TATA BOGA
PROGRAM KEAHLIAN
RESTORAN
KATA PENGANTAR
Kurikulum SMK Edisi 2004 ini merupakan penyempurnaan dari Kurikulum SMK
Edisi 1999 sebagai bagian dari rencana jangka panjang upaya untuk lebih
meningkatkan kualitas lulusan sekolah menengah kejuruan. Dengan kurikulum
ini, diharapkan jajaran pendidikan menengah kejuran lebih mampu
mengembangkan potensi anak didik sehingga siap bekerja, membentuk pribadi
yang mandiri, mampu menempatkan diri sebagai bagian dari masyarakat dan
warga negara, sebagai bagian dari lingkungan dan sebagai hamba Tuhan Yang
Maha Esa. Substansi kurikulum dirumuskan dalam upaya untuk memenuhi
tuntutan perubahan orientasi pendidikan, perundang-undangan, kebijakan
pemerintah dan perkembangan tuntutan dunia kerja.
Penyusunan Kurikulum SMK Edisi 2004 ini melibatkan berbagai nara sumber baik
yang terkait dengan masalah pendidikan (guru, widyaiswara, dosen dan kepala
SMK) maupun praktisi dari dunia kerja sehingga diharapkan dapat lebih
memenuhi keinginan dunia kerja maupun kepentingan pendidikan secara
nasional. Sebagai acuan secara nasional, kurikulum ini perlu diimplementasi
secara berdiversifikasi sesuai kondisi/situasi di mana akan diterapkan, didukung
oleh semua fihak terkait, dan dipantau secara berkelanjutan, agar terlaksana
sesuai dengan rancangannya.
Sangat disadari bahwa dokumen kurikulum ini bukan suatu karya yang telah
sempurna. Saran dan masukan yang konstruktif dan membangun terhadap
rancangan yang ada maupun umpa n balik berdasarkan pelaksanaan di lapangan
sangat dinantikan dan terbuka pada semua pihak.
PENDAHULUAN
KURIKULUM SMK EDISI 2004
RASIONAL
RUANG LINGKUP
SISTEMATIKA
BAGIAN I
LANDASAN, PROGRAM, DAN
PENGEMBANGAN
KURIKULUM SMK EDISI 2004
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.......................................................................................................................i
LANDASAN ......................................................................................................................1
1. Landasan Filosofis .................................................................................1
2. Landasan Ekonomis ..............................................................................3
3. Landasan Yuridis ...................................................................................3
4. Tujuan.................................................................................................6
PROGRAM .......................................................................................................................8
1. Jenis Program Keahlian..........................................................................8
2. Substansi Pendidikan .............................................................................8
3. Struktur Kurikulum ................................................................................8
4. Masa Pendidikan ...................................................................................9
5. Pelaksanaan....................................................................................... 10
6. Evaluasi............................................................................................. 12
7. Sertifikasi........................................................................................... 14
PENGEMBANGAN .......................................................................................................15
1. Arah Pengembangan ........................................................................... 15
2. Pendekatan ........................................................................................ 15
3. Diversifikasi Kurikulum......................................................................... 17
LANDASAN
1. Landasan Filosofis
Pendidikan adalah salah satu wujud kebudayaan manusia yang selalu tumbuh
dan berkembang, tetapi ada kalanya mengalami penurunan kualitas sehingga
hancur perlahan-lahan seiring dengan perkembangan zaman. Kurikulum SMK
disusun untuk mengemban misi agar dapat turut mendukung perkembangan
kebudayaan pada arah yang positif. Karena itu, kurikulum SMK harus
memperhatikan beberapa hal mendasar sebagai berikut.
1) Pendidikan harus menanamkan tata nilai yang kuat dan jelas sebagai
landasan pembentukan watak dan perkembangan kehidupan manusia .
2) Pendidikan harus memberikan sesuatu yang bermakna, baik yang ideal
maupun pragmatis, sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
3) Pendidikan harus memberikan ara h yang terencana bagi kepentingan
bersama peserta didik, keluarga, masyarakat, bangsa, dan negara.
Pendidikan kejuruan perlu mengajar dan melatih peserta didik untuk menguasai
kompetensi dan kemampuan lain yang dibutuhkan untuk menjalani kehidupan
sebagai modal untuk pengembangan dirinya di kemudian hari.
Fondasi kejiwaan yang kuat diperlukan oleh peserta didik agar berani
menghadapi, mampu beradaptasi dan mengatasi berbagai masalah kehidupan,
baik kehidupan profesional maupun kehidupan keseharian, yang selalu berubah
bentuk dan jenisnya serta mampu meningkatkan diri dengan mengikuti
pendidikan yang lebih tinggi.
Peserta didik SMK berasal dari anggota berbagai lingkungan masyarakat yang
memiliki budaya, tata nilai, dan kondisi sosial yang berbeda. Pendidikan
kejuruan mempertimbangkan kondisi sosial. Karenanya , segala upaya yang
dilakukan harus selalu berpegang teguh pada keharmonisan hubungan antar
individu dalam masyarakat luas yang dilandasi dengan akhlak dan budi pekerti
yang luhur, serta keharmonisan antarsistem pendidikan dengan sistem-sistem
yang lain (ekonomi, sosial, politik, religi, dan moral). Secara sosial-budaya,
Kurikulum SMK edisi 2004 dikembangkan dengan memperhatikan berbagai
dinamika, kebutuhan masyarakat, dan tidak meninggalkan akar budaya
Indonesia.
2. Landasan Ekonomis
3. Landasan Yuridis
? UUD 1945;
? Undang -undang Republik Indonesia Nomor: 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional;
? Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 323/U/1997 tentang
Penyelenggaraan Pendidikan Sistem Ganda pada Sekolah Menengah
Kejuruan;
? Ketentuan-ketentuan lain (yang akan disusun) berkaitan dengan Sistem
Pendidikan Nasional Indonesia pada umumnya dan Pendidikan Menengah
Kejuruan pada khususnya.
e. Pasal 12 ayat (1) menjelaskan bahwa setiap peserta didik pada setiap satuan
pendidikan berhak:
1) pindah ke program pendidikan pada jalur dan satuan pendidikan lain yang
setara (butir e);
2) menyelesaikan program pendidikan sesuai dengan kecepatan masing-
masing dan tidak menyimpang dari ketentuan batas waktu yang
ditetapkan (butir f).
f. Pasal 15 menyatakan bahwa jenis pendidikan mencakup pendidikan umum,
kejuruan, akademik, profesi, vokasi, keagamaan, dan khusus. Penjelasan
pasal 15 menyebutkan bahwa pendidikan kejuruan merupakan pendidikan
menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam
b idang tertentu.
g. Pasal 18 ayat (3) menyebutkan bahwa pendidikan menengah berbentuk
Sekolah Menengah Atas (SMA), Madrsah Aliyah (MA), Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK), dan Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK), atau bentuk lain yang
sederajat.
h. Pasal 31 ayat (2) menyatakan bahwa pendidikan jarak jauh berfungsi
memberikan layanan pendidikan kepada kelompok masyarakat yang tidak
dapat mengikuti pendidikan secara tatap muka atau reguler.
i. Pasal 32 ayat (2) menyatakan bahwa pendidikan layanan khusus merupakan
pendidikan bagi peserta didik di daerah terpencil atau terbelakang,
masyarakat adat yang terpencil, dan/atau mengalami bencana alam,
bencana sosial, dan tidak mampu dari segi ekonomi.
j. Pasal 36 ayat (2) menyatakan bahwa kurikulum pada semua jenjang dan
jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan
satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik.
k. Pasal 36 ayat (3) menyebutkan kurikulum disusun sesuai dengan jenjang
pendidikan dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan
memperhatikan:
1) peningkatan iman dan takwa;
2) peningkatan akhlak mulia;
3) peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat peserta didik;
4) keragaman potensi daerah dan lingkungan;
5) tuntutan pembangunan daerah dan nasional;
6) tuntutan dunia kerja;
7) perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni;
8) agama;
9) dinamika perkembangan global; dan
10) persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan.
l. Pasal 37 ayat (1) menyatakan bahwa kurikulum pendidikan dasar dan
menengah wajib memuat:
1) pendidikan agama;
2) pendidikan kewarganegaraan;
3) bahasa;
4) matematika;
5) ilmu pengetahuan alam;
PROGRAM KEAHLIAN: BAGIAN I Halaman 5 dari 18
SEMUA PROGRAM KEAHLIAN
KURIKULUM SMK EDISI 2004
4. Tujuan
b. Tujuan SMK
Tujuan Umum :
Tujuan Khusus:
PROGRAM
2. Substansi Pendidikan
Substansi atau materi yang diajarkan di SMK disajikan dalam bentuk berbagai
kompetensi yang dinilai penting dan perlu bagi peserta didik dalam menjalani
kehidupan sesuai dengan zamannya.
3. Struktur Kurikulum
Untuk mencapai standar kompetensi yang telah ditetapkan oleh industri/ dunia
usaha/asosiasi profesi, substansi diklat dikemas dalam berbagai mata diklat yang
dikelompokkan dan diorganisasikan menjadi program normatif, adaptif, dan
produktif.
a. Program Normatif
b. Program A daptif
Program adaptif diberikan agar peserta didik tidak hanya memahami dan
menguasai apa dan bagaimana suatu pekerjaan dilakukan, tetapi memberi
juga pemahaman dan penguasaan tentang mengapa hal tersebut harus
dilakukan. Program adaptif terdiri dari kelompok mata diklat yang berlaku sama
bagi semua program keahlian dan mata diklat yang hanya berlaku bagi program
keahlian tertentu sesuai dengan kebutuhan masing-masing program keahlian.
c. Program P roduktif
4. Masa Pendidikan
Masa pendidikan di SMK pada prinsipnya sama dengan masa pendidikan tingkat
menengah lainnya yaitu 3 (tiga) tahun. Dengan mempertimbangkan keluasan
dan jumlah kompetensi yang harus dipelajari, jika SKKNI menuntut masa
pendidikan lebih dari tiga tahun, maka masa pendidikan dapat diperpanjang
paling banyak 2 (dua) semester atau sampai dengan 4 (empat) tahun.
5. Pelaksanaan
a. Kegiatan Pemelajaran
1) Kegiatan Kurikuler
2) Kegiatan Ekstrakurikuler
? kepramukaan,
? usaha kesehatan sekolah,
? olah raga,
? palang merah,
? kesenian,
? kelompok debat,
? kegiatan sosial,
? penyelenggaraan kegiatan kesiswaan dan kemasyarakatan,
? dan kegiatan lainnya.
b. Pendekatan Pemelajaran
profesinya seperti yang dituntut oleh suatu kompetensi. Untuk dapat belajar
secara tuntas, perlu dikembangkan prinsip pemelajaran sebagai berikut:
c. Pola Penyelenggaraan
Dengan pola pendidikan jarak jauh, peserta didik di SMK dapat menyelesaikan
pendidikannya tanpa perlu hadir secara fisik di sekolah. Pola in i akan diterapkan
secara terbatas hanya bagi mata diklat atau kompetensi yang memungkinkan
untuk dilaksanakan sepenuhnya secara mandiri.
5) Perpindahan Sekolah
Peserta didik SMK dimungkinkan untuk pindah pada jalur dan satuan pendidikan
lain yang setara, atau sebaliknya, sejauh memenuhi persyaratan sekolah atau
satuan pendidikan yang dituju.
6. Evaluasi
a. Konsep Dasar
Evaluasi (penilaian) hasil belajar peserta didik pada dasarnya merupakan bagian
integral dari proses pemelajaran, yang diarahkan untuk menilai kinerja peserta
didik (memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil belajar) secara
berkesinambungan. Pelaksanaan penilaian dapat dilakukan secara langsung
pada saat peserta didik melakukan aktivitas belajar, maupun secara tidak
langsung melalui bukti hasil belajar sesuai dengan kriteria kin erja (performance
criteria).
Dalam rangka pengakuan terhadap kompetensi yang telah dikuasai oleh peserta
diklat, perlu dikembangkan mekanisme pengakuan sebagai berikut.
1) Verifikasi terhadap hasil penilaian pihak internal SMK oleh pihak eksternal,
agar apa yang telah dicapai peserta didik dapat disertifikasi oleh dunia kerja
pemakai lulusan yaitu dunia usaha/industri.
2) Recognition of Prior Learning (RPL) atau Recognition of Current Competency
(RCC) untuk mendukung pelaksanaan sistem multi-entry/multi-exit.
Dalam pelaksanaannya penilaian hasil belajar peserta didik dapat dibagi menjadi
penilaian berbasis kelas (Classroom-based assessment), yang merupakan bagian
integral dari proses pemelajaran dan penilaian kompetensi, yang berguna untuk
mengukur tingkat penguasaan suatu kompetensi atau suatu tahap pemelajaran.
Penilaian berbasis kelas adalah penilaian yang dilaksanakan oleh guru dalam
proses pemelajaran, yang bertujuan untuk:
c. Penilaian Kompetensi
7. Sertifikasi
a. Ijazah
b. Sertifikat Kompetensi
Sertifikat Kompetensi diberikan kepada peserta didik yang lulus uji kompetensi
yang diselenggarakan oleh SMK/lembaga diklat yang terakreditasi sebagai
penyelenggara uji kompetensi.
PENGEMBANGAN
1. Arah Pengembangan
SMK sebagai salah satu institusi yang menyiapkan tenaga kerja, dituntut mampu
menghasilkan lulusan sebagaimana yang diharapkan oleh dunia kerja. Tenaga
kerja yang dibutuhkan adalah sumber daya manusia yang memiliki kompetensi
sesuai dengan bidang pekerjaannya, memiliki daya adaptasi dan daya saing
yang tinggi. Atas dasar itu, pengembangan kurikulum dalam rangka
penyempurnaan pendidikan menengah ke juruan harus disesuaikan dengan
kondisi dan kebutuhan dunia kerja.
2. Pendekatan
a. Pendekatan Akademik
2) Kurikulum harus mengandung komponen tujuan, isi atau materi dan evaluasi
yang dirancang menjadi satu kesatuan yang utuh.
3) Kurikulum secara jelas menunjukan tujuan langsung (tersurat) dan tujuan
tidak langsung (tersirat).
Isu yang mengemuka dewasa ini yakni adanya kesenjangan antara sekolah
dengan kehidupan nyata di masyarakat. Apa yang dipelajari di sekolah,
merupakan hal lain yang terjadi di masyarakat, sehingga disinyalir sekolah
semakin menjauhkan peserta didik dengan dunia nyatanya di mana ia hidup dan
bermasyarakat. Oleh karena itu, agar peserta didik dapat mengenal dengan baik
dunianya dan dapat hidup wajar di masyarakat, perlu dibekali kecakapan hidup
(life skills).
3. Diversifikasi Kurikulum
a. Kurikulum Nasional
b. Kurikulum Implementatif