2
Lalu 20 % diambil oleh Tahap Produksi.
2. perencanaan produk,
4. penyusunan dokumentasi,
3
5. penyusunan tim,
6. membangun prototipe,
8. pembiayaan.
2. Working Schedulle.
4. Shotting Schedulle.
5. Breakdown Badget
6. Budget Produksi.
7. Hunting Lokasi.
9. Logistik.
10. Transportasi.
11. Rekruitment Tim Produksi.
12. Disain Produksi.
13. Talent Casting
14. Story Board.
15. Reading.
16. Floor Plan.
17. Tata Cahaya.
18. Direction treatment.
19. Shot List.
20. Daily Production Report.
21. Property and Set.
22. Wardrobe (Kostum, Make Up,dsb)
23. Disain Editing.
5 3. lokasi,
4. peralatan,
5. kostum/ wardrobe
6 Apabila proyek Multimedia telah selesai perlu dilakukan ceklis kembali setiap item yang
telah dibuat sebelumnya kemudian melakukan uji coba, mengirim proyek dan
menerbitkan proyek. Item ceklis diantaranya :
1. Capturing: Setiap langkah yang tidak dari icon tervisualisasi perlu dibuat capture
untuk menganilisa kekurangan ataupun ada icon yang lebih.
2. Rough Cut-logging
4. Illustrasi music: demikian juga illustrasi music sangat berkaitan sekali dengan
selera disainer untuk meraba selera pengguna
6. Pengujian alpha : alpha release biasanya untuk sirkulasi internal dan dilewatkan
untuk dan dilewatkan diantara kelompok pengguna maket terkadang hanya team
kerja pada proyek, Versi produk ini sering merupakan rancangan kerja pertama dan
memungkinkan masih banyak kekurangan. Waspadalah dari penguji teman dekat
yang memberikan pengujian yang positip sehingga tidak memberikan
perkembangan bagi proyek, tetapi carilah penguji yang agresif yang akan menyerang
segala aspek kesalahan, belajarlah kepada yang sudah ahli.
7. Pengujian beta: beta realease dikirim kepemirsa lebih luas, tapai masih ada
dalam pilihan masalah yang sama. Pengujian beta harus represetatif bagi pengguna
dan harus menyertakan orang-orang yang tidak pernah terlibat dalam pengerjaan
proyek. Penguji beta harus yang tidak memiliki gagasan sebelumnya. Mengelola
umpan balik beta sangat penting, jika menabaikan komentar dalam pengujian maka
pengujian sia-sia. Minta penguji beta memasukan deskrisdpi yang detail mengenai
konfigurasi perangkat keras dan perangkat lunak sewaktu masalah terjadi.
Interaktif berarti Pengguna boleh/ bisa berinteraksi dengan pengguna lain melalui media
7
multimedia
8
Gambar
Suara
Film Fiksi.
Dari sisi produksi, film fiksi relatif lebih kompleks dari pada jenis
lainnya.
Film Ekperimental.
2. Sutradara
3. Penulis Skenario
10
4. Penata Kamera
5. Penata Artistik
6. Penata Suara
7. Penyunting
Penulisan Skenariol Scenario film sering disebut screenplay atau script.l Skenario adalah
kerangka atau pedoman pembuatan Film.
l Script tidaklah sama dengan naskah drama yang bisa dimainkan persis sesuai apa
11 adanya atau mendekati naskah aslinya.
l Skenario berisi cerita dramatik (dramatic story), untuk itu script juga harus disajikan
lengkap dalam diskripsi-diskripsi visual.
Terdapat 5 jenis skenario film :
3. Siapa/apa yang tetap menghalangi dari mendapatkan apa yang dia inginkan?
(Siapa/apa saja yang terlibat sebagai antagonis dan siapa/apa yang jelas-jelas
merupakan antagonis?)
14 4. Bagaimana pada akhirnya tokoh utama berhasil mencapai apa yang dia cita-
citakan dengan cara yang luar biasa, menarik dan unik?
5. Apa yang ingin Anda sampaikan dengan mengakhiri cerita seperti ini (Ada tema
cerita Anda, dan apakah Anda memiliki unifiying filmic devices (UFD nsure-unsur
pemadu film)?
6. Bagaimana Anda mengisahkan cerita Anda (Siapa yang harus mengisahkan cerita
itu, jika ada, dan alat naratifnya apa yang hendak Anda pakai?)
Permasalahan (konflik)
15
Alur cerita.
Sinopsis.
Skenario lengkap.
17 5. 5 10 halaman pertama sudah jelas tentang cerita, masalah, tokoh, dialog yang
tajam (mengena) dan cirikhasnya episode tersebut (komedi, misteri, sejarah dsb.)
7. Kemasan print out yang sederhana dan standar (tak perlu ditambahi
asesori/hiasan atau ciri tertentu).
8. Ditulis sesuai pedoman penulisan skenario film. Standart font Courier New 12
pt kertas Size A4.