B. Tujuan : 1. Mengetahui kandungan, khasiat, dan mekanisme tanaman garut. 2. Mengetahui karakteristik kandungan senyawa dari tanaman garut. 3. Mengetahui persyaratan mutu obat menurut BPOM. 4. Mengetahui bentuk sediaan obat tradisional yang diperbolehkan oleh BPOM. 5. Mengetahui cara pengolahan bahan mentah dari tanaman hingga menjadi sediaan obat. 6. Mengetahui metode penarikan senyawa aktif dari tanaman garut. 7. Mengetahui bentuk sediaan yang sesuai untuk tanaman garut. 8. Mengetahui persyaratan dasar untuk formulasi. 9. Mengetahui cara formulasi sediaan bahan alam. 10.Mengetahui formulasi yang sesuai dengan karakteristik tanaman garut. C. Pembahasan Didalam tanaman garut mengandung senyawa bio-aktif seperti alkaloid, karbohidrat, glikosida jantung, asam amino, senyawa fenolik, terpenoid, saponin, flavones, tanin dan gum (Shintu et al., 2015)Khasiat dari tanaman garut yang mengandung flavonoid yaitu berefek sebagai analgesik, antipiretik, antiedema, antikanker, antiinflamasi, antibakteri, antidepresi, tukak lambung, serta antialergi (Oktavia et al., 2015).Garut memiliki senyawa Flavonoid dengan memiliki mekanisme dapat meningkatkan kandungan prostaglandin mukosa, serta menurunkan sekresi histamin dari sel mast oleh penghambatan histidine decarboxylase, dan juga sebagai radical scavengers. Jika flavonoid masuk ke dalam tubuh akan memiliki kemampuan untuk memodulasi inflamasi sel, memodulasi enzim, memodulasi gen, sebagai antioksidan untuk menangkap radikal bebas, mengahambat produksi ROS (Reactive Oxygen Species) dan mengahambat enzim prooksidan(Windari et al., 2017) Bahan Baku sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) huruf a wajib memenuhi persyaratan mutu sebagaimana tercantum dalam: a. Materia Medika Indonesia; atau b. Farmakope Herbal Indonesia. Dalam hal tidak terdapat persyaratan mutu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat digunakan standar persyaratan farmakope negara lain atau referensi ilmiah yang diakui.(BPOM.2014) Produk jadi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) huruf b berdasarkan penggunaannya dapat berupa obat dalam atau obat luar. Obat dalam sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa: a. sediaan Rajangan; b. sediaan Serbuk Simplisia; dan c. sediaan lainnya yaitu Serbuk Instan, granul, serbuk Efervesen, Pil, Kapsul, Kapsul Lunak, Tablet/Kaplet, Tablet Efervesen, tablet hisap, Pastiles, Dodol/Jenang, Film Strip dan Cairan Obat Dalam. Obat luar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa: a. sediaan cair yaitu Cairan Obat Luar; b. sediaan semi padat yaitu Salep, Krim; dan c. sediaan padat yaitu Parem, Pilis, Tapel, Koyo/Plester, dan Supositoria untuk wasir.(BPOM.2014) Garut dapat dipanen pada umur 8 bulan, 9 bulan, 10 bulan, 11 bulan, 12 bulan.(Rijanti.2012) Persiapan ekstrak bahan tanaman dicuci dengan air suling dan dikeringkan pada suhu kamar. rimpang kering secara manual haluskan sampai menjadi bubuk halus.