Anda di halaman 1dari 10

ANALISA DATA

A. Analisis Univariat

Yaitu untuk menganalisis variabel-variabel yang ada secara deskriptif dengan

menghitung distribusi frekuensi dan proporsinya (Notoatmodjo, 2007).

Analisa ini dilakukan terhadap tiap variable dari hasil penelitian yang

menghasilkan distribusi dan frekuensi dari setiap variabel, yaitu :

Menggunakan rumus (Budiarto, 2002).

X= f x 100 %
n

Keterangan:
X=Hasil prosentase
f=Frekuensi hasil pencapaian
n=Total seluruh observasi
B. Analisis Bivariat
a. Uji Chi Square

Analisis ini untuk menilai apakah ada hubungan antara masing-masing

variable independen dengan variable dependen. Sehingga dapat diperoleh

jawaban dari tujuan penelitian. Jenis data adalah data Nominal-nominal,

nominal-ordinal. Distribusi data tidak harus distribusi data normal.

Uji statistik chi square dengan rumus :

(fo fh) 2
X
2

fh
Keterangan

X2 = chi kuadrat

fo = frekuensi yang diobservasi


fh = frekuensi yang diharapkan

Uji Chi Square dengan table kontingensi 3x2 dk 2 dengan nilai X2 tabel

dengan taraf signifikan 5 % yaitu 5,991. Dasar pengambilan keputusan

adalah sebagai berikut :

1) Ho ditolak Ha diterima Jika X2 hitung > X2 tabel


2) Ho ditolak dan Ha diterima jika probabilitas < 0,05 untuk taraf

signifikan 5%.

Syarat-syarat menggunakan metode chi kuadrat dengan tabel kontingensi

lebih dari 2x2 adalah :

1) Distribusi data tidak harus normal.

2) Tidak ada satu sel pun boleh memiliki frekwensi yang diharapkan (fh)

kurang dari 1.

3) Frekwensi diharapkan kurang dari 5 maksimal 20% dari total sel.

Jika hal itu terjadi maka dilakukan penggabungan sel tanpa

menggurangi makna dari penggabungan tersebut. Sebelum melakukan

penggabungan sel dicari dulu distribusi data apakah data tersebut

berdistribusi normal atau tidak. Bila data berdistribusi normal maka

penggabungan menggunakan nilai mean dan bila data tidak normal

penggabungan menggunakan nilai median. Uji normalitas data

menggunakan shapirowilks bila N < 50, bila N > 50 uji normalitas

menggunakan kolmogorov-smirnov. Dasar pengambilan keputusan

adalah bila nilai signifikan < 0,05 maka data berdistribusi tidak

normal, bila nilai signifikan > 0,05 maka data berdistribusi normal.
Kemudian dilakukan penghitungan dengan menngunakan rumus

Correction Continuity.

Mencari chi kuadrat correction continuity dengan rumus :

n (A.D B.C n/2)2


X2 = (A+B) (C+D) (A+C) (B+D)

n = jumlah responden

Uji Chi Square dengan table kontingensi 2x2 atau Correction

Continuity dk 1 dengan nilai X2 tabel dengan taraf signifikan 5 % yaitu

3,841.

Mencari nilai X2 tabel dengan rumus:

dk=(k-1)(b-1)

keterangan:

k: banyaknya kolom

b: banyaknya baris

Dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut :

1) Ho ditolak dan Ha diterima Jika X2 hitung > X2 tabel


2) Ho ditolak dan Ha diterima jika probabilitas < 0,05 untuk taraf

signifikan 5%.

Syarat-syarat menggunakan metode chi kuadrat dengan tabel

kontingensi 2x2 adalah :

1) Bila N > 40, gunakan uji X Correction Continuity.

2) Bila N antara 20-40

(1) Bila tidak ada sel dengan nilai harapan < 5, maka gunakan Correction

Continuity.
(2) Bila terdapat sel dengan nilai harapan < 5, maka gunakan uji Fisher

Exact.

3) Bila N < 20, maka gunakan uji Fisher Exact.

Untuk mengetahui keeratan hubungan antara variabel bebas dengan

variabel terikat, maka digunakan Coefisien Contingen ( CC ). Kriteria

keeratan hubungan dengan menggunakan koefisien kontingen ( Sugiyono,

2002 ) sebagai berikut :

1) 0,00 0, 19 = hubungan sangat lemah


2) 0, 20 0, 39 = hubungan lemah
3) 0, 40 0, 59 = hubungan cukup kuat
4) 0, 60 0, 79 = hubungan kuat
5) 0, 80 1, 00 = hubungan sangat kuat

Out Put pada SPSS.

1) Analisa Univariat.
Klik Analyze descriptive statistic freguenscies - masukkan semua

kategori ke kolom variable klik ok.


2) Analisa Bivariat.
Klik Analyze descriptive statistic crosstab masukkan kategori variabel

bebas dalam kolom Row dan kategori variabel terikat pada kolom colum

statistic pilih chi square, correlations, contingency coefficient continue

klik cell pilih observed, expected, column, continue ok.

Crosstabs
[DataSet1] D:\D4 Jadi\M Endarti\SKRIPSI SRI ENDARTI JADI\Hasil\UJI
HSL PAKAI MEDIAN\Hasil.sav
Case Processing Summary

Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Kategori Tingkat
32 100,0% 0 ,0% 32 100,0%
Penget * Praktik

Kategori Tingkat Penget * Praktik Crosstabulation

Praktik
Sesuai Tidak sesuai Total
Kategori Tingkat Baik Count 12 4 16
Penget Expected Count 7,5 8,5 16,0
% within Praktik 80,0% 23,5% 50,0%
Kurang Count 3 13 16
Expected Count 7,5 8,5 16,0
% within Praktik 20,0% 76,5% 50,0%
Total Count 15 17 32
Expected Count 15,0 17,0 32,0
% within Praktik 100,0% 100,0% 100,0%

probabiltas
Nilai harapan sel. X hitung
Chi-Square Tests

Asymp. Sig. Exact Sig. Exact Sig.


Value df (2-sided) (2-sided) (1-sided)
Pearson Chi-Square 10,165b 1 ,001
Continuity Correctiona 8,031 1 ,005
Likelihood Ratio 10,799 1 ,001
Fisher's Exact Test ,004 ,002
Linear-by-Linear
9,847 1 ,002
Association
N of Valid Cases 32
a. Computed only for a 2x2 table
b. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is
7,50.

Keeratan hubungan
Symmetric Measures

Asymp.
a b
Value Std. Error Approx. T Approx. Sig.
Nominal by Nominal Contingency Coefficient ,491 ,001
Interval by Interval Pearson's R ,564 ,146 3,737 ,001c
Ordinal by Ordinal Spearman Correlation ,564 ,146 3,737 ,001c
N of Valid Cases 32
a. Not assuming the null hypothesis.
b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.
c. Based on normal approximation.

3) Uji Normalitas data.


Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi data
berdistribusi normal atau tidak. Uji ini biasanya digunakan untuk mengukur
data berskala ordinal, interval, ataupun rasio. Jika analisis menggunakan
metode parametrik, maka persyaratan normalitas harus terpenuhi yaitu data
berasal dari distribusi yang normal. Jika data tidak berdistribusi normal,
atau jumlah sampel sedikit dan jenis data adalah nominal atau ordinal maka
metode yang digunakan adalah statistik non parametrik. Dalam
pembahasan ini akan digunakan uji One Sample Kolmogorov-Smirnov
dengan menggunakan taraf signifikansi 0,05. Data dinyatakan berdistribusi
normal jika signifikansi lebih besar dari 5% atau 0,05. uji One Sample
Kolmogorov-Smirnov digunakan untuk sample lebih dri 50. Sedangkan
untuk sample kurang dari 50 maka menggunakna shapiro wilk.
Klik Analyze descriptive statistic explore masukkan total dari variabel

yang akan di cari normalitas datanya ke kolom dependent list pilih plot

normality plots with test continue ok.

Explore

Case Processing Summary

Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Kategori Tingkat Penget 32 100,0% 0 ,0% 32 100,0%
Tests of Normality
a
Kolmogorov-Smirnov Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Kategori Tingkat Penget ,338 32 ,000 ,638 32 ,000
a. Lilliefors Significance Correction

4) Mencari statistik
Klik Analyze descriptive statistic freguenscies statistic pilih mean,

median, SD, dll sesuai kebutuhan continue - ok.


b. Uji 2 sample berhubungan.

Penelitian ini adalah penelitian pre ekaperimen. Suatu rancangan

penelitian yang dipergunakan mencari hubungan sebab akibat dengan

adanya keterlibatan penelitian dalam melakukan manipulasi atau intervensi

terhadap variable bebas (Nursalam 2003). Ciri khusus dari penelitian

eksperimen adalah percobaan atau trial, percobaan ini berupa perlakuan

atau intervensi terhadap variabel. Dari perlakuan tersebut diharapkan

terjadi perubahan atau pengaruh terhadap variabel yang lain(Notoatmojo,

2003)

Desain penelitian ini adalah pre test and post test group dengan

melakukan pengamatan 2 kali yaitu sebelum eksperimen dan sesudah

eksperimen dengan pola : 0 1 X 0 2 . Obsevasi yang dilakukan sebelum

eksperimen (01) disebut pre test, dan observasi sesudah eksperimen (02)

disebut post test (arikunto, 2006).

Uji hipotesis yang digunakan adalah dengan paired t Test (Uji beda

rata-rata untuk dua sampele yang berhubungan) yaitu untuk menguji

efektifitas suatu perlakuan terhadap suatu besar varian yang ingin


ditentukan. Metode ini menggambarkan bahwa responden akan diukur test

pengetahuannya sebelum pelatihan (nilai pre test) dan diukur test

pengetahuannya setelah pelatihan (nilai post test) selanjutnya nilai masing-

masing responden dibandingkan antara sebelum pelatihan (pre test)

dengan sesudah pelatihan (post test). Paired t test digunakan apabila data

yang dikumpulkan dari dua sample yang berhubungan, artinya dari dua

sample akan mempunyai dua data. Rancangan ini paling umum dikenal

dengan rancangan pre-post, artinya membandingkan rata-rata nilai pre test

dan rata-rata nilai post test dari satu sample (Handoko , 2006)

Rumus yang digunakan untuk menghitung efektifitas treatment adalah :

t = Md
xd
N (N 1)

Selanjutnya hasil t hitung dibandingkan dengan t table, table t yang

digunakan dengan derajat bebas (df = db = dk) = n ( jumlah

data/responden) 1, apabila t hitung > t table, maka Ho ditolak, dan

menerima Ha. Pengambilan keputusan berdasarkan probabilitas, jika

probabilitas > 0,05 maka Ho diterima, jika probabilitas < 0,05 maka Ho

ditolak. Artinya beda secara signifikan antara rata-rata pre dan post yang

sebelumnya telah dilakukan uji normalitas data.


Dengan keputusan bila data berdistribusi normal maka menggunakan uji

hipotesa paired t Test, sedangkan bila data berdistribusi tidak normal

maka menggunakan Wilcoxon Signed Ranks Test.

Out Put pada SPSS.

1) Paired t Test
Klik Analyze Compare Means paired sample T test masukkan

variabel kategori sebelum dan sesudah option enclude cases analisise

by analisis ok.

T-TEST
PAIRS = KPPreT_ WITH KPosT (PAIRED)
/CRITERIA = CI(.95)
/MISSING = ANALYSIS.

T-Test
[DataSet1] F:\KUMPULAN KTI\Kump KTI\Yuli Astuti\Olah data.sav

Paired Samples Statistics

Std. Error
Mean N Std. Deviation Mean
Pair Penget Pre T 2,5682 44 ,69542 ,10484
1 Penget Pos T 1,2727 44 ,45051 ,06792

probabilitas
Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.
Pair Penget Pre T &
44 ,310 ,040
1 Penget Pos T

T hitung
Paired Samples Test

Paired Differences
95% Confidence
Interval of the
Std. Error Difference
Mean Std. Deviation Mean Lower Upper t df Sig. (2-tailed)
Pair Penget Pre T -
1,29545 ,70148 ,10575 1,08219 1,50872 12,250 43 ,000
1 Penget Pos T

2) Wilcoxon Signed Ranks Test

Klik Analyze Nonparametric test 2 related samples masukkan 2

variabel sebelum dan sesudah pilih test type klik wilcoxon ok.

NPAR TEST
/WILCOXON=KPPreT_ WITH KPosT (PAIRED)
/MISSING ANALYSIS.

NPar Tests

Wilcoxon Signed Ranks Test

Ranks

N Mean Rank Sum of Ranks


Penget Pos T Negative Ranks 38a 19,50 741,00
- Penget Pre T Positive Ranks 0b ,00 ,00
Ties 6c
Total 44
a. Penget Pos T < Penget Pre T
b. Penget Pos T > Penget Pre T
c. Penget Pos T = Penget Pre T

probabilitas
Test Statisticsb

Penget Pos T
- Penget Pre T
Z -5,542a
Asymp. Sig. (2-tailed) ,000
a. Based on positive ranks.
b. Wilcoxon Signed Ranks Test

Anda mungkin juga menyukai