.P
EN
M
KE
PELAKSANAAN SUNGAI
T
LA
IK
SD
PU
U
TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM
.P
Setelah mengikuti mata pelatihan modul ini peserta akan mampu menjelaskan
EN
mengenai pelaksanaan sungai
M
KE
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
Setelah mengikuti mata latihan ini peserta diharapkan akan mampu :
T
LA
Menjelaskan mengenai pengantar pekerjaan pelaksanaan sungai
IK
Menjelaskan mengenai metode pelaksanaan
SD
U
A.UMUM
.P
Manajemen Pembangunan SIDCOM
EN
1. Tahap Survey (Survey)
2. Tahap Investigasi (Investigation)
M
KE
3. Tahap Design (Design)
4. Tahap Konstruksi (Construction)
T
5. Tahap Operasi (Operation)
LA
6. Tahap Pemeliharaan (Maintenance)
IK
Kemudian sejalan perkembangan maka berubah menjadi SID.LAC.COM
SD
U
.P
Mengkonversikan disain dan spesifikasi menjadi struktur fisik dengan
EN
memproses sumber daya bahan, alat, dan tenaga menjadi produk dengan
M
menggunakan teknologi dan manajemen dan dibatasi oleh waktu
KE
(lamanya, musim), biaya (swakelola, dikontrakkan), lingkungan
T
(keamanam, polusi dan lain-lain)
LA
IK
SD
PU
Fase Perencanaan
.P
Menginventarisasi sumber yang diperlukan
Membuat langkahlangkah persiapan
EN
Menyusun kebutuhan biaya
M
Mengetahui waktu pelaksanaan
KE
T
Fase Evaluasi Lelang
LA
Menguji apakah metode yang diusulkan logis (urutan
IK
kegiatannya, peralatan yang digunakan serta komposisinya,
akses yang diperlukan)
SD
U
Mengendalikan kebutuhan sumber daya
.P
Mengendalikan semua kegiatan (urutan dan
EN
ketergantungannya)
M
Mengetahui deviasi kondisi antara pada tahap
KE
perencanaan dengan pelaksanaan untuk mencari
solusi perubahan metode pelaksanan agar batasan
T
LA
spesifikasi, waktu, biaya sedapat mungkin tidak
berubah dapat dikendalikan
IK
SD
PU
U
.P
DASAR HUKUM UNTUK YANG DIKONTRAKKAN:
EN
Isi kontrak yang ditanda tangani kedua belah pihak antara pemilik
pekerjaan dan kontraktor atau antara pengguna jasa dengan penyedia
M
KE
jasa :
1. Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)
T
2. Surat Penyerahaan Lapangan
LA
IK
3. Spesifikasi Teknik / Spesifikasi Khusus
SD
4. Gambar Design
PU
5. Adendum-Adendum
6. Surat-Surat Perintah Oleh Pemilik Proyek Selama Pelaksanaan
U
.P
3. Informasi Pemilik Proyek
EN
4. Lingkup Pekerjaan
5. Ringkasan Spesifikasi Teknik
M
6. Daftar Alat Pekerjaan
KE
7. Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan
T
8. Bagan Alir Pelaksanaan Pekerjaan
LA
9. Daftar Standard Proses (SPO), Standard Produk (SD) dan Instruksi
IK
Kerja (IK)
SD
U
.P
a). Sifat Pekerjaan:
EN
Terpusat (bendung, bendungan, embung)
Menyebar (kribkrib di lokasi tertentu sepanjang alur sungai)
M
KE
Memanjang (Pengerukan alur sungai, Pelurusan sungai)
b). Jenis konstruksi yang dominan dan persyaratan teknis:
T
LA
Pekerjaan tanah (tanggul sungai, pengerukan dasar sungai)
IK
Pekerjaan struktur (bendung dari beton)
SD
U
.P
Proses material : produk jadi, semen, besi atau diolah di
EN
lapangan
M
Penyimpanan : gudang (semen) atau terbuka (pasir)
KE
Perizinan : perlu (bahan peledak) atau bebas
T
e). Waktu:
LA
IK
Musim : kemarau vs hujan
SD
U
Kondisi tinggi muka air tanah
.P
Kondisi batuan
EN
g). Letak pekerjaan:
M
KE
Diatas permukaan tanah (tanggul banjir) dibawah muka air
T
memerlukan dewatering (pondasi bangunan di sungai) atau
LA
tanpa dewatering misalnya pengerukan sungai
IK
SD
PU
h). Sistem dewatering:
U
.P
i). Acces road:
EN
Internal,jalan publik, perlu perkuatan jembatan
j). Pola pelaksanaan:
M
KE
Padat kerja vs padat alat
k). Koordinasi pekerjaan:
T
LA
Saling menunggu atau bisa dilaksanakan dengan tidak harus yang lain
IK
selesai terlebih dahulu
SD
Alat gali, pemadat, alat angkut, penerangan, kombinasi alat-alat besar dan
kapasitasnya
U
a. Awal kontrak terlambat
.P
b. Waktu penyerahan pekerjaan terlambat
EN
c. Kondisi dengan kegiatan lain terganggu
M
2. Perbedaan Geologi
KE
a. Memerlukan Treatment
T
b. Mempengaruhi kecepatan pelaksanaan
c. Mempanguruhi jumlah bahan LA
IK
d. Mempengaruhi kualitas Agregat
SD
3. Perbedaan Design
PU
U
.P
b. Bencana banjir
EN
c. Huru hara
M
d. Adanya ketentuan baru
KE
e. Perintah Akselerasi (Percepatan)
5. Penerapan Metode Pelaksanaan
T
a.Pekerjaan Tunggal
LA
IK
1. Pekerjaan Galian
SD
Diatas tanah
PU
Dibawah air
U
- Lokasi Timbunan
.P
3. Pekerjaaan Beton
EN
4. Pekerjaan Pasangan Batu
M
5. Pekerjaan Bronjong
KE
6. Pekerjaan Pengeringan
T
7. Pekerjaan Cofferdam
B. Pekerjaan Majemuk LA
IK
1.Penundaan aliran sungai
SD
2.Grouting
PU
3.Lining Saluran
4.Quarry
U
1. Penanggung jawab pelaksanaan adalah suatu organisasi pelaksanaan
.P
disuatu proyek dengan pejabat-pejabat yang ditunjuk oleh pimpinan
EN
proyek
M
2. Pengawasan pelaksanaan ditunjuk oleh pimpinan proyek
KE
3. Urutan kerjanya sama dengan yang dikontrakan yaitu pelaksana
T
membuat :
a. Metode kerja LA
IK
b. Rencana mutu
SD
U
KEGIATAN PEKERJAAN DI LAPANGAN
.P
A. PEKERJAAN ADMINISTRASI LAPANGAN
EN
B. PEKERJAAN FISIK LAPANGAN
M
KE
A. PEKERJAAN ADMINISTRASI LAPANGAN:
1. Administrasi barang yang digunakan
T
Material yang datang
Material terpakai
LA
IK
Material sisa / stock
SD
2. Administrasi keuangan
PU
U
.P
Dibuat setiap hari oleh pelaksana lapangan (penyedia jasa) diketahui
oleh pengawas lapangan (pengguna jasa)
EN
Laporan mingguan
M
KE
Dibuat oleh kepala pelaksana (penyedia jasa) yang merupakan rekapitulasi
dari laporan harian dan diketahui oleh pengawas daerah (pengguna Jasa)
T
Laporan bulanan
LA
IK
Dibuat setiap bulan yang merupakan rekapitulasi dari laporan mingguan
SD
bulanan
U
.P
1. Pekerjaan Persiapan
EN
2. Pekerjaan Pokok
M
3. Pekerjaan Selesai
KE
T
LA
IK
SD
PU
1. PEKERJAAN PERSIAPAN
a.Mobilisasi Tenaga dan Peralatan (Diurutkan sesuai prioritas)
U
Peralatan kantor
.P
Peralatan laboratorium
EN
Peralatan lapangan
M
b. Penyiapan Lapangan
KE
Pembersihan lapangan
T
Pembuatan kantor
Gudang LA
IK
Bengkel
SD
U
keperluan pendatangan material, alatalat maka diperlukan jalan
.P
kerja atau jalan logistik
EN
d. Pembuatan Rencana Mutu Kontrak
M
KE
Sudah agak lama Penyedia Jasa (kontraktor/Kosultan) diminta
membuat Rencana Mutu Kontrak yang lebih rinci dan diserahkan
T
kepada Pengguna Jasa paling lambat 2 (dua) minggu setelah
LA
menerima Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK). Apalagi sekarang ini
dengan telah terbitnya Surat Keputusan Menteri Nomor:
IK
362/KPTS/M/2004, tertanggal 5 Oktober 2004 tentang Sistem
SD
U
.P
Informasi pemilik proyek & lingkup pekerjaan
EN
Spesifikasi teknik
M
Daftar alat kerja
KE
Jadwal pelaksanaan
Bagan alir pelaksanaan pekerjaan
T
LA
e. Pengukuran Lokasi Rencana Bangunan
IK
Pemasangan patok/titik tetap
SD
bangunan
U
menetapkan elevasi pondasi. Setelah digali dan elevasi dari pondasi
.P
tersebut tercapai kemudian dipasang profil untuk menentukan bentuk
EN
dari pondasi atau bangunan tersebut, kemudian diikuti dengan
pekerjaan pasangan batu atau pengecoran. Tempat yang akan
M
dipasang/dicor ini harus dalam keadaan kering
KE
g. Pembuatan Kisdam
Kisdam dapat dibuat dari tanggul (timbunan tanah yang dipadatkan)
T
LA
atau dari turap dari baja (sheet pile) yang diisi tanah timbunan untuk
mencegah agar air tidak masuk atau untuk mengalihkan aliran air
IK
dari daerah yang ada di dalam kisdam yang akan merupakan daerah
SD
U
kering. Untuk mendapatkan daerah kerja yang kering ini maka
.P
daerah kerja tersebut perlu dilokalisir dari aliran, dengan beberapa
cara:
EN
Dengan mengelakkan aliran
M
Dengan kisdam/turap baja
KE
i. Survey Tes Material
Sebelum mendatangkan material yang akan digunakan (pasir, split
T
LA
dan tanah untuk bahan timbunan) dilakukan lebih dahulu survei ke
lokasi pengambilan material (borrow area) untuk dilihat dan diambil
IK
sampelnya. Sampel dibawa ke laboratorium untuk dilakukan test
SD
material
PU
U
Penyedia Jasa membuat Gambar Kerja yang akan digunakan di
.P
lapangan. Gambar tersebut merupakan gambar penjelasan dari
EN
gambar yang terlampir dalam dokumen lelang (tender drawing),
umumnya dengan skala yang lebih besar. Sebelum digunakan
M
dilapangan, disahkan lebih dahulu oleh Direksi Lapangan (Pimpinan
KE
Pengawas di Lapangan). Gambar Kerja sifatnya hanya menjelaskan
bukan merubah desain
T
LA
IK
SD
PU
U
Pembuatan tanggul
.P
Pembuatan penahan tebing
EN
Pembuatan pengarah aliran / KRIB
M
Pelurusan sungai
KE
Pengurukan sungai (Muara)
T
Pembuatan bendung / Chek Dam / Sabo Dam
LA
Pembuatan bendungan / Waduk
IK
Penyediaan tempat parkir banjir
SD
PU
U
Waktu Pelaksanaan
.P
Waktu pelaksanaan telah ditetapkan dalam dokumen kontrak atau
dalam dokumen pelelangan sejak proses pelelangan. Penyedia
EN
Jasa atau Kontraktor terikat oleh waktu pelaksanaan yang
M
disediakan. Apabila waktu pelaksanaan ini dilampaui Penyedia
Jasa akan dikenakan sanksi sesuai bunyi kontrak.
KE
T
Progres atau kemajuan pekerjaan akan ditentukan oleh:
Tenaga kerja LA
IK
Keuangan
SD
Peralatan
Material
PU
Metode
Mutu Pekerjaan
Kualitas tenaga yang digunakan
Kelancaran keuangan
U
Mutu bahan yang digunakan
.P
Peralatan yang tersedia
EN
Metode kerja yang digunakan
Sistem pengawasan yang dilakukan
KE
Batasan Biaya
T
Besarnya biaya pekerjaan telah ditetapkan dalam kontrak
LA
pekerjaan tersebut, yang dihasilkan dari harga pelelangan. Kalau
harga kontrak tersebut tidak cukup baik, umumnya kurang lancar
IK
jalannya
SD
PU
3. Rencana Mutu Kontrak (RMK)
U
1. Ringkasan spesifikasi teknik
.P
2. Bagan alir pelaksanaan pekerjaan
EN
3. Daftar Standar Proses (SP), Standar Produk (SD)
M
KE
dan Instruksi Kerja (IK)
4. Pemberian Kode SP, SD, dan IK
T
LA
5. Jadwal inspeksi tes
IK
6. Chek list untuk butir 4 dan 5
SD
PU
U
.P
Penerimaan dari Rencana Mutu
Pengawas selalu mengawasi sesuai spesifikasi teknik (SP)
EN
Menerima / menolak tes sesuai kriteria (SD)
M
Dapat memerintahkan mengulang pekerjaaan yang tidak sesuai
KE
Pengawas lapangan harus yakin bahwa cacatcacat/kekurangan
T
LA
kekurangan yang tersebut
Melapor ke atasan atas kejadian di lapangan
IK
SD
U
.P
perencana (yang bertanggung jawab terhadap perencanaan) dari
EN
bangunan itu. Pengawas Lapangan maupun Pengawas Daerah tidak
diijinkan merubah gambar sebelum konsultasi atau minta ijin dari
M
KE
perencana
T
6. As. Built Drawing
LA
IK
Diperlukan pengukuran ulang terhadap bangunan yang telah jadi
SD
U
2. Menjelang pelaksanaan gambargambar ditinjau kembali disesuaikan
.P
dengan perkembangan situasi dan keadaan lapangan
EN
3. Pemeriksaan lapangan sedini mungkin
M
4. Melakukan mobilisasi alat-alat besar yang digunakan, disesuaikan
KE
dengan kondisi lapangan
T
5. Mobilisasi alat-alat besar untuk menghindari kerusakan lingkungan di
daerah kerja LA
IK
6. Rencana kerja
SD
pekerjaan
Contoh Pelaksanaan Pekerjaan Krib Berupa Tiang Beton
8. Ketentuan Pokok Perencanaan Krib
U
9. Posisi rencana krib umumnya terletak di bagian belokan luar alur,
.P
kecuali krib untuk normalisasi lebar alur
EN
10.Dari gambar rencana harus diketahui: jarak antar banjar krib;
M
koordinat salah satu ujung banjar krib; arah tiap banjar krib
KE
11.Dari gambar rencana diketahui gambar tipikal profil krib
T
12.Kriteria berdasarkan sifat khas sungai
LA
13.Jika elevasi permukaan lantai penghubung lebih tinggi dari
IK
permukaan tanah di bantaran, maka antara banjar krib dan tanggul
SD
U
16.Penyiapan tiang beton perlu diperhatikan
.P
17.Pemasangan lantai penghubung, tanggul penghubung dan
EN
pembersihan
M
18.Tanggul penghubung dan Pembersihan
KE
19.As Built Drawing
T
LA
IK
SD
PU
3. PEKERJAAN SELESAI
1.Tahap Penyerahan Pertama
U
a. Penyedia B/J (kontraktor) melapor ke pihak pengguna B/J, pekerjaan
.P
telah 100% selesai
EN
b. Tim pemeriksa terdiri dari unsur
M
Perencana
KE
Unsur O & P
T
Pengawas
Pelaksana LA
IK
c. Permintaan tertulis 1 2 minggu sebelum masa kontrak habis
SD
pemerikasaan
e. Tim membuat B.A pemeriksaan dan melapor ke pengguna B/J
U
Penyerahan Pekerjaan Pertama yang ditanda tangani oleh Penyedia
.P
Barang/Jasa dan Pengguna Barang/Jasa dan akan menjadi lampiran
EN
Berita Acara Penagihan Pembayaran
M
KE
T
LA
IK
SD
PU
2. Tahap Penyerahan Kedua
U
.P
a. Masa pemeliharaan sesuai kontrak
EN
b.Masa pemeliharaan dihitung setelah penyerahan pertama
c.Setelah masa pemeliharaan habis penyedia B/J dapat minta
M
KE
pemeriksaan
d.Selanjutnya dapat dibuat B.A penagihan pembayaran terakhir
T
LA
IK
SD
PU
U
1. Kerusakan alur sungai bisa terjadi karena:
.P
Ulah manusia dalam eksploitasi SDA di alur sungai
EN
Banjir besar
M
2. Gambar- gambar yang tersedia yaitu:
KE
Gambar lelang, gambar situasi, gambar lokasi, gambar denah kerja,
gambar denah, gambar tampang memanjang, melintang dan gambar yang
T
lebih rinci
LA
IK
3. Persiapan pelaksanaan yaitu:
SD
dengan kontraktornya
Pemeriksaan lapangan sedini mungkin
U
.P
a. Pemasangan patok-patok poligon
EN
b. Pengukuran poligon
M
c. Pengukuran ketinggian patok
KE
d. Analisis & penggambaran hasil pengukuran
jenis gambar pelaksanaan
T
Gambar situasi
LA
IK
Gambar profil melintang/ memanjang
SD
PU
U
.P
Pengukuran sifat datar
EN
Pengukuran profil dan situasi
Analisis dan pembuatan konsep
M
KE
T
LA
IK
SD
PU
5. Ketentuan pokok perencanaan KRIB:
a. Poros alur sungai rencana, berbentuk lurus dari busur lingkaran yang saling
U
.P
bersambungan, pada belokan poros rencana berbentuk busur tunggal
b. Setiap titik pada poros jalur rencana posisinya dinyatakan dengan jarak
EN
c. Tiap peralihan poros jalur rencana dari garis lurus ke busur lingkaran dan
M
sebaliknya, disajikan:
KE
Jarak poros jalur rencana
T
Koordinat titik potong
Sudut-sudut garis singgung LA
IK
Panjang jari-jari busur lingkaran
SD
U
.P
Koordinat salah satu ujung banjar KRIB
Arah tiap banjar KRIB
EN
f. Gambar tipikal profil KRIB:
M
Standar satu banjar krib terdiri dari empat kelompok tiang ujung atas tiang
KE
dalam satu banjar diikat oleh lantai beton
T
Ujung tiang pancang sepanjang 1 meter setelah selesai pemancangan,
harus dibongkar LA
IK
Ukuran tiang pancang min. 30 x 40 cm telah mempertimbangkan gaya-
SD
gaya hidrolik & dinamik, sampah yang tersangkut & waktu pengangkatan
PU
U
.P
Elevasi permukaan lantai penghubung krib berada satu meter
EN
dibawah M.A banjir rencana
Tempat kedudukan titik ujung krib
M
KE
Gerusan yang mungkin akan terjadi
Minimal ujung tiang krib yang dipancang lebih dalam dari 6 meter.
T
LA
IK
h. Jika elevasi permukaan lantai penghubung lebih tinggi dari
SD
U
a. Patok yang dianalisis:
.P
Patok poros banjir
EN
Patok ujung
Patok bantu
M
KE
b. Dalam menentukan patok pangkal krib diperlukan gambar profil melintang
T
banjar. Untuk mendapatkan posisi & arah banjar yang benar, titik poros banjar
LA
harus terlebih dahulu dipasang patoknya di lapangan
IK
c. Pengukuran profil melintang, mencakup seluruh lebar alur sungai ditambah 20
SD
meter dari tebing alur sungai kearah daratan, jumlah dan panjang tiang,
PU
.P
Gambar situas: gambar profil melintang, gambar profil memanjang,
EN
gambar penjelasan
M
Skala gambar situasi 1:1000 & 1: 2000
KE
Gambar profil melintang tiap banjar krib lengkap, memudahkan
T
perhitungan volume pelaksanaan
LA
Gambar profil memanjang untuk penjelasan elevasi konstruksi atau
IK
letak konstruksi
SD
U
.P
a. Penyiapan Tiang Beton perlu diperhatikan:
Potongan tiang beton berbentuk empat persegi
EN
Lokasi pengecoran di dekat kelompok lebih ekonomis
M
Pengecoran dilakukan berselang-seling
KE
b. Tata cara pengecoran harus disepakati:
T
LA
Lantai landasan pengecoran: lantai beton lurus dengan campuran 1 : 3 : 5
Selama pengecoran dilakukan sampling beton untuk pengujian di
IK
SD
laboratorium
PU
U
Persiapan patok, pengangkatan & pengaturan berdirinya tiang -
.P
vertikal
EN
Jalan kerja dan landasan kerja
M
Pengangkutan dari tempat pengecoran ke tempat pemancangan
KE
tiang beton
T
Selama pemancangan, tiang tetap tegak vertikal
LA
Pemancangan sampai kedalaman yang telah ditetapkan
IK
Pemasangan lantai penghubung
SD
PU
d. Tanggul Penghubung & Pembersihan
Ujung tiang dibongkar, tulangan baja diurai lepas dan dilipat sebagai
U
penghubung lantai
.P
Dasar sungai sekeliling banjar krib harus dibersihkan
EN
Acuan lantai penghubung dibuat dari papan kayu
M
Permukaan lantai penghubung disambung ke kaki tanggul didekatnya
KE
dengan tanggul penghubung
T
Sekitar bangunan krib dibersihkan
LA
Jalan keluar alat besar, harus bersih
IK
Tanah yang disewa untuk tempat kerja dikembalikan
SD
PU
M
KE
DAN
T
TERIMA KASIH
LA
IK
SD
PU