Anda di halaman 1dari 3

Deskripsi Proses Pembuatan GulaPasir

Tahapan-tahapandalam proses pembuatanguladimulaidaripenanamantebu, proses ektrasi,


pembersihankotoran, penguapan, kristalisasi, afinasi, karbonasi, penghilanganwarna, dansampai proses
pengepakansehinggasampaikepadakonsumen.

1. Ekstraksi

Tahap pertama pembuatan gula tebu adalah ekstrasi jus atau sari tebu. Caranya dengan menghancurkan
tebu dengan mesing penggiling untuk memisahkan ampas tebu dengan cairannya. Cairan tebu kemudian
dipanaskan dengan boiler. Jus yang dihasikan masih berupa cairan yang kotor: sisa-sisa tanah dari lahan,
serat-serat berukuran kecil dan ekstrak dari daun dan kulit tanaman, semuanya bercampur didalam gula.

2.Pengendapan kotoran dengan kapur (Liming)

Jus tebu dibersihkan dengan menggunakan kapur berupa kalsium hidroksida atau Ca(OH) 2 yang
akan mengendapkan sebanyak mungkin kotoran. Proses ini dinamakan liming. Jus hasil ekstraksi
dipanaskan sebelum dilakukan liming untuk mengoptimalkan proses penjernihan. Ca(OH)2 tersebut
dicampurkan ke dalam jus dengan perbandingan yang diinginkandan jus yang sudah diberi kapur ini
kemudian dimasukkan ke dalam tangki pengendap gravitasi (clarifier). Jus mengalir melalui clarifier
dengan kelajuan yang rendah sehingga padatan dapat mengendapdan jus yang keluar merupakan jus yang
jernih.

Kotoran berupa lumpur dari clarifier masih mengandung sejumlah gula sehingga biasanya
dilakukan penyaringan dalam penyaring vakum putar (rotasi) dimana jus residu diekstraksi dan lumpur
tersebut dapat dibersihkan sebelum dikeluarkan, dan hasilnya berupa cairan yang manis. Jus dan cairan
manis ini kemudian dikembalikan ke proses.

3. Penguapan (Evaporasi)

Setelah mengalami proses liming, dilakukan proses evaporasi untuk mengentalkan jus menjadi
sirup dengan cara menguapkan air menggunakan uap panas (steam). Jus yang sudah jernih hanya
mengandung 15% gula,tetapi cairan gula jenuh (yaitu cairan yang diperlukan dalam proses kristalisasi)
memiliki kandungan gula hingga 80%. Evaporasi dalam multiple effect evaporator yang dipanaskan
dengan steam merupakan cara yang terbaik untuk bias mendapatkan kondisi mendekati kejenuhan
(saturasi).
4. Pendidihan/ Kristalisasi

Pada tahap akhir pengolahan, sirup ditempatkan ke dalam wadah yang sangat besar untuk
dididihkan. Di dalam wadah ini, air diuapkan sehingga kondisi untuk pembentukan Kristal gula tercapai.
Pembentukan Kristal diawali dengan mencampurkan sejumlah Kristal ke dalam sirup. Kristal yang
dihasilkan dan larutan induk diputar didalam alat sentrifugasi untuk dipisahkan. Kristal-kristal tersebut
kemudian dikeringkan dengan udara panas sebelum disimpan.

5. Penyimpanan

Gula kasar yang dihasilkan akan membentuk gunungan coklat lengket selama penyimpanan dan
terlihat menyerupai gula coklat lunak. Gula ini sebenarnya sudah dapat digunakan, tetapi karena kotor
dalam penyimpanan dan memiliki rasa yang berbeda,maka gula ini biasanya tidak disukai orang.Oleh
karena itu,gula kasar ini biasanya dimurnikan lebih lanjut ketika sampai di negara pengguna.

6. Afinasi (Affination)

Tahap pertama pemurnian gula yang masih kasar adalah pelunakan dan pembersihan lapisan
cairan induk yang melapisi permukaan kristal (afinasi). Gula kasar dicampur dengan sirup kental
(konsentrat) hangat dengan kemurnian lebih tinggi dibandingkan lapisan sirup sehingga tidak akan
melarutkan kristal, tetapi hanya sekeliling cairan (coklat). Campuran hasil (magma) di sentrifugasi untuk
memisahkan Kristal dari sirup sehingga kotoran dapat dipisahkan dari gula dan dihasilkan kristal yang
siap untuk dilarutkan sebelum proses karbonatasi.Cairan yang dihasilkan dari pelarutan kristal yang telah
dicuci mengandung berbagai zat warna, partikel-partikel halus, gum dan resin dan substansi bukan gula
lainnya. Bahan-bahan ini semua dikeluarkan dari proses.

7. Karbonatasi

Karbonatasi dapat diperoleh dengan menambahkan kapur [kalsium hidroksida, Ca(OH) 2] ke


dalam cairan dan mengalirkan gelembung gas karbondioksida ke dalam campuran tersebut.
Gas karbondioksida ini akan bereaksi dengan kapur membentuk partikel-partikel Kristal halus berupa
kalsium karbonat yang menggabungkan berbagai padatan supaya mudah untuk dipisahkan. Supaya
gabungan-gabungan padatan tersebut stabil, perlu dilakukan pengawasan yang ketat terhadap kondisi-
kondisi reaksi.

Gumpalan-gumpalan yang terbentuk tersebut akan mengumpulkan sebanyak mungkin materi-


materi non gula, sehingga dengan menyaring kapur keluar dan substansi-substansi non gula juga ikut
dikeluarkan. Setelah proses ini dilakukan, cairan gula siap untuk proses selanjutnya berupa penghilangan
warna. Selain karbonatasi, teknik yang lain berupa fosfatasi. Secara kimiawi teknik ini sama dengan
karbonatasi tetapi yang terjadi adalah pembentukan fosfat dan bukan karbonat. Fosfatasi merupakan
proses yang sedikit lebih kompleks, dan dapat dicapai dengan menambahkan asam fosfat ke cairan setelah
proses liming.

8. Penghilangan warna

Ada dua metode umum untuk menghilangkan warna dari sirup gula, keduanya mengandalkan
pada teknik penyerapan melalui pemompaan cairan melalui kolom-kolom medium. Salah satunya dengan
menggunakan karbon teraktivasi granular [Granular Activated Carbon, GAC] yang mampu
menghilangkan hamper seluruh zat warna. GAC merupakan cara modern setingkat bone char, sebuah
granula karbon yang terbuat dari tulang-tulang hewan. Karbon pada saat ini terbuat dari pengolahan
karbon mineral yang diolah secara khusus untuk menghasilkan granula yang tidak hanya sangat aktif
tetapi juga sangat kuat. Karbon dibuat dalam sebuah oven panas dimana warna akan terbakar keluar dari
karbon.

Cara yang lain adalah dengan menggunakan resin penukar ion yang menghilangkan lebih sedikit
warna daripada GAC tetapi juga menghilangkan beberapa garam yang ada. Resin dibuat secara kimiawi
untuk meningkatkan jumlah cairan yang tidak diharapkan. Cairan jernih dan hamper tak berwarna ini,
selanjutnya siap untuk dikristalisasi kecuali jika jumlahnya sangat sedikit dibandingkan dengan konsumsi
energi optimum di dalam pemurnian. Oleh karenanya cairan tersebut diuapkan sebelum diolah di panic
kristalisasi.

9. Pendidihan

Sejumlah air diuapkan di dalam panci sampai pada keadaan yang tepat untuk tumbuhnya Kristal
gula. Sejumlah bubuk gula ditambahkan ke dalam cairan untuk memicu pembentukan kristal. Ketika
Kristal sudah terbentuk, campuran dari kristal-kristal dan cairan induk yang dihasilkan diputar dalam
sentrifugasi untuk memisahkan keduanya. Kristal-kristal tersebut kemudian dikeringkan dengan udara
panas sebelum dikemas dan/ atau disimpan siap untuk didistribusikan.

Anda mungkin juga menyukai