1. PHA-p adalah pencatatan belanja kesehatan organisasi milik provinsi
yang melakukan kegiatan dalam upaya kesehatan dengan tujuan sebagai bahan advokasi ke legislative. 2. 10 dimensi PHA-p antara lain: a. Sumber pembiayaan, dibagi menjadi 2 yaitu dana publik (yang bersumber dari pemerintah pusat, daerah, ataupun dana publik lain) dan dana non publik seperti dana pelayanan kesehatan perusahaan swasta. b. Pengelola anggaran, yang dimaksud dengan pengelola anggaran adalah institusi/unit yang menerima dan mengelola dana untuk membayar atau membeli barang dan jasa kesehatan. Pengelola anggaran dapat dari pemerintah, perusahaan asuransi, perusahaan diluar asuransi, yayasan/lembaga social, rumah tangga, dan rest of the world. c. Penyedia pelayanan, merupakan institusi/unit yang menerima dan menggunakannya untuk memproduksi barang dan jasa pelayanan kesehatan/melaksanakan program kesehatan seperti: RS, PPK rawat jalan, PPK penunjang, alat kesehatan dan BMHP, dll. d. Sub-sistem kesehatan, merupakan subsistem sistem kesehatan nasional yang dibiayai dengan belanja dari penyedia/penyelenggara pelayanan seperti: SDM kesehatan; obat, alkes, dan makanan minuman; penelitian dan pengembangan kesehatan; pemberdayaan masyarakat; pembiayaan kesehatan; upaya kesehatan. e. Fungsi kesehatan, merupakan fungsi yang dibiayai dengan belanja dari penyedia/penyelenggara pelayanan seperti: pelayanan kuratif, pelayanan rehabilitative, perawatan jangka lama, dll. f. Program kesehatan, merupakan program yang dibiayai dengan belanja dari penyedia/penyelenggara pelayanan yang dibagi kedalam: program kesmas, program keseahtan individu, dan program penunjang. g. Jenis kegiatan, merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menunjang pelaksanaan program kesehatan. Kegiatan dibagi menjadi 2 yaitu: kegiatan langsung dan kegiatan tidak langsung. Kegiatan tidak langsung tidak menjadi bagian pelayanan, tidak langsung menghasilkan program, dan tidak digunakna secara langsung dalam kegiatan pelayanan kesehatan. h. Mata anggaran, merupakan jenis input yang dibeli oleh penyelenggara pelayanan untuk melaksanakan kegiatan. i. Jenjang kegiatan, merupakan jenjang administrative dimana kegiatan tersebut dilaksanakan j. Penerima manfaat, merupakan kelompok penduduk yang menerima manfaat secara langsung ataupun tidak langsung dari suatu kegiatan/program.
Tiap dimensi memiliki kode akun yang merupakan huruf dan angka yang memberikan identitas pada suatu pengeluaran (belanja) kesehatan.
3. Langkah untuk melakukan PHA-p:
a. Mengumpulkan data belanja ditingkat provinsi, hal ini merupakan salah satu langkah tersulit dalam menyusun PHA-p dikarenakan tidak semua instansi memiliki pencatatan belanja kesehatan yang baik. b. Mengonversi mata anggaran (dokumen) ke akun PHA-p, yaitu memberikan identitas untuk setiap rupiah biaya/belanja kesehatan yang ada dalam dokumen realisasi anggaran sesuai dengan akun PHA-p. c. Melakukan entri data belanja kesehatan ke instrument PHA-p d. Memproduksi table-tabel standar hasil PHA-p e. Menginterpretasi dan rekomendasi hasil PHA-p 4. Dalam pemanfaatannya, dilakukan pengamatan dan penilaian kesesuaian pada nilai persentase pada tiap tabel. Jika diperlukan bandingkan dengan data kinerja dari program/kegiatan yang telah dilakukan yang nantinya akan sangat berguna untuk menjadi bahan advokasi dan perencanaan anggaran tahun selanjutnya.