Anda di halaman 1dari 8

LEVEL ORGANISASI DALAM EKOLOGI

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ekologi


Yang Dibina oleh Prof. Dr. Ir. Suhadi, M.Si dan Drs I Wayan Sumberartha,MSc

Kelompok 1 Offering I :

Anisa Meilia Ashoffi (150342605236)


Fitria Maulita
Maya Azalia Malika S

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN BIOLOGI
Februari 2017
TOPIK : Level Organisasi Dalam Ekologi
TUJUAN : Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk dapat mengidentifikasi level
organisasi dalam ekologi.
DASAR TEORI
Ekologi memiliki perkembangan yang berangsur-angsur sepanjang sejarah. Namun
sejarah perkembangannya kurang begitu jelas. Catatan Hipocratus, Aristoteles, dan filosof
lainnya merupakan naskah-naskah kuno yang berisi rujukan tentang masalah-masalah ekologi.
Dimulai pada abad ke- 16 dan ke- 17 yang timbul dari natural history dan kemudian
berkembang menjadi satu ilmu sistematik, analitik dan obyektif mengenai hubungan hubungan
organisme dan lingkungan yaitu ekologi.
Sejak tahun 1900, ekologi diakui sebagai ilmu dan berkembang terus dengan cepat.
Apalagi disaat dunia sangat peka dengan masalah lingkungan dalam mengadakan dan
memelihara mutu peradapan manusia. Ekologi merupakan cabang ilmu yang mendasarinya dan
selalu berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.
Tidak ada satu ilmu pun yang dapat mengabaikan ekologi. Hal ini dimulai sejak
timbulnya kesadaran lingkungan di seluruh dunia mulai tahun 1968, dituntutnya kesadaran
lingkungan bagi setiap orang antara lain tentang penghematan sumber daya, penghematan
energy, masalah pencemaran dan lain sebagainya. Dasar dari ekologi adalah organisasi
kehidupan yang terdapat di dalamnya. Yang termasuk dalam organisasi kehidupan adalah
individu, populasi, komunitas, ekosistem, bioma, dan biosfer/ekosfer (Irwan, 1992).
PEMBAHASAN
Ekologi terbentuk dari kata oikos dan logos. Oikos berarti tempat tinggal. Logos
berarti ilmu, ilmu mengenai tempat tinggal makhluk hidup. Ekologi diperkenalkan pertama kali
oleh Ernest Haeckel, ahli biologi Jerman pada tahun 1869. (Riawati, tanpa tahun)
Ekologi didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara
makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekologi juga berhubungan erat dengan tingkatan-
tingkatan organisasi makhluk hidup, yaitu dimulai dari individu, populasi, komunitas, ekosistem,
bioma dan biosfer yang saling mempengaruhi dan merupakan suatu sistem yang menunjukkan
kesatuan.
Organisasi kehidupan sesuai dengan tinjauan ekologi dimulai dari protoplasma, sel,
jaringan, organ, sistem organ, organisme, populasi, komunitas, ekosistem, sampai bioma/biosfer.
Organisme adalah makhluk hidup yang memiliki sistem organ. Makhluk hidup dipandang dari
segi fisiologi dan tingkah laku, sedagkan organisme. Menurut Dwidjoseputro (1994) dalam
Saraswanto 2015 bila dipandang dari segi anatominya adalah individu. Kumpulan individu
sejenis yang menempati wilayah tertentu dalam sewaktu-waktu disebut populasi.

Gambar 1 Individu-populasi-komunitas-ekosistem (sumber:


https://novianggrayni.files.wordpress.com/2015/03/2-organisasi-kehidupan.pdf)

Individu

Individu merupakan organisme yang tersusun oleh kumpulan system organ. Kumpulan
sistem organ tersebut membentuk individu. Adanya berbagai sistem organ yang memiliki fungsi
berbeda, membuat suatu individu mampu melakukan fungsi hidupnya dengan baik. Contoh
organisasi kehidupan tingkat individu adalah seekor kucing, seekor ular, dan seorang manusia.
Sedangkan menurut Dwidjoseputro (1994) dalam Saraswanto 2015 individu adalah makhluk
hidup dipandang dari segi fisiologi dan tingkah laku, sedagkan organisme bila dipandang dari
segi anatominya.
Seekor ayam adalah individu, seekor semut dan seekor belalang juga individu, begitu
juga dengan sebatang pohon mangga. Kadang-kadang sulit untuk menentukan individu dari
kelompok organisme, misalnya memisahkan individu rumput dari lapangan rumput atau individu
bambu dari serumpun bambu, tetapi kita dapat mengamati dengan jelas setiap jenis individu dan
kita dapat menghitung banyaknya individu dalam kelompoknya. Individu selalu bersifat tunggal.
Setiap individu tidak dapat hidup menyendiri, tetapi harus hidup bersama-sama dengan individu
sejenis atau yang tidak sejenis. (Saraswanto, 2015)
Populasi
Kelompok individu-individu sejenis membentuk satuan yang disebut populasi, yang
disebut sejenis yaitu mempunyai persamaan sifat morfologi dan fisiologi yang dapat
mengadakan perkawinan secara alamiah menghasilkan keturunan yang subur (fertil), jenis-jenis
yang sama dalam bahasa latin disebut spesies. Seluruh umat manusia itu merupakan satu spesies
yang nama ilmiahnya homo sapiens. Jadi definisi populasi adalah kumpulan individu sejenis
yang menempati wilayah tertentu dalam sewaktu-waktu. Sifat-sifat dari populasi adalah :
1. Memiliki kepadatan (densitas). Kerapatan populasi adalah besar populasi dalam
hubungannya dengan satuan ruangannya. Pengaruh populasi terhadap komunitas dan
ekosistem tergantung kepada jenis organisme itu dan kerapatan populasi organisme
tersebut. Kerapatan populasi dibagi menjadi 2 yaitu : 1. Kerapatan kotor : yaitu jumlah
per satuan areal keseluruhan, 2. Kerapatan jenis yaitu jumlah per satuan ruangan habitat.
Kerapatan ini sering dipakai untuk mengetahui apakah populasi sedang berubah.
2. Natalitas (kelahiran) adalah kemampuan yang inhern suatu populasi untuk
bertambah.natalitas menyatakan adanya pertambahan populasi.
3. Mortalitas (kematian) merupakan kematian individu-individu pada populasi. Mortalitas
dan lingkungan beragam atau tidak sama. Perluasan populasi dapat dilakukan dengan 3
bentuk yaitu :
a. Emigrasi yaitu gerakan keluar atau kepergian individu keluar dati batas-batas tertentu.
b. Imigrasi adalah gerakan ke dalam tempat populasi baru sehingga populasinya
bertambah.
c. Migrasi yaitu berangkat an farang (kembali) secara periodik
4. Penyebaran umur merupakan sifat penting yang mempengaruhi natalitas dan mortalitas.
5. Potensi biotik
6. Dispersi
7. Pertumbuhan dan perkembangan
8. Sifat genetic yang langsung berhubungan dengan ekologinya yaitu: beradaptasi,
keserasian reproduktif, dan ketahanan
Beberapa populasi organisme yang hidup bersama-sama pada suatu waktu menempati
wilayah tertentu disebut komunitas. Suatu komunitas terikat pada suatu unit oleh saling
ketergantungan anggota-anggotanya, merupakan unit fungsional dan mempunyai struktur yang
pasti. Suatu komunitas terdiri dari semua organisme yang menempati suatu daerah tertentu yang
merupakan kumpulan populasi dari spesies yang berbeda (Campbell, 2004). Jadi beberapa
macam tumbuhan dan hewan yang pada suatu waktu yang menempati tempat sama merupakan
suatu komunitas.
Setiap individu organisme menempati suatu tempat hidup dialam yang disebut habitat,
suatu organisme mungkin menjadikan organisme lain sebagai habitat tempat tinggalnya, seperti
cacing perut yang hidup diusus hewan atau manusia. Jamur tumbuh ditempat lembab dan kurang
cahaya matahari, enceng gondog tumbuh diperairan yang terkena cahaya matahari, ular hidup
disemak-semak dan sebagainya.

Komunitas
Menutur habitatnya komunitas dibedakan menjadi komunitas darat (terestrial) dan
komunitas perairan (akuatik), sedangkan berdasarkan jenis makhluk hidup komunitas dikenal
dengan komunitas tumbuhan dan komunitas hewan. Diantara anggota dalam komunitas terjadi
hubungan predasi, kompetisi atau simbiosis.
Pada tingkat organisasi yang lebih tinggi dari komunitas, dimana pada suatu kawasan
alam yang didalamnya terdapat unsur biotik (Unsur Hidup) dan abiotik (Unsur Tak Hidup)
terjadi timbal balik antara unsur-unsur tersebut membentuk sistem ekologi yang disebut
ekosisem (Resosoedarmo, 1990).
Suatu ekosistem merupakan satuan fungsional dan struktural dari lingkungan. Ekosstem
berdasarkan terjadinya dapat terjadi secara alami atau buatan. Contoh ekosistem terestrial :
Hutan tropis, padang rumput, ladang, pertanian, dll. Contoh Ekosistem Akuatik : Laut, Eskuaria,
sungai dan danau. (Saraswanto, 2015)
Ekosistem dilihat dari struktur prnyusunannya, terdiri atas 5 komponen yaitu:
1. Bahan tak hidup (faktor-faktor abiotik, yaitu komponen fisik dan kimia yang utama
misalnya suhu, air, udara, cahaya matahari, angin, batu, dan tanah).
2. Produsen, yaitu organisme autrotof, umumnya tumbuhan berklorofil yang mensistesis
makanan dari bahan an organik. Dalam sistem ini tumbuhan sebagai penghasil makanan
atau produsen.
3. Konsumen yaitu organisme heterotof, misalnya hewan pemakan tumbuhan disebut
herbivora dan hewan pemakan hewan lain disebut karnivora. Kita mengenal konsumen
tingkat pertama, konsumen tingkat kedua, konsumen tingkat ketiga, dan konsumen
tingkat keempat. Kalau kita mengambil contoh rumput sebagai produsen, maka belalang
yang memakan rumput sebagai konsumen tingkat I, Burung pemakan belalang sebagai
konsumen tingkat II, jika burung ini dimakan oleh burung elang, maka burung elang
sebagai konsumen tingkat ke III, den seterusnya.
4. Pengurai perombak, atau decomposer yaitu organisme heterotrof yang menguraikan
bahan organik berasal dari organisme mati. Bakteri dan jamur termasuk dalam kelompok
ini.
5. Detritus atau detritivor, heterotrof lain yang memakan partikel-partikel organik dari
remukan jaringan tumbuhan atu hewan yang melapuk, misalnya cacing tanah, siput dan
teripang. (Saraswanto, 2015)
Komunitas

Bagian terbesar dari ekosistem terdiri dari kumpulan tumbuhan dan hewan yang disebut
komunitas. Suatu komunitas terdiri dari banyak jenis dengan berbagai macam fluktuasi populasi
dan interaksi satu organ dengan lainnya. Organisme yang hidup dalam komunitas tertentu yang
dipengaruhi oleh factor abiotic. Organisme dalam suatu komunitas saling berhubungan karena
melalui proses-proses kehidupan yang saling berinteraksi. Lingkungan sekitar organisme sangat
berpengaruh, sebagai contoh tanah penting untuk tumbuhan hidup karena mengandung mineral.
Komunitas dibagi menjadi 2 yaitu :
1. Komunitas Biotik
Macam Komunitas
Komunitas Terestial yaitu sekelompok organisme yang terdapat di pekarangan,
kebun, hutan, dll.

Gambar 1. Menunjukkan macam komunitas Terestial

Gambar 2. Menunjukkan sekelompok organisme yang hidup di peraian.


Komunitas Akuatik yaitu sekelompok organisme terdapat di daerah perairan.
Ekosistem
Ekosistem alami adalah ekosistem yang belum pernah ada campur tangan manusia, contohnya
hutan belantara di Sumatra dan Kalimantan. Ekosistem dibagi menjadi 2 kelompok yaitu :
1. Ekosistem buatan
Komponen-komponen kurang lengkap, memerlukan subsiti energy, memerlukan
perawatan. Ekosistem buatan lebih rentan terhadap perubahan.

2. Ekosistem alami
Komponennya lebih lengkap, tidak memerluka CD, karena dapat memelihara dan
memenuhi sendiri.
Ekosistem juga dibedakan berdasarkan tipe bioma yaitu :
1. Hutan hujan
2. Hutan musim
3. Savanna
4. Padang rumput

Bioma
Bioma adalah suatu ekosistem skala besar yang terjadi karena interaksi iklim dan biota
setempat, jadi merupakan tingkat organisasi yang lebih tinggi dari ekosistem.

Biosfer atau ekosfer


Merupakan tingkat organisasi biologi tersebar mencakup makhluk hidup di bumi ini
untuk berinteraksi.

PUSTAKA
Campbell, N.A., Reece, J.B., dan Nitchel, L.G. (2004). Biologi: Edisi Kelima Jilid 3. Jakarta:
Erlangga.
Irwan, C.,D.,I. 1993. Ekosistem Komunitas dan Lingkungan. Bumi aksara : Jakata
Riawati, Lely. Tanpa tahun. Ekologi. UB. (online),
(http://lelyria.lecture.ub.ac.id/files/2015/09/P1.-Ekologi.pdf), diakses 5 Februari 2017.
Resosoedarmo, Soedjiran. 1990. Pengantar Ekologi. PT Remaja Rosdakarya. Jakarta.
Saraswanto, Aji., Dian Pertiwi., M. Ichsanudin., Nur Ihsani Rahmawati., Ota Rina Dwi Surya S.,
Riana Asti Fitriani. 2015. Organisasi Kehidupan. Universitas PGRI Yogyakarta. (online),
(https://novianggrayni.files.wordpress.com/2015/03/2-organisasi-kehidupan.pdf), diakses
5 Februari 2017.

Anda mungkin juga menyukai