Anda di halaman 1dari 2

Seorang anak berusia 5 Tahun dibawa ke dokter anak oleh gurunya pada

minggu kedua di TK karena ia sulit untuk dikontrol dan menunjukkan tanda-tanda


impulsif dan kurangnya perhatian: (1) ia bergerak cepat dari satu aktivitas ke
aktivitas lainnya, berlaku impulsif dan kadang-kadang terlalu agresif, tidak dapat
menunggu giliran dalam permainan atau diskusi kelompok, dan umumnya
membutuhkan banyak pengawasan. (2) ia mudah terganggu dan mengalami
kesulitan mendengarkan apa yang sedang dikatakan kepadanya atau berdiam
dengan tugas sekolah atau kegiatan bermain.
Meskipun kecewa dengan perilaku anaknya di TK, ibu mengatakan mendapatkan
masalah seperti itu, sejak anaknya juga memiliki masalah di beberapa sekolah
taman kanak-kanak yang pernah ia ikuti "Dia bahkan hiper sebelum ia lahir,"
ibunya menjelaskan.

Notes: There are 2 main categories of attention deficit disorder (table 41-10) :
with and without hyperactivity. In the past, the disorder was often termed
minimal brain damage, minimal brain dysfunction, hyperkinetic syndrome , etc.
impulsitivity and inattention are hallmarks of attention deficit disorder of either
category. The boy in this case also had hyperactivity, as described by his mother.

Catatan: Ada 2 kategori utama dari gangguan pemusatan perhatian (tabel 41-
10): dengan dan tanpa hiperaktivitas. Dahulu, gangguan itu sering disebut
kerusakan otak minimal, disfungsi otak minimal, sindrom hyperkinetic, dll.
Impulsif dan kurangnya perhatian merupakan tanda dari gangguan pemusatan
perhatian. Anak laki-laki dalam hal ini juga memiliki hiperaktif, seperti yang
dijelaskan oleh ibunya.

In children with this disorder, the peak age or referral is 8-9 years. The disorder is most
observable in situations that require self-application, as in the classroom, and thus the teacher
is often the one to recommend evaluation. The parents may disagree with the teacher report,
since they may have fewer opportunities to see their child in this context. The clinicians
observations of the child in a playroom diagnostic setting often do not correspond with the
teachers observations either . Results of structured psychologic and educational testing may
support the diagnosis. Diagnosis is more difficult in children without hyperactivity. Those
with hyperactivity usually have characteristic developmental histories.

Pada anak-anak dengan gangguan ini, usia puncaknya adalah 8-9 tahun.
Gangguan ini paling sering diamati dalam situasi yang membutuhkan aplikasi
diri, seperti dalam kelas., dengan demikian guru adalah salah satu yang akan
menyampaikan evaluasi. Orang tua mungkin tidak setuju dengan laporan guru,
karena mereka mungkin memiliki lebih sedikit kesempatan untuk melihat anak
nya dalam konteks ini. Hasil pengujian psikologis dan pendidikan terstruktur
dapat mendukung diagnosis. Diagnosis lebih sulit pada anak-anak tanpa
hiperaktivitas. Mereka yang hiperaktif biasanya memiliki riwayat perkembangan
karakteristik.

Treatment of attention deficit disorder in childhood includes family education about the
disorder, drug therapy with methylphenidate or dextroamphetamine, and
psychotherapy. Contrary to earlier beliefs and concerns, use of stimulants for attention
deficit disorder is not associated with later dtrug abuse. However, it is still important to
warn patients and their families of the side effect of stimulants and to institute periodic
drug holidays.

Pengobatan gangguan pemusatan perhatian di masa kanak-kanak termasuk


edukasi keluarga tentang gangguan, terapi obat dengan methylphenidate atau
dextroamphetamine, dan psikoterapi. Bertentangan dengan keyakinan
sebelumnya, penggunaan stimulan untuk gangguan pemusatan perhatian tidak
terkait dengan penyalahgunaan obat. Namun, masih penting untuk
memperingatkan pasien dan keluarga mereka dari efek samping stimulan

Anda mungkin juga menyukai