Anda di halaman 1dari 6

Resume KK 1 Multimedia

Materi : Alir Proses Produksi Produk Multimedia

Alir Proses Produksi Produk Multimedia terdiri dari tahapan :


1. Proses Pre Produksi : Tahap awal dari pelaksanaan produksi
1
2. Proses Produksi : Tahap pelaksanaan produksi

3. Proses Post produksi : Tahap setelah proses produksi

Prosentase tahapan alir proses produksi :


Tahap Pra Produksi merebut 70 % pekerjaan produksi.

2
Lalu 20 % diambil oleh Tahap Produksi.

Sisanya 10 % dilakukan selama Tahap Pasca Produksi.

Pada prinsipnya proses Pre Productionmultimedia ini meliputi :


1. proses penuangan ide (proposal) produk,

2. perencanaan produk,

3. perencanaan proses produksi,

4. penyusunan dokumentasi,
3
5. penyusunan tim,

6. membangun prototipe,

7. pengurusan hak cipta dan penandatangan kontrak

8. pembiayaan.

4 Pra produksi Film yaitu


1. Pengembangan Skenario.

2. Working Schedulle.

3. Script Breakdown Sheet.

4. Shotting Schedulle.

5. Breakdown Badget

6. Budget Produksi.

7. Hunting Lokasi.

8. Perizinan dan Lokasi.

9. Logistik.
10. Transportasi.
11. Rekruitment Tim Produksi.
12. Disain Produksi.
13. Talent Casting
14. Story Board.
15. Reading.
16. Floor Plan.
17. Tata Cahaya.
18. Direction treatment.
19. Shot List.
20. Daily Production Report.
21. Property and Set.
22. Wardrobe (Kostum, Make Up,dsb)
23. Disain Editing.

Aktifitas yang dilakukan pada tahapan produksi diantaranya adalah :


1. Pengaturan budget,

2. pemilihan sutradara, aktor, kamerawan, kru

5 3. lokasi,

4. peralatan,

5. kostum/ wardrobe

6 Apabila proyek Multimedia telah selesai perlu dilakukan ceklis kembali setiap item yang
telah dibuat sebelumnya kemudian melakukan uji coba, mengirim proyek dan
menerbitkan proyek. Item ceklis diantaranya :
1. Capturing: Setiap langkah yang tidak dari icon tervisualisasi perlu dibuat capture
untuk menganilisa kekurangan ataupun ada icon yang lebih.

2. Rough Cut-logging

3. Spesial effect : memoles dengan special effect yang sesuai

4. Illustrasi music: demikian juga illustrasi music sangat berkaitan sekali dengan
selera disainer untuk meraba selera pengguna

5. Final Effect-Syncrinysing : Pengujian akhir untuk mengsinkronkan dari setiap


elemen karena bisa saja suara tidak cocok dengan tampilan.

6. Pengujian alpha : alpha release biasanya untuk sirkulasi internal dan dilewatkan
untuk dan dilewatkan diantara kelompok pengguna maket terkadang hanya team
kerja pada proyek, Versi produk ini sering merupakan rancangan kerja pertama dan
memungkinkan masih banyak kekurangan. Waspadalah dari penguji teman dekat
yang memberikan pengujian yang positip sehingga tidak memberikan
perkembangan bagi proyek, tetapi carilah penguji yang agresif yang akan menyerang
segala aspek kesalahan, belajarlah kepada yang sudah ahli.

7. Pengujian beta: beta realease dikirim kepemirsa lebih luas, tapai masih ada
dalam pilihan masalah yang sama. Pengujian beta harus represetatif bagi pengguna
dan harus menyertakan orang-orang yang tidak pernah terlibat dalam pengerjaan
proyek. Penguji beta harus yang tidak memiliki gagasan sebelumnya. Mengelola
umpan balik beta sangat penting, jika menabaikan komentar dalam pengujian maka
pengujian sia-sia. Minta penguji beta memasukan deskrisdpi yang detail mengenai
konfigurasi perangkat keras dan perangkat lunak sewaktu masalah terjadi.

8. Premiere- Launching : Pada saat premiere Launching di buat promosi

9. Merchandising: Tentukan dengan jelas platform pengiriman yang dituju dan


konfigurasi perangkat lunak dan perangkat keras, cantumkan pernyataan da-lam
perjanjian atau kontrak

Interaktif berarti Pengguna boleh/ bisa berinteraksi dengan pengguna lain melalui media
7
multimedia

Terdapat tiga prinsip kerja Film, yaitu :


Bahasa

8
Gambar

Suara

9 Terdapat tiga jenis fiml dokumenter yaitu :


Film Dokumenter.

Tuntutan pertama adalah penyajian fakta.

Berhubungan dengan orang-orang, tokoh, peristiwa dan lokasi yang


nyata.

Tidak menciptakan suatu peristiwa atau kejadian namun merekam


peristiwa yang sungguh-sungguh terjadi dan otentik.

Film dokumenter tidak memiliki plot namun memilki struktur yang


umumnya didasarkan oleh tema atau argumen dari sineasnya.

Film dokumenter tidak memiliki tokoh protagonis dan antagonis, konflik


serta penyelesaian seperti pada film fiksi.

Struktur film dokumenter umumnya sederhana.

Fakta-fakta pada film dokumenter: Merekam langsung pada saat


peristiwa tersebut terjadi, atau Merekonstruksi ulang sebuah peristiwa yang
pernah terjadi (dengan aktor adalah pelaku sesungguhnya).

Film Fiksi.

Terikat oleh plot.

Menggunakan cerita rekaan.

Memiliki konsep peradeganan yang telah dirancang saksama


sejak awal.

Ada protagonis dan antagonis dalam ceritanya.

Masalah dan konflik serta pengembangan cerita yang jelas.

Dari sisi produksi, film fiksi relatif lebih kompleks dari pada jenis
lainnya.

Manajemen produksi lebih kompleks dan menggunakan crew


yang besar.

Film Ekperimental.

Tidak memiliki plot namun tetap memiliki Struktur.

Struktur film sangat dipengaruhi oleh insting subyektif sineas


seperti gagasan dan emosi sineas.

Kadang menentang hukum kausalitas (sebab akibat).

Umumnya berbentuk abstrak dan tidak mudah dipahami,


disebabkan umumnya menggunakan

simbul-simbul personal yang mereka ciptakan sendiri.

Terdapat tujuh UNSUR FILM, yaitu :


1. Produser

2. Sutradara

3. Penulis Skenario
10
4. Penata Kamera

5. Penata Artistik

6. Penata Suara

7. Penyunting

Penulisan Skenariol Scenario film sering disebut screenplay atau script.l Skenario adalah
kerangka atau pedoman pembuatan Film.

l Script tidaklah sama dengan naskah drama yang bisa dimainkan persis sesuai apa
11 adanya atau mendekati naskah aslinya.

l Skenario berisi cerita dramatik (dramatic story), untuk itu script juga harus disajikan
lengkap dalam diskripsi-diskripsi visual.
Terdapat 5 jenis skenario film :

1. Serial , baik serial panjang maupun pendek.

2. Episodik, satu tema, namun cerita pada setiap episodenya berbeda.

12 3. Komedi situasi (Sitkom).

4. Film lepas (FTV).

5. Film layar lebar (panjang).

(Catatan: Film pendek durasi di bawah 60)

FAKTOR MENENTUKANDALAM PENULISAN SKENARIO FILM


1. Memperkenalkan tokoh dengan jelas.

2. Segera menghadirkan konflik.

3. Tokoh dilanda krisis.


13
4. Cerita mengalir dengan suspense.

5. Jenjang cerita menuju klimaks.

6. Akhiri dengan tuntas (sukses atau berakhir tragis).

TUJUH HAL PENTING YANG HARUS DIINGAT DALAM PENULISAN SKENARIO:


1. Siapa tokoh utama Anda? (Anda hanya boleh memiliki satu tokoh utama).

2. Apa yang diinginkan/dibutuhkan/didambakan tokoh utama Anda? (Dengan kata


lain, apa masalah utama yang dihadapi tokoh utama? Harap diingat, masalah utama
ini perlu diartikulasikan dalam bentuk kebutuhan internal dan eksternal)

3. Siapa/apa yang tetap menghalangi dari mendapatkan apa yang dia inginkan?
(Siapa/apa saja yang terlibat sebagai antagonis dan siapa/apa yang jelas-jelas
merupakan antagonis?)

14 4. Bagaimana pada akhirnya tokoh utama berhasil mencapai apa yang dia cita-
citakan dengan cara yang luar biasa, menarik dan unik?

5. Apa yang ingin Anda sampaikan dengan mengakhiri cerita seperti ini (Ada tema
cerita Anda, dan apakah Anda memiliki unifiying filmic devices (UFD nsure-unsur
pemadu film)?

6. Bagaimana Anda mengisahkan cerita Anda (Siapa yang harus mengisahkan cerita
itu, jika ada, dan alat naratifnya apa yang hendak Anda pakai?)

7. Bagaimana tokoh utama dan tokoh-tokoh pendukung lain mengalami perubahan


dalam cerita ini?
TAHAP PENULISAN:
Ide dasar (gagasan awal/dasar).

Permasalahan (konflik)

15
Alur cerita.

Sinopsis.

Skenario lengkap.

Kriteria Menentukan Judul :


1. Menarik.
2. Singkat dan jelas.
3. Mudah dimengerti.
16
4. Laku pasar (punya nilai jual).
5. Segar (fresh).
6. Punya nilai literer/sastra (pilihan lain).
7. Bisa merupakan nilai akhir dari simpulan cerita atau premis.

SKENARIO FILM YANG SIAP :


1. Judul yang bagus. Memikat, menarik perhatian, unik, fresh, konotatif dsb.

2. Cantumkan jenis cerita dan durasinya. Komedi, misteri, kehidupan, percintaan,


sejarah, misalnya.

3. Premis dan sinopsis yang sederhana dan jelas.

4. Sertakan pula daftar karakter.

17 5. 5 10 halaman pertama sudah jelas tentang cerita, masalah, tokoh, dialog yang
tajam (mengena) dan cirikhasnya episode tersebut (komedi, misteri, sejarah dsb.)

6. Ending freeze yang tepat (pemotongan/pemenggalan pada setiap adegan dan


episode).

7. Kemasan print out yang sederhana dan standar (tak perlu ditambahi
asesori/hiasan atau ciri tertentu).

8. Ditulis sesuai pedoman penulisan skenario film. Standart font Courier New 12
pt kertas Size A4.

Anda mungkin juga menyukai