Anda di halaman 1dari 15

TUGAS KESELAMATAN TAMBANG

METODE PENAMBANGAN TERBUKA DAN METODE


PENAMBANGAN BAWAH TANAH

Disusun Oleh :

GUSTI SURYANATA PUTRA

NPM : 14.11.106.701501.1407

FAKULTAS VOKASI

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

UNIVERSITAS BALIKPAPAN

2017
TANAH PERTAMBANGAN TERBUKA DAN

PERTAMBANGAN BAWAH TANAH

Pengertian

Pertambangan Sesuai UU Minerba No.4 Tahun 2009 pasal 1.

Pertambangan adalah sebagian atau seluruh tahapan kegiatan dalam rangka

penelitian, pengelolaan dan pengusahaan mineral atau batubara yang meliputi

penyelidikan umum, eksplorasi, studi kelayakan, konstruksi, penambangan,

pengolahan dan pemurnian, pengangkutan dan penjualan, serta kegiatan

pascatambang.

Sistem pertabangan terbuka

Sistem pertambangn terbuka (Surface Mining) adalah metode

penambangan yang diterapkan terhadapn endapan bahan galian yang terletak

di dekat permukaan bumi.Dengan demikian segala aktifitas kerjanya

berhubungan langsung dengan udara bebas dan terik matahari yang letaknya

tepat permukaan tanah.


Tahapan kegiatan penambangan

Tahapan kegiatan penambangan batubara yang diterapkan untuk tambang

terbuka adalah sebagai berikut :

1. Persiapan
ini merupakan kegiatan tambahan dalam tahap penambangan.

Kegiatan, ini bertujuan mendukung kelancaran kegiatan


penambangan. Pada tahap ini akan, dibangun jalan tambang

(accesroad), stockpile, dll.

2. Pembersihan lahan (landclearing)


Kegiatan yang dilakukan untuk membersihkan daerah yang akan

ditambang mulai, dari semak belukar hingga pepohonan yang

berukuran besar. Alat yang biasa digunakan adalah buldozerripper

dan dengan menggunakan bantuan mesin potong, chainsaw untuk

menebang pohon dengan diameter lebih besar dari 30 cm.

3. Pengupasan Tanah Pucuk ( top soil)


Maksud pemindahan tanah pucuk adalah untuk menyelamatkan tanah

tersebut, agar tidak rusak sehingga masih mempunyai unsur tanah

yang masih asli, sehingga tanah pucuk ini dapat diguanakan dan

ditanami kembali untuk kegiatan reklamasi, tanah pucuk yang

dikupas tersebut akan dipindahkan ke tempat

penyimpanan, sementara atau langsung di pindahkan ke timbunan.

Hal tersebut bergantung pada perencanaan dari perusahaan.

4. Pengupasan Tanah Penutup (strippingoverburden)


Bila material tanah penutup merupakan material lunak (softrock)

maka tanah penutup tersebut akan dilakukan penggalian bebas.

Namun bila materialnya merupakan material kuat, maka terlebih

dahulu dilakukan pemboman lingkaran dengan peledakan (blasting)

kemudian dilakukan kegiatan penggalian. Peledakan yang

akan dilakukan perlu dirancang sedemikian rupa hingga sesuai

dengan produksi yang diinginkan.


5. Penimbunan Tanah Penutup (overburdenremoval)
Tanah penutup dapat ditimbun dengan dua cara yaitu backfilling dan

penimbunan langsung. Tanah penutup yang akan dijadikan material

backfilling biasanya akan ditimbun ke penimbunan sementara pada

saat taambang baru dibuka.

6. Penambangan Batubara (coalgetting)


Untuk melakukan penambangan batubara (coalgetting) itu sendiri,

terlebih dahulu dilakukan kegiatan coalcleaning. Maksud dari

kegiatan coalcleaning ini adalah untuk membersihkan pengotor yang

berasal dari permukaan batubara ( face batubara) yang berupa

material sisa tanah penutup yang masih tertinggal sedikit, serta

pengotor lain yang berupa agen pengendapan (air permukaan, air

hujan, longsoran). Selanjutnya dilakukan kegiatan coalgetting hingga

pemuatan ke alat angkutnya. Untuk lapisan batubara yang keras,

maka terlebih dahulu dilakukan penggaruan.

7. Pengangkutan Batubara ke (coalhauling)


Setelah dilakukan kegiatan coalgetting, kegiatan lanjutan adalah

pengangkutan batubara (coalhauling) dari lokasi tambang (pit)

menuju stockpile atau langsung ke unit pengolahan.

8. Pengupasan parting (partingremoval)


Partingbatubara yang memisahkan dua lapisan atau lebih

batubarapeerlu dipindahkan agar tidak mengganggu dalam

penambangan batubara.

9. Backfilling (dari tempat penyimpanan sementara)


Tanah penutup maupun tanah pucuk y ang sebelumnya disimpan di

tempat penyimpanan sementara akan diangkut kembali ke daerah

yang telah tertambang (minedout). Kegiatn ini dimaksudkan agar pit

bekas tambang tidak meninggalkan lubang yang besar dan digunakan

untuk rehabilitasi lahan pasca tambang.

10. Perataan dan Rehabilitasi Tanah ( spreading)


Terdiri dari pekerjaan penimbunan, perataan, pembentukan, dan

penebaran tanah pucuk diatasdisposaloverburden yang telah di

backfilling, agar daerah bekas tambang dapat ditanami kembali untuk

pemulihan lingkungan hidup (reclamation).

11. Penghijauan (reclamation)


Merupakan proses untuk penanaman kembali lahan bekas tambang,

dengan tanaman yang sesuai atau hampir sama seperti pada saat

tambang belum dibuka.

12. Kontrol (monitoring)


Kegiatan ini ditujukan untuk pemantauan terhadap aplikasi rencana

awal penambangan. kontrol akan dilakukan terhadap lereng tambang,

timbunan, ataupun lingkungan, baik terhadap pit yang sedang aktif

maupun pit yang telah ditambang

Metode Penambangan
Metode penambangan terbuka ada 4 (empat) macam metode, yaitu :
a. Open Pit
Penambangan dengan cara open pit adalah penambangan terbuka

yang dilakukan untuk menggali endapan-endapan bijih metal seperti

endapan bijih nikel, endapan bijih besi, endapan bijih tembaga, dan

sebagainya.
Penambangan dengan cara open pit biasanya dilakukan untuk

endapan bijih atau mineral yang terdapat pada daerah datar atau

daerah lembah. Tanah akan digali ke bagian bawah sehingga akan

membentuk cekungan atau pit.


Cara pengangkutan pada open pit tergantung dari kedalaman

endapan dan topografinya. Pada dasarnya cara pengangkutannya ada

2 (dua) macam, yaitu :


a. Cara konvensional atau cara langsung, yaitu hasil galian

atau peledakan diangkut oleh truck / belt conveyor / mine

car / skip dump type rail cars, dan sebagainya, langsung

dari tempat penggalian ke tempat dumping dengan

menelusuri tebing-tebing sepanjang bukit.


b. Cara inkonvensional atau cara tak langsung adalah cara

pengangkutan hasil galian / peledakan ke tempat dumping

dengan menggunakan cara kombinasi alat-alat angkut.

Misalnya dari permuka/medan kerja (front) ke tempat

crusher digunakan truk, dan selanjutnya melalui ore pass ke

loading point; dari sini diangkut ke ore bin dengan

memakai belt conveyor, dan akhirnya diangkut ke luar

tambang dengan cage.


b. Open Cast/Open Mine/ Open Cut
Penambangan dengan cara ini hampir sama dengan cara

penambangan open pit. Namun, teknik penambangan ini dilakukan

untk daerah lereng bukit.Medan kerja yang digali dari arah bawah

ke atas atau sebaliknya (side hill type).Bentuk tambang dapat pula


melingkari bukit atau undakan, hal tersebut tergantung dari letak

endapan penambangan yang diinginkan.


Cara pengangkutan endapan bijih atau mineral pada metode ini

sama dengan pengangkutan yang dilakukan pada metode open pit.


c. Quarry
Metode penambangan dengan cara Quarry adalah

penambangan terbuka yang dilakukan untuk menggali endapan-

endapan bahan galian industri atau mineral industri, seperti batu

marmer, batu granit, batu andesit, batu gamping, dll.


Bentuk tambang berdasarkan letak endapan bahan galian industri

itu senderi ada 2 (dua) macam, yaitu :


1) Side Hill Tye
Side hill type merupakan bentuk penambangan untuk

batuan atau bahan galian indutri yang terletak dilereng-

lereng bukit. Medan kerja dibuat mengikuti arah lereng-

lereng bukit itu dengan 2 (dua) kemungkinan, yaitu :


1. Bila seluruh lereng bukit itu akan digali dari atas ke

bawah, maka medan kerja dapat dibuat melingkar bukit

dengan jalan masuk (access road) berbentuk spiral.


2. Bila hanya sebagian lereng bukit saja yang akan di

tambang atau bentuk bukit itu memanjang, maka medan

kerja dibuat memanjang pula dengan jalan masuk dari

salah satu sisisnya atau dari depan yang disebut straight

ramp.

Keuntungan penambangan dengan cara ini adalah :


1. Dapat diusahakan adanya cara penirisan alamiah

dengan membuat medan kerja sedikit miring ke arah

luar dan di tepi jalan masuk dibuatkan saluran air.


2. Alat-angkut bermuatan bergerak ke arah bawah yang

berarti mendapat bantuan gaya gravitasi. Dengan

demikian waktu pengangkutannya (cycle time) menjadi

lebih singkat

Sementara kerugian yang didapat jika menggunakan proses

penambangan ini adalah :


1. Meterial penutup harus dikupas dan dibuang sekaligus

sebelum penambangan dilakukan, berarti diperlukan

modal yang besar untuk mengongkosi pengupasan

material penutup.
2. Karena jalan masuknya miring, kalau pengemudi-

pengemudi alat-alat angkut kurang hati-hati karena

ingin dapat premi produksi, maka hal ini akan dapat

menyebabkan kecelakaan, terutama pada jalan masuk

yang berbentuk spiral.

2) Pit Type/ Subsurface Type


Merupakan bentuk penambangan untuk batuan atau bahan

galian industri yang terletak pada suatu daerah yang

mendatar. Dengan demikian medan kerja harus digali ke

arah bawah sehingga akan membentuk kerja atau

cekungan (pit). Bentuk medan kerja atau cekungan tersebut

ada 2 (dua) kemungkinan, yaitu :


1. Kalau bentuk endapan kurang lebih bulat atau lonjong

(oval), maka medan kerja dan jalan masuk dibuat

berbentuk spiral.
2. Bila bentuk endapan kurang lebih empat persegi

panjang atau bujur sangkar, maka medan kerjapun di

buat seperti bentuk-bentuk tersebut di atas dengan jalan

masuk dari sisi yang disebut straight ramp atau

berbentuk switch back.

Bentuk-bentuk kuari (quarry) yang diuraikan diatas adalah

bentuk-bentuk dasar dari kuari yang tentu saja masih

banyak lagi variasi-variasinya yang pada umumnya

diusahakan agar menyesuaikan bentuk-bentuk dasar

tersebut dengan keadaan dan bentuk endapan serta

topografi daerahnya.

d. Strip Mine
Penambangan dengan sistem Strip Mine merupakan

penambangan terbuka yang dialakukan untuk endapan-endapan

yang letaknya mendatar atau sedikit miring. Dalam metode ini

yang harus diperhitungkan adalah cara nisbah penguapan

(stripping ratio) dari endapan yang akan ditambang, yaitu

perbandingan banyaknya volume tanah penutup (m3 atau BCM)

yang harus dikupas untuk mendapatkan 1 ton endapan. Cara ini


sering diterapkan pada penambangan batubara, atau endapan

garam-garam.

e. Alluvial Mine
Tambang terbuka yang diterapkan untuk menambang endapan-

endapan Alluvial, misalkanya tambang bijih timah, pasir besi,

emas dll. Berdasarkan cara penggaliannya, maka alluvial mine

dpat dibedakan menjadi 3 (tiga) macam, yaitu:


1 Tambang Semprot (Hydraulicking).
2 Penambangan dengan kapal keruk (dredging/MGM).
3 Manual Mining Method.

Keuntungan Tambang terbuka

1. Ongkos penambangan / ton bijih lebih murah karena tidak

memerlukan penyanggan dan ventilasi


2. Kondisi kerja lebih baik karena berhubungan dengan udara luar
3. Penggunaan alat mekanis lebih leluasa sehingga produksi lebih

besar
4. Pemakaian bahan peledak lebih efisien,eluasa dan hasilnhyalebih

baik
5. Perolehan tambang (mining recovery) lebih besar karena batas

endapan dapat dilihat dengan jelas


6. Relatif lebih aman (dari bahaya longsor), sedangkan pada

tambang bawah tanah selain disebabkan longsor,juga disebabkan

oleh gas-gas beracun,kebakaran,dll


Kerugian Tambang Terbuka
1. Para pekerja Langsung dipengaruhi oleh keadaan cuaca,sehingga

efisien kerja menurun begitu juga dengan hasilnya


2. Keadaan penggalian terbatas karena semakin dalam semakin

banyak tanah penutupyang harus digali


3. Timbul masalah dalam mencari tempat pembuangan tanah

penutup yang jumlahnya cukup banyak


4. Alat alat mekanis letaknya terbar
5. Pencemaran lingkungan hidup relatif lebih besar

Sistem Pertambangan Bawah Tanah


Sistem pertambangan bawah tanah adalah suatu system penambangan mineral

atau batubara dimana seluruh aktifitas penambangan tidak berhubungan

langsung dengan udara terbuka.

Metode Tambang

a. Open Stope
Open Stope adalah penambangan tanpa membuat penyangga-

penyangga. Syarat bahan galian yang dapat ditambang dengan metoda ini

adalah atapnya cukup kuat menahan beban tanpa disangga atau dengan

atau bisa disebut juga kompeten. Open Stope mempunyai ciri-ciri :


1. Sedikit memakai penyangga, atau hampir tidak tidak ada.
2. Umumnya merupakan cara penambangan sederhana, atau tradisional.
3. Bisa menggunakan buruh-buruh yang tidak terlatih.
4. Cocok untuk endapan bijih dengan ciri-ciri:
1. Endapan bijih dan batuan induk relatif keras, sehingga tidak

mudah runtuh.
2. Endapan bijih memiliki kemiringan lapisan (dip) lebih dari 70.
3. Ukuran bijih tidak terlalu besar.
4. Tebal endapan bijih kurang dari 5 m.
5. Antara batuan induk dan bijih mudah dibedakan atau terlihat

jelas.

Sedangkan metode Open Stope Methode sendiri dibedakan

menjadi:
a. Gophering Coyoting
b. Glory Hole Methode
c. Shrinkage Stoping
d. Sublevel Stoping

b. Supported Stope Methode


Supported Stope Methode adalah metode penambangan bawah tanah

yangmenggunakan penyangga dalam proses penambangannya. Secara

umum ciri-ciriSupported Stope Methode antara lain:


1. Cocok untuk endapan bijih serta batuan induk yang lunak.
2. Cara penambangannya secara sistematis

Supported Stope Methode dibedakan menjadi:

a. Shink and fill stoping


b. Cut and Fill Stoping
c. Square Set Stoping
d. Stull Stoping

c. Long Wall
Long Wall adalah suatu sistem penambangan bawah tanah untuk

endapan batubara dengan membuat lorong-lorong panjang, secara

mekanis dan bagian dari front penambangan yang sudah selesai

ditambang dibiarkan runtuh dengan sendirinya ( caving ).

Potensi bahaya di tambang bawah tanah

a. Ruang kerja yang terbatas


Bekerja di bawah tanah tentunya jauh berbeda dibanding bekerja normal

diatas permukaan. Dimensi bukaan tunneling mesti dihitung cermat agar

efisien dari sudut biaya, dan aman dilihat dari pertimbangan teknis.

Tunneling yang terlalu besar akan akan membutuhkan biaya tinggi

disertai dengan kerumitan-kerumitan teknis.

Pekerja tambang dituntut untuk bekerja dalam lingkungan yang terbatas.

Terbatasnya ruang sudah jelas akan mempertinggi resiko yang dapat

mengancam keselamatan. Bahaya tertabrak kendaraan bergerak (LHD,

Wheel Loader, Mine Truck, Jumbro Drill dan lain sebagainya) dapat saja

terjadi akibat keterbatasan ruang gerak.

b. Cahaya yang terbatas

Bekerja di bawah tanah berarti bekerja tanpa penyinaran yang alami dan

di bawah keterbatasan cahaya. Cahaya bantuan hanya didapat dari

penerangan dengan lampu atau melalui Mine Spot Lamp (MSL). Tetapi

jika cahaya bantuan ini dibandingkan dengan panjang tunneling yang

dapat mencapai beberapa kilometer maka penerangan tidak mungkin

dipasang di seluruh tempat. Bekerja dengan cahaya terbatas atau diterangi

oleh MSL tentunya sangat riskan. Oleh karena itu para pekerja tambang

bawah tanah tidak diperbolehkan untuk bekerja sendirian. Setidaknya

ditemani oleh satu orang untuk mengantisipasi jika salah satu MSL

tersebut mati.
c. Kondisi batuan yang rawan

Batuan rapuh adalah musuh terbesar miners. Telah dilakukan beragam

metode terapan untuk memperkuat batuan tetapi pekerja tambang tetap

harus waspada akan bahaya ini. Runtuhan batuan, sekecil apapun akan

beresiko. Runtuhan batuan kecil mungkin saja merupakan awal dari

aktivitas yang memancing ambrukan lebih besar lagi. Untuk

meminimalkan resiko keselamatan kerja, selain penyanggaan yang harus

teliti dan akurat, berbaga macam prosedur kerja juga diperlukan untuk

melengkapi keamanan aktivitas.

d. Gas berbahaya
Berbagai macam jenis zat berbahaya, tumpah ruah dan banyak terdapat

didalam tambang bawah tanah. Metan adalah gas berbahaya yang ditemui

ditambang batubara bawah tanah. Sedangkan untuk tambang bijih bawah

tanah, as yang paling berbahaya adalah carbonmonodioxide (CO). para

pekerja tambang bawah tanah rawan terpapar denagan gas beracun.

Akibat sirkulasi udara terowongan yang terbatas, gas-gas beracun tidak

bisa langsung terlepas ke atmosfer. Beberapa gas beracun ini antara lain

CO, CO2, H2S, NOx, dan SO2. Gas ini dapat terjadi akibat proses

peledakan, emisi kendaraan dan alat berat maupun gas yag terlepas alami

oleh kondisi batuan.

Pada banyak kondisi, sulit membuat kadar masing-masing gas itu menjadi

benar-benar nol. Oleh karena itu ditetapkanlah ambang batas. Tidak ada
satupun pun gas yang boleh melebihi ambang batas ini. Jika terdapat

dalam kadar tinggi, gas-gas ini dapat menyebabkan kematian.

e. Debu dan particular


f. Heat and cold stress
g. Bahan kimia
h. Personal hygiene
i. Kebisingan
j. Manual handling
k. kelembaban

Anda mungkin juga menyukai