LANDASAN TEORI
Peran adalah perilaku atau lembaga yang punya arti penting bagi struktur
sosial. Dalam hal ini maka, kata peranan lebih banyak mengacu pada penyesuaian
diri pada suatu proses. Menurut Poerwadarminta (2004 -734) peran adalah sesuatu
yang jadi bagian atau yang memegang pimpinan yang terutama (dalam terjadinya
adalah tugas yang menjadi tanggung jawab seseorang melaksanakan sesuatu. Peran
melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur
pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah (UUD, 2006: 2).
Pendapat senada dikemukakan Mulyasa (2003: 100) bahwa guru atau tenaga
Pengertian guru berdasarkan Tut Wuri Handayani yaitu guru disebut pamong
sendiri, dan tidak terus-menerus dicampur atau diperintah atau dipaksa (Rahmat dan
7
8
Husain, 2012: 4). Guru merupakan faktor yang sangat dominan dan paling penting
dalam pendidikan formal pada umumnya karena bagi anak didik, guru sering
dijadikan tokoh teladan bahkan menjadi tokoh identifikasi diri. Disekolah guru
unsur anak didik dan fasilitas lainnya. Keberadaan guru memegang peranan penting
diartikan sebagai orang yang tugasnya mengajar, mendidik, dan melatih peserta
didik, serta memenuhi kompetensi sebagai orang yang patut digugu dan ditiru dalam
ucapan dan tingkah lakunya. Ini berarti seorang guru bukan saja bertugas
mentransfer nilai gagasan kepada anak tetapi juga memiliki kemampuan profesional
dan memiliki tingkah laku yang patut diikuti dan ditiru oleh anak didiknya. Dalam
pengertian lain menurut Mulyasa (2006: 37) bahwa guru adalah pendidik, yang
menjadi tokoh, panutan, dan identifikasi bagi para peserta, dan lingkungannya.
Menurut Saondi dan Suherman (2010: 4) bahwa guru sebagai pekerja hanya
berkembang dan bersifat dinamis. Guru merupakan salah satu faktor penentu tinggi
rendahnya mutu hasil pendidikan yang mempunyai posisi strategis maka setiap
Peran guru sangat vital bagi pembentukan kepribadian, cita-cita, dan visi misi
yang menjadi impian hidup anak didiknya dimasa depan. Dibalik kesuksesan anak
didik, selalu ada guru yang memberikan inspirasi dan motivasi besar pada dirinya
sebagai sumber stamina dan energi untuk selalu belajar dan bergerak mengejar
dalam panggung sejarah kehidupan manusia. Menurut Fakhruddin (2012: 35) bahwa
salah atu peran guru adalah terciptanya serangkaian tingkah laku yang saling
berkaitan yang dilakukan dalam suatu tertentu, serta berhubungan dengan kemajuan
perubahan tingkah laku dan perkembangan anak menjadi tujuannya. Ini semua
dilakukan oleh seorang guru dengan semangat dan jiwa ingin memberikan yang
1. Educator (pendidik)
pelajaran yang diberikan kepadanya. Sebagai seorang educator, ilmu adalah syarat
2. Leader (pemimpin)
Guru juga seorang pemimpin kelas. Karena itu, ia harus bisa menguasai,
bersama yang dihargai semua pihak. Ia juga harus suka mendengar aspirasi murid-
3. Fasilitator
dan evaluasi rutin. Menurut Mulyasa (dalam Asmani, 2013: 42) guru sebagai
mendengarkan anak didik, terutama tentang aspirasi dan perasaannya. 3) Mau dan
mampu menerima ide anak didik yang inovatif, kreatif, bahkan bahkan yang sulit
balik (feadback), baik yang bersifat positif maupun negatif, dan menerimanya
Menghargai anak didik meskipun biasanya mereka sudah tahu prestasi yang
dicapainya.
4. Motivator
batinnya.
5. Administrator
Sebagai seorang guru, tugas administrasi sudah melekat dalam dirinya, dari
mulai melamar menjadi guru, kemudian diterima dengan bukti surat keputusan
yayasan atau kepala sekolah. Dalam mengajar, guru harus mengabsen terlebih
dahulu, mengisi jurnal kelas dengan kelas dengan lengkap, mulai dari nama, materi
6. Evaluator
evaluasi ini, guru bisa memakai banyak cara, dengan merenungkan sendiri proses
pembelajaran yang diterapkan, meneliti kelemahan dan kelebihan, atau dengan cara
yang lebih objektif, meminta pendapat orang lain, misalnya kepala seolah, guru
perubahan tingkah laku sebagai hasil interaksi. Seperti yang dikemukakan oleh
Slameto (2003:2) bahwa: Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan
individu untuk suatu perubahan tingkah laku baru secara keseluruhan sebagai hasil
segala aspek organisasi atau pribadi seseorang. Oleh karena itu belajar adalah suatu
pertumbuhan atau perubahan dalam diri seseorang yang menyatakan dalam cara-cara
berikut: Belajar adalah suatu kegiatan yang kita lakukan untuk memperoleh
Belajar adalah tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relative
menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan
proses kognitif.
Sadiman, dkk. (2002:1) juga mengatakan bahwa: belajar adalah suatu proses
yang komplek yang terjadi pada semua orang yang berlangsung seumur hidup, sejak
dia masih bayi hingga keliang lahat nanti. Salah satu pertanda bahwa seseorang
telah belajar sesuatu adalah terlihat dari adanya perubahan tingkah laku dalam
dirinya. Perubahan tingkah laku tersebut menyangkut baik perubahan yang bersifat
Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa belajar merupakan suatu
bentuk perubahan tingkah laku dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam bentuk
atau cara-cara bertingkah laku yang baru berkat pengalaman dan latihan. Belajar
Kata motif diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk
melakukan sesuatu. Motif dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam dan di
dalam subjek untuk melakukan aktivitas aktivitas tertentu demi mencapai suatu
tujuan. Bahkan motif dapat diartikan suatu kondisi intern (kesiapsiagaan). Motivasi
berasal dari kata motif yang diartikan sebagai daya penggerak yang telah menjadi
behavior toward goals (adalah suatu keadaan dari dalam yang memberi kekuatan,
tingkatan kegiatan, intensitas dan konsistensi, serta arah umum dari tingkah laku
manusia merupakan konsep yang rumit dan berkaitan dengan konsep konsep lain
Dari urian diatas dapat disimpulkan bahwa motovasi adalah daya penggerak
dari dalam diri yang memberi kekuatan, yang menggiatkan serta arah umum dari
Berbicara tentang jenis dan macam motivasi dapat dilihat dari berbagai sudut
motif-motif yang ada pada setiap individu. Adapun motivasi yang berkaitan dengan
mata pelajaran bahasa arab adalah motivasi ekstrinsik, dimana motivasi ini
membutuhkan rangsangan atau dorongan dari luar misalnya, media, baik media
visual, audio, maupun audio visual serta buku-buku yang dapat menimbulkan dan
angka, hadiah, pujian, gerakan tubuh, memberi tugas, memberi ulangan, mengetahui
hasil, dan hukuman (Djmarah dan Zain, 2002: 168). Dari kutipan di atas, maka
a. Nilai
Memberikan nila artinya adalah sebagai satu simbol dari hasil aktifitas anak
didik. Dalam memberi nilai ini, semua anak didik mendapatkan hasil aktifitas
yang bervariasi. Pemberian angka kepada anak didik diharapkan dapat
memberikan dorongan atau motivasi agar hasilnya dapat lebih ditingkatkan
lagi.
b. Hadiah
Maksudnya adalah suatu pemberian berupa kenang-kenangan kepada anak
15
didik yang berprestasi. Hadiah ini akan dapat menambah atau meningkatkan
semangat (motivasi) belajar siswakarena akan diangap sebagai suatu
penghargaan yang sangat berharga bagi siswa.
c. Pujian
Memberikan pujian terhadap hasil kerja anak didik adalah sesuatu yang
diharapkan oleh setiap individu. Adanya pujian berarti adanya suatu perhatian
yang diberikan kepada siswa, sehingga semangat bersaing siswa untuk
belajar akan tinggi.
d. Gerakan tubuh
Gerakan tubuh artinya mimik, parah, wajah, gerakan tangan, gerakan kepala,
yang membuat suatu perhatian terhadap pelajaran yang disampaikan
oleh guru. Gerakan tubuh saat memberikan suatu respon dari siswa artinya
siswa didalam menyimak suatu materi pelajaran lebih mudah dan gampang.
e. Tugas
Tugas merupakan suatu pekerjaan yang menuntut untuk segera diselesaikan.
Pemberian tugas kepada siswa akan memberikan suatu dorongan dan
motivasi kepada anak didik untuk memperhatikan segala isi pelajaran yang
disampaikan.
f. Ulangan
Ulangan adalah strategi yang paling penting untuk menguji hasil pengajaran
dan juga memberikan motivasi belajar kepada siswa untuk mengulangi
pelajaran yang telah disampaikan dan diberikan olehguru.
g. Mengetahui hasil
Rasa ingin tahu siswa kepada sesuatu yang belum diketahui adalah suatu sifat
yang ada pada setiap manusia. Dalam hal ini siswa berhak mengetahui hasil
pekerjaan yang dilakukannya.
h. Hukuman
Dalam proses belajar mengajar, memberikan sanksi kepada siswa yang
melakukan kesalahan adalah hal yang harus dilakukan untuk menarik dan
meningkatkan perhatian siswa. Misalnya memberikan pertanyaan kepada
siswa yang bersangkutan.
1. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang
melepas energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari setiap
kegiatan yang akan dikerjakan.
2. Menentukan arah perbuatan, yakni kearah tujuan yang hendak dicapai. Dengan
demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan
sesuai dengan rumusan tujuannya.
16
1) Teori instink
Menurut teori ini setiap tindakan manusia diasumsikan seperti jenis
animal/binatang. Tindakan manusia itu dikatakan selalu berkaitan dengan
instink atau pembawaan. Dalam memberikan respon terhadap adanya kebutuhan
seolah olah tanpa dipelajari.
2) Teori fisiologis
Teori ini juga disebutnya behavior theoris menurut teori ini semua tindakan
manusia itu berakar pada tindakan pada manusia itu berakar pada usaha usaha
memenuhi kepuasan dan kebutuhan organic atau kebutuhan untuk kepentingan
fisik. Atau disebut kebutuhan primer, seperti kebutuhan tentang makanan,
minuman, udara, dan lain lain yang diperlukan untuk kepentingan tubuh
seseorang. Dari teori inilah muncul perjuangan hidup, perjuangan untuk
mempertahankan hidup, struggle for survival.
3) Teori psikoanalitik
Teori ini mirip dengan instink, tetapi lebih ditekankan pada unsur unsur
kejiwaan yang ada pada diri manusia. Bahwa setiap tindakan manusia karena
adanya unsur pribadi manusia yakni id dan ego.
Belajar adalah suatu proses yamg ditandai dengan adanya perubahan pada
diri seseorang. Perubahan dalam diri seseorang dapat ditunjukkan dalam berbagai
Belajar dalam arti luas dapat diartikan sebagai suatu proses yang
memungkinkan timbulnya atau berubahnya suatu tingkah laku sebagai hasil dari
terbentuknya respon utama, dengan sarat bahwa perubahan atau munculnya tingkah
17
laku baru itu bukan disebabkan oleh adanya kematangan atau oleh adanya perubahan
yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang
baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam
Belajar adalah proses yang terjadi dalam otak manusia. saraf dan sel sel otak
yang bekarja mengumpulkan semua yang dilihat oleh mata, didengar oleh
telinga,dan lain lain lantas disusun oleh otak sebahgai hasil belajar (Alex Sobur,
2003 :217).
adalah proses usaha yang dilakukan oleh individu yang memungkinkan berubahnya
Belajar ada beberapa macam jenisnya berhubung dengan hal yang harus
sola Matematika. Belajar menyebutkan abjad ada bedanya dengan belajar hidup
jujur, bertanggung jawab, dan sebagainya.Karena itu dapat dibedakan beberapa jenis
1) Faktor lingkungan
anak didik hidup dan berinteraksi dalam mata rantai kehidupan yang disebut
dapat dihindari. Itulah hukum alam yang harus dihadapi oleh anak didik sebagai
2) Faktor instrumental
Setiap sekolah mempunyai tujuan yang akan dicapai, tujuan tersebut tentu saja
kualitas belajar mengajar. Sarana dan fasilitas yang tersedia harus dimanfaatkan
sebaik-baiknya agar berdaya guna dan berhasil, guna bagi kemajuan belajar
3) Kondisi fisiologis
belajar seseorang. Orang yang dalam keadaan segar jasmaninya akan berlainan
kekurangan gizi mereka lekas lelah, mudah mengantuk, dan sukar menerima
4) Kondisi psikologis
Belajar pada hakikatnya adalah proses psikologis. Oleh karena itu, semua
keadaan dan fungsi psikologis tentu saja mempengaruhi belajar seseorang. Maka
dari itu, belajar berarti bukanlah berdiri sendiri, terlepas dari faktor lain seperti
faktor dari luar dan faktor dari dalam. Faktor psikologis merupakan faktor dari
dalam tentu saja merupakan hal yang utama dalam menentukan intensitas
belajar seorang anak. Meski faktor luar mendukung, tetapi faktor psikologis
tidak mendukung, maka faktor luar itu akan kurang signifikan. Oleh karena itu,
alam. Semua benda dan gejala alam merupakan objek kajian dalam biologi. Menurut
teori modern, proses pembelajaran tidak tergantung sekali kepada keberadaan guru
belajar pada hakikatnya merupakan interaksi antara peserta didik dengan objek
yang dipelajari. Berdasarkan hal ini maka peranan sumber dan media belajar tidak
perwujudan dari interaksi subjek (anak didik) dengan objek yang terdiri dari benda,
kejadian, proses, dan produk. Pendidikan biologi harus diletakkan sebagai alat
peluang kepada siswa untuk berlatih belajar dan mengerti bagaimana belajar,
berada di pusatnya.