Anda di halaman 1dari 14

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT karena berkat rahmat dan
karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas kewirausahaan ini dengan baik dan
benar serta tepat pada waktunya. Dalam makalah ini kami akan membahas mengenai
proposal mendirikan apotek .
Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi
salah satu tugas yang diberikan oleh dosen pada mata kuliah kewirausahaan.
Dalam proses penyusunan tugas ini kami menjumpai hambatan, namun berkat
dukungan dari berbagai pihak, akhirnya kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan cukup
baik, oleh karena itu melalui kesempatan ini kami menyampaikan terima kasih kepada
semua pihak terkait yang telah membantu terselesaikannya tugas ini.
Meski begitu tentu tugas ini masih jauh dari kesempurnaan, kami menyadari bahwa
masih banyak kekurangan pada makalah ini, oleh karena itu segala saran dan kritik yang
membangun dari semua pihak sangat kami harapkan demi perbaikan pada tugas
selanjutnya. Harapan kami semoga tugas ini bermanfaat khususnya bagi kami dan bagi
pembaca lain pada umumnya.

1
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan No.1332/Menkes/SK/X/2003,


Definesi apotek adalah tempat dilakukan pekerjaan kefarmasian, penyalur sediaan, Dan
perbekalan kesehatan lainnnya kepada masyarakat. Dalam peraturan ini seorang apoteker
bertanggung jawab atas pengelolaan apotek, sehingga pelayanan kesehatan kepada
masyarakat akan lebih terjamin keamanannya, baik kualitas maupun kuantitasnya. Salah
satu realisasi pembangunan dibidang farmasi oleh pemerintah dan swasta adalah dengan
menyediakan sarana pelayanan kesehatan salah satunya adalah apotek.

Apotek merupakan suatu bentuk usaha yang mempunyai fungsi ekonomi dan
fungsi sosial. Selain itu apotek merupakan tempat dilaksanakan suatu pekerjaan
kefarmasian dimana farmasis mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang
dimiliki dalam memberikan pelayanan kefarmasian yang berorientasi kepada pasien dalam
pengobatan yang rasional. Sebagai salah satu tenaga kesehatan, seorang apoteker harus
mampu menempatkan profesinya diantaranya yaitu pengendalian mutu sediaan farmasi,
pengamanan pengadaan, peyimpanan dan distribusi obat, pelayanan atas resep dokter,
pelayanan informasi obat, serta pengembangan obat.
Adapun motivasi pendirian apotek Kirama Farma di daerah Palembang yaitu
melihat adanya peluang bisnis karena belum adanya apotek di daerah tersebut. Selain itu
letaknya yang tergolong strategis yaitu dekat dengan sekolah, swalayan, balai pengobatan
dan rumah makan yang memungkinkan untuk memperoleh keuntungan yang besar.
Dengan adanya apotek tersebut juga dapat membantu masyarakat untuk memperoleh obat
dengan jarak yang lebih dekat dan masyarakat akan memperoleh informasi yang tepat
mengenai obat yang mereka gunakan.

1.2 TUJUAN

1. Tempat pengabdian profesi apoteker yang telah mengucapkan sumpah jabatan.


2. Sarana farmasi yang melakukan peracikan, pengubahan bentuk, pencampuran dan
penyerahan obat
3. Meningkatkan pengetahuan masyarakat dengan menjalankan fungsi sebagai tempat
pelayanan informasi kesehatan dan Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang
penggunaan obat secara rasional dalam praktek pengobatan sendiri (swamedikasi).
4. Membuka kesempatan kerja bagi masyarakat dan berupaya meningkatkan
kesejahteraan karyawan dan bahan obat.

1.3 VISI DAN MISI

2
A. Visi

Menjadi pilihan utama masyarakat sekitar apotek dalam pemenuhan kebutuhan


kesehatan melalui penerapan pelayanan kefarmasian yang berkualitas, Islami, dan
terpercaya serta menguntungkan bagi konsumen dan karyawan.

B. Misi

Misi apotek meliputi :

1. Menyediakan obat yang asli dan tidak ilegal terjangkau masyarakat.


2. Melaksanakan pelayanan kefarmasian yang tepat, cepat, dan informatif dengan
menerapkan konsep mengutamakan konsumen secara professional.
3. Mengevaluasi kinerja di apotek secara rutin dan menyeluruh serta senantiasa
melakukan perbaikan.
4. Meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja apotek dan pemilik modal.

BAB II
PEMBAHASAN

3
2.1 PENGELOLAAN FUNGSI APOTEK

Faktor yang harus diperhatikan dalam pendirian suatu apotek meliputi :


1. Pemilihan lokasi
Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan lokasi apotek :
a) Letaknya strategis
b) Penduduk yang cukup padat
c) Daerah yang ramai
d) Keadaan sosial ekonomi masyarakat sekitarnya.

2. Syarat pendirian apotek berdasar Kepmenkes meliputi :


a) Fotokopi SIK atau SP
b) Fotokopi KTP dan surat Pernyataan tempat tinggal secara nyata
c) Fotokopi denah bangunan surat yang menyatakan status bangunan dalam bentuk
akte hak milik
d) Asli dan fotokopi daftar terperinci alat perlengkapan apotek
e) Surat Pernyataan APA tidak bekerja pada perusahaan farmasi dan tidak menjadi
APA di Apotek lain
f) Asli dan fotokopi Surat Izin atas bagi PNS, anggota ABRI dan pegawai instansi
pemerintah lainnya
g) Pernyataan PSA tidak terlibat pelanggaran PerUndang-Undangan Farmasi.

2.2 NAMA APOTEK

Nama apotek yang didirikan adalah KIRAMA FARMA yang terletak


JL.Parameswara No.171 Kecamatan Poligon Kota Palembang. Apoteker Pengelola Apotek
(APA), yang juga bertindak sebagai Pemilik Sarana Apotek Hj. Masmurah S. Farm Apt
Alamat: Jl. Perdagangan, kompleks HKSN Permai blok 6b no.222 rt 30.

2.3 ALAT DAN PERBEKALAN FARMASI YANG DIPERLUKAN

1. Bangunan
Bangunan apotek terdiri dari ruang pelayanan resep, ruang peracikan, kasir, ruang
kerja apoteker dan konsultasi obat, ruang administrasi, ruang praktek dokter
(rencana setelah 1 tahun apotek berdiri), ruang tunggu pasien, tempat parkir, dan
toilet.Bangunan dilengkapi dengan, Ac , penerangan, sumber air yang memenuhi
persyaratan, ventilasi dan sanitasi yang mendukung dan tempat sampah.Papan
nama berukuran panjang 100 cm dan lebar 60 cm dengan tulisan hitam di atas
dasar putih, tinggi huruf minimal 7 cm dengan tebal 7 mm, dilengkapi dengan neon
box. Papan nama terdiri dari papan nama apotek dan papan nama apoteker dengan
SIA terpasang jelas.

2. Perbekalan Farmasi
Perbekalan Farmasi yang diperlukan yaitu :

4
a) Obat Keras (Obat dengan Resep dan OWA)
b) Obat bebas (OTC) dan bebas terbatas
c) Alat Kesehatan : timbangan badan, pispot, masker,tutup kepala, termometer,
perban, sarung tangan, kateter, spuit, dll
d) Kosmetik, Produk jamu, makanan dan minuman kesehatan, perlengkapan bayi
(bedak, botol susu bayi, sabun, susu, madu, energy drink, dll)
e) Bahan baku obat

3. Perlengkapan
Alat pembuatan, pengolahan, dan peracikan (Terlampir)

4. Alat Perbekalan farmasi


a) Botol berbagai ukuran
b) Pot plastik berbagai ukuran
c) Lemari pendingin
d) Lemari dan rak untuk penyimpanan obat
e) Lemari untuk penyimpanan narkotika, psikotropika dan bahan obat lain.
f) Sendok
g) Spatula
h) Sudip

5. Wadah Pembungkus dan pengemas


a) Etiket
b) Kertas puyer
c) Streples, selotip
d) Wadah pengemas, dan membungkus untuk penyerahan obat
e) Alat Administrasi
f) Blanko pesanan obat
g) Blanko kartu stock obat
h) Blanko salinan resep
i) Blanko faktur dan blanko nota penjualan
j) Buku defecta
k) BukuExpire Date
l) Buku Farmakope Indonesia
m) Buku ISO atau MIMS
n) Buku pembelian, penerimaan dan pengiriman
o) Buku pembukuan keuangan
p) Buku pencatatan narkotik
q) Surat pesanan obat narkotik
r) Surat laporan obat narkotik
s) Buku pencatan penyerahan resep
t) Buku resep jika dokter akan beli obat
u) Kwitansi, alat-alat tulis dan kertas

2.4 PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA

Untuk dapat mengelola sebuah apotek diperlukan Human Capital yang memiliki
komunikasi efektif dan elegan dalam menangani setiap kegiatan baik yang berhubungan

5
dengan administratif maupun pelayanan di Apotek sehingga visi dan misi Apotek dapat
terlaksana. Apotek Kirama Farma merekrut 4 karyawan dengan susunan sebagai berikut:
1. Apoteker Pengelola Apotek :1 orang
2. Apoteker Pendamping :1 orang
3. Asisten Apoteker :2 orang
4. Administrasi umum :2 orang
5. Bagian Umum :1 orang
Dasar pertimbangan perekrutan karyawan tersebut adalah:
1. Jam kerja :07.00-22.00, dibagi menjadi 2 shift yaitu jam 07.00-14.30 dan jam
14.30-22.00 (hari besar keagamaan libur). Apoteker masuk mulai 07.00-14.30 dan
14.30-22.00.
2. Pembagian shif
Shif pagi :Apoteker 1 orang, AA 1 orang,kasir 1 orang dan B.U 1 orang
Shif siang :APING 1 orang ,AA 1 orang, Kasir 1 orang
3. Dana yang tersedia (bagian aspek modal dan biaya dari PSA)
4. Sumber daya manusia merupakan Human Capital, oleh karena itu SDM di Apotek
Kirama Farma haruslah orang-orang yang memiliki value creating yang tidak
dapat ditiru oleh apotek lain yang mampu menciptakan keunggulan yang
kompetitif sehingga akan menciptakan kepuasan customer (customer
satisfaction) dan meningkatnya profit apotek.

2.5 PENGELOLAAN FASILITAS


Waiting Room : Sofa, LED TV, AC, Toilet umum
Medichine Care : Konsultasi dengan Apoteker ( disamping ruang tunggu)
Ruang kerja AA : AC, Kursi, Komputer, Rak obat ,Lemari obat Psiko dan
Narko,Wastaple.(Ruang AA disertai tempat peracikan obat)

2.6 STRATEGI

Strategi dari apotek adalah :


1. Melayani kebutuhan obat, bahan obat, alat kesehatan serta perbekalan farmasi
lainnya sesuai dengan pola kebutuhan masyarakat sehingga mampu meningkatkan
pendapatan
2. Menjamin terapi obat yang diberikan kepada pasien tepat, efektif, nyaman dan
aman
3. Membuka praktek Apoteker bagi masyarakat yang membutuhkan informasi obat
yang digunakan secara khusus.
4. Meningkatkan kualitas kinerja karyawan dan memberlakukan sistem reward dan
punishment bagi seluruh karyawan.

6
5. Merancang standart operating procedure dan standar organisasi kerja
6. Melakukan efisiensi biaya pengobatan

2.7 ASPEK LOKASI

Apotek Kirama Farma yang akan didirikan terletak di lokasi di Jl. Parameswara No.
171 Kecamatan Poligon Lokasi apotek ini tergolong sangat strategis yang dapat
mendorong keberhasilan dan erat hubunganya dengan profit yang diperoleh nantinya.
1. Denah lokasi (Terlampir)
2. Data-data pendukung:
a. Kepadatan penduduk
Apotek Kirama Farma berada didaerah dengan kepadatan penduduk yang tinggi
400 KK, dekat dengan perumahan warga (kompleks).

b. Tingkat sosial dan ekonomi


Tingkat pendidikan masyarakat tinggi mengingat penduduknya sebagian besar
pegawai, siswa dan wiraswasta. Tingkat kesadaran akan kesehatan masyarakat
cukup tinggi. Tingkat ekonomi & konsumsi penduduk secara umum cenderung
menengah keatas.

c. Pelayanan kesehatan lain


Sarana pelayanan kesehatan di sekitar apotek yaitu terdapat Praktek dokter dan
Rumah sakit

d. Mudah dijangkau
Lokasi apotek mudah dijangkau karena terletak di pinggir jalan, memiliki area
parkir.

2.8 PELUANG/PROSPEK PEMASARAN

Melihat lokasi apotek yang strategis dan memperhatikan pola pengobatan mandiri
masyarakat, maka pendirian Apotek Kirama Farma mempunyai prospek pemasaran yang
cukup bagus karena:
1. Kepadatan penduduk yang tinggi sebab merupakan daerah pemukiman penduduk dan
kompleks.
2. Tingkat pendidikan masyarakat relatif menengah dan menengah keatas.
3. Letak apotek yang strategis dekat dengan jalan raya dan merupakan jalan jalur
alternatif yang mudah dijangkau oleh berbagai kendaraan.
4. Lingkungan calon Apotek relatif aman
5. Penerapan staretegi pemasaran yang mengedepankan citra apotek yang lebih
ekonomis, informatif, pelayanan ramah, lengkap dan memberikan kenyamanan bagi
konsumen yang didukung dengan sarana dan prasarana yang ada di Apotek.

7
6. Menyediakan pelayanan kesehatan seperti : pelayanan dan konsultasi obat dengan
apoteker, menyediakan pemeriksaan kesehatan
7. Menyediakan ruangan waiting room agar pasien dapat menunggu dengan nyaman

Berdasarkan data-data yang diperoleh dari survey pendahuluan terhadap posisi


strategis daerah/ peta lokasi dan keberadaan kompetitor, dapat diterangkan beberapa hal
yang penting. Hal ini dapat dilihat dari aspek kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman
terhadap apotek Kirama Farma yang akan didirikan (Swot Analisis).

1) Kekuatan/Strength
Yang menjadi kekuatan kompetitif apotek Kirama Farma yang akan didirikan
adalah sebagai berikut:
a. Ketersediaan obat, bahan obat, alkes serta perbekalan farmasi lainnya di apotek
Kirama Farma relatif lengkap sesuai kebutuhan masyarakat yang mampu
mencapai Customer Satisfied sehingga akan meningkatkan omset apotek.
b. Harga ekonomis dan terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat
c. Apotek dengan konsep Branch Image Entrepreneurship yang memberikan
pelayanan berbasis Pharmaceutical Care dengan tepat, cermat dan cepat.
d. Letak/lokasi apotek mudah dijangkau.
e. Memiliki Human Capital (Apoteker) yang memiliki pengetahuan tentang obat-
obatan dan pengobatan, memberikan pelayanan yang ramah dan sopan.
f. Apoteker Kirama Farma menerapkan konsep pelayanan kefarmasian No
Pharmacist No Service
g. Mempunyai keunggulan yang berbeda dari 2 apotek pesaing tersebut yaitu
terdapat waiting room yang nyaman bagi pasien

2) Kelemahan/Weakness
a. Membutuhkan waktu untuk membangun Branch Image Entrepreneurship untuk
memperoleh pelanggan yang loyal .
b. Terdapat 2 apotek pesaing

3) Peluang/Opportunity
a. Potensi daerah
1. Jumlah penduduk cukup padat karena merupakan daerah pemukiman penduduk
dan kompleks sehingga menjadi sumber pelanggan apotek yang potensial.
2. Tingkat pendidikan dan ekonomi masyarakat relatif menengah dan menengah
keatas yang potensial sebagai customer yang loyal. Masyarakat golongan ini
mempunyai daya beli yang cukup tinggi, oleh karena itu Apoteker harus
mempunyai komunikasi yang efektif dan elegan untuk menarik minat dan
menciptakan kegairahan serta kepuasan customer.
b. Apotek menyediakan pelayanan kesehatan seperti : pelayanan dan konsultasi obat
dengan apoteker, menyediakan pemeriksaan kesehatan

8
c. Apotek juga menyiapkan ruang waiting room agar pasien dapat menunggu dengan
nyaman.

2.9 ASPEK PASAR DAN PEMASARAN

1. Potensi Pasar
Letak/lokasi apotek strategis dan mudah dijangkau karena dekat pemukiman
penduduk dan kompleks.
Perkiraan konsumen:
a. Resep
b. Konsumen yang membeli OTC dan komoditi lain.

2. Market Share
a. Jumlah pesaing terdekat di sekitar apotek Kirama Farma : 2 apotek
b. Jumlah perkiraan pasien di sekitar apotek Kirama Farma setiap hari sebanyak 3
pembelian resep, 10 pembelian OWA dan 100 obat bebas

2.10 RENCANA STRATEGI PENGEMBANGAN

1. Penetapan harga yang kompetitif dibandingkan dengan apotek yang ada di sekitar.
2. Kerja sama dengan dokter praktek dalam pelayanan kesehatan guna meningkatkan
keberhasilan terapi yang rasional.
3. Sosialisasi ke warga di sekitar apotek melalui penyebaran brosur atau leaflet
kesehatan setiap satu minggu sekali di bulan awal apotek didirikan.
4. Memberikan pelayanan kefarmasian dengan komunikasi yang efektif dan elegan
untuk mendapatkan customer loyality sesuai dengan Branch image yang akan
apotek Kirama Farma bangun.
5. Memperbanyak produk yang ditawarkan dengan menyesuaikan pola kebutuhan
pasien. Dan memberi diskon selama periode tertentu seperti stiker kesehatan.
BAB III
ANGGARAN BIAYA

. 3.1 Aspek Modal dan Biaya

Modal diperoleh dari kerjasama antara :

1. HJ.Masmurah S.Farm., Apt. :Rp.150.000.000,00

MODAL AWAL
Modal Tetap
1. Pembangunan apotek Rp. 70.000.000,00
2. Sarana Fisik
1 Buah almari pendingin Rp. 900.000,00

9
8 Buah almari obat/ etalase Rp. 7.500.000,00
1 Buah almari narkotik/psikotropik Rp. 300.000,00
1 buah lemari bahan berbahaya Rp. 300.000,00
1 Buah kursi kasir Rp. 100.000,00
1 Buah kipas angin Rp. 300.000,00
1 Buah TV 14 Rp. 400.000,00
1 buah kendaraan (motor) Rp. 10.000.000
1 Set kursi tunggu Rp. 800.000,00
1 Buah dispenser Rp. 100.000,00
1 buah kompor/pemanas Rp. 100.000,00
1 buah lemari pengering Rp. 300.000,00
1 buah billboard nama apotek Rp. 100.000,00
1 buah alat pemadam kebakaran Rp. 300.000,00
Sumber air Rp. 300.000,00
3 buah panic Rp. 100.000,00
1 Set gelas plastic Rp. 10.000,00
1 Buah timbangan badan Rp. 60.000,00
3 Buah tempat sampah Rp. 30.000,00
2 Buah jam dinding Rp. 50.000,00
Alat-ala tkebersihan Rp. 50.000,00
3 Buah papan nama Rp. 500.000,00

Jumlah : Rp. 22.600.000,00

Sarana Administrasi
1 Mesin fax + telepon Rp. 1.000.000,00
1 Set computer + program Rp. 5.000.000,00
1 Set mesin kasir Rp. 2.000.000,00
Kalkulator Rp. 100.000,00

10
Nota, kwitansi, SP, dll Rp. 250.000,00
Stampel, tinta + bantalan Rp. 60.000,00
Alattulis Rp. 40.000,00
Buku defekta, pesanan, penerimaan faktur dating Rp. 80.000,00
Kartu stock, catatanresep, copy resep Rp. 100.000,00
Blanko laporan narkotika dan psikotropika Rp. 20.000,00
Daftar harga obat Rp. 20.000,00
Lem, gunting, isolasi Rp. 15.000.00

Jumlah : Rp. 8.685.000,00

SaranaPelayanan
1 Set timbangan + Validasi Rp. 2.500.000,00
1 Buah meja racik Rp. 500.000,00
2 Buah kursi racik Rp. 100.000,00
1 Buahkursilayanan Rp. 300.000,00
Tempatcucialat-alat Rp. 100.000,00
3 Pasangmortirdan stamper Rp. 450.000,00
Pot salep, botol, dankapsul Rp. 70.000,00
Kertasperkamen Rp. 20.000,00
Pengaduk, alatgelasdan pipet Rp. 100.000,00
Corong Rp. 50.000,00
labuerlemeyer Rp. 100.000,00
cawanpenguap Rp. 100.000,00
kertaspuyer Rp. 50.000,00
Plastikobat Rp. 100.000,00
Wadahpengemassekunder (identitasapotek) Rp. 300.000,00
Lap Rp. 10.000,00
Etiket Rp. 20.000,00
Buku-buku standard apotek Rp. 750.000,00

11
Alat keshatan (tensimeter, alat cek gula darah, Rp. 300.000,00
termometer)

Jumlah : Rp. 5.920.000,00


5. Biaya perijinan Rp. 3.000.000,00
b. Modal operasional (obat) Rp. 34.095.955,00
c. Cadangan Modal Rp. 5.699.049,00

Total Modal : Rp. 150.000.000,00

RENCANA ANGGARAN TAHUNAN

1. Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Tahun ke-1

(RAPB th-1)
Biaya Rutin Per-bulantahun ke-1
BiayaGajiKaryawan
Apoteker Pengelola Apotek Rp. 2.000.000,00
Apoteker Pendamping Rp. 1.500.000,00
Asisten Apoteker 2X Rp.800.000,00 Rp. 1.600.000,00
Bagian Umum Rp. 700.000,00
Administrasi 2X Rp.750.000,00 Rp. 1.500.000,00

Jumlah : Rp. 7.300.000,00


Biaya lain-lain
Biaya pemeliharaan gedung dan peralatan Rp. 200.000,00
Biaya listrik dan air Rp. 200.000,00
Biaya telepon Rp. 200.000,00
Biaya Koran dan majalah kesehatan Rp. 60.000,00

12
Biaya pemeliharaan dan penyusutan bangunan dan
Rp. 200.000,00
peralatan/ perlengkapan

Jumlah : Rp. 860.000,00


Total biaya rutin per bulan: Rp. 5.860.000,00
b. Biaya Rutin Tahun ke-1

Biaya rutin bulanan 12 x Rp. 5.860.000,00 Rp. 70.320.000,00

Tunjangan Hari Raya (THR) : 1 bulan gaji Rp. 5.000.000,00

Total Biaya Rutin Tahun ke-1 Rp. 75.320.000,00

BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

1. Berdasarkan analisa situasi dan dengan memperhatikan studi kelayakannya, maka


pendirian Apotek KIRAMA FARMA mempunyai prospek yang cukup bagus, baik
ditinjau dari segi pelayanan maupun usaha.
2. Study kelayakan berguna untuk memberikan gambaran bagaimana cara mendirikan
apotek dengan baik, sehingga apotek dapat berkembang.
3. Melihat dari banyak aspek study kelayakan yang telah dilakukan seperti aspek
lokasi, aspek pasar, aspek ekonomi dan permodalan, aspek manajerial dan aspek
teknis maka Apotek Bahagia Farma yang akan didirikan terletak di JL.
Parameswara No.171 Kecamatan Poligon Kota Palembang layak untuk didirikan
4. Makna dari study kelayakan untuk apoteker yaitu untuk menunjukkan dan
meningkatkan kemampuan apoteker dalam mendirikan dan mengelola apotek
sehingga apotek berjalan dengan baik

13
14

Anda mungkin juga menyukai