Anda di halaman 1dari 3

BAB IV

PEMBAHASAN

A. Pengkajian
Pengkajian di dalam tinjauan kasus keperawatan Gangguan
Kebutuhan Nutrisi pada Diabetes Mellitus ditemukan beberapa keluhan
pasien diantaranya merasa mual-muntah, lemah, pusing, nyeri uluh
hati, terdapat luka pada pada kaki serta sering merasa haus.
keadaan umum lemah, TTV: TD 130/80 mmHg, Nadi 100 x/menit, RR 20
x/menit, dan Suhu 36,5C.
Hasil pengkajian pada kasus tidak selamanya sama persis dengan
teori yang sudah ada, hal ini dikarenakan adanya penyakit penyerta
sehingga timbul data-data yang lain.
Pada kasus kelolaan ini hasil pengkajian yang didapatkan
sebagian besar sesuai dengan teori yang ada, tetapi ada juga yang
tidak muncul, hal ini dikarenakan tingkat keparahan penyakit dan
respon setiap individu terhadap suatu penyakit berbeda-beda.
B. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa yang penulis ambil pada kasus ini ada 3, yaitu
1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan anoreksia/mual-muntah
ditandai dengan DS : Klien mengatakan mual-muntah, klien
mengatakan tidak ada nafsu makan, dan DO : Klien tampak mual-
muntah, klien tampak lemah dan merasa tubuhnya lemas, serta
porsi makan klien tidak habis.TTV : TD : 130/80 mmHg, N : 100
x/menit, S : 36,5o c, RR : 20 x/menit, BB : 48 Kg.
2. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan Kehilangan cairan
aktif (mual-muntah)
ditandai dengan DS : Klien mengatakan mual-muntah, dan DO :
Klien tampak mual-muntah klien tampak lemah, merasa tubuhnya
lemas dan porsi makan klien tidak habis.TTV : TD : 130/80 mmHg,
N : 100 x/menit, S : 36,5o c, RR : 20 x/menit, BB : 48 Kg.
3. Gangguan pemenuhan ADL berhubungan dengan kelemahan
ditandai dengan DS : Klien mengatakan lelah dan terbatas dalam
melakukan aktivitas, dan DO : Klien tampak terbaring di tempat
tidur, Tampak luka ganggren pada ekstremitas bawah (kaki kiri),
dan Klien tampak dibantu oleh keluarga dan perawat dalam
melekukan aktivitas dan toileting.
Masalah keperawatan yang mungkin muncul pada tinjauan
teoritis tidak selamanya sama dengan tinjauan kasus, hal ini
dapat dilihat dari diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada
tinjauan teoritis yaitu
a. Ketidakseibangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
Faktor yang berhubungan :
1) Faktor biologis
2) Faktor ekonomi
3) Ketidakmampuan untuk mengabsorpso nutrient
4) Ketidakmampuan untuk mencerna makanan
5) Ketidakmampuan untuk menelan makanan
b. Ketidakseibangan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh
Faktor yang berhubungan :
1) Asupan berlebihan dalam kaitannya dengan kebutuhan metabolic
2) Asupan berlebihan dalam kaitannya degnan aktivitas fisik
(konsumsi kalori)
sedangkan pada diagnosa keperawatan tinjauan kasus, ada 3
masalah keperawatan yang muncul. Hal ini kembali pada respon yang
dirasakan klien itu sendiri.
C. Intervensi
Rencana keperawatan sesuai dengan diagnosa yang ditegakkan
yaitu bertujuan supaya pasien tidak merasa lemah, kebutuhan nutrisi
terpenuhi, kebutuhan cairan terpenuhi, dan kebutuhan ADL juga
terpenuhi. Rencana tindakan yang dibuat penulis berpedoman pada
teori yang ada. Akan tetapi tidak semua rencana tindakan yang ada
di teori digunakan, karena rencana yang dibuat pada kasus
disesuaikan dengan keadaan pasien.
D. Implementasi
Tindakan keperawatan yang diberikan penulis pada pasien
berdasarkan intervensi yang telah dibuat. Tetapi tindakan yang
diberikan pada tiap harinya berubah ada yang berkurang ada juga
yang tetap, hal ini kembali lagi pada keadaan klien yang mulai
membaik, sehigga intervensinya ada yang dilanjutkan ada juga yang
tidak.
E. Evaluasi
Evaluasi dilakuakan pada hari pertama, kedua dan ketiga pada
masing- masing diagnosa. Ini sesuai dengan tujuan dari rencana
tindakan yang telah dibuat.
Untuk diagnosa I, setelah dilakukan tindakan keperawatan
selama 3x24 jam diharapkan kebutuhan nutrisi terpenuhi. Dilihat
dari tujuan yang sudah dibuat dalam perencanaan maka diagnosa I
masalah teratasi sehingga intervensi dihentikan.
Untuk diagnosa II, setelah dilakukan tindakan keperawatan
selama 3x24 jam diharapkan kekurangan volume cairan dapat
terpenuhi. Dilihat dari tujuan yang sudah dibuat dalam perencanaan
maka diagnosa II masalah teratasi sehingga intervensi dihentikan.
Untuk diagnose III, Setelah dilakukan tindakan keperawatan
selama 3x24 jam di harapkan gangguan pemenuhan ADL teratasi.
Dilihat dari tujuan yang sudah dibuat dalam perencanaan maka
diagnosa III masalah teratasi sebagian sehingga intervensi tetap
dilanjutkan dirumah.

Anda mungkin juga menyukai