ANTARIKSA
GRAVITASI UNIVERSAL
Makalah
Disusun Untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa
Universitas Negeri Semarang
Tahun Ajaran 2015/2016
Oleh:
1. Rahmi Puji Kusumastuti / 4201414016
2. Try Lysa Handayani / 4201414017
3. Elva Arista nur Khabibah / 4201414018
1
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Allah SWT yang telah
membukakan hati dan pikiran hamba-Nya sehingga atas izin-Nya penulis dapat
menyusun makalah berjudul Gravitasi Universal untuk memenuhi tugas mata
kuliah Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa.
Penyusunan makalah ini tidak lepas dari uluran dan sumbang saran berbagai
pihak. Maka, kami mengucakan terima kasih kepada:
1. Bapak Khumaedi selaku dosen pengampu Mata Kuliah Ilmu Pengetahuan
Bumi dan Antariksa.
2. Teman-teman rombel yang saling memberikan dukungan dan kemudahan
kepada penulis dalam penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa kesempurnaan hanya milik Tuhan. Untuk itu,
penulis mengharapkan segala saran dan kritik dari pembaca yang budiman demi
lebih sempurnanya makalah yang masih jauh dari sempurna ini..
Semoga amal baik semua pihak yang telah memberi perhatian dan simpati
serta ikut membantu kelancaran penyusunan makalah ini diterima Tuhan Yang Maha
Esa sebagai amal shodaqah dan mendapat balasan berlipat ganda. Semoga juga
makalah ini bermanfaat bagi pembaca.
Penyusun
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam makalah ini, penulis memilih judul Gravitasi Universal dengan
alasan sebagai berikut :
1. Mahasiswa perlu memahami secara sempurna mengenai hukum kepler.
2. Mahasiswa perlu memahami hukum gravitasi newton.
3. Mahasiswa mengerti tafsiran newton terhadap hukum kepler.
4. Mahasiswa perlu memahami sistem dua benda langit
5. Mahasiswa memahami pengaruh gravitasi terhadap bentuk bumi,
6. Mahasiswa memahami perbedaan gaya gravitasi
B. Tujuan
Dalam menyusun makalah ini, penulis mempunyai tujuan sebagai
berikut:
1. Agar mahasiswa perlu memahami secara sempurna mengenai hukum
kepler.
2. Agar mahasiswa perlu memahami hukum gravitasi newton.
3. Agar mahasiswa mengerti tafsiran newton terhadap hukum kepler.
4. Agar mahasiswa perlu memahami sistem dua benda langit
5. Agar mahasiswa memahami pengaruh gravitasi terhadap bentuk bumi,
6. Agar mahasiswa memahami perbedaan gaya gravitasi
C. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan hukum kepler & apa saja ?
2. Bagaimana hukum gravitasi newton ?
3. Bagaimana tafsiran newton terhadap hukum kepler ?
4. Begaimana sistem dua benda langit ?
5. Bagaimana pengaruh gravitasi terhadap bentuk bumi ?
6. Begaimana perbedaan gaya gravitasi ?
3
BAB II
ISI
1. Hukum I Kepler
Dari model diatas diperlihatkan bentuk elips dari lintasan orbit planet yang
mengelilingi matahari. Dimana matahari berada disalah satu titik fokusnya yang
ditandai dengan F1 dan F2. Sedangkan planet bearada pada jarak r2 dari F2 atau
r1 dari F1. Jika posisi planet berubah maka jarak r1 dan r2 ikut berubah. Jarak a
semiminor dan 2b disebut minor. Jarak c dari titik pusat merupakan titik fokus,
dimana c2 = a2+b2.
Bentuk elips orbit ditentukan oleh eksentrisitas (e) elips tersebut. Semakin kecil
4
memanjang dan tipis. Jarak merupakan perbandingan dari jarak c dengan jarak a
(e = c/a). Nilai eksentrisitas elips lebih besar dari 0 dan lebih kecil dari 1.
Ketika planet berada pada jarak terjauh dari matahari, maka pada saat itu
planet berada pada titik aphelion. Letaknya pada gambar yaitu pada ujung kiri
elips (sebelah kiri F1). Jarak dari aphelion ke matahai dapat dihitung dengan
menjumlahkan jarak a dengan c. Jika planet berada pada ujung kanan elips
(sebelah kanan F2) maka planet sedang berada pada titik perihelion. Pada saat
itu planet berada pada jarak terdekat dengan matahari. Jarak perihelion dengan
2. Hukum II Kepler
5
Pada gambar diatas dperlihatkan dua contoh luasan untuk
menjelaskan hukum II Kepler. Kedua luasan ini mempunyai luas yang sama.
Pada selang waktu yang sama, garis khayal yang menghubungkan planet dan
matahari menyapu luasan yang memiliki besar yang sama. Oleh karena itu,
lebih kecil atau lambat. Sedangkan ketika planet bergerak dari d ke e (titik
Pada hukum ini Kepler menjelaskan tentang periode revolusi setiap planet
Keterangan :
T1= Periode planet pertama
6
Persamaan ini dapat diturunkan dengan menggabungkan 2 persamaan hukum
Newton , yaitu hukum gravitasi Newton dan hukum II Newton untuk gerak
Karena
Maka
Keterangan :
m1 = massa matahari
m2 = massa planet
7
r = jarak rata-rata planet dan matahari
m2 pada ruas kiri dan m pada ruas kanan merupakan sama-sama massa planet
Panjang lintasan yang dilalu planet merupakan keliling lintasan orbit planet. Keliling
orbit planet dapat dirumuskan dengan 2 x phi x r, dimana r adalah jarak rata-rata
Konstanta k = T2/r3 juga yang diperoleh oleh Kepler ditemukan dengan cara
perhitungan menggunakan data astronomi Tycho Brahe. Hasilnya juga sama dengan
yang diperoleh menggunakan rumus kedua Hukum Newton diatas.
8
1.2. Hukum Gravitasi Newton
Banyak filsuf Yunani kuno, seperti Aristoteles, percaya bahwa hal-hal jatuh
karena 'tempat alami' mereka di tanah. Hal yang lebih berat, jelas, jatuh lebih cepat
dari hal-hal yang ringan karena batu jatuh lebih cepat daripada bulu, misalnya.
Mereka percaya bahwa bulan harus terbuat dari bahan yang sangat ringan untuk itu
tidak jatuh ke bumi. Jelas, Yunani lain memiliki ide yang berbeda, tapi ini adalah
pandangan yang diterima pada saat itu.
Bertahun tahun kemudian baru diketahui bahwa ada gaya yang
mempengaruhi bulan sehingga tidak jatuh kebumi. Seorang ilmuwan bernama
Newton mengusulkan tentang teori gravitasi universal. Teori gravitasi universal ini
berlaku untuk semua benda dialam semesta.
Semua benda dialam semesta melakukan gaya tarik menarik. Besar gaya
tersebut berbanding lurus dengan perkalian massa kedua benda dan berbanding
terbalik dengan kuadrat jarak kedua benda tersebut.
9
Gaya gravitasi inilah yang membuat bulan tidak jatuh kebumi atau bumi tidak jatuh
kebulan, karena masing-masing dari mereka mempunyai gravitasi. Gaya gravitasi ini
juga yang mengakibatkan planet-planet sehingga berada tetap di sistem tata surya,
meskipun planet-planet tersebut terus bergerak.
Dari ilustrasi diatas dapat dilihat besarnya gya tarik menarik. Variabel seperti massa
ataupu jarak dibuat berubah-ubah sehingga membuat gaya nya pun besarnya berubah.
10
dengan benda langit selain matahari, maka gravitasi antara planet dengan
benda langit selain matahari dapat diabaikan. Berikut beberapa penafsiran
Newton atas hukum Kepler
1. Hukum Kepler 1 menyatakan bahwa semua planet bergerak dengan lintasan
berupa ellips, dan Matahari terletak pada salahsatu fokusnya. Hukum tersebut
dapat diilustrasikan pada gambar di bawah
v
F F F F
Gambar 4
Tafsiran Newton terhadap
terhadap Matahari yang selalu berubah tetapi tetap bergerak dalam satu 11
orbit. Pasangan gaya inilah yang menyebabkan lintasan yang dilalui oleh
planet berbentuk ellips dengan Matahari berada pada salahsatu fokusnya.
2. Tafsiran Newton terhadap Hukum Kepler 2 (garis yang menghubungkan
sembarang planet dengan Matahari, akan menyapu luas yang sama, pada
selang waktu yang sama) dapat dinyatakan melalui gambar di bawah.
E D
M C
B
Gambar 5
Tafsiran Newton terhadap hukum 2
Kepler
A
R
Gambar 6
Tafsiran Newton terhadap hukum 3 Kepler
Kedua benda langit bergerak melingkar tehadap pusat masa sistem akibat
pengaruh gaya gravitasi dari benda langit yang lain pada sistem dengan jari-jari
Matahari dan planet dari titik pusat masa sistem masing-masing adalah konstanta
R dan r. Karena Matahari dan planet bergerak dengan jari-jari lintasan yang
konstan dan bergerak dengan kecepatan sudut yang sama, maka masing-masing
benda langit akan mengalami percepatan sentripetal, sehingga bekerja gaya
sentripetal yang besarnya sama dengan gaya gravitasi. Kita tinjau gaya yang
dialami oleh planet. Pada planet bekerja gaya gravitasi dan gaya sentri petal yang
dipengaruhi oleh matahari, sehingga secara matematis dinyatakan
FG FR
2
G Mm mv karena v r, maka
R r 2 r
Mm
G m2r
R r 2
M
G 2r
R r 2
13
Masa matahari jauh lebih besar dari masa planet, Jarak Matahari dari
titik pusat masa sistem jauh lebih kecil dari pada jarak planet dari titik pusat
masa sistem sehingga R dapat diabaikan dan menghasilkan persamaan
GM 2 r3
Hukum Newton tentang Gerak dan Gravitasi dapat digunakan dalam system
dua benda atau lebih.
m1 m2
Intreaksi gaya gravitasi F G
(r1 r2) )2
m1 v12
Untuk benda pertama F 2
r1
m v
Untuk benda kedua F 1 2 2
r2 2
Jika kedua persamaan tersebut di lanjutkan
mm 2 mv 2
G (r r )2 r
1 1 1
1 2) 1
Gm 2 v2
1
(r r )2 r
1 2) 1
(r r )2 T2
1 2)
Gm 4 2 r
2
1
(r r )2 T2
1 2)
Persamaan gaya gravitasi terhadap benda ke 2 :
14
m m 2 m2 v 2
G (r r )2 r
1 2
1 2 2
Gm v2
2
1 2
(r r ) r
1 2 1
G m1 r2 2
(r r )2 v2
1 2
G m r 4 2 r 2
1 2 2
(r r )2 T2
1 2
Gm 4 2 r
2
1 2
(r r ) T 2
1 2
Jumlah persamaan kedua benda bila di jumlahkan :
G (m m 2 ) 4 2 r 2
1
(r r ) 2
(r r )2 T2 1 2)
1 2
Periode pada jarak rata-rata ditentukan secara relative terhadap sistem Bumi-Bulan.
4 2
Maka untuk kedua sistim di atas G 1 , sehingga persamaan diatas menjadi;
Diperoleh:
Maka
artinya, pada sistem dua benda jarak masing-masing benda dan titik pusat massa
sistem, berbanding terbalik dengan massanya. Letak pusat massa akan lebih dekat
pada massa yang lebih besar. Pada massa yang relatif sangat besar dibandingkan den
gan massa Iainnya, letak titik pusat massa dapat dianggap berada pada massa yang be
sar atau massa kecil dianggap mengelilingi massa basar. Hasil pengamatan pada siste
rn bumi dngan bulan dari luar angkasa menunjukkan, jarak titik pusat massa sistem
5dari bulan 81,3 kali jaraknya dari bumi. Dengan demikian, massa bumi 81,3 kali ma
ssa bulam.
Telah dikemukakan tentang penggunaan hukum-hukum Newton pada geralk planet.
Untuk peninjauan lebih lanjut, kita masih memandang sistem dua benda terdiri dari
m assa M pada koordinat (x1,y1,z1) dan m: berkoordinat (x2,y2,z2) pada jarak r,
seperti p ada gambar 1.10.
Gaya interaksi antara M dan m adalah:
15
Untuk M yang jauh lebih besar dari pada m, .dapat dianggap m bergerak
mengelilingi M sehingga M:dapat dianggap diam dan dijadikan pusat koordinat.
Dcngan demikim r2 =x2 + y2 + z2 ,dengan x=x1 x2 , y=y1 y2,dan z=z1 z2
Terdapat hubungan :
16
Jika ketiga pembuktian di tambahkan menjadi
+ x+ =0
1 2 3
Persamaan ini merupakan persamaan bidang datar sehingga dapat di simpulkan bahw
a m bergerak pada bdan datar yang melalui M
Persamaan sebelunya data di buktkan plua bahwa
m terhadap system :
Sehingga jumlah EK dan EP selalu tetap, artinya Energi mekanik benda langit
selama mengorbit selalu tetap.
Pada uraian sebelumnya, telah dibuktikan tentang hukum Kepler III dengan angapan
bahwa orbit planet berbentuk lingkaran atau elips. Untuk maksud tersebut
menggunakan system koordinat polar, maka x=r cos dan y= r sin
Sehingga persamaannya dapat di ubah menjadi
17
Luas daerah yang di sapu A adalah:
dengan
18
Bumi berotasi pada sumbunya, sehingga suatu tempat (misalnya titik A) pada
permukaan bumi di khatulistiwa, akan mendapat gaya sentripetal Fs yang arahnya
tegak lurus sumbu rotasi bumi, berhimpit dengan gaya berat W.
Tempat yang tidak pada khatulistiwa (misalnya titik B), akan mendapat gaya
sentripetal yang tidak berimpit dengan gaya berat, resultan kedua ini merupakan
gaya gravitasi Fg yang menuju pusat bumi.
Jadi pada tempat-tempat yang bukan pada khatulistiwa, gaya berat tidak
menuju pada bumi, dan tidak tegak lurus permukaan bumi, sehingga permukaan
bumi ini akan mendapat gaya dan bergeser kea rah khatulistiwa, sampai gaya
berat ini tegak lurus permukaan bumi. Karena itu bentuk bumi akan elipsoida, ini
digambarkan dengan garis putus-putus. Perhatikan gambar di bawah.
19
Bila massa benda 1 dan massa benda 2 masing masing satu satuan, maka :
dan
Perbedaan gaya gravitasi benda 1 adalah :
2 3
=
Perbedaan gaya gravitasi ini merupakan vektor, untuk beberapa tempat dilihatkan
oleh gambar dibawah ini. Apabila benda 1 bulan dan benda 2 adalah bumi, maka
vektor perbedaan gaya gravitasi inilah yang mengakibatkan timbulnya pasang
naik dan pasang surut di tepi pantai.
20
DAFTAR PUSTAKA
Ramali, Taufik Ramlan. 2000. Ilmu Pegetahuan Bumi dan Antariksa.
Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia
Anonim.2016. Pengertian dan Contoh HUKUM Keppler I, II, dan III -
Rumus Ilmiah.html (diakses pada 19 September 2016)
Anonim.2016. HUKUM GRAVITASI UNIVERSAL NEWTON ~ Dunia
Fisika Kita.html (diakses pada 19 September 2016)
21