Anda di halaman 1dari 17

Bahaya Sampah Secara Biologi dan kimia

Secara umum komponen limbah rumah tangga dapat menjadi berbahaya dalam
keadaan tertentu, seperti kaca yang istirahat di kertas, sampah yang menyatu, sampah
busuk yang terfermentasi dan dapat menciptakan gas metana yang berpotensi
menimbulkan ledakan, dan gipsum pelindung dinding yang larut dalam kondisi anaerob
dan menghasilkan sulfida hidrogen beracun (H2S ). Komponen limbah rumah tangga juga
bisa menjadi berbahaya jika mereka tanpa pandang bulu dicampur dengan zat berbahaya
seperti pelarut kimia, bahan kimia reaktif seperti asam, dan agen kaustik atau bahan
pengoksidasi. Lebih spesifik bahaya yang terkait dengan pembuangan limbah padat
dibahas di bawah ini.

Bahaya-bahaya bahan kimia dari lindi TPA


Lindi merupakan jalur utama dari bahan kimia berbahaya dari TPA yang dapat
berdampak pada lingkungan sekitarnya. Landfill atau TPA modern tidak terbuka untuk
umum, sehingga hanya pekerja TPA yang hanya rentan terhadap terkena secara langsung
atau paparan bahaya atau cidera seperti luka tusukan. Amonium, NH4 + adalah komponen
anorganik yang paling menonjol dalam lindi TPA. Sulfida mungkin juga akan ada dalam
lindi, meskipun sulfida cenderung mengendap dari larutan pada pH netral atau dikonversi
menjadi gas berbahaya H2S pada tingkat pH rendah. Asam lemak volatil sebagian besar
terdiri dari karbon organik dalam lindi. Satu-satunya jenis lainnya yang diharapkan dari
lapisan limbah organik adalah kation-kation dasar (Ca2 +, Mg2 +, Na +, dan K +) dan klorida.
Komponen berbahaya seperti hidrokarbon aromatik atau logam berat biasanya terdapat
dalam cairan lindi TPA. Senyawa ini dapat langsung ditelusuri pada limbah yang tidak
semestinya dibuang yang sesuai dengan pembuangan limbah dan oleh sebab itu akan
sangat sulit untuk menggeneralisasi konsentrasi dari bahaya ini dalam cairan lindi TPA.

Bahaya-bahaya limbah padat biologi dan limbah berbahaya


Tabel di bawah ini merupakan daftar umum organisme patogen-patogen dari
manusia dan sumber-sumbernya, serta menggambarkan bahwa organisme patogen dapat
muncul dalam limbah domestik, dibawa dalam popok, pembalut, kertas tisu dan limbah-
terutama makanan daging.
Keberadaan patogen dalam limbah padat saat ini merupakan salah satu topik
penting penelitian. Secara khusus, terdapat kekurangan pengetahuan tentang keberadaan
bakteri patogen manusia dalam endapan, yang merupakan komponen utama dari aliran
limbah industri dan komersial, serta efek dari proses komposting dan proses pencernaan
secara anaerobik terhadap kemampuan hidup bakteri patogen (Qld EPA 2002; USNRC
2002 ).
Limbah Sludge dapat digunakan sebagai bahan aditif tanah, termasuk untuk
aplikasi pertanian, jika level patogen lebih kecil dari level yang terdeteksi, dimana hal ini
biasanya ditetapkan pada konsentrasi koliform fekal dari 1000 unit MPN per gram
endapan kering. Konsentrasi E. Coli pada 100 unit MPN per gram lumpur kering, dan
tidak terdapat salmonella yang terdeteksi dalam 50g lumpur kering.
Sebuah kerangka risiko dari bakteri patogen membutuhkan penelitian yang luas
pada hubungan dosis respon, efek dari berbagai perlakuan kemampuan bertahan hidup
bakteri patogen, dan mobilitas serta atenuasi dari bakteri patogen yang bermigrasi dari
limbah ke tanah sekitarnya. Kemampuan bertahan hidup mikroorganisme tergantung pada
faktor-faktor lingkungan seperti suhu, kekuatan ionik, substrat dan pasokan unsur hara,
kondisi redoks, dan pH. Semua faktor ini akan berfluktuasi sebagai proses degradasi
limbah dalam tempat pembuangan sampah. Migrasi patogen dari dalam sumber juga
tergantung pada morfologi patogen. Ukuran protozoa mungkin lebih besar dari bakteri,
dimana yang pada gilirannya dapat lebih besar dari virus.

Tabel Patogen-patogen manusia yang ditemukan dalam materi fekal dan sisa makanan

Patogen Sumber Pembiakan Penyakit


lingkungan ideal

Bacteria
Salmonella (lebih dari Daging atau daging Di dalam yang tidak Gastroenteritis dan
1600 tipe) unggas yang dimasak memadai demam berlangsung 1
sampai 7 hari
Clostridia, khususnya Daging yang telah Kondisi anaerobik Diare, sakit perut,
Cl. perfringens dimasak yang ketat; membentuk muntah dan demam
didinginkan kembali spora yang tahan panas
Staphylococcus aureus Bagian-bagian hidung, Permukaan makanan Dapat membentuk
makanan, dan infeksi abses pada jaringan
kulit dalam, muntah, diare
dan dehidrasi
Escherichia coli Materi feses, ditransfer Organisme yang kuat Efek-efek sitotoksik
oleh lalat dan hama lokal yang
lainnya atau dengan bertanggung jawab
tangan pada Gastroenteritis
akut
Vibrio Makanan laut mentah Air asin Diare dan dehidrasi
parahaemolyticus atau setengah matang
Virus
Rotavirus dan Norwalk Materi feses, ditransfer Berkembang biak Gastroenteritis akut
oleh hama atau dengan dalam saluran usus,
tangan dapat tetap
memungkinkan serta
menular selama
berhari-hari di
permukaan luar
Poliomyelitis Materi feses Polio
Hepatitis A Materi feses Kehilangan nafsu
makan, mual dan sakit
kuning yang terkait
dengan infeksi hati
Hepatitis B Darah dan produk- Sama seperti Hepatitis
produk darah A, tetapi mempunyai
probabilitas lebih
tinggi dari penyakit
hati yang serius
Cacing
Taenia solium dan Kista pada jaringan Cacing yang larva yang dapat
T.Saginata otot babi dan hewan berkembang di usus membentuk kista
ternak dalam jaringan
Protozoa
Giardia lamblia Materi feses dan Organisme parasit yang Malabsorpsi air dan
mengkonsumsi salad berkembang di usus nutrisi di usus; anemi
mentah

Sumber : Passmore&Eastwood (1986) sebagaimana yang terdapat pada Clarke W.(2002,


p.293-309)

1. VIRUS
Virus adalah parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel organisme
biologis. Virus hanya dapat bereproduksi di dalam material hidup dengan menginvasi dan
memanfaatkan sel makhluk hidup karena virus tidak memiliki perlengkapan selular untuk
bereproduksi sendiri. Dalam sel inang, virus merupakan parasit obligat dan di luar
inangnya menjadi tak berdaya. Biasanya virus mengandung sejumlah kecil asam
nukleat yang diselubungi semacam bahan pelindung yang terdiri atas protein, lipid,
glikoprotein, atau kombinasi ketiganya. Genom virus menyandi baik protein yang
digunakan untuk memuat bahan genetik maupun protein yang dibutuhkan dalam daur
hidupnya.
Istilah virus biasanya merujuk pada partikel-partikel yang menginfeksi sel-sel
eukariota (organisme multisel dan banyak jenis organisme sel tunggal), sementara istilah
bakteriofag atau fag digunakan untuk jenis yang menyerang jenis-jenis sel prokariota
(bakteri dan organisme lain yang tidak berinti sel).
Virus sering diperdebatkan statusnya sebagai makhluk hidup karena ia tidak dapat
menjalankan fungsi biologisnya secara bebas. Karena karakteristik khasnya ini virus selalu
terasosiasi dengan penyakit tertentu, baik pada manusia (misalnya virus influenza dan
HIV), hewan (misalnya virus flu burung), atau tanaman (misalnya virus mosaik tembakau)
Ciri-ciri Virus
- Berukuran ultra mikroskopis
- Parasit sejati/parasit obligat
- Berbentuk oval, bulat, batang, huruf T, kumparan
- Kapsid tersusun dari protein yang berisi DNA saja atau RNA
- Dapat dikristalkan
- Aktivitasnya harus di sel makhluk hidup

Peranan Virus dalam Kehidupan

Beberapa virus ada yang dapat dimanfaatkan dalam rekombinasi genetika.Melalui


terapi gen, gen jahat (penyebab infeksi) yang terdapat dalam virus diubah menjadi gen
baik (penyembuh).http://id.wikipedia.org/wiki/Virus - cite_note-Evans-14 Baru-baru
ini David Sanders, seorang profesor biologi pada Purdues School of Science telah
menemukan cara pemanfaatan virus dalam dunia kesehatan. Dalam temuannva yang
dipublikasikan dalam Jurnal Virology, Edisi 15 Desember 2002, David Sanders berhasil
menjinakkan cangkang luar virus Ebola sehingga dapat dimanfaatkan sebagai pembawa
gen kepada sel yang sakit (paru-paru). Meskipun demikian, kebanyakan virus bersifat
merugikan terhadap kehidupan manusia, hewan, dan tumbuhan.

Virus sangat dikenal sebagai penyebab penyakit infeksi pada manusia, hewan, dan
tumbuhan. Sejauh ini tidak ada makhluk hidup yang tahan terhadap virus. Tiap virus secara
khusus menyerang sel-sel tertentu dari inangnya. Virus yang menyebabkan selesma
menyerang saluran pernapasan, virus campak menginfeksi kulit, virus hepatitis
menginfeksi hati, dan virus rabies menyerang sel-sel saraf. Begitu juga yang terjadi pada
penyakit AIDS (acquired immune deficiency syndrome), yaitu suatu penyakit yang
mengakibatkan menurunnya daya tahan tubuh penderita penyakit tersebut disebabkan oleh
virus HIV yang secara khusus menyerang sel darah putih. Tabel berikut ini memuat
beberapa macam penyakit yang disebabkan oleh virus.
Selain manusia, virus juga menyebabkan kesengsaraan bagi hewan dan tumbuhan.
Tidak sedikit pula kerugian yang diderita peternak atau petani akibat ternaknya yang sakit
atau hasil panennya yang berkurang.

Penyakit hewan akibat virus


Penyakit tetelo, yakni jenis penyakit yang menyerang bangsa unggas, terutama
ayam. Penyebabnya adalah new castle disease virus (NCDV). Penyakit kuku dan mulut,
yakni jenis penyakit yang menyerang ternak sapi dan kerbau. Penyakit kanker pada ayam
oleh rous sarcoma virus (RSV). Penyakit rabies, yakni jenis penyakit yang menyerang
anjing, kucing, dan monyet, disebabkan oleh virus rabies.

Penyakit tumbuhan akibat virus


Penyakit mosaik, yakni jenis penyakit yang menyerang tanaman tembakau.
Penyebabnya adalah tobacco mosaic virus (TMV) Penyakit tungro, yakni jenis penyakit
yang menyerang tanaman padi. Penyebabnya adalah virus Tungro. Penyakit degenerasi
pembuluh tapis pada jeruk. Penyebabnya adalah virus citrus vein phloem degeneration
(CVPD).

Penyakit manusia akibat virus


Contoh paling umum dari penyakit yang disebabkan oleh virus adalah pilek (yang
bisa saja disebabkan oleh satu atau beberapa virus sekaligus), cacar, AIDS (yang
disebabkan virus HIV), dan demam herpes (yang disebabkan virus herpes simpleks).
Kanker leher rahim juga diduga disebabkan sebagian oleh papilomavirus (yang
menyebabkan papiloma, atau kutil), yang memperlihatkan contoh kasus pada manusia
yang memperlihatkan hubungan antara kanker dan agen-agen infektan. Juga ada beberapa
kontroversi mengenai apakah virus borna, yang sebelumnya diduga sebagai penyebab
penyakit saraf pada kuda, juga bertanggung jawab kepada penyakit psikiatris pada
manusia.

Potensi virus untuk menyebabkan wabah pada manusia menimbulkan


kekhawatiran penggunaan virus sebagai senjata biologis. Kecurigaan meningkat seiring
dengan ditemukannya cara penciptaan varian virus baru di laboratorium.

Kekhawatiran juga terjadi terhadap penyebaran kembali virus sejenis cacar, yang
telah menyebabkan wabah terbesar dalam sejarah manusia, dan mampu menyebabkan
kepunahan suatu bangsa. Beberapa suku bangsa Indian telah punah akibat wabah, terutama
penyakit cacar, yang dibawa oleh kolonis Eropa. Meskipun sebenarnya diragukan dalam
jumlah pastinya, diyakini kematian telah terjadi dalam jumlah besar. Penyakit ini secara
tidak langsung telah membantu dominasi bangsa Eropa di dunia baru Amerika.

Salah satu virus yang dianggap paling berbahaya adalah filovirus. Grup Filovirus
terdiri atas Marburg, pertama kali ditemukan tahun 1967 di Marburg, Jerman, dan ebola.
Filovirus adalah virus berbentuk panjang seperti cacing, yang dalam jumlah besar tampak
seperti sepiring mi.[34] Pada April 2005, virus Marburg menarik perhatian pers dengan
terjadinya penyebaran di Angola. Sejak Oktober 2004 hingga 2005, kejadian ini menjadi
epidemi terburuk di dalam kehidupan manusia.

Pencegahan dan pengobatan

Karena biasanya memanipulasi mekanisme sel induknya untuk bereproduksi,


virus sangat sulit untuk dibunuh Metode pengobatan sejauh ini yang dianggap paling
efektif adalah vaksinasi, untuk merangsang kekebalan alami tubuh terhadap proses infeksi,
dan obat-obatan yang mengatasi gejala akibat infeksi virus.

Penyembuhan penyakit akibat infeksi virus biasanya disalah-antisipasikan


dengan penggunaan antibiotik, yang sama sekali tidak mempunyai pengaruh terhadap
kehidupan virus. Efek samping penggunaan antibiotik adalah resistansi bakteri terhadap
antibiotik. Karena itulah diperlukan pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikan apakah
suatu penyakit disebabkan oleh bakteri atau virus.

Penanganan

Lihat pula HIV dan Obat antiretrovirus.


Abacavir Nucleoside analog reverse transcriptase inhibitor (NARTI atau NRTI)

Struktur kimia Abacavir

Sampai saat ini tidak ada vaksin atau obat untuk HIV atau AIDS. Metode satu-
satunya yang diketahui untuk pencegahan didasarkan pada penghindaran kontak dengan
virus atau, jika gagal, perawatan antiretrovirus secara langsung setelah kontak dengan
virus secara signifikan, disebut post-exposure prophylaxis (PEP). PEP memiliki jadwal
empat minggu takaran yang menuntut banyak waktu. PEP juga memiliki efek samping
yang tidak menyenangkan seperti diare, tidak enak badan, mual, dan
lelah.http://id.wikipedia.org/wiki/AIDS - cite_note-PEPpocketguide-71

Terapi anti virus


Penanganan infeksi HIV terkini adalah terapi antiretrovirus yang sangat aktif
(highly active antiretroviral therapy, disingkat HAART). Terapi ini telah sangat
bermanfaat bagi orang-orang yang terinfeksi HIV sejak tahun 1996, yaitu setelah
ditemukannya HAART yang menggunakan protease inhibitor. Pilihan terbaik HAART saat
ini, berupa kombinasi dari setidaknya tiga obat (disebut "koktail) yang terdiri dari paling
sedikit dua macam (atau "kelas") bahan antiretrovirus. Kombinasi yang umum digunakan
adalah nucleoside analogue reverse transcriptase inhibitor (atau NRTI) dengan protease
inhibitor, atau dengan non-nucleoside reverse transcriptase inhibitor (NNRTI). Karena
penyakit HIV lebih cepat perkembangannya pada anak-anak daripada pada orang dewasa,
maka rekomendasi perawatannya pun lebih agresif untuk anak-anak daripada untuk orang
dewasa. Di negara-negara berkembang yang menyediakan perawatan HAART, seorang
dokter akan mempertimbangkan kuantitas beban virus, kecepatan berkurangnya CD4, serta
kesiapan mental pasien, saat memilih waktu memulai perawatan awal.
Perawatan HAART memungkinkan stabilnya gejala dan viremia (banyaknya
jumlah virus dalam darah) pada pasien, tetapi ia tidak menyembuhkannya dari HIV
ataupun menghilangkan gejalanya. HIV-1 dalam tingkat yang tinggi sering resisten
terhadap HAART dan gejalanya kembali setelah perawatan dihentikan. Lagi pula,
dibutuhkan waktu lebih dari seumur hidup seseorang untuk membersihkan infeksi HIV
dengan menggunakan HAART. Meskipun demikian, banyak pengidap HIV mengalami
perbaikan yang hebat pada kesehatan umum dan kualitas hidup mereka, sehingga terjadi
adanya penurunan drastis atas tingkat kesakitan (morbiditas) dan tingkat kematian
(mortalitas) karena HIV. Tanpa perawatan HAART, berubahnya infeksi HIV menjadi AIDS
terjadi dengan kecepatan rata-rata (median) antara sembilan sampai sepuluh tahun, dan
selanjutnya waktu bertahan setelah terjangkit AIDS hanyalah 9.2 bulan. Penerapan
HAART dianggap meningkatkan waktu bertahan pasien selama 4 sampai 12 tahun. Bagi
beberapa pasien lainnya, yang jumlahnya mungkin lebih dari lima puluh persen, perawatan
HAART memberikan hasil jauh dari optimal. Hal ini karena adanya efek samping/dampak
pengobatan tidak bisa ditolerir, terapi antiretrovirus sebelumnya yang tidak efektif, dan
infeksi HIV tertentu yang resisten obat. Ketidaktaatan dan ketidakteraturan dalam
menerapkan terapi antiretrovirus adalah alasan utama mengapa kebanyakan individu gagal
memperoleh manfaat dari penerapan HAART. Terdapat bermacam-macam alasan atas
sikap tidak taat dan tidak teratur untuk penerapan HAART tersebut. Isyu-isyu psikososial
yang utama ialah kurangnya akses atas fasilitas kesehatan, kurangnya dukungan sosial,
penyakit kejiwaan, serta penyalahgunaan obat. Perawatan HAART juga kompleks, karena
adanya beragam kombinasi jumlah pil, frekuensi dosis, pembatasan makan, dan lain-lain
yang harus dijalankan secara rutin . Berbagai efek samping yang juga menimbulkan
keengganan untuk teratur dalam penerapan HAART, antara lain lipodistrofi, dislipidaemia,
penolakan insulin, peningkatan risiko sistem kardiovaskular, dan kelainan bawaan pada
bayi yang dilahirkan.

Obat anti-retrovirus berharga mahal, dan mayoritas individu terinfeksi di dunia tidaklah
memiliki akses terhadap pengobatan dan perawatan untuk HIV dan AIDS tersebut.

Penanganan eksperimental dan saran


Telah terdapat pendapat bahwa hanya vaksin lah yang sesuai untuk menahan epidemik
global (pandemik) karena biaya vaksin lebih murah dari biaya pengobatan lainnya,
sehingga negara-negara berkembang mampu mengadakannya dan pasien tidak
membutuhkan perawatan harian. Namun setelah lebih dari 20 tahun penelitian, HIV-1
tetap merupakan target yang sulit bagi vaksin.

Beragam penelitian untuk meningkatkan perawatan termasuk usaha mengurangi efek


samping obat, penyederhanaan kombinasi obat-obatan untuk memudahkan pemakaian, dan
penentuan urutan kombinasi pengobatan terbaik untuk menghadapi adanya resistensi obat.
Beberapa penelitian menunjukan bahwa langkah-langkah pencegahan infeksi oportunistik
dapat menjadi bermanfaat ketika menangani pasien dengan infeksi HIV atau AIDS.
Vaksinasi atas hepatitis A dan B disarankan untuk pasien yang belum terinfeksi virus ini
dan dalam berisiko terinfeksi. Pasien yang mengalami penekanan daya tahan tubuh yang
besar juga disarankan mendapatkan terapi pencegahan (propilaktik) untuk pneumonia
pneumosistis, demikian juga pasien toksoplasmosis dan kriptokokus meningitis yang akan
banyak pula mendapatkan manfaat dari terapi propilaktik tersebut.

Susu sapi adalah salah satu produk tepat yang bisa mencegah penularan penyakit yang
belum ada obatnya ini. Awalnya ilmuwan melihat bahwa sapi ternyata tidak dapat
terinfeksi HIV. Setelah melewati proses penelitian yang cukup lama, ternyata para peneliti
tersebut menemukan fakta kalau sapi bisa menghasilkan antibodi yang bisa mencegah
penularan HIV. Para peneliti tersebut kemudian menyuntikkan sapi betina dengan protein
HIV. Setelah sapi melahirkan, para ilmuwan tersebut mengumpulkan kolostrum (susu
pertama yang dihasilkan setelah melahirkan). Dan ternyata kolostrum tersebut
mengandung antibodi HIV.

Pengobatan alternatif
Berbagai bentuk pengobatan alternatif digunakan untuk menangani gejala atau mengubah
arah perkembangan penyakit. Akupunktur telah digunakan untuk mengatasi beberapa
gejala, misalnya kelainan syaraf tepi (peripheral neuropathy) seperti kaki kram, kesemutan
atau nyeri; namun tidak menyembuhkan infeksi HIV.http://id.wikipedia.org/wiki/AIDS -
cite_note-93 Tes-tes uji acak klinis terhadap efek obat-obatan jamu menunjukkan bahwa
tidak terdapat bukti bahwa tanaman-tanaman obat tersebut memiliki dampak pada
perkembangan penyakit ini, tetapi malah kemungkinan memberi beragam efek samping
negatif yang serius.

Beberapa data memperlihatkan bahwa suplemen multivitamin dan mineral kemungkinan


mengurangi perkembangan penyakit HIV pada orang dewasa, meskipun tidak ada bukti
yang menyakinkan bahwa tingkat kematian (mortalitas) akan berkurang pada orang-orang
yang memiliki status nutrisi yang baik. Suplemen vitamin A pada anak-anak kemungkinan
juga memiliki beberapa manfaat. Pemakaian selenium dengan dosis rutin harian dapat
menurunkan beban tekanan virus HIV melalui terjadinya peningkatan pada jumlah CD4.
Selenium dapat digunakan sebagai terapi pendamping terhadap berbagai penanganan
antivirus yang standar, tetapi tidak dapat digunakan sendiri untuk menurunkan mortalitas
dan morbiditas.

Penyelidikan terakhir menunjukkan bahwa terapi pengobatan alteratif memiliki hanya


sedikit efek terhadap mortalitas dan morbiditas penyakit ini, namun dapat meningkatkan
kualitas hidup individu yang mengidap AIDS. Manfaat-manfaat psikologis dari beragam
terapi alternatif tersebut sesungguhnya adalah manfaat paling penting dari pemakaiannya.

Namun oleh penelitian yang mengungkapkan adanya simtoma hipotiroksinemia pada


penderita AIDS yang terjangkit virus HIV-1, beberapa pakar menyarankan terapi dengan
asupan hormon tiroksin. Hormon tiroksin dikenal dapat meningkatkan laju metabolisme
basal sel eukariota dan memperbaiki gradien pH pada mitokondria.

2. BAKTERI
Bakteri merupakan organisme yang paling banyak jumlahnya dan lebih tersebar
luas dibandingkan mahluk hidup yang lain .
Bakteri memiliki ratusan ribu spesies yang hidup di darat hingga lautan dan pada
tempat-tempat yang ekstrim.
Bakteri ada yang menguntungkan tetapi ada pula yang merugikan. Bakteri
memiliki ciri-ciri yang membedakannya dengan mahluk hidup yang lain. Bakteri adalah
organisme uniselluler dan prokariot serta umumnya tidak memiliki klorofil dan berukuran
renik (mikroskopis).

Ciri-Ciri Bakteri
Bakteri memiliki ciri-ciri yang membedakannnya dengan mahluk hidup lain yaitu :
1. Organisme multiselluler
2. Prokariot (tidak memiliki membran inti sel )
3. Umumnya tidak memiliki klorofil
4. Memiliki ukuran tubuh yang bervariasi antara 0,12 s/d ratusan mikron umumnya
memiliki ukuran rata-rata 1 s/d 5 mikron.
5. Memiliki bentuk tubuh yang beraneka ragam
6. Hidup bebas atau parasit
7. Yang hidup di lingkungan ekstrim seperti pada mata air panas,kawah atau
gambut dinding selnya tidak mengandung peptidoglikan
8. Yang hidupnya kosmopolit diberbagai lingkungan dinding selnya mengandung
peptidoglikan
Bentuk Bakteri
Bentuk dasar bakteri terdiri atas bentuk bulat (kokus), batang (basil),dan spiral
(spirilia) serta terdapat bentuk antara kokus dan basil yang disebut kokobasil.
Berbagai macam bentuk bakteri :
1. Bakteri Kokus :
a. Monokokus yaitu berupa sel bakteri kokus tunggal.
b. Diplokokus yaitu dua sel bakteri kokus berdempetan.
c. Tetrakokus yaitu empat sel bakteri kokus berdempetan berbentuk segi empat.
d. Sarkina yaitu delapan sel bakteri kokus berdempetan membentuk kubus
e. Streptokokus yaitu lebih dari empat sel bakteri kokus berdempetan membentuk
rantai.
f. Stapilokokus yaitu lebih dari empat sel bakteri kokus berdempetan seperti buah
anggur
2. Bakteri Basil :
a. Monobasil yaitu berupa sel bakteri basil tunggal.
b. Diplobasil yaitu berupa dua sel bakteri basil berdempetan.
c. Streptobasil yaitu beberapa sel bakteri basil berdempetan membentuk rantai.
3. Bakteri Spirilia :
a. Spiral yaitu bentuk sel bergelombang
b. Spiroseta yaitu bentuk sel seperti sekrup
c. Vibrio yaitu bentuk sel seperti tanda baca koma

Alat Gerak Bakteri


Alat gerak pada bakteri berupa flagellum atau bulu cambuk adalah struktur
berbentuk batang atau spiral yang menonjol dari dinding sel. Flagellum memungkinkan
bakteri bergerak menuju kondisi lingkungan yang menguntungkan dan menghindar dari
lingkungan yang merugikan bagi kehidupannya.
Flagellum memiliki jumlah yang berbeda-beda pada bakteri dan letak yang
berbeda-beda pula yaitu
1. Monotrik : bila hanya berjumlah satu
2. Lofotrik : bila banyak flagellum disatu sisi
3. Amfitrik : bila banyak flagellum dikedua ujung
4. Peritrik : bila tersebar diseluruh permukaan sel bakteri

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Bakteri


Pertumbuhan pada bakteri mempunyai arti perbanyakan sel dan peningkatan
ukuran populasi.
Faktorfaktor yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri atau kondisi untuk
pertumbuhan optimum adalah :
1. Suhu
2. Derajat keasaman atau pH
3. Konsentrasi garam
4. Sumber nutrisi
5. Zat-zat sisa metabolisme
6. Zat kimia
Hal tersebut diatas bervariasi menurut spesies bakterinya.

Cara Perkembangbiakan bakteri:


Bakteri umumnya melakukan reproduksi atau berkembang biak secara aseksual
(vegetatif = tak kawin) dengan membelah diri. Pembelahan sel pada bakteri adalah
pembelahan biner yaitu setiap sel membelah menjadi dua.
Reproduksi bakteri secara seksual yaitu dengan pertukaran materi genetik dengan
bakteri lainnya. Pertukaran materi genetik disebut rekombinasi genetik atau rekombinasi
DNA.
Rekombinasi genetik dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu:
1. Transformasi adalah pemindahan sedikit materi genetik, bahkan satu gen saja dari satu
sel bakteri ke sel bakteri yang lainnya.
2. Transduksi adalah pemindahan materi genetik satu sel bakteri ke sel bakteri lainnnya
dengan perantaraan organisme yang lain yaitu bakteriofage (virus bakteri).
3. Konjugasi adalah pemindahan materi genetik berupa plasmid secara langsung melalui
kontak sel dengan membentuk struktur seperti jembatan diantara dua sel bakteri yang
berdekatan. Umumnya terjadi pada bakteri gram negatif.
Peranan Bakteri
Dalam kehidupan manusia bakteri mempunyai peranan yang menguntungkan
maupun yang merugikan. Bakteri yang menguntungkan adalah sebagai berikut :
1. Pembusukan (penguraian sisa-sisa mahluk hidup contohnya Escherichia colie).
2. Pembuatan makanan dan minuman hasil fermentasi contohnya Acetobacter pada
pembuatan asam cuka, Lactobacillus bulgaricus pada pembuatan yoghurt,
Acetobacter xylinum pada pembuatan nata de coco dan Lactobacillus casei pada
pembuatan keju yoghurt.
3. Berperan dalam siklus nitrogen sebagai bakteri pengikat nitrogen yaitu Rhizobium
leguminosarum yang hidup bersimbiosis dengan akar tanaman kacang-kacangan
dan Azotobacter chlorococcum.
4. Penyubur tanah contohnya Nitrosococcus dan Nitrosomonas yang berperan dalam
proses nitrifikasi menghasilkan ion nitrat yang dibutuhkan tanaman.
5. Penghasil antibiotik contohnya adalah Bacillus polymyxa (penghasil antibiotik
polimiksin B untuk pengobatan infeksi bakteri gram negatif, Bacillus subtilis
penghasil antibioti untuk pengobatan infeksi bakteri gram positif,Streptomyces
griseus penghasil antibiotik streptomisin untuk pengobatan bakteri gram negatif
termasuk bakteri penyebab TBC dan Streptomyces rimosus penghasil antibiotik
terasiklin untuk berbagai bakteri.
6. Pembuatan zat kimia misalnya aseton dan butanol oleh Clostridium acetobutylicum
7. Berperan dalam proses pembusukan sampah dan kotoran hewan sehinggga
menghasilkan energi alternatif metana berupa biogas. Contohnya
methanobacterium
8. Penelitian rekayasa genetika dalam berbagai bidang.sebagai contoh dalam bidang
kedokteran dihasilkan obat-obatan dan produk kimia bermanfaat yang disintesis
oleh bakteri, misalnya enzim, vitamin dan hormon.

Bakteri yang merugikan sebagai berikut :


1. Pembusukan makanan contohnya Clostridium botulinum.
2. Penyebab penyakit pada manusia contohnya Mycobacterium tuberculosis ( penyebab
penyakit TBC), Vibrio cholerae (penyebab kolera atau muntaber), Clostridium tetani
(penyebab penyakit tetanus) dan Mycobacterium leprae (penyebab penyakit lepra )
3. Penyebab penyakit pada hewan contohnya Bacilluc antrachis (penyebab penyakit
antraks pada sapi)
4. Penyebab penyakit pada tanaman budidaya contohnya Pseudomonas solanacearum
(penyebab penyakit pada tanaman tomat, lombok, terung dan tembakau) serta
Agrobacterium tumafaciens (penyebab tumor pada tumbuhan)
3. BACTERIOPHHAGE
Tampak seperti kelopak monster yang berkaki banyak, phage menempel pada
permukaan sebagian besar S. aureus. Sekali nyantol, phage akan menyuntikkan DNA-nya
ke dalam bakteri. Kemudian, DNA menginstruksikan bakteri untuk memproduksi virus-
virus baru secara massal. Tidak sedikit S. aureus yang diproduksi jadi pecah dan mati.
Replikasi baru phage ini akan terus menyerang lebih banyak bakteri tempat mereka
bersemayam.

4. JAMUR
CIRI-CIRI UMUM JAMUR
Jamur merupakan kelompok organisme eukariotik yang membentuk dunia jamur
atau regnum fungi. Jamur pada umumnya multiseluler (bersel banyak). Ciri-ciri jamur
berbeda dengan organisme lainnya dalam hal cara makan, struktur tubuh, pertumbuhan,
dan reproduksinya.
1. Struktur Tubuh

Struktur tubuh jamur tergantung pada jenisnya. Ada jamur yang satu sel,
misalnyo khamir, ada pula jamur yang multiseluler membentuk tubuh buah besar yang
ukurannya mencapai satu meter, contohnyojamur kayu. Tubuh jamur tersusun dari
komponen dasar yang disebut hifa. Hifa membentuk jaringan yang disebut miselium.
Miselium menyusun jalinan-jalinan semu menjadi tubuh buah.
Hifa adalah struktur menyerupai benang yang tersusun dari dinding berbentuk pipa.
Dinding ini menyelubungi membran plasma dan sitoplasma hifa. Sitoplasmanya
mengandung organel eukariotik. Kebanyakan hifa dibatasi oleh dinding melintang atau
septa. Septa mempunyai pori besar yang cukup untuk dilewati ribosom, mitokondria, dan
kadangkala inti sel yang mengalir dari sel ke sel. Akan tetapi, adapula hifa yang tidak
bersepta atau hifa senositik.
Struktur hifa senositik dihasilkan oleh pembelahan inti sel berkali-kali yang tidak
diikuti dengan pembelahan sitoplasma. Hifa pada jamur yang bersifat parasit biasanya
mengalami modifikasi menjadi haustoria yang merupakan organ penyerap makanan dari
substrat; haustoria dapat menembus jaringan substrat.

2. Cara Makan dan Habitat Jamur


Semua jenis jamur bersifat heterotrof. Namun, berbeda dengan organisme lainnya,
jamur tidak memangsa dan mencernakan makanan. Clntuk memperoleh makanan, jamur
menyerap zat organik dari lingkungan melalui hifa dan miseliumnya, kemudian
menyimpannya dalam bentuk glikogen. Oleh karena jamur merupakan konsumen maka
jamur bergantung pada substrat yang menyediakan karbohidrat, protein, vitamin, dan
senyawa kimia lainnya. Semua zat itu diperoleh dari lingkungannya. Sebagai makhluk
heterotrof, jamur dapat bersifat parasit obligat, parasit fakultatif, atau saprofit. Lihat
Gambar 5.3.
a. Parasit obligat
Merupakan sifat jamur yang hanya dapat hidup pada inangnya, sedangkan di luar

inangnya tidak dapat hidup. Misalnya, Pneumonia carinii (khamir yang menginfeksi paru-
paru penderita AIDS).
b. Parasit fakultatif
Adalah jamur yang bersifat parasit jika mendapatkan inang yang sesuai, tetapi bersifat
saprofit jika tidak mendapatkan inang yang cocok.
c. Saprofit
Merupakan jamur pelapuk dan pengubah susunan zat organik yang mati. Jamur saprofit
menyerap makanannya dari organisme yang telah mati seperti kayu tumbang dan buah
jatuh. Sebagian besar jamur saprofit mengeluar-kan enzim hidrolase pada substrat
makanan untuk mendekomposisi molekul kompleks menjadi molekul sederhana sehingga
mudah diserap oleh hifa. Selain itu, hifa dapat juga langsung
menyerap bahanbahan organik dalam bentuk sederhana yang dikeluarkan oleh inangnya.
Cara hidup jamur lainnya adalah melakukan simbiosis mutualisme. Jamur yang hidup
bersimbiosis, selain menyerap makanan dari organisme lain juga menghasilkan zat tertentu yang
bermanfaat bagi simbionnya. Simbiosis mutualisme jamur dengan tanaman dapat dilihat pada
mikoriza, yaitu jamur yang hidup di akar tanaman kacang-kacangan atau pada liken.
Jamur berhabitat pada bermacammacam lingkungan dan berasosiasi dengan banyak
organisme. Meskipun kebanyakan hidup di darat, beberapa jamur ada yang hidup di air dan
berasosiasi dengan organisme air. Jamur yang hidup di air biasanya bersifat parasit atau saprofit,
dan kebanyakan dari kelas Oomycetes.

3. Pertumbuhan dan Reproduksi

Reproduksi jamur dapat secara seksual (generatif) dan aseksual (vegetatif).


Secara aseksual, jamur menghasilkan spora. Spora jamur berbeda-beda bentuk dan
ukurannya dan biasanya uniseluler, tetapi adapula yang multiseluler. Apabila kondisi
habitat sesuai, jamur memperbanyak diri dengan memproduksi sejumlah besar spora
aseksual. Spora aseksual dapat terbawa air atau angin. Bila mendapatkan tempat yang
cocok, maka spora akan berkecambah dan tumbuh menjadi jamur dewasa.
Reproduksi secara seksual pada jamur melalui kontak gametangium dan
konjugasi. Kontak gametangium mengakibatkan terjadinya singami, yaitu persatuan sel
dari dua individu. Singami terjadi dalam dua tahap, tahap pertama adalah plasmogami
(peleburan sitoplasma) dan tahap kedua adalah kariogami (peleburan inti). Setelah
plasmogami terjadi, inti sel dari masing-masing induk bersatu tetapi tidak melebur dan
membentuk dikarion. Pasangan inti dalam sel dikarion atau miselium akan membelah
dalam waktu beberapa bulan hingga beberapa tahun. Akhimya inti sel melebur membentuk
sel diploid yang segera melakukan pembelahan meiosis.

5. KUMAN
Kuman adalah organisme kecil seperti virus, bakteri, jamur, protozoa mikroskopik
jahat yang dapat menyebabkan suatu penyakit atau gangguan kesehatan. Kuman bisa
mengakibatkan penyakit atau gangguan kesehatan ringan maupun berat pada tubuh
organisme inangnya seperti manusia, hewan dan sebagainya.
Mari kita lanjutkan pembahasan dan penjelasan lebih lanjut mengenai kuman.
Kuman pada umumnya tidak dapat terlihat dengan mata telanjang namun ada di mana-
mana. Mungkin kita tidak sadar bahwa pada tubuh kita terdapat banyak sekali kuman yang
dapat menyebabkan penyakit atau gangguang kesehatan kita. Di dalam mulut, di daerah
lipatan tubuh, di rongga hidung, di kulit dan lain-lain terdapat kuman yang siap menyerang
kita jika kekebalan tubuh kita sedang lemah.
Kuman juga ada pada benda kesayangan kita seperti handphone, remote tv, uang,
sepatu, pensil, dan lain sebagainya. Kuman pun tidak mengenal ampun, karena kuman
terdapat pada anak yang baru lahir sampai yang manula tersembunyi kuman di tubuhnya.
Untuk itu perlu diperhatikan kehigienan benda-benda di sekitar kita yang sering kita
pergunakan. Bersih yang dilihat oleh mata kita belum tentu bebas dari kuman karena
kuman tidak dapat dilihat secara kasat mata.

Beberapa penyakit / gangguan kesehatan akibat kuman yaitu seperti pilek batuk,
radang tenggorokan, tbc, hepatitis, hiv, diare, dan lain sebagainya. Kuman bertanggung
jawab atas banyak penyakit yang parah dan tidak parah pada manusia. Untuk itulah kita
renungkan kembali serta secara preventif menghindar dari kuman dengan cara menjaga
kebersihan diri serta meningkatkan ketahanan tubuh kita dari kuman-kuman nakal
penyebab penyakit.
Walaupun kecil, kuman dapat menduplikasikan / menggandakan diri menjadi
dalam waktu kurang lebih 20 detik. Untuk membunuh kuman yang ada di sekitar badan,
kita bisa mandi dengan sabun antiseptik yang mampu membunuh kuman, sikat gigi dengan
odol, mencuci pakaian dengan sabun deterjen yang dapat membunuh kuman, dan aktivitas
lain yang dapat menghindarkan kita dari berbagai kuman yang merugikan. Selain itu dalam
mengkonsumsi obat antibiotik tidak sembarangan dan selalu mematuhi perintah dokter
agar kuman yang ada di dalam tubuh kita tidak menjadi kebal terhadap obat antibiotik
yang diberikan. Obat anti biotik adalah obat yang berbahaya jika salah cara
penggunaannya karena dapat menyebabkan efek yang sangat berbahaya serta merugikan
kesehatan kita.

Anda mungkin juga menyukai