FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ALKAIRAAT
PALU
LAPSUS
01 APRIL 2017
LAPORAN KASUS
Disusun Oleh:
A.Yanuar Fauzi
(11 777 030)
2017
LAPORAN KASUS
Nama : Tn. N
Umur : 36 Tahun
Alamat : Ds Tolai
Pekerjaan : wiraswasta
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
LAPORAN PSIKIATRIK
I. RIWAYAT PENYAKIT
A. Keluhan utama
Mengamuk
B. Riwayat Gangguan Sekarang
Pasien laki-laki umur 36 tahun datang di RSJ Madani diantar keluarga
karena Mengamuk. Mengamuk terjadi karena minum obat tidak teratur
dan ditemukan berkelahi dengan tetangga akibat kesalahpahaman
dengan warga. Pasien juga sering tidak sadar nonton tv hingga 2x24
jam , membanting pintu, dan pasien juga mengaku bahwa dipaksa oleh
oleh om dan sepupu datang kerumah sakit. Pasien merasa gelisah dan
mengamuk karena pasien merasa minum obat psikiatri dilarang karena
mengandung obat terlarang.
Pasien merasa om dan sepupu yang memasukkan pasien di rs ingin
mengambil harta dan tanah kelurga. Semenjak itu pasien mulai tampak
murung.
Menurut keluarga Pasien mengaku bahwa pasien mulai tampak stress
saat mengalami permasalahan hubungan percintaan dan mulai sering
mengamuk.
Menurut keluarga Pasien mengaku bahwa pasien pernah mendengar
bisikkan. Dan mudah emosi disertai susah tidur.
Hendaya Disfungsi
- Hendaya Sosial (+)
- Hendaya Pekerjaan (+)
- Hendaya Penggunaan Waktu Senggang (+)
Faktor Stresor Psikososial
Pasien mulai tampak murung saat mengalami permasalahan
hubungan percintaan dan mulai sering mengamuk
Hubungan gangguan fisik dan psikis dengan riwayat
penyakit sebelumnya
- Terdapat penyakit fisik seperti ISPA
- Pasien merupakan pasien kontrol poli jiwa karena
Skizofrenia.
C. Riwayat Gangguan Sebelumnya
Tidak ada riwayat kejang, infeksi berat, trauma, penggunaan NAPZA,
dan riwayat penggunaan alkohol.
Merokok (+) sejak SD
D. Riwayat Kehidupan Pribadi
- Riwayat prenatal dan perinatal
Pasien lahir normal, cukup bulan, di Rumah Sakit dan
dibantu oleh bidan.
B. Keadaan afektif
- Mood : hipertemia
- Afek : Appropriate
- Keserasian : serasi (appropriate)
- Empati : tidak dapat dirabarasakan
C. Fungsi Intelektual (Kognitif)
- Daya konsentrasi : Baik
- Orientasi : Baik
- Daya ingat
- Jangka Pendek : Baik
- Jangka sedang : Baik
- Jangka Panjang : Baik
- Pikiran abstrak : Baik
- Kemampuan menolong diri sendiri : Baik
D. Gangguan persepsi
- Halusinasi : Ada
- Ilusi : Tidak ada
- Depersonalisasi : Tidak ada
- Derealisasi : Tidak ada
E. Proses berpikir
- Arus pikiran :
a. Produktivitas : ide berlebihan
b. Kontinuitas : relevan
c. Hendaya berbahasa : Tidak ada
- Isi Pikiran
a. Preokupasi : Tidak ada
b. Gangguan isi pikiran : Tidak ada
F. Pengendalian impuls
Baik
G. Daya nilai
- Norma sosial : Baik
- Uji daya nilai : Baik
- Penilaian Realitas : Baik
H. Tilikan (insight)
Derajat 1 : tidak merasa sakit dan dipaksa datang ke rs oleh
keluarga
I. Taraf dapat dipercaya
dapat dipercaya
III. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK LEBIH LANJUT
Pemeriksaan fisik :
Status internus: T : 130/80 mmHg, N:80x/menit, S: 37 C,
P: 20 x/menit. Pemeriksaan Thorax dan Abdomen dalam
batas normal. Tidak didapatkan kelainan.
Status Neurologis : GCS : E4M6V5, pupil bundar isokor,
reflex cahaya (+)/(+), kongjungtiva tidak pucat, sclera tidak
ikterus, fungsi motorik dan sensorik ke empat ekstremitas
dalam batas normal.
V. EVALUASI MULTIAKSIAL
Aksis I :
Berdasarkan autoanamnesa didapatkan adanya gejala klinis yang
bermakna berupa mengamuk , gelisah dan tidak bisa tidur . Keadaaan ini
menimbulkan disstress bagi pasien dan keluarganya, dan menimbulkan
disabilitas dalam sosial dan pekerjaan, sehingga dapat disimpulkan
bahwa pasien mengalami Gangguan Jiwa.
Berdasarkan autoanamnesa didapatkan hendaya berat terdapat
halusinasi audiotorik. sehingga dapat disimpulkan bahwa pasien
mengalami Gangguan Jiwa Psikotik.
Dari autoanamnesis didapatkan bahwa pasien memiliki halusinasi
auditorik dan gelisahl sehingga memenuhi criteria 2 gejala untuk
menegakkan diagnosis Skizofrenia. Sehingga pasien didiagnosis
F29.9 Skizofrenia YTT
Aksis II
Tidak ada gangguan kepribadian
Aksis III
Tidak ada gangguan organik
Aksis IV
Masalah Primary Support Group (keluarga)
Aksis V
GAF scale 60-51 Gejala sedang disabilitas berat
VIII. PROGNOSIS
Dubia ad Malam
a. Faktor yang mempengaruhi :
- Tidak ada kelainan organobiologik
- Ada support keluarga
b. Faktor yang mempersulit :
- Usia muda
- Ketidakpatuhan pengobatan
- Stresor dari keluarga inti
IX. RENCANA TERAPI
Farmakoterapi :
Antipsikosis : risperidone 2mg
Psikoterapi suportif
Ventilasi : Memberikan kesempatan kepada pasien untuk
mengungkapkan isi hati dan keinginannya sehingga pasien merasa
lega
Persuasi: Membujuk pasien agar memastikan diri untuk selalu
Control dan minum obat dengan rutin.
Sugesti: Membangkitkan kepercayaan diri pasien bahwa dia dapat
sembuh (penyakit terkontrol).
Desensitisasi: Pasien dilatih bekerja dan terbiasa berada di dalam
lingkungan kerja untuk meningkatkan kepercayaan diri.
Sosioterapi
Memberikan penjelasan kepada keluarga dan orang-orang sekitarnya
sehingga tercipta dukungan sosial dengan lingkungan yang kondusif untuk
membantu proses penyembuhan pasien serta melakukan kunjungan
berkala.
X. FOLLOW UP
Memantau keadaan umum pasien dan perkembangan penyakit serta
menilai efektifitas pengobatan yang diberikan apakah mengurangi gejala-
gejala atau keluhan pasien sebelum mendapat pengobatan dan kemungkinan
munculnya efek samping obat yang diberikan.
Diagnosis
Pedoman diagnostik dari skizofrenia adalah harus adanya satu gejala berikut ini
yang amat jelas (dan dua gejala atau lebih bila gejala-gejala itu kurang tajam atau
kurang jelas):
a.Thought echo
dimana isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau bergema dalam kepalanya
dan isi pikiran ulangan, walaupun isinya sama, namun kualitasnya berbeda; atau
thought incertion or withdrawl dimana isi pikiran yang asing dari luar masuk ke
dalam pikirannya atau isi pikirannya diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya;
dan thought broadcasting dimana isi pikirannya tersiar keluar sehingga orang
b.Delusion of control
dimana waham tentang dirinya dikendalikan oleh suatu kekuatan tertentu dari
luar; delusion of influence dimana waham tentang dirinya dipengaruhi oleh suatu
kekuatan tertentu dari luar atau delusion of passivity dimana waham tentang
atau jenis suara halusinasi lain yang berasal dari salah satu bagian tubuh.
d.Waham
dan sesuatu yang mustahil, misalnya perihal keyakinan agama atau politik tertentu
atau kemampuan di atas manusia biasa.Selain ciri di atas, ada ciri lain sebagai
pedoman diagnosis skizofrenia, yaitu paling sedikit ada dua gejala di bawah ini
a.Halusinasi yang menetap dari panca indra apa saja, apabila disertai baik oleh
waham yang mengambang maupun yang setengah berbentuk tanpa kandungan
afektif yang jelas,atau disertai oleh ide-ide berlebihan yang menetap atau apabila
b.Arus pikiran yang terputus atau yang mengalami sisipan yang berakibat
Farmakoterapi
2. Menstabilkan medikasi.
Antipsikotik
3. Clozapine ( clozaril )
Pemilihan Obat
1.
2. Risperidone
3. Clozapine
Prinsip-Prinsip Terapetik
1. Klinis harus secara cermat menentukan gejala sasaran yang akan diobati
2. Suatu antipsikotik yang telah bekerja dengan baik di masa lalu pada
pasien harus digunakan lagi.
4. Penggunaan pada lebih dari satu medikasi antipsikotik pada satu waktu
adalah jarang diindikasikan.
Pemeriksaan Awal
Kegagalan Pengobatan
Obat Lain
Lithium
Antikonvulsan
Benzodiazepin
Terapi Psikososial
Terapi Perilaku
Tehnik perilaku menggunakan hadiah ekonomi dan latihan keterampilan
social untuk meningkatkan kemampuan social, kemampuan memenuhi
diri sendiri, latihan praktis, dan komunikasi interpersonal.
Perilaku adaptif adalah didorong dengan pujian atau hadiah yang dapat
ditebus untuk hal-hal yang diharapkan. Dengan demikian frekuensi
perilaku mal adaptif atau menyimpang dapat diturunkan.
Pusat dari terapi harus pada situasi segera dan harus termasuk
mengidentifikasik dan menghindari situasi yang kemungkinan
menimbulkan kesulitan. Jika masalah memang timbul pada pasien di
dalam keluarga, pusat terapi harus pada pemecahan masalah secara
cepat.
hal:215-35
4. Maslim. R: Panduan Praktis Penggunaan Klinis Obat Psikotropik, edisi 3,