Anda di halaman 1dari 9

TUGAS INDIVIDU

DEFINISI DAN BENTUK-BENTUK KOMUNIKASI

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Kajian Teori Komunikasi
dan Informasi, Dosen pengampu :

Dr. Eni Maryani, M.Si


Dr. H. Anter Venus, MA. Comm
Dr. Hj. Siti Karlinah, M.Si

RADEN FASHA NURLIDIA 210120160020

PROGRAM MAGISTER ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS PADJAJARAN

2016
A. DEFINISI KOMUNIKASI

Menurut Hovland, Janis dan Kelley (dalam Arni Muhamad, 2011; hlm. 2)
menyatakan bahwa communication is the process by which an individual transmits
stimuly (usally verbal) to modify the behavior of other individuals. Dengan kata-kata
lain ko munikasi adalah proses individu mengirim stimulus yang biasanya dalam
bentuk verbal untuk mengubah tingkah laku orang lain. Pada definisi ini mereka
menganggap bahwa komunikasi sebagai suatu proses, bukan sebagai suatu hal.

Menurut Louis Forsdale (dalam dalam Arni Muhamad, 2011; hlm. 2) seorang
ahli komunikasi dan pendidikan menyatakan bahwa communication is the process
by which a system is established, maintained, and altered by means of shared signals
that operate according to rules. Komunikasi adalah suatu proses memberikan signal
menurut aturan tertentu, sehingga dengan cara ini suatu sistem dapat didirikan,
dipelihara, dan dirubah. Pada definisi ini komunikasi juga dipandang sebagai suatu
proses. Kata signal aksudnya adalah signal yang berupa verbal dan nonverbal yang
mempunyai aturan tertentu. Dengan adanya aturan ini menjadikan orang yang
menerima signal yang telah mengetahui aturan akan dapat memahami maksud dari
signal yang diterimanya. Misalnya setiap bahasa mempunyai aturan tertentu baik
bahasa lisan, bahasa tulisan maupun bahasa isyarat. Bila orang yang mengirikan
signal menggunakan bahasa yang sama dengan orang yag menerima, maka si
penerima akan dapat memahami maksud dari signal tersebut, tetapi kalau tidak
mungkin dia tidak dapat memahami maksudnya.

Menurut Brent D. Ruben (dalam dalam Arni Muhamad, 2011; hlm. 3)


memberikan definisi komunikasi manusia yang lebih komprehensif sebagai berikut :
komunikasi manusia adalah suatu proses melalui mana individu dalam hubungannya,
dalam kelompok, dalam organisasi dan dalam masyarakat menciptakan, mengirimkan,
dan menggunakan informasi untuk mengkoordinasi lingkungannya dan orang lain.
Pada definisi inipun komunikasi juga dikatakan sebagai suatu proses yaitu aktivitas
yang mempunyai beberapa tahap yang terpisah satu sama lain tetapi berhubungan.
Misalnya kalau kita ingin berpidato di depan umum sebelum berpidato tersebut kita
telah melakukan serentetan sub-aktivitas seperti membuat perencanaan, menentukan
tema pidato, mengumpulkan bahan, melatih diri di rumah, baru kemudian tampil
berpidato di depan umum.
Menurut William J. Seller (dalam Arni Muhamad, 2011; hlm. 4)
mendefinisikan komunikasi yang bersifat lebih universal. Dia mengatakan
komunikasi adalah proses dengan nama simbol verbal dan nonverbal dikirimkan,
diterima dan diberi arti. Dari definisi ini, proses komunikasi sangat sederhana, yaitu
mengirim dan menerima pesan tetapi sesungguhnya komunikasi adalah suatu
fenomena yang kompleks yang sulit dipahami tanpa mengetahui prinsip dan
komponen yang penting dari komunikasi tersebut.

Berdasrkan prinsip umum dari definisi di atas dan berdasarkan bahwa


pengertian komunikasi tertuju pada pengertian komunikasi organisasi, maka secara
kesimpulan komunikasi adalah pertukaran pesan verbal maupun nonverbal antara si
pengirim dengan si penerima pesan untuk mengubah tingkah laku. Si pengirim pesan
dapat berupa seorang individu, kelompok, atau organisasi. Begitu halnya dengan si
penerima pesan dapat berupa seorang anggota organisasi, seorang kepala bagian,
pimpinan, kelompok orang dalam organisasi, atau organisasi secara keseluruhan.
Istilah proses maksudnya bahwa komunikasi itu berlangsung melalui tahap-tahap
tertentu secara terus-menerus, berubah-ubah, dan tidak ada henti-hentinya. Proses
komunikasi merupakan proses timbal balik karena antara si pengirim pesan dan si
penerima saling mempengaruhi satu sama lain. Perubahan tingkah laku maksudnya
dalam pengertian yang luas yaitu perubahan yang terjadi di dalam diri individu
mungkin dalam aspek kognitif, afektif, atau psikomotor.

Menurut Stuart (dalam Suryanto, 2015; hlm. 48) mendefenisikan komunikasi


sebagai benda (noun), communication, berarti : pertukaran simbol, pesan dan
informasi, proses pertukaran antar individu melalui sistem simbol yang sma, seni
untuk mengeksprsikan gagasasan dan ilmu pengetahuan tentang pengiriman
informasi.

Menurut Lexicographer (dalam Suryanto, 2015; hlm. 48), komunikasi


menunjuk pada upaya yang bertujuan berbagi untuk mencapai kebersamaan.

Menurut Bernand Berelson dan Gary A. Steiner (dalam Mondry, 2008),


Komunikasi merupakan transmisi informasi, gagasan, emosi, keterampilan, dan
sebagainya, dengan menggunakan simbol-simbol, katakata, gambar, figure, grafik,
dan sebagainya. Tindakan atau proses transmisi itulah yang disebut komunikasi
Menurut Lawel (dalam Tommy Suprapto, 2009; hlm. 5) mengemukakan
komunikasi adalah proses yang mengambarkan siapa mengatakan apa dengan cara
apa, kepada siapa dengan efek apa.

Menurut Theodorson dan Thedorson (dalam Tommy Suprapto, 2009; hlm. 6)


komunikasi adalah penyebaran informasi, ide-ide sebagai sikap atau emosi dari
seseorang kepada orang lain terutama melalui simbol-simbol.

Menurut Edwin Emery (dalam Tommy Suprapto, 2009; hlm. 6) komunikasi


adalah seni menyampaikan informasi, ide, dan sikap seseorang kepada orang lain

Menurut Delton E, Mc Furland (dalam Tommy Suprapto, 2009; hlm. 6)


mendefinisikan komunikasi adalah suatu proses interaksi yang mempunyai arti antara
sesama manusia.

Menurut William Albig (dalam Tommy Suprapto, 2009; hlm. 6)


mengungkapkan bahwa komunikasi adalah proses sosial, dalam arti pelemparan pesan
atau lambang yang mana mau tidak mau akan menumbuhkan pengaruh pada semua
proses dan berakibat pada bentuk perilaku manusia dan adat kebiasaan

Menurut Charles H. Cooley (dalam Tommy Suprapto, 2009; hlm. 6)


mendenfisikan komunikasi berarti suatu mekanisme suatu hubugan antarmanusia
dilakukan dengan mengartikan simbol secara lisan dan membacanya melalui ruang
dan menyimpan dalam waktu.

Dari keseluruhan definisi yang telah di paparkan diatas, maka pengertian


komunikasi secara umum yakni merupakan proses penyampaian pesan dari
komunikator kepada komunikan, melalui media tertentu atau tanpa media untuk
menghasilkan efek atau tujuan dengan mengharapkan feedback.

B. BENTUK-BENTUK KOMUNIKASI
Bentuk komunikasi menurut (Suryanto, 2015, hlm. 101) dapat dibedakan menjadi:
1. Komunikasi personal, terdiri atas:
a. Komunikasi intrapersonal;
Komunikasi intrapribadi atau komunikasi intrapersonal adalah proses
penggunaan bahasa atau pikiran yang terjadi dalam diri komunikator, antara
diri sendiri. Komunikasi intrapersonal merupakan keterlibatan internal
secara aktif dari individu dalam pemrosesan simbolis dari pesan-pesan yang
diproduksi melalui proses pemikiran internal indivu.
b. Komunikasi interpersonal;
Komunikasi interpersonal dipahami dengan mengamati komponen-
komponen utamanya. Komponen-komponen itu diidentifikasi dari dan
dalam proses penyampaian dan penerimaan pesan dari seseorang kepada
orang lain atau sekelompok kecil orang dengn berbagai dampak dan
peluang untuk memberikan umpan balik segera. DeVito (dalam Suryanto,
2015, hlm. 114) mengemukakan komponen-komponen itu dapat ditelusuri
dari bagan komunikasi antarmanusia secara universal.
c. Komunikasi trasendental;
Komunikasi trasendental secara luas dapat diartikan sebagai proses
komunikasi antara manusia dan sang penciptanya, yaitu Tuhan Yang Maha
Esa. Komunikasi jenis ini dapat berupa akticitas yang berkaitan dengan
hubungan manusia dan Sang Khalik, misalnya shalat, dan berbagai bentuk
permohonan doa yang dipanjatkan manusia kepada Tuhan
2. Komunikasi kelompok
Komunikasi kelompok sebagai interaksi secara tatap muka anatara tiga orang
atau lebih, dengan tujuan yang telah diketahui, seperti berbagi informasi,
menjaga diri, pemecahan masalah, yang anggotanya dapat mengingat
karakteristik pribadi anggota yang lain secara tepat.
3. Komunikasi massa
Komunikasi masa adalah proses komunikasi dengan menggunakan media
masa.

Menurut David Krech Komunikasi berdasarkan bentuknya, dibagi menjadi tiga yakni:

1. Komunikasi Antar Personal

Komunikasi ini lebih dikenal dengan Interpersonal: komunikasi yang terjadi


antar komunikator dengan komunikan secara langsung dengan cara berhadapan muka
atau tidak. Komunikasi seperti ini lebih efektif karena kedua belah pihak saling
melancarkan komunikasinya dan dengan feedback keduanya melaksanakan fungsi
masing-masing.

2. Komunikasi Kelompok
Komunikasi yang terjadi antara seseorang dan kelompok tertentu. Menurut
(David Krech, 1882, hlm. 456) dikemukakan bahwa komunikasi kelompok dapat
dipetakan menjadi 3 kelompok komunikasi yaitu;

a. Small groups (kelompok yang berjumlah sedikit); yaitu komunikasi yang


melibatkan sejumlah orang dalam interaksi satu dengan yang lain dalam
suatu pertemuan yang bersifat berhadapan. Ciri-ciri kelompok seperti ini
adalah kelompok komunikan dalam situasi berlangs ungnya komunikasi
mempunyai kesempatan untuk memberikan tanggapan, dalam hal ini
komunikator dapat berinteraksi atau melakukan komunikasi antar pribadi.
b. Medium groups (agak banyak); Komunikasi dalam kelompok sedang lebih
mudah sebab bisa diorganisir dengan baik dan terarah, misalnya
komunikasi antara satu bidang dengan bidang yang lain dalam organisasi
atau perusahaan.
c. Large groups (jumlah banyak); merupakan komunikasi yang melibatkan
interaksi antara kelompok dengan individu, individu dengan kelompok,
kelompok dengan kelompok. Komunikasinya lebih sulit dibandingkan
dengan dua kelompok di atas karena tanggapan yang diberikan komunikan
lebih bersifat emosional.

3. Komunikasi Massa

Komunikasi yang menggunakan media sebagai alat atau sarana bantu, biasanya
menggunakan media elektronik seperti Televisi, Radio, Surat kabar, Majalah dan lain-lain.
Karakteristik media massa antara lain:

a. Pesan-pesan yang disampaikan terbuka untuk umum.


b. Komunikasi bersifat heterogen, baik latar belakang pendidikan, asal daerah,
agama yang berbeda, kepentingan yang berbeda.
c. Media massa menimbulkan keserempakan kontak dengan sejumlah besar
anggota masyarakat dalam jarak yang jauh dari komunikator.
d. Hubungan komunkator-komunikan bersifat interpersonal dan non pribadi.

Dari uraian tentang pola dan bentuk komunikasi maka setidaknya dapat ditarik
kesimpulan bahwa unsur-unsur komunikasi harus mampu menjadi sebuah pemahaman yang
berarti ketika kita mencoba untuk berkomunikasi baik antar pribadi, interpersonal, kelompok
atau massa, sisi lain yang harus diperha tikan dalm menjalankan pola komunikasi harus
menggunakan prinsip-prinsip komunikasi sebagai kajian terhadap kondisi psikologi
komunikan yang kita hadapi.

Menurut (Sulistiyani dan Rosidah, 2009), bentuk komunikasi organisasi secara umum
dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu:

1. Komunikasi Formal

Bentuk komunikasi formal adalah bentuk hubungan komunikasi yang diciptakan


secara terencana, melalui jalur-jalur formal dalam organisasi, yang melekat pada saluran-
saluran yang ditetapkan sebagaimana telah ditunjukkan melalui struktur. Bentuk khas dari
komunikasi formal ini adalah berupa komunikasi dalam tugas.

2. Komunikasi Non Formal

Bentuk komunikasi non formal adalah komunikasi yang ada di luar struktur, biasanya melalui
saluran-saluran non formal yang munculnya bersifat insidental, menurut kebutuhan atau
hubungan interpersonal yang baik, atau atas dasar kesamaan kepentingan, hobi dan lain-lain.

Menurut (Rini Darmastuti, 2006, hlm. 3) menyatakan bahwa komunikasi yang terjadi
dalam kehidupan manusia terjadi dalam berbagai bentuk, yaitu:

a. Komunikasi Personal (Personal Communication) , Komunikasi Personal merupakan


komunikasi yang terjadi dalam diri individu maupun antar individu. Komunikasi
persona terdiri dari:
1. Komunikasi Intrapersonal merupakan komunikasi yang terjadi dalam diri
individu itu sendiri. Misalnya ketika dia sedang merenung, mengevaluasi
diri, dan sebagainya.
2. Komunikasi Antarpersonal merupakan komunikasi yang terjadi antara
individu yang satu dengan individu yang lainnya.

b. Komunikasi Kelompok (Group Communication)


1. Komunikasi kelompok kecil misalnya ceramah, diskusi panel, forum,
seminar, dll.
2. Komunikasi kelompok besar misalnya pidato lapangan, kampanye di
lapangan, dsb.
c. Komunikasi Massa (Mass Communication) Merupakan komunikasi yang ditujukan
kepada khalayak besar, dengan khalayak yang heterogen dan tersebar dalam lokasi
geografis yang tidak dapat ditentukan. Komunikasi massa ini biasanya menggunakan
media, baik media cetak maupun media elektronik. Bentuk-bentuk komunikasi massa
ini adalah pers, radio, televisi, film. d. Komunikasi Media (Media Communication)
Merupakan media komunikasi yang terjadi dengan menggunakan media seperti :
surat, telepon, poster, spanduk, dll.

Menurut (Mondry, 2008, hlm. 3) Komunikasi terbagi menjadi 2 Jenis, yaitu, komunikasi
verbal dan nonverbal. Mondry menjelaskannya sebagai berikut :

a. Komunikasi Verbal Komunikasi Verbal (verbal communication) merupakan bentuk


komunikasi yang disampaikan kepada pihak lain melalui lisan (oral) dan tulisan
(written), berbincang dengan orang, menelepon, berkirim surat, membacakan buku,
melakukan presentasi diskusi, atau menonton televisi merupakan contoh komunikasi
verbal.
b. Komunikasi Nonverbal Komunikasi nonverbal (nonverbal communication)
merupakan bentuk komunikasi yang menggunakan bahasa isyarat atau body language
sebagai sarana berkomunikasi dengan orang lain. Contoh perilaku nonverbal adalah
mengepalkan tinju, menggigit jari sendiri, membuang muka, tersenyum, menjabat
tangan atau menggelengkan kepala saat ingin menyampaikan sesuatu.

Berdasarkan bentuk-bentuk komunikasi yang telah di paparkan di atas maka, secara


secara umum bentuk-bentuk komunikasi ialah :
Komunikasi
Intrapersona
Komunikasi
Personal
Komunikasi
Antarpesona

kelompok
primer

Bentuk- kelompok
Bentuk sekunder
Komunikasi
Komunikasi kelompok
Kelompok deskriftif

Komunikasi kelompok
Masa preskriptif

Komunikasi kelompok
Media rujukan

REFERENSI

Darmastuti, Rini. (2006). Bahasa Indonesia Komunikasi. Salatiga : Gaya Media.

Krech, David. (1882). Individual in Society. Barkeley City : University of California

Mondry. (2008). Pemahaman Teori dan Praktik Jurnalistik. Bogor: Ghalia Indonesia

Muhammad, Arni. (2011). Komunikasi Organisasi. Jakarta : Bumi Aksara

Suryanto. (2015). Pengantar Ilmu Komunikasi. Bandung : CV Pustaka Setia

Suprapto, Tommy. (2009). Pengantar Teori dan Manajemen Komunikasi. Yogyakarta: Media
Pressindo

Sulistiyani, Ambar T dan Rosidah. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta:
Graha Ilmu

Anda mungkin juga menyukai