Cocor Bebek PDF
Cocor Bebek PDF
TINJAUAN PUSTAKA
berikut:
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledoneae
Bangsa : Rosales
Suku : Crassulaceae
Marga : Bryophyllum
Didingin (aceh), ceker bebek, cocor bebek (Sumatera Utara, Riau, Jambi),
daun sejuk (Palembang), buntiris (Sunda), ceker itik, sosor bebek, suru bebek
(Jawa), daun sejuk (melayu), daun ancar bebek (Madura), mamala (Halmahera),
6
(Cina); pountay poun po (Laos); yoekiyapinba (Myanmar); bencha chat, ton tai
tinggi 30-100 cm. Batang bersegi empat, lunak, beruas, tegak, hijau. Daun tebal,
pangkal membundar, panjang 5-20 cm, lebar 2,5 15 cm. Bunga berbentuk malai,
benang sari delapan, putik panjang 4 cm, mahkota berbentuk corong dan
panjangnya 3,5-5,5 cm. Buah berbentuk kotak dan berwarna ungu bernoda putih.
Biji kecil dan putih dan berakar tunggang berwarna kuning keputihan (Depkes
RIa, 2000).
pengobatan wasir, pusing, penurun panas, obat batuk, dan peluruh air seni
segar cocor bebek untuk mengatasi penyakit kuning. Daun segar dihaluskan lalu
dijadikan kompres pada luka bakar. Ilmu pengobatan Cina menggunakan seluruh
tanin (Safitri, dkk., 2013; Depkes RIa, 2000), asam askorbat, quercetin,
kaempferol dan bryophyllin (Utami, 2003), asam cis-akonitat, asam ferulak, asam
7
syringat, asam kofeat, asam p-hydroxybenzoat, dan beberapa asam organik, -
2012), obat luka bakar (Hasyim, dkk., 2012), dan hepatoprotektor (Trubus, 2013).
dalam bahan alam atau berasal dari dalam sel dengan menggunakan pelarut dan
metode yang tepat. Ekstrak adalah sediaan kering, kental atau cair dibuat dengan
menyari simplisia nabati atau hewani menurut cara yang cocok, di luar pengaruh
a. Cara dingin
i. Maserasi
ii. Perkolasi
8
b. Cara Panas
i. Refluks
ii. Soxhletasi
pendingin balik.
iii. Digesti
iv. Infundasi
v. Dekoktasi
menit) dan temperatur sampai titik didih air (Depkes RIb, 2000).
9
2.3 Asam Urat
Asam urat merupakan produk akhir katabolisme purin dalam tubuh yang
tidak memiliki tujuan fisiologis sehingga dapat dianggap sebagai produk buangan
(Katzung, dkk., 2002). Secara alamiah, purin terdapat dalam tubuh kita dan
dijumpai pada semua makanan dari sel, yakni makanan dari tanaman (sayur, buah,
kacang-kacangan) atau pun hewan (daging, jeroan, ikan sarden). Asam urat
sebagian besar dieksresi melalui ginjal dan sebagian kecil melalui saluran cerna
(Nucleus, 2011).
Asam urat pada serum normal pada laki-laki adalah 5,1 1.0 mg/dl dan
pada perempuan adalah 4,0 1.0 mg/dl. Nilai ini akan meningkat sampai 9-10
mg/dl pada seseorang dengan gout (Price dan Wilson, 2005). Sedangkan pada
mencit normal kadar asam uratnya adalah 0,5-1,4 mg/dl dan mencit dikatakan
hiperurisemia jika kadar asam uratnya berkisar antara 1,7-3,0 mg/dl (Muhtadi,
dkk., 2012). Manusia memiliki kadar asam urat yang lebih tinggi dari hewan
mamalia lain karena manusia tidak memiliki enzim urikase, yaitu enzim yang
menguraikan asam urat menjadi allantoin yang mudah larut (Katzung, 2002).
(AMP) dan guanosin monofosfat (GMP). Kedua nukleotida tersebut akan dipecah
ribose-1-fosfat dan basa purin. Setelah itu, hipoxantin dan guanin membentuk
10
xantin yang masing-masing dikatalis oleh enzim xantin oxidase dan guanase.
Xantin yang terbentuk akan kembali dikatalisis oleh xantin oxidase menjadi asam
2.3.2 Hiperurisemia
darah di atas normal. Beberapa hal yang dapat mempengaruhi kadar asam urat
sebagai berikut:
ii. Penyebab sekunder adalah terjadi peningkatan asupan purin, konversi asam
Hal ini dapat terjadi karena penyebab primer dan penyebab sekunder yaitu
berupa insufiensi ginjal, terjadi inhibisi pengeluaran asam urat, dan peningkatan
2.3.3 Gout
karena endapan kristal asam urat di persendiaan dan tulang rawan. Istilah gout
11
hiperurisemia. Gout adalah diagnosis klinis sedangkan hiperurisemia adalah
kondisi biokimia (Mariani, dkk., 2012). Gout dapat bersifat primer dan sekunder.
Gout primer merupakan akibat langsung pembentukan asam urat tubuh yang
berlebihan atau akibat penurunan ekskresi asam urat. Gout sekunder disebabkan
karena pembentukan asam urat yang berlebihan atau ekskresi asam urat yang
berkurang akibat proses penyakit lain atau pemakaian obat-obat tertentu (Price
Terdapat empat tahap perjalanan klinis gout yang tidak terobati, yaitu:
peningkatan kadar asam urat serum. Hanya 20% dari pasien hiperurisemia
Serangan gout akut terjadi ketika kristal urat mulai terbentuk pada cairan
sinovial. Pada tahap ini gejala yang muncul sangat khas, yaitu radang sendi yang
akut dan timbul sangat cepat dalam waktu singkat. Keluhan berupa nyeri,
bengkak, merah dan hangat, disertai keluhan sistem berupa demam, menggigil dan
merasa lelah.
c. Tahap interkritis
klinik tidak muncul tanda-tanda radang akut, meskipun pada cairan sendi masih
ditemukan kristal urat, yang menunjukkan proses kerusakan sendi yang terus
12
tahun tanpa serangan akut dan tanpa tata laksana yang adekuat akan berlanjut ke
mengalami kehancuran total oleh adanya deposit kristal asam urat, terjadi
kondisi hiperusemia:
a. Golongan urikosurik
urat melalui urin. Oleh karena itu, fungsi ginjal yang baik, sangat
2002).
b. Golongan urikostatik
13
tersebut, produksi asam urat akan berkurang dan produksi xantin dan
kadar asam urat. Efek samping pada pemakaian allopurinol yaitu terjadi
alergi, toksisitas hati, neuritis perifer dan lain-lain (Katzung, dkk., 2002).
Mekanisme inhibisi sintesis asam urat oleh allopurinol dapat dilihat pada
Gambar 2.1
Keterangan :
= menghambat
14
2.5 Kalium Oksonat
Kalium oksonat bekerja dengan cara menghambat enzim urikase. Enzim tersebut
dapat mengurai asam urat menjadi allantoin yang dapat larut dalam air. Jika enzim
tersebut dihambat maka akan terjadi penumpukan asam urat pada hewan uji
(Wanatabe, dkk., 2006). Metabolisme asam urat menjadi allantoin dan mekanisme
kerja kalium oksonat dalam menghambat enzim urikase dapat dilihat pada Gambar
2.2.
Enzim Urikase
Kalium Oksonat
Keterangan : Menghambat
Menguraikan
Terurai
15