1
pengiriman pada agen. Ayat-ayat jurnal ini hanya dicatat pada akhir periode akuntansi oleh kantor
pusat, setelah menerima catatan (memorandum) dari agen-agen.
5.3 Sistem Akuntansi Kantor Cabang
Penerapan kegiatan akuntansi pada sebuah kantor cabang tergantung pada kebijaksanaan
perusahaan. Kebijaksanaan suatu perusahaan mungkin menggunakan sistem akuntansi :
1. Pencatatan untuk kantor cabang dilakukan pada kantor pusat (sentralisasi).
2. Pencatatan untuk kantor cabang dilakukan pada kantor cabang dan kantor pusat.
3. Pencatatan untuk kantor cabang hanya dilakukan pada kantor cabang.
2
dari barang yang dikirim. Ini dilakukan melalui akun tambahan laba cabang atau laba yang belum
direalisasi. Sebagai contoh, kantor pusat PT Fabiola mengirirm barang dagangan sejumlah
Rp100.000.000 ke cabangnya di Tegal dengan mark-up sebesar 20% di atas harga pokok. Ayat
jurnal yang harus dibuat :
Buku Kantor Pusat
Cabang Tegal Rp 120.000.000
Pengiriman ke Cabang Tegal Rp 100.000.000
Laba belum direalisasi Cabang Tegal Rp 20.000.000
(Untuk mencatat pengiriman ke Cabang Tegal 120% dari harga pokok)
Buku Kantor Cabang Tegal
Pengiriman dari kantor pusat Rp 120.000.000
Kantor pusat Rp 120.000.000
(Untuk mencatat penerimaan persediaan dari kantor pusat)
Ayat jurnal untuk mencatat transfer barang dagangan dengan harga diatas harga pokok tidak
mengubah hubungan resipokal akun kantor pusat maupun cabang, tetapi mempengaruhi hubungan
akun pengiriman kantor pusat dan cabang, karena pada saat pencatatan akun Pengiriman ke
Cabang dikredit sebesar biaya sedangkan akun Pengiriman dari Kantor Pusat didebit sebesar
harga transfer. Perbedaan pada akun ini disebabkan adanya mark-up yang ditunjukkan pada akun
laba belum direalisasi cabang.
2) Pengiriman ke Cabang Dicatat pada Harga Penagihan (Billing Prices)
Beberapa perusahaan mencatat pengiriman barang ke cabang berdasarkan harga penagihan dan
menyesuaikan akun laba belum direalisasinya hanya pada akhir periode akuntansi. Pada saat
pendekatan ini digunakan, saldo akun laba belum direalisasi selama periode akuntansi
mencerminkan laba yang belum direalisasi pada persediaan awal cabang, dan akun pengiriman ke
cabang mencakup laba belum direalisasi untuk periode berjalan.
Untuk lebih jelas, anggaplah PT Fabiola mengirim barang ke Cabang Tegal dengan harga penagihan
:
Buku Kantor Pusat
Cabang Tegal Rp 120.000.000
Pengiriman ke Cabang Tegal Rp 120.000.000
Dengan jurnal ini akun pengiriman kantor pusat dan cabang akan memiliki saldo yang sama, tetapi
diperlukan dua ayat jurnal penyesuaian akhir tahun :
Buku Kantor Pusat :
3
Pengiriman ke Cabang Tegal Rp 20.000.000
Laba belum direalisasi Cabang Tegal Rp 20.000.000
(Untuk menyesuaikan pengiriman dengan basis biaya)
Laba belum direalisasi Cabang Tegal Rp 18.000.000
Laba Cabang Tegal Rp 18.000.000
(Untuk menyesuaikan laba cabang atas realisasi mark-up pada pengiriman ke cabang)
Jurnal pertama menyesuaikan akun pengiriman ke cabang dan akun laba belum direalisasi dengan
memunculkan saldo masing masing Rp 100.000.000 dan Rp 20.000.000. Jurnal kedua sama
seperti yang dijelaskan di depan yaitu untuk menyesuaikan laba cabang dari laba belum direalisasi.
4
Daftar Pustaka
Floyd A. Beams Amir Abadi Jusuf,Akuntansi Keuangan Lanjutan di Indonesia 2004,Buku 1 dan 2,
Salemba Empat
http://ekonomikomiko.blogspot.ch/2014/05/akuntansi-operasi-kantor-cabang.html
Pengakuan :
Semua anggota kelompok ikut serta dalam pembuatan RMK ini.
Kami mengerjakan RMK ini dengan jujur.
Pertanyaan :
1. Mengapa agen penjualan tidak memerlukan system akuntansi yang lengkap ?
5
2. Bagaiman langkah dalam menyusun laporan keuangan gabungan kantor pusat dan kantor
cabang?
3. Apa keuntungan perusahaan menetapkan harga transfer pada harga jual normal ?
4. Apa maksud dari imprest fund system dan hubungan respirokal ?
5. Apa yang dimaksud jurnal awal pada kantor pusat dan kantor cabang?