supaya kamu beruntung.
(Surah al-Jumuah: 9 10)

Ayat di atas dengan jelas memerintahkan umat Islam untuk memberi perhatian yang
sewajarnya kepada kedua-dua aspek kehidupan di dunia dan akhirat.

Anda mungkin juga menyukai