Kesimpulan
Metodologi
TiO2 dan Ba (NO3)2 sols dilarutkan ke dalam air suling, dan konsentrasi Ti dan Ba
disesuaikan dengan 0,025 dan 0,03 M, masing-masing. Konsentrasi KOH disesuaikan dengan 0,1
M. Diagram skematik dari sistem aliran reaktor yang digunakan dalam penelitian ini ditunjukkan
pada Gambar 1.
Masing-masing dari larutan campuran Ti / Ba dan larutan KOH dihisap ke depan untuk reaktor
dengan pompa bertekanan tinggi (Nihon Seimitsu Kagaku NP-KX-500) dengan kecepatan alir 8g
/ min, dan dua aliran ini dicampur pada pencampuran pertama titik, MP1. Di sisi lain, air suling
diberi makan oleh pompa tekanan tinggi lain dengan kecepatan alir 44g / menit dan dipanaskan
sampai suhu yang sesuai dengan electric furnace. Campuran reaktan dari Ti / Ba dan KOH
dicampur dengan air superkritis di MP2 titik pencampuran kedua dengan waktu tinggal dari MP1
sampai MP2 sebesar 4 ms, suhu dan tekanan dari reaksi hidrotermal masing-masing adalah 400C
dan 30 MPa. Reaktan dipertahankan pada 400 C selama 8 ms dalam tabung reaktor SUS 1/16
inci (diameter bagian: 0,8 mm dan panjang: 14cm). Setelah periode waktu reaksi yang
ditentukan, larutan pengubah disuntikkan pada akhir reaktor (titik pencampuran, MP3) dengan
debit 60g / min, dan reaksi hidrotermal dipadamkan oleh pendingin dengan penukar panas (HE)
(penukar panas), kemudian larutan reaktan ditekan dengan menggunakan back pressure
regulator. Hasilnya membentuk larutan seperti bubur, lalu dipisahkan dengan membrane filter,
dicuci dengan larutan asam asetat encer dan air murni untuk menghilangkan endapan BaCO3.
Setelah itu dikeringkan pada suhu 60C dlm oven listrik selama 24 jam.