Anda di halaman 1dari 3

Pertanyaan dan jawaban selama diskusi :

Nama : Baiq Nurlita Dewi

Semester : VII C Keperawatan

NPM : 012.01.2567

1. Bagaimana langkah-langkah interpretasi hasil BGA? ( Roni Sofiandano

AR)
Jawaban :
a. Tentukan acidosis atau alkalosis : baca pH.

pH normal = 7,35 7,45

Asidosis 7,35

Alkalosis 7,45

b. Tentukan penyebab primer dari acidosis atau alkalosis :

Baca PaCO2: jika menyimpang searah dengan pH respiratorik

Baca HCO3- : jika menyimpang searah dengan pH metabolik

c. Tentukan apakah sudah ada kompensasi.

Jika PaCO2 atau HCO3- sudah menyimpang ke arah yang berlawanan

dengan pH berarti sudah ada kompensasi.

Kompensasi ada 2, yaitu:

1) Terkompensasi Penuh :
a) pH normal : (7,35 7,39 ) = Asidosis terkompensasi penuh

(7,41 7,45) = Alkalosis terkompensasi penuh

b) Perubahan PaCO2 atau HCO3- : PaCO2 & HCO3-

PaCO2 & HCO3-

2) Terkompensasi sebagian
a) Perubahan pH di luar rentang normal
b) Perubahan PaCO2 atau HCO3- = PaCO2 & HCO3-

PaCO2 & HCO3-


2. Mengapa PaO2 dan PaCO2 perlu diperiksa padapemeriksaan GDA? ( Mimin

Ulfah)
Jawaban :
1. PaCO2
PaCO2 adalah tekanan parsial karbon dioksida dalam darah dan

merupakan gambaran kedalaman ventilasi paru. Rentang normalnya

adalah 35-45 mmHg. Hiperventilasi terjadi saat PaCO 2 berada di

bawah 35 mmHg. Saat laju kedalaman pernafasan meningkat, lebih

banyak karbon dioksida yang diekspirasi dan konsentrasi karbon

dioksida menurun. Hipoventilasi terjadi saat kadar PaCO2 berada

diatas 45 mmHg. Saat laju dan kedalaman pernafasan menurun,

lebih sedikit karbon dioksida yang diekspirasi dan lebih banyak

yang ditahan dalam tubuh, yang akan meningkatkan konsentrasi

karbon dioksida.
2. PaO2
PaO2 adalah tekanan parsial oksigen dalam darah arteri. Kadar

normal PaO2 adalah 80-100 mmHg. Tekanan parsial oksigen tidak

memiliki peran utama dalam regulasi asam dan basa saat kadarnya

berada dalam batas normal. Tekanan parsial oksigen yang kurang

dari 60 mmHg dapat menyebabkan produksi asam laktat dan asidosis

metabolic. Penurunan tekanan parsial oksigen terjadi secara

normal pada lansia. Hiperventilasi juga dapat menurunkan PaO2

yang dapat menyebabkan terjadinya alkalosis respiratorik.

3. Mengapa pasien akut respiratori distress sindrom (ARDS) perlu

melakukan GDA? (Elviana)


Jawaban :
ARDS terjadi sebagai akibat cedera atau trauma pada membran alveolar

kapiler yang mengakibatkan kebocoran cairan kedalam

ruang interstisiel alveolar dan perubahan dalarn jaring- jaring


kapiler , terdapat ketidakseimbangan ventilasi dan perfusi yang

jelas akibat-akibat kerusakan pertukaran gas dan pengalihan

ekstansif darah dalam paru-.paru. ARDS menyebabkan penurunan dalam

pembentukan surfaktan , yang mengarah pada kolaps alveolar .

Komplians paru menjadi sangat menurun atau paru- paru menjadi kaku

akibatnya adalah penurunan karakteristik dalam kapasitas residual

fungsional, hipoksia berat dan hipokapnia ( Brunner & Suddart 616).

4. Mengapa tes Allen negative tidak boleh melakukan AGD? (Riska Amelia)
Jawaban :
Karena apabila test Allen negative tetapi tetap dipaksa untuk

dilakukan pengambilan darah arteri lewat arteri radialis, maka akan

terjadi thrombosis dan beresiko mengganggu viabilitas tangan.

5. Mengapa metabolisme mempengaruhi pemeriksaan AGD? (Khairurrozi)


Jawaban :
Sampel darah masih merupakan jaringan yang hidup. Sebagai jaringan

hidup, ia membutuhkan oksigen dan menghasilkan CO2. Oleh karena itu,

sebaiknya sampel diperiksa dalam 20 menit setelah pengambilan. Jika

sampel tidak langsung diperiksa, dapat disimpan dalam kamar

pendingin beberapa jam.

Anda mungkin juga menyukai